8 Ciri-Ciri Tumbuhan Monokotil, Ketahui Contoh dan Habitatnya

Monokotil adalah tumbuhan yang khas.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 26 Mei 2023, 13:40 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2023, 13:40 WIB
Pohon kelapa
Tumbuhan Monokotil (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri tumbuhan monokotil penting diketahui. Tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kategori, monokotil dan dikotil. Ciri-ciri tumbuhan monokotil biasanya dipelajari dalam anatomi tumbuhan.

Ciri-ciri tumbuhan monokotil secara utama mencakup empat fitur struktural yang berbeda. Monokotil adalah tumbuhan yang khas. Ciri-ciri tumbuhan monokotil bisa dilihat dari daun, batang, akar dan bunga.

Ciri-ciri tumbuhan monokotil berbeda dengan tumbuhan dikotil. Ciri-ciri tumbuhan monokotil merupakan kebalikan dari tumbuhan dikotil. Perbedaan antara tanaman yang berasal dari biji monokotil dan biji dikotil sangat jelas.

Contoh tumbuhan monokotil mencakup beragam jenis tanaman yang luas. Ini termasuk tumbuhan, semak, dan pohon, bereproduksi secara seksual melalui biji. Berikut ciri-ciri tumbuhan monokotil dan contohnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(02/11/2021).

Mengenal tumbuhan monokotil

Berkebun
Ilustrasi Berkebun Credit: pexels.com/Kiky

Monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu kotiledon. Kotiledon adalah keping biji. Ia merupakan bagian penting dari embrio yang ditemukan dalam biji. Mereka adalah bagian pertama dari bibit yang muncul dari tanah ketika berkecambah.

Nama monokotil berasal dari nama botani Monocotyledones, yang berasal dari fakta bahwa sebagian besar anggota kelompok ini memiliki satu kotiledon, atau daun embrionik, dalam bijinya. Monokotil adalah salah satu dari dua kelompok besar tanaman berbunga, atau angiospermae.

Dipercaya secara luas bahwa monokotil berasal dari eudikotil primitif. Mengingat bahwa berbagai fitur fisik monokotil dianggap sebagai karakteristik turunan dalam angiospermae, tanaman apa pun yang lebih primitif daripada monokotil dalam beberapa hal ini pasti akan menjadi eudikotil.

Ciri-ciri tumbuhan monokotil

Bunga anggrek
Ilustrasi Tanaman Anggrek Credit: unsplash.com/Yeimy

Bunga

Jika tanaman berbunga, ciri-ciri tumbuhan monokotil dapat diketahui dengan jumlah kelopak dan bagian bunga lainnya. Kelopak bunga monokotil biasanya hadir dalam kelipatan tiga. Angka-angka tersebut terutama merupakan karakteristik dari sepal dan petal. Misalnya, bunga monokotil biasanya memiliki tiga, enam, atau sembilan kelopak.

Serbuk sari

Butiran serbuk sari pada bunga monokotil secara khas memiliki lubang tunggal. Benang sari ini biasanya trimerous (di set tiga), atau single ovarium mungkin hanya memiliki dua karpel bukan tiga. Seringkali ada enam benang sari, mewakili dua lingkaran tiga.

Ciri-ciri tumbuhan monokotil

Gandum
Ilustrasi Gandum Credit: pexels.com/Kaboompics

Biji

Salah satu ciri-ciri tumbuhan monokotil yang utama adalah keping bijinya. Biji tumbuhan monokotil memiliki satu keping atau kotiledon tunggal. Kotiledon ini adalah embrio dari tumbuhan monokotil. Kotiledon adalah bagian penting dari embrio yang ditemukan dalam biji. Mereka adalah bagian pertama dari bibit yang muncul dari tanah ketika berkecambah.

Batang

Batang memiliki berkas pembuluh yang tersusun secara tersebar. Banyak berkas pembuluh atau kelompok xilem dan floem terlihat. Tumbuhan monokotil umumnya memiliki batang yang khas, yaitu tidak bercabang dan tidak dapat tumbuh besar. Batang monokotil biasanya berongga tanpa pertumbuhan sekunder.

Ciri-ciri tumbuhan monokotil

Ilustrasi berkebun
Ilustrasi berkebun. (Sumber: Unsplash/Benjamin Combs)

Akar

Akar tumbuhan monokotil biasanya sistem akar serabut. Sistem akar monokotil sepenuhnya bersifat adventif—yaitu, akar berasal secara lateral dari batang atau dari hipokotil (daerah transisi antara akar dan batang dalam embrio). Akarnya semua ramping, dan tanaman dikatakan berakar serabut.

Monokotil cenderung memiliki akar berserat yang menjulur ke berbagai arah. Akar berserat ini menempati tingkat atas tanah dibandingkan dengan struktur akar dikotil yang menggali lebih dalam dan menciptakan sistem yang lebih tebal.

Daun

Daun pada tumbuhan monokotil biasanya berurat sejajar. Tumbuhan ini memiliki daun dengan venasi paralel yaitu urat-uratnya sejajar satu sama lain. Jika dilihat lagi, semua urat berasal dari pangkal daun dan sejajar satu sama lain di setiap lobus daun. Baik epidermis adaksial maupun epidermis abaksial memiliki stomata.

Pada daun, terdapat sel bulliform. Sel-sel bulliform adalah sel-sel kosong yang besar yang bertanggung jawab atas pengeritingan daun ketika kehilangan air.

Ciri-ciri tumbuhan monokotil

Ilustrasi rumput
Ilustrasi rumput (sumber: Pixabay)

Kambium

Ciri-ciri tumbuhan monokotil selanjutnya adalah tidak memiliki kambium di batang dan akar. Jika memotong kulit batang atau akar tumbuhan monokotil, tidak akan ada getah atau lendir pada jaringan kayu. Inilah sebabnya mengapa tanaman monokotil tidak dapat diperbanyak melalui metode perbanyakan vegetatif buatan seperti cangkok, stek, okulasi, dan okulasi.

Habitat

Ciri-ciri tumbuhan monokotil keragaman struktur dan habitat yang luas. Tumbuhan monokotil kosmopolitan dalam penyebarannya di darat. Mereka juga tumbuh di danau, kolam, dan sungai, kadang-kadang mengambang bebas tetapi lebih sering berakar ke dasar. Beberapa dari mereka tumbuh di zona intertidal di sepanjang pantai, dan beberapa adalah tanaman laut terendam yang berakar ke dasar di perairan yang cukup dangkal di sepanjang pantai.

Contoh tumbuhan monokotil

Ilustrasi tumbuhan | Ibrahim Hasan dari Pexels
Ilustrasi tumbuhan | Ibrahim Hasan dari Pexels

Ada sekitar 60.000 spesies monokotil, termasuk yang paling penting secara ekonomi dari semua famili tumbuhan, Poaceae (rumput sejati), dan yang terbesar dari semua famili tumbuhan, Orchidaceae (anggrek).

Famili monokotil menonjol lainnya termasuk Liliaceae (lili), Arecaceae (palm), dan Iridaceae (iris). Contoh tumbuhan monokotil adalah palem, rerumputan, anggrek, dan lili.

Monokotil juga mencakup sebagian besar tanaman umbi dan biji-bijian, seperti agapanthus, asparagus, bambu, pisang, jagung, bakung, bawang putih, jahe, rumput, lili, bawang, anggrek, beras, tebu, tulip, dan gandum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya