Penyebab Muntaber dan Cara Mengatasinya, Terapkan Pola Hidup Sehat

Penyebab muntaber adalah infeksi virus atau bakteri.

oleh Husnul Abdi diperbarui 31 Mei 2023, 02:30 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2023, 02:30 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Penyebab muntaber adalah infeksi virus atau bakteri. Penyakit yang merupakan akronim dari muntah dan berak ini dalam bahasa medis disebut juga dengan flu perut atau gastroenteritis. Infeksi virus atau bakteri pada penyakit ini menimbulkan peradangan dalam usus dan lambung.   

Gejala utama yang terjadi saat kamu mengalami muntaber tentunya adalah muntah dan diare. Penyakit ini memang sering terjadi pada anak-anak dan balita, namun tidak jarang juga orang yang telah lanjut usia ataupun orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah mengalaminya.

Penyebab muntaber dan cara mengatasinya perlu benar-benar diperhatikan. Biasanya kamu bisa mengatasi muntaber dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan. Kamu bisa menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dan mengonsumsi makanan sehat dan higienis.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (13/3/2020) tentang penyebab muntaber

Penyebab Muntaber

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, penyebab muntaber atau flu perut ini adalah infeksi virus atau bakteri. Umumnya muntaber disebabkan oleh virus, terutama virus Rotavirus dan Norovirus. Selain itu, berbagai virus lainnya seperti Astrovirus, Adenovirus, dan Sapovirus juga dapat menjadi penyebab muntaber.

Virus ini dapat menyebar melalui makanan yang telah terkontaminasi ataupun kontak secara langsung dari penderita muntaber, misalnya saat berjabat tangan.

Selain virus, penyebab muntaber juga bisa terjadi karena infeksi bakteri. Hal ini biasanya terjadi karena infeksi bakteri pada saluran pencernaan, misalnya pada penyakit tipes dan infeksi Shigella.

Tidak hanya virus dan bakteri, penyebab muntaber juga dapat terjadi karena parasite seperti amebiasis, zat kimia, racun, hingga reaksi dari obat-obatan (misalnya antibiotik).

Untuk itu, kamu perlu memperhatikan kebersihan tubuh serta makanan dan minuman yang akan kamu konsumsi untuk mencegah dan mengatasi terjadinya muntaber.

Faktor Risiko Muntaber

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Selain penyebab muntaber, kamu tentunya juga perlu mengenali berbagai faktor risikonya, sebagai berikut:

Balita. Anak-anak lebih sering terserang infeksi virus. Hal ini terjadi karena anak belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Anak Sekolah. Infeksi penyebab muntaber ini bisa menular dengan mudah di tempat-tempat yang terdapat banyak orang berkumpul dengan jarak dekat. Jadi anak sekolah yang tinggal di asrama akan semakin berisiko mengalaminya.

Orang Lanjut Usia. Hal ini berkaitan dengan kekebalan tubuh yang semakin menurun pada orang tua. Infeksi ini bisa dengan mudah menular pada lanjut usia jika tinggal berdekatan dengan orang yang berpotensi menyebarkan kuman.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Seseorang dengan kondisi medis tertentu, misalnya penderita AIDS atau penderita kanker yang menjalani kemoterapi, lebih berisiko tertular infeksi karena kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala Muntaber

Muntaber
Muntaber / Sumber: iStockphoto.com

Muntaber atau Gastroenteritis menimbulkan berbagai gejala, terutama muntah dan berak atau diare. Selain itu, kamu juga biasanya akan mengalami berbagai gejala lainnya seperti berikut ini:

- Perut kembung

- Kram perut

- Sakit perut

- Mencret

- Sakit kepala

- Demam ringan

- Merasa letih dan pegal-pegal

- Kurang nafsu makan.

Gejala ini muncul antara 1-3 hari setelah terinfeksi. Gejala umumnya akan berlangsung selama 1-2 hari, tapi bisa juga hingga 10 hari.

Dari berbagai gejala tersebut, kamu harus waspada jika muntaber sudah menimbulkan gejala dehidrasi. Hal ini tentunya disebabkan oleh banyaknya cairan yang keluar karena kamu sering muntah dan diare saat mengalami muntaber ini.

Periksakan diri ke dokter dengan segera bila kamu mengalami berbagai gejala dehidrasi berikut:

- Mulut dan bibir kering

- Kulit kering

- Mata cekung

- Ubun-ubun cekung (pada anak usia berusia di bawah 2 tahun)

- Rasa haus yang berlebihan

- Lemas

- Frekuensi buang air kecil dan jumlah urine berkurang

Cara Mengatasi dan Mencegah Muntaber

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Cara mengatasi dan mencegah muntaber sebenarnya sederhana saja. Apalagi, muntaber juga biasanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa melakukan pengobatan khusus. Namun, karena dapat mengakibatkan dehidrasi, kamu perlu untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan jam tidur atau istirahat dan makanan. Cukupi kebutuhan istirahat sehari-hari dan konsumsilah makanan yang ringan dan mudah dikunyah seperti roti dan sup.

Hindari juga mengonsumsi obat antimuntah dan diare tanpa rekomendasi dari dokter. Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi muntaber.

Selain itu, kamu tentunya juga perlu mengenali cara mencegah muntaber agar senantiasa sehat. Berikut beberapa cara mencegah muntaber terjadi padamu:

- Mencuci tangan secara benar dengan sabun dan air mengalir.

- Hindari mengonsumsi makanan mentah.

- Konsumsi makanan sehat dan bergizi.

- Jaga kebersihan lingkungan rumah, mulai tiap kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.

Dengan mengenali berbagai penyebab muntaber dan cara mengatasinya seperti yang telah disebutkan, kamu tentunya bisa senantiasa menjaga kesehatan kamu dan anak-anak di rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya