Sukses

Contoh Komponen Biotik, Jenis, dan Hubungannya dengan Komponen Abiotik

Contoh komponen biotik terdiri dari semua makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta Contoh komponen biotik perlu dipahami sebagai salah satu materi dalam pembelajaran Biologi. Seperti yang telah diketahui, Komponen-komponen pembentuk ekosistem terdiri dari komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik).

Di dalam ekosistem, interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk keseimbangan alam. Ekosistem akan seimbang apabila komposisi penyusun ekosistem tersebut seimbang akan tetapi bukan berarti jumlahnya sama.

Contoh komponen biotik terdiri dari semua makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan. Kamu perlu memahami pula apa itu komponen biotik, abiotik, dan tentunya hubungan keduanya dalam suatu lingkungan hidup.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (16/6/2025) tentang contoh komponen biotik.

2 dari 5 halaman

Contoh Komponen Biotik

Contoh komponen biotik mungkin tidak sulit kamu pahami. Komponen biotik adalah segala bentuk kehidupan yang ada dalam suatu ekosistem. Istilah "biotik" berasal dari bahasa Yunani, "bios" yang berarti hidup. Oleh karena itu, komponen biotik merujuk pada makhluk hidup yang berinteraksi satu sama lain dalam suatu lingkungan. Contoh komponen biotik meliputi tumbuhan, hewan, manusia, jamur, dan mikroorganisme seperti bakteri.

Menurut Modul Biologi Kelas X terbitan Direktorat SMA (2020), komponen biotik ini merupakan bagian dari komunitas dalam sebuah ekosistem yang berinteraksi dengan faktor-faktor fisik (abiotik) di sekitarnya. Interaksi ini menciptakan keseimbangan dalam sistem yang saling bergantung satu sama lain.

Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium. Contoh komponen biotik di akuarium ini terdiri atas ikan, tumbuhan air, plankton yang melayang-layang dalam air. Sementara yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral, dan oksigen yang terlarut dalam air.

Kamu juga bisa melihatnya dalam ekosistem buatan, yaitu aquascape. Contoh komponen biotik dalam aquascape yaitu ikan dan tumbuhan. Sementara itu, komponen abiotik terdiri dari makhluk tak hidup yaitu pasir, kayu, air, dan cahaya.

Aquascape merupakan salah satu contoh ekosistem air yang dibuat di dalam akuarium. Ekosistem disusun oleh organisme (komponen hidup) yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan juga dengan komponen tak hidup untuk membentuk unit kerja. Ekosistem juga merupakan interaksi antara organisme dengan lingkungannya.

Lingkungan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling mempengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Selain itu, komponen lingkungan itu dapat saling memengaruhi dengan kuat.

Ada saatnya kualitas lingkungan berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Contoh komponen biotik tentunya sangat penting perannya dalam hal ini.

Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan abiotik.

1. Contoh komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.

2. Contoh komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah, udara, dan cahaya.

3 dari 5 halaman

Jenis Komponen Biotik

Komponen biotik dalam ekosistem dibagi berdasarkan perannya atau fungsi ekologisnya dalam rantai makanan. Ada empat jenis utama komponen biotik, yaitu:

1. Produsen

Produsen adalah organisme autotrof, artinya mereka mampu memproduksi makanan sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan hijau adalah contoh utama produsen, karena mereka memiliki klorofil. Selain tumbuhan, ada juga fitoplankton, alga, lumut, dan beberapa bakteri tertentu yang tergolong sebagai produsen.

Produsen menempati posisi pertama dalam rantai makanan karena menyediakan energi bagi organisme lain. Misalnya:

  • Rumput di padang rumput
  • Fitoplankton di ekosistem air
  • Alga hijau di kolam

2. Konsumen

Konsumen adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri, melainkan mengandalkan organisme lain. Konsumen dibagi menjadi beberapa tingkatan:

  • Konsumen primer: herbivora seperti kambing, kelinci, dan sapi.
  • Konsumen sekunder: karnivora seperti ular dan burung elang yang memangsa herbivora.
  • Konsumen tersier: karnivora tingkat tinggi seperti harimau atau elang laut yang memangsa konsumen sekunder.
  • Konsumen puncak: tidak memiliki predator alami, contohnya manusia.

3. Dekomposer (Pengurai)

Dekomposer adalah mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang menguraikan sisa-sisa organisme mati menjadi zat anorganik. Peran mereka sangat penting karena membantu mendaur ulang nutrisi kembali ke tanah agar dapat dimanfaatkan oleh produsen.

Contoh dekomposer:

  • Jamur pengurai kayu mati
  • Bakteri dalam kompos
  • Actinomycetes di tanah

4. Detrivora

Detrivora adalah organisme yang memakan sisa-sisa makhluk hidup (detritus) seperti daun gugur, bangkai, dan kotoran hewan. Berbeda dengan dekomposer yang menguraikan, detrivora memakan secara langsung detritus tersebut.

Contohnya:

  • Cacing tanah
  • Lipan
  • Keluwing
  • Siput
  • Teripang

Organisme-organisme ini membantu mempercepat proses pembusukan dan menjaga kebersihan lingkungan.

4 dari 5 halaman

Hubungan Komponen Biotik dengan Abiotik

Berbeda dengan contoh komponen biotik yang merupakan makhluk hidup, komponen abiotik merupakan semua benda tak hidup yang terdapat di dalam lingkungan. Menurut buku Be Smart Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII (2006), lingkungan terdiri dari komponen yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup. Komponen abiotik memberikan kondisi fisik dan kimia yang memungkinkan keberadaan dan pertumbuhan makhluk hidup.

Beberapa contoh komponen abiotik antara lain:

  • Cahaya matahari: sumber energi utama untuk fotosintesis.
  • Air: kebutuhan pokok semua makhluk hidup.
  • Udara: mengandung oksigen untuk respirasi dan karbon dioksida untuk fotosintesis.
  • Tanah: tempat tumbuh tanaman dan habitat bagi banyak organisme.
  • Suhu: memengaruhi metabolisme makhluk hidup.
  • Batuan dan mineral: sumber unsur hara.

Kelembapan dan tekanan udara: memengaruhi habitat mikroorganisme.

Keberadaan komponen abiotik sangat berpengaruh pada jenis makhluk hidup yang menempati suatu lingkungan.

Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem disebut ekologi. Ditinjau dari sudut pandang ekologi, komponen biotik dan komponen abiotik sering disebut juga dengan lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.

Dalam ekosistem, komponen biotik dan abiotik saling bergantung satu sama lain dan berinteraksi secara kompleks. Tidak ada organisme hidup yang bisa bertahan tanpa dukungan dari faktor abiotik.

Contoh interaksi:

  • Tumbuhan (produsen) membutuhkan cahaya matahari, air, dan karbon dioksida untuk melakukan fotosintesis.
  • Hewan (konsumen) membutuhkan oksigen dari udara dan air untuk hidup.
  • Dekomposer membutuhkan kelembapan dan suhu tertentu untuk menguraikan bahan organik.
  • Cacing tanah (detrivora) membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanah yang akan dimanfaatkan oleh tanaman.

Menurut Modul Biologi Kelas X (2020), interaksi antara makhluk hidup (biotik) dengan faktor fisik dan kimia (abiotik) membentuk sistem yang disebut ekosistem. Hubungan ini menciptakan sirkulasi energi dan materi, seperti daur karbon dan daur nitrogen, yang terus berlangsung dalam keseimbangan.

Sistem ini bersifat dinamis dan fleksibel, artinya selalu berubah namun menuju ke arah kestabilan. Jika salah satu komponen terganggu,misalnya pencemaran air atau udara, maka keseimbangan ekosistem dapat terganggu dan mengancam keberlangsungan hidup organisme lain.

5 dari 5 halaman

FAQ Tentang Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik di Ekosistem

1. Apa yang dimaksud dengan interaksi antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem?

Interaksi antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup (biotik) dengan lingkungan fisik atau benda mati (abiotik). Komponen biotik seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme bergantung pada komponen abiotik seperti cahaya matahari, air, tanah, suhu, dan udara untuk kelangsungan hidupnya. Sebaliknya, aktivitas makhluk hidup juga dapat memengaruhi kondisi lingkungan abiotik, misalnya tumbuhan memengaruhi kelembaban tanah dan kadar oksigen di udara.

2. Mengapa interaksi antara biotik dan abiotik penting bagi keseimbangan ekosistem?

Karena keseimbangan ekosistem hanya bisa terjaga jika komponen biotik dan abiotik saling mendukung satu sama lain. Ketika satu komponen terganggu—misalnya kualitas tanah menurun (komponen abiotik)—maka produktivitas tumbuhan (komponen biotik) pun akan menurun, yang pada akhirnya memengaruhi hewan pemakan tumbuhan dan seterusnya. Interaksi ini membentuk sebuah sistem dinamis yang fleksibel namun tetap berusaha mencapai kondisi seimbang.

3. Bagaimana contoh nyata interaksi antara komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan sehari-hari?

Contoh yang umum terjadi adalah tumbuhan yang membutuhkan cahaya matahari, air, dan karbon dioksida untuk melakukan fotosintesis (interaksi biotik dengan abiotik). Contoh lain adalah ikan di sungai yang bergantung pada suhu air dan kadar oksigen terlarut untuk bertahan hidup. Sebaliknya, akar tumbuhan bisa membantu mengikat tanah agar tidak mudah tererosi, sehingga memengaruhi kualitas komponen abiotik berupa tanah.

4. Apa yang terjadi jika salah satu komponen abiotik mengalami perubahan drastis?

Perubahan drastis pada komponen abiotik, seperti suhu yang ekstrem, polusi air, atau kekeringan, dapat memengaruhi kehidupan organisme biotik. Misalnya, kekeringan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kematian tumbuhan dan kekurangan pakan bagi herbivora, sehingga mengganggu rantai makanan. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan populasi makhluk hidup dan merusak keseimbangan ekosistem.

5. Bagaimana manusia sebagai komponen biotik dapat memengaruhi komponen abiotik?

Manusia memegang peran besar dalam memengaruhi komponen abiotik, baik secara positif maupun negatif. Kegiatan seperti pertanian, industri, dan urbanisasi dapat mengubah struktur tanah, kualitas udara, dan ketersediaan air. Misalnya, penggunaan pupuk kimia berlebihan dapat mencemari tanah dan air. Namun, manusia juga dapat menjaga kelestarian abiotik melalui penghijauan, pengolahan limbah, dan penghematan energi untuk mendukung ekosistem yang seimbang.