5 Cara Menjual Karya NFT Agar Cepat Laku, Ketahui Langkah-Langkahnya

Ada 5 cara menjual hasil karya NFT agar cepat laku adalah karya harus original, unik, punya kekuatan komunitas, punya nama dan reputasi, serta mengenal calon pembeli

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 24 Jun 2023, 03:30 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2023, 03:30 WIB
5 Cara Menjual Hasil Karya NFT Agar Cepat Laku, Ketahui Langkah-Langkahnya
Ilustrasi NFT. Dok: unsplash

Liputan6.com, Jakarta NFT atau Non Fungible Token masih menjadi sorotan banyak orang. Setelah Everyday Ghozali jadi perbincangan masyarakat, termasuk berapa nama para public figure juga terjun ke dunia NFT. Terbaru, ada Anang Hermansyah yang rilis NFT AsiX dan laku keras.

Kini NFT banyak dilirik orang sebab dapat memberikan keuntungan yang fantastis. Perlu diketahui, Mengutip siaran pers yang diterima Tekno Liputan6.com, NFT adalah semacam token yang tak dapat ditukarkan dan tidak dapat diganti, yang biasanya ditemukan di blockchain.

Dengan kata lain, NFT adalah aset digital yang berbentuk karya seni maupun barang koleksi yang bisa dipergunakan untuk membeli sesuatu secara virtual. Supaya hasil karya di NFT dapat terjual dengan cepat, anda perlu mengetahui strategi yang tepat agar dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para calon pembeli.

Berikut ini penjelasan mengenai cara kerja NFT dan cara menjual hasil karya NFT agar cepat laku, yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (22/1/2022).

Mengenal NFT atau Non Fungible Token

5 Cara Menjual Hasil Karya di NFT Agar Cepat Laku, Ketahui Langkah-Langkahnya
Ilustrasi NFT (iStockphoto).

Seperti yang telah disampaikan di atas, NFT adalah aset digital yang berbentuk karya seni maupun barang koleksi yang bisa dipergunakan untuk membeli sesuatu secara virtual. Barang seni dan koleksi bisa berupa foto, gambar, lagu, rekaman suara, video, game, dan sebagainya.

Meskipun sudah ada sejak 2014, NFT menjadi semakin banyak peminatnya pada akhir tahun 2021. Blockchain sendiri adalah sebuah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui kriptografi.

NFT dapat digunakan untuk membeli barang-barang dunia nyata seperti karya seni, musik, atau real estat, tetapi hanya dalam kapasitas virtual. NFT tidak dapat diperdagangkan atau ditukar seperti mata uang  kripto. Sebab NFT ini tidak identik.

NFT memiliki beberapa keungulan, salah satunya terkait tingkat keasliannya. Konsep NFT memungkinkan pembeli memiliki barang asli tanpa ada yang bisa menirunya. Tidak hanya itu, NFT juga menyertakan bukti kepemilikan dalam bentuk sertifikasi. Beberapa situs yang menyediakan jual beli NFT, seperti Nifty Gateway, Mintable, Rarible, dan OpenSea.

Cara Kerja NFT

Meskipun NFT sering dibeli dan dijual menggunakan mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, mereka sendiri bukan mata uang kripto. Seperti dolar dan mata uang lainnya, cryptocurrency dapat dipertukarkan. Jika Anda menukar satu bitcoin dengan bitcoin lain, keduanya memiliki nilai yang sama. Anda masih akan memiliki satu bitcoin. Sebab NFT unik, mereka tidak memiliki nilai yang setara dengan NFT unik lainnya. Anda dapat menggabungkan satu NFT dengan yang lain untuk "mengembangkan" NFT ketiga yang unik. 

Manfaat yang paling utama dari NFT adalah efisiensi pasar. Konversi aset fisik menjadi aset digital menyederhanakan proses dan menghilangkan perantara. NFT yang mewakili karya seni digital atau fisik pada blockchain menghilangkan kebutuhan akan agen dan memungkinkan seniman untuk terhubung langsung dengan audiens mereka.

Cara Menjual Hasil Karya di NFT Agar Cepat Laku

5 Cara Menjual Hasil Karya di NFT Agar Cepat Laku, Ketahui Langkah-Langkahnya
Ilustrasi Selfie. /Istimewa.

Berikut ini cara menjual hasil karya di NFT agar cepat laku, antara lain:

1. Karya harus originalitas

Cara yang pertama adalah originalitas karya. Originalitas sebuah karya harus betul-betul diperhatikan, sebelum memasarkan NFT. Jangan mencap atau mengakui karya orang lain sebagai karya Anda. Sebab, bisa saja di kemudian hari sang pemilik asli akan mengklaim NFT tersebut. Jadi, akan lebib baik, jika Anda membuat karya original. Tak hanya menciptakan kepuasan diri, Anda juga akan terbebas dari intimadasi orang lain.

2. Karya harus memiliki ciri khas

Cara yang selanjutnya adalah karya anda harus memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri. Hal ini pun juga disampaikan oleh COO Tokocrypto Teguh K Hermanda. Ia menjelaskan aset yang dijual harus punya unsur kelangkaan atau rarity. Ketika NFT punya kelangkaan atau keunikan menjadikannya tidak umum dan bisa membuatnya lebih diminati.

3. Kekuatan komunitas

Kekuatan komunitas menjadi salah satu faktor paling penting dalam kesuksesan bisnis NFT. Masuklah di sejumlah komunitas NFT, agar Anda bisa mendapatkan informasi, tips dan kisah sukses terbaru yang dibagikan para member di dalamnya. Selain sebagai wadah sharing dan edukasi, komunitas NFT juga bisa dijadikan tempat promosi karya milik anda. Mungkin saja, member lain akan turut mempromosikan karya Anda di media sosial miliknya.

4. Punya nama dan reputasi

Sosok ‘siapa’ dibalik NFT cukup berperan penting dalam lakunya sebuah karya NFT. Apalagi jika Anda memiliki nama besar dan reputasi yang bagus. Tak menutup kemungkinan bisnis NFT Anda akan semakin besar. Ada beberapa langkah yanh bisa Anda lakukan, untuk memiliki nama besar dan reputasi yang bagus, yaitu:

a. Dengan personal branding dan selalu menonjolkan karya Anda, agar orang-orang tau siapa Anda serta apa karya yang telah anda buat.

b. Manfaatkan sosial media, untuk memperkenalkan siapa diri anda ke khalayak ramai. Jangan lupa, bagikan konten berupa tips, kegiatan, sharing, dan hal-hal seputar spesialisasi Anda. Supaya orang-orang semakin tahu siapa anda, dan apa keahlian Anda.

5. Pahami karakteristik calon pembeli

Calon pembeli NFT umumnya terbagi ke dalam dua jenis yaitu pipe pembeli yang suka mengoleksi karya seni alias kolektor art, dan tipe pembeli yang ingin mendapatkan keuntungan alias investor. Untuk tipe pembeli pertama, biasanya membeli NFT karena rasa suka akan seni yang dianggap unik, sehingga bagus untuk dikoleksi. Umumnya, tipe pembeli seperti ini tidak mencari cuan, namun tujuannya membeli NFT karena ia ingin mengoleksi NFT tersebut dan kemungkinan tak akan dijual kembali.

Berbeda dengan tipe pembeli kedua, yakni tipe investor. Biasanya mereka membeli NFT, untuk menghasilkan profit di kemudian hari. Hal itu dilakukan karena mereka melihat ada potensi besar pada project yang ada di balik NFT tersebut. Mereka melihat adanya hal jangka panjang dari project tersebut, sehingga besar potensi mereka menjual NFT tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi. Jika Anda menargetkan pasar dengan tipe pembeli kedua, maka Anda harus mempunyai project yang jelas. NFT yang dibuat harus memiliki progres perkembangan, utamanya soal nilai jual.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya