Liputan6.com, Jakarta Isra Mi’raj terjadi pada tanggal berapa tentunya perlu dikenali oleh umat Islam. Pasalnya, peristiwa bersejarah ini adalah perjalanan di mana Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat lima waktu. Sholat lima waktu merupakan ibadah wajib umat Islam yang dilakukan setiap hari.
Peristiwa Isra Mi’raj yang sangat bersejarah ini terjadi hanya dalam satu malam saja. Isra Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab.Sejarah Isra Mi’raj sangat penting dikenali umat Islam karena terjadi banyak hal pada peristiwa ini.
Peristiwa Isra Mi’raj dikenal sebagai perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit ke-7 untuk menerima perintah sholat dari Allah SWT. Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW juga bertemu dengan nabi-nabi lainnya.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (26/5/2023) tentang Isra Mi’raj terjadi pada tanggal.
Isra Mi’raj Terjadi pada Tanggal 27 Rajab
Isra Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Isra Mi’raj atau Isra Mikraj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa, langsung ke Sidratulmuntaha (di langit ke tujuh) pada malam hari untuk menerima perintah salat lima waktu.
Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Sementara itu, Miraj adalah kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ke tujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.
Isra dan Miraj adalah perkara yang sangat jelas dan eksplisit disebutkan dalam Al-Quran, sebuah kejadian yang pasti terjadi, pasti benar, dan tak ada keraguan sama sekali meskipun akal manusia tidak dapat menjangkaunya. Banyak sekali pembelajaran yang bisa kamu dapatkan dari peristiwa Isra Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab ini.
Sebelum perjalanan Isra Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab dimulai, Rasulullah SAW terlebih dahulu dibedah hatinya oleh malaikat Jibril dan Mikail untuk selanjutnya dicuci dengan air zam-zam tiga kali dan diisinya hati mulia itu dengan hikmah dan iman. Pembedahan ini dilakukan sebelum memasuki inti cerita perjalanan Nabi Muhamamad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, untuk selanjutnya diteruskan hingga Shidratul Muntaha.
Dari pembedahan hati Nabi Muhammmad SAW ini, umat Islam mendapatkan pelajaran bahwa hati adalah hal terpenting dalam diri manusia. Hati merupakan pusat keimanan dan ketakwaan. Padahal, sekarang banyak orang hanya mengandalkan otaknya dengan logika, serta melupakan peran hati yang sangat penting. Berbagai pertimbangan keadilan dan kebenaran sumbernya adalah hati, bukan otak. Hati membawa seorang muslim kepada kebaikan universal, sedangkan otak hanya akan mengantarkan kamu kepada kebaikan parsial, kebaikan yang telah tercampur dengan berbagai kepentingan.
Advertisement
Peristiwa Isra
Kisah Isra Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab dimulai pada saat seperti biasa Rasulullah Muhammad SAW mengisi waktu usai Isya dengan tidur lebih awal agar bisa bangun pada sepertiga malam terakhir untuk sholat. Namun, malam itu malaikat Jibril datang mengunjungi Rasulullah SAW. Jibril lalu mengajak Rasulullah keluar SAW rumah dan bepergian, melaksanakan Isra Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab.
Rasulullah SAW kemudian menaiki Buraq bersama Jibril dan Mikail, untuk kemudian dalam sekejap melesat menuju Masjidil Aqsa. Padahal, saat itu perjalanan dari Kabah ke Masjid Al-Aqsa dapat ditempuh dengan kuda atau unta selama satu bulan. Buraq sendiri digambarkan memiliki tubuh seperti kuda putih dengan sayap dan ekor burung merak.
Sebelum tiba, Jibril sempat mengajak Rasulullah SAW salat di beberapa tempat seperti Tayyibah (Madinah Al Munawwarah), Madyan (tempat berteduhnya Nabi Musa AS saat dikejar Firaun), Thursina (tempat Nabi Musa menerima wahyu Allah) dan Betlehem atau Bait Al Lahm (tempat lahirnya Nabi Isa).
Usai salat, Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan menuju Baitul Maqdis. Setiba di sana, Rasulullah SAW disambut Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan para nabi lainnya. Allah SWT telah mempersiapkan mereka agar bertemu dengan Rasulullah SAW. Setelah itu, mereka salat berjemaah dengan Rasulullah sebagai imam. Peristiwa Isra Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab pun berlanjut.
Peristiwa Miraj
Rasulullah bertemu dengan beberapa nabi ketika naik dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha. Rasulullah bertemu Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam.
Saat berada di langit ketujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim yang perawakannya sangat mirip dengannya. Dari perjalanan ini Rasulullah mendapatkan banyak sekali pesan dari para nabi lain untuk penyebaran Islam kepada umat muslim.
Sejak peristiwa Isra Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab, umat Islam diwajibkan menjalankan salat lima waktu dalam sehari. Pada mulanya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah salat sebanyak 50 kali dalam sehari. Namun, Nabi Muhammad SAW diingatkan oleh Nabi Musa as bahwa jumlah tersebut terlalu banyak. Nabi Muhammad SAW kemudian meminta keringanan kepada Allah SWT, sehingga salat wajib umat Islam menjadi 5 kali dalam sehari.
Advertisement