Liputan6.com, Jakarta Contoh komponen biotik perlu dipahami sebagai salah satu materi dalam pembelajaran Biologi. Seperti yang telah diketahui, Komponen-komponen pembentuk ekosistem terdiri dari komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik).
Baca Juga
Advertisement
Di dalam ekosistem, interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk keseimbangan alam. Ekosistem akan seimbang apabila komposisi penyusun ekosistem tersebut seimbang akan tetapi bukan berarti jumlahnya sama.
Contoh komponen biotik terdiri dari semua makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan. Kamu perlu memahami pula apa itu komponen biotik, abiotik, dan tentunya hubungan keduanya dalam suatu lingkungan hidup.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/5/2023) tentang contoh komponen biotik.
Contoh Komponen Biotik
Contoh komponen biotik mungkin tidak sulit kamu pahami. Komponen biotik adalah semua makhluk hidup yang terdapat dalam lingkungan, seperti hewan, tumbuhan, manusia, dan organisme lainnya. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium. Contoh komponen biotik di akuarium ini terdiri atas ikan, tumbuhan air, plankton yang melayang-layang dalam air. Sementara yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral, dan oksigen yang terlarut dalam air.
Kamu juga bisa melihatnya dalam ekosistem buatan, yaitu aquascape. Contoh komponen biotik dalam aquascape yaitu ikan dan tumbuhan. Sementara itu, komponen abiotik terdiri dari makhluk tak hidup yaitu pasir, kayu, air, dan cahaya.
Aquascape merupakan salah satu contoh ekosistem air yang dibuat di dalam akuarium. Ekosistem disusun oleh organisme (komponen hidup) yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan juga dengan komponen tak hidup untuk membentuk unit kerja. Ekosistem juga merupakan interaksi antara organisme dengan lingkungannya.
Lingkungan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling mempengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Selain itu, komponen lingkungan itu dapat saling memengaruhi dengan kuat.
Ada saatnya kualitas lingkungan berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Contoh komponen biotik tentunya sangat penting perannya dalam hal ini.
Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan abiotik.
1. Contoh komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
2. Contoh komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah, udara, dan cahaya.
Advertisement
Jenis Komponen Biotik
Komponen biotik adalah semua makhluk hidup yang terdapat dalam lingkungan, seperti hewan, tumbuhan, manusia, dan organisme lainnya. Setiap makhluk hidup atau contoh komponen biotik tersebut mempunyai kedudukan dan peran tertentu dalam lingkungan. Menurut peranannya, komponen biotik dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan zat makanan yang diperlukan organisme lain. Tugas ini diperankan oleh organisme yang mempunyai klorofil (zat hijau daun) yaitu tumbuhan hijau. Tumbuhan mensintesis/membuat zat makanan menggunakan bahan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan cahaya matahari. Proses ini berlangsung di dalam klorofil dan dinamakan proses fotosintesis.
Tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri disebut organisme autotrof. Tumbuhan yang menggunakan sinar matahari untuk membantu proses fotosintesis disebut fotoautotrof, contohnya antara lain pohon pisang, pohon jati, palem, pakis haji, ganggang (alga), lumut, tumbuhan paku, dan berbagai tumbuhan biji lainnya. Sementara itu, bakteri tidak menggunakan sinar matahari untuk proses pembuatan makanannya, melainkan menggunakan cadangan energinya dalam senyawa kimia, proses ini disebut kemoautotrof.
2. Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri (organisme heterotrof). Konsumen bergantung pada organisme lain untuk makanannya. Contoh kelompok konsumen diantaranya hewan, manusia, dan tumbuhan yang tidak berklorofil misalnya tali putri, dan jamur.
Berdasarkan jenis makanannya, makhluk hidup dibedakan menjadi herbivora, karnivora, dan omnivora. Herbivora adalah organisme yang hanya makan tumbuhan, misalnya sapi, kambing, zebra, kuda, gajah, rusa , ayam, dan lain sebagainya. Karnivora adalah organisme yang hanya makan hewan, contohnya harimau, singa, anjing, dan lain-lain. Sedangkan omnivora adalah organisme yang makan tumbuhan juga makan hewan, misalnya manusia.
3. Pengurai (decomposer)
Pengurai bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan tumbuhan yang telah mati. Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai antara lain cacing, bakteri dan jamur. Organisme pengurai ini sangat penting karena menjaga stabilitas ekosistem dengan mengurai zat-zat sisa menjadi unsur hara yang akan diserap oleh tanah. Unsur hara yang ada di dalam tanah tersebut akan digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan penunjang pertumbuhannya.
Hubungan Komponen Biotik dengan Abiotik
Berbeda dengan contoh komponen biotik yang merupakan makhluk hidup, komponen abiotik merupakan semua benda tak hidup yang terdapat di dalam lingkungan. Keberadaan komponen abiotik sangat berpengaruh pada jenis makhluk hidup yang menempati suatu lingkungan.
Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem disebut ekologi. Ditinjau dari sudut pandang ekologi, komponen biotik dan komponen abiotik sering disebut juga dengan lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.
Komponen biotik dan komponen abiotik berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Di dalam ekosistem, interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk keseimbangan alam. Ekosistem akan seimbang apabila komposisi penyusun ekosistem tersebut seimbang akan tetapi bukan berarti jumlahnya sama.
Misalnya pada waktu musim hujan, jumlah rumput (produsen) di suatu padang rumput meningkat sehingga dapat mencukupi kebutuhan makan populasi rusa. Ketika musim kemarau, jumlah rumput berkurang sehingga menyebabkan jumlah rusa juga menurun. Apabila perubahan komposisi itu terjadi secara seimbang dari waktu ke waktu, maka ekosistem itu dikatakan seimbang dan dapat bertahan lama.
Keseimbangan ekosistem dapat terganggu, misalnya karena bencana alam, hama, dan penyakit. Gangguan ekosistem juga dapat terjadi karena pengaruh kegiatan manusia, misalnya membuang limbah ke saluran air, penebangan hutan secara liar, dan membuang sampah tidak pada tempatnya.
Advertisement