Liputan6.com, Jakarta Tanda dan gejala glaukoma penting untuk diwaspadai mengingat penyakit ini bisa menimbulkan kebutaan. Glaukoma adalah penyakit mata akibat rusaknya saraf optik yang memasok informasi visual ke otak dari mata. Glaukoma terjadi akibat penumpukan tekanan di dalam mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik.Â
Baca Juga
Glaukoma dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati. Jika seseorang sudah mengalami glaukoma, kondisi ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Tanda dan gejala glaukoma penting diperhatikan. Tanda dan gejala glaukoma ini bisa berkisar ringan hingga berat.
Advertisement
Mengetahui tanda dan gejala glaukoma dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan pengelihatan ini. Jika tanda dan gejala glaukoma diketahui lebih awal, kehilangan pengelihatan dapat dicegah. Glaukoma dibagi dalam beberapa jenis. Masing-masing jenis memiliki tanda dan gejala glaukoma yang berbeda.
Berikut tanda dan gejala glaukoma yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis(5/12/2019).
Tanda dan gejala glaukoma kronis
Menurut National Eye Institute (NEI) glaukoma kronis atau Glaukoma Sudut Terbuka adalah jenis glaukoma yang paling umum. Gejala glaukoma sudut terbuka:
Pengelihatan berkurang
Pengelihatan periferal secara bertahap hilang. Ini hampir selalu memengaruhi kedua mata. Glaukoma sudut terbuka, atau kronis, tidak memiliki tanda atau gejala kecuali kehilangan penglihatan bertahap. Kehilangan ini mungkin sangat lambat sehingga penglihatan dapat mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki sebelum tanda-tanda lainnya terlihat.
Pengelihatan terowongan
Pada stadium lanjut, pasien memiliki penglihatan terowongan. Pengelihatan terowongan digambarkan sebagai pengelihatan yang terbatas dan terkonsentrasi di area pusat, seperti ketika seseorang berada di dalam terowongan melihat keluar.
Gejala kehilangan penglihatan tepi juga dapat mencakup kesulitan melihat dalam cahaya redup dan penurunan kemampuan untuk bernavigasi saat berjalan.
Advertisement
Tanda dan gejala glaukoma akut
Jika aliran cairan aqueous humor tiba-tiba terhambat, penumpukan cairan yang cepat dapat menyebabkan peningkatan tekanan yang parah, cepat, dan menyakitkan. Glaukoma sudut-tertutup adalah situasi darurat. Gejala glaukoma sudut tertutup atau kronis dapat meliputi:
- Nyeri mata, biasanya parah.
- Penglihatan kabur.
- Nyeri mata sering disertai mual dan terkadang muntah.
- Saat melihat cahaya lampu, tampaknya terlihat seperti cahaya halo.
- Mata merah.
- Tiba-tiba mengalami masalah penglihatan yang tidak terduga, terutama saat pencahayaan buruk.
Faktor risiko timbulnya glaukoma
Usia
Orang yang berusia di atas 60 tahun berisiko lebih tinggi mengalami glaukoma. Risiko glaukoma sedikit meningkat seiring bertambahnya usia setiap tahun.
Etnisitas
Afrika-Amerika atau orang-orang keturunan Afrika secara signifikan lebih mungkin mengembangkan glaukoma daripada Kaukasia. Orang-orang keturunan Asia berisiko lebih tinggi terkena glaukoma sudut tertutup, dan orang-orang keturunan Jepang memiliki risiko lebih tinggi terkena glaukoma tegangan rendah.
Masalah mata
Peradangan mata kronis dan kornea tipis dapat menyebabkan peningkatan tekanan di mata. Cedera fisik atau trauma pada mata, seperti benturan di mata juga dapat menyebabkan tekanan mata meningkat. Trauma tumpul dapat membuat peradangan pada mata atau mengubah anatomi sistem drainase mata dan menempatkan pasien pada peningkatan risiko untuk pengembangan glaukoma.
Rabun dekat dan jauh yang sangat parah
Orang dengan kondisi mata rabun dekat atau rabun jauh yang sangat parah atau tinggi angkanya, dapat mengembangkan glaukoma lebih tinggi. Hiperopia (rabun dekat parah) dan highmyopia (rabun jauh parah) cenderung lebih beresiko untuk glaukoma sudut sempit, juga dikenal sebagai glaukoma sudut-tertutup.
Advertisement
Faktor risiko timbulnya glaukoma
Keturunan
Beberapa jenis glaukoma dapat terjadi dalam keluarga. Jika orang tua atau kakek nenek Anda menderita glaukoma sudut terbuka, Anda berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini.
Riwayat kesehatan
Orang dengan diabetes dan orang-orang dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung memiliki peningkatan risiko terkena glaukoma.
Penggunaan Obat Tertentu
Menggunakan kortikosteroid untuk waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terkena glaukoma sekunder.
Pernah mengalami operasi mata
Riwayat berbagai operasi mata untuk kondisi mata kronis dapat berisiko mengembangkan penyakit glaukoma. Peradangan terjadi pada setiap operasi mata. Biasanya peradangan terbatas dan menyebabkan perubahan minimal pada anatomi sistem drainase mata. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, lebih banyak peradangan dan / atau kerusakan pada struktur drainase di mata dapat terjadi, menempatkan orang pada peningkatan risiko glaukoma.
Cara mencegah glaukoma
Lakukan pemeriksaan mata rutin
Pemeriksaan mata komprehensif yang teratur dapat membantu mendeteksi glaukoma pada tahap awal, sebelum kerusakan signifikan terjadi. Jika seseorang berisiko menderita glaukoma, ia perlu skrining lebih sering.
Ketahui riwayat kesehatan mata keluarga
Glaukoma cenderung bisa diturunkan dalam keluarga. Jika berisiko lebih tinggi, Anda mungkin perlu skrining lebih sering.
Berolahraga dengan aman
Olahraga teratur dan sedang dapat membantu mencegah glaukoma dengan mengurangi tekanan mata.
Pakailah pelindung mata saat aktivitas tertentu
Cedera mata yang serius dapat menyebabkan glaukoma. Kenakan pelindung mata saat menggunakan alat-alat listrik atau bermain olahraga raket berkecepatan tinggi di lapangan tertutup.
Â
Advertisement