Perbedaan Jogging dan Lari, Kenali Manfaatnya

Jogging dan berlari adalah olahraga yang digemari banyak orang

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 17 Jun 2023, 13:50 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2023, 13:50 WIB
Olahraga lari
Ilustrasi lari dan joging (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Jogging dan berlari merupakan olahraga yang paling banyak digemari. Olahraga ini sangat sederhana dan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jogging dan lari sama-sama bermanfaat untuk menguatkan jantung dan membuat tubuh lebih bugar. 

Banyak orang menganggap jogging dan lari adalah olahraga yang sama. Padahal jika ditilik lebih dalam lagi, jogging dan lari memiliki perbedaan. Beberapa orang percaya bahwa jogging yang lebih kasual.

Perbedaan jogging dan berlari adalah pada tingkat kecepatan dan bagaimana tubuh membakar kalori. Mengetahui perbedaan jogging dan berlari bisa membuat kamu tidak salah lagi menyebutnya. Perbedaan antara joging dan berlari dapat dilihat dari beberapa faktor penentu, seperti kecepatan, gerakan, dan pola pikir.

Berikut perbedaan olahraga jogging dan berlari yang berhasil Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(17/3/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kecepatan

Ilustrasi Olahraga Lari (iStockphoto)
Ilustrasi Olahraga Lari (iStockphoto)

Jogging dan lari memiliki perbedaan utama yaitu dalam tingkat intensitas kecepatan. Jogging merupakan olahraga aerobik yang jauh lebih santai, seperti lari yang lambat. Sementara lari merupakan olahraga yang lebih tinggi dari jogging dalam tingkat intensitasnya. Lari cenderung lebih cepat dibanding jogging.

Tidak ada patokan yang jelas mengenai batas intensitas antara jogging dan lari. Jogging jauh lebih rileks dibandingkan dengan lari. Sementara berlari membutuhkan lebih banyak usaha dari otot, jantung dan paru-paru.


Perbedaan dalam Gerakan Tubuh

Ilustrasi Lari
Ilustrasi jogging (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Salah satu perbedaan utama antara joging dan berlari berkaitan dengan gerakan tubuh. Dilansir dari Live Strong, Adnan Munye, seorang pelatih pribadi, spesialis cedera olahraga dan pendiri AMMFitness, mengatakan bahwa joging memiliki irama melenting, sementara berlari terdiri dari langkah yang lebih panjang dan gerakan lengan yang lebih cepat.

Karena berlari menuntut langkah yang lebih lama dan gerakan lengan yang menyertainya, olahraga ini sering membutuhkan tenaga yang lebih besar. Jogging, di sisi lain, dapat dibandingkan dengan berjalan cepat. Jogging tidak memberi tekanan berlebihan pada otot dan tenaga.


Reaksi otot

20160303-Ilustrasi lari-iStockphoto
Ilustrasi lari (iStockphoto)

Saat berlari, kaki menghabiskan lebih sedikit waktu menyentuh tanah saat bergerak maju. Perbedaan kecil ini berarti bahwa otot-otot diaktifkan secara berbeda. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Sports Sciences" edisi Oktober 2005, kecepatan berlari dan jogging memengaruhi aktivasi otot-otot di glutes, hamstrings, quadriceps, shins, dan calves.

Studi ini mencatat bahwa semakin cepat seseorang bergerak, semakin banyak otot diaktifkan. Perbedaan aktivasi otot terlihat jelas ketika membandingkan fisik antara seseorang yang sering jogging dan lari. Joggers cenderung terlihat kurus dan kurang berkembang, sedangkan pelari memiliki fisik lebih berotot.


Pembakaran kalori

Sepatu Olahraga Sepatu Lari
Ilustrasi Foto Sepatu Olahraga (iStockphoto)

Berlari juga akan memberi pembakaran kalori yang lebih baik. Menurut penghitung kalori American Council on Exercise, seseorang yang beratnya 150 pound akan membakar 91 kalori dengan kecepatan 5 mph selama 10 menit.

Orang yang sama itu membakar 113 kalori yang berjalan dengan kecepatan 6 mph dan 130 kalori pada kecepatan 7 mph. Berlari juga terbukti menjadi pembakar lemak yang lebih baik.

Studi lain yang diterbitkan dalam edisi April 2008 "International Journal of Obesity" menyimpulkan bahwa latihan intensitas tinggi seperti lari cepat membakar jumlah massa tubuh dan massa lemak yang jauh lebih signifikan daripada olahraga yang lebih lambat dan mapan seperti jogging.


Manfaat jogging

Sepatu Lari
Manfaat jogging(iStockphoto)​

Tingkatkan energi

Saat jogging tubuh melepaskan hormon yang disebut endorfin yang membantu mengangkat semangat dan membuat Anda merasa positif pada diri sendiri. Ini membuat Anda akan merasa tenang dan segar sesaat setelah jogging atau.

Turunkan tekanan darah

Olahraga ringan seperti jogging, aman dilakukan bagi penderita hipertensi. Jogging membantu menjaga tekanan darah tetap terkontrol. Salah satu mekanisme yang diaktifkan saat jogging adalah menurunkan LDL atau "kolesterol jahat" dalam darah yang mendukung penurunan tekanan darah.

Kuatkan kekebalan tubuh

Olahraga ringan seperti jogging, memperkuat respons tubuh terhadap penyakit. Ini berlaku untuk kedua penyakit jangka pendek, seperti infeksi saluran pernapasan atas, dan penyakit jangka panjang, seperti diabetes. Jogging menghilangkan kelelahan, meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh dan membangun kekebalan.


Manfaat lari

20160303-Ilustrasi lari-iStockphoto
Ilustrasi lari (iStockphoto)

Menurunkan Berat Badan

Olahraga lari dapat membantu menurunkan berat badan. Manfaat olahraga lari berperan dalam mengurangi kalori dalam tubuh. Lari juga akan menurunkan kolesterol darah, mengurangi rasa lapar dan memperbaiki metabolisme tubuh. Hal ini akan berpengaruh pada berat badan yang tentu saja akan berkurang.

Meningkatkan Fungsi Organ Tubuh

Lari secara rutin akan menguatkan jantung, menambah jumlah kapiler serta sel-sel darah merah dalam tubuh. Jantung yang terlatih akan memompa jumlah darah yang lebih besar per siklus. Saat aliran darah meningkat, konsumsi oksigen juga akan meningkat. Membiasakan diri berlari dengan rutin akan memberikan efek positif pada tulang dan sendi-sendi dalam tubuh.

Menjaga Kesehatan Otot

Ketika otot-otot kaki digunakan untuk berlari, maka otot akan ikut beradaptasi. Otot akan membentuk massa yang lebih padat, lebih banyak menyimpan cadangan energi, dan akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya