6 Wisata Kuliner Solo yang Melegenda, Ada Sejak Masa Kolonial

Kuliner Solo menjadi bagian dari sejarah perkembangan Solo

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 24 Jun 2023, 08:50 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2023, 08:50 WIB
ilustrasi Wisata Kuliner Solo
ilustrasi Wisata Kuliner Solo (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Wisata kuliner Solo wajib dikunjungi saat Anda sedang berlibur ke kota budaya ini. Solo menawarkan ragam wisata menarik mulai dari budaya, belanja, dan pastinya kuliner. Wisata kuliner Solo memiliki cita rasa khas yang tidak dimiliki kuliner daerah lain. 

Beberapa wisata kuliner Solo begitu melegenda dan dikenal baik warga lokal maupun warga luar Solo. Wisata kuliner Solo dipengaruhi oleh masakan-masakan tradisional Jawa yang telah diturnkan dari generasi ke generasi.

Kuliner Solo bahkan sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Masakan seperti Selat Solo, Nasi Liwet, Tengkleng telah menjadi bagian dari sejarah berkembangnya kota Solo hingga saat ini.

Wisata kuliner Solo pun mudah diakses karena berada pada pusat kota. Soal harga, wisata kuliner Solo cukup ramah di kantong. Berikut wisata kuliner Solo yang melegenda, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(18/7/2019).

Timlo Solo

Wisata Kuliner Solo
Kuliner Timlo Solo (sumber: surakarta)

Timlo merupakan sejenis sup berkaldu bening. Timlo biasanya juga berisi hati ampela, sosis solo, dan telur pindang. Sajian ini nikmat disantap bersama nasi hangat, sambal, dan jeruk perasan jeruk nipis. Timlo Solo begitu khas dan banyak jadi tujuan kuliner para wisatawan.

Salah satu warung timlo yang amat terkenal di kota Solo adalah Timlo sastro. Timlo Sastro tak pernah sepi pengunjung baik pagi dan sore hari. Berada di belakang Pasar Gedhe Solo, Anda bisa menikmati satu porsi Timlo Solo lengkap dengan harga Rp 20 ribu rupiah. Timlo Sastro buka mulai pukul 06.00 pagi sampai 15.30 sore.

Tengkleng

Wisata Kuliner Solo
Tengkleng bu Edi di Pasar Klewer (sumber: surakarta)

Wisata kuliner Solo yang tak boleh terlewatkan selanjutnya adalah tengkleng. Tengkleng merupakan olahan tulang kambing berkuah mirip dengan gulai kambing. Konon menurut para tetua di kota Solo hanya para bangsawan dan orang-orang Belanda saja yang bisa menikmati masakan daging kambing.

Hanya kepala, kaki, dan tulang saja yang tersisa untuk pekerja dan tukang masak. Para juru masak pada waktu itu tak kurang akal, maka dimasaklah tulang-tulang itu yang tentunya masih menempel sedikit daging.

Tengkleng kemudian menjadi makanan khas Solo yang punya banyak penggemar. Salah satu penjaja tengkleng yang paling terkenal adalah tengkleng Bu Edi.

Lokasi tengkleng Bu Edi berada di kawasan Pasar Klewer, Solo. Tepatnya berada di bawah bagian utara gapura Slompretan (gapura pasar Klewer). Buka pada pukul 2 siang, Tengkleng Bu Edi bisa habis dalam hitungan jam. Bahkan banyak yang rela antre sebelum warung dibuka.

Sate Kere

Objek Wisata Lebaran di Solo
Sate Kere. (Liputan6.com/Fajar Abrori).

Para pecinta kuliner Solo pasti tak asing dengan sate kere. Terbuat dari tempe gembus yang dibakar laiknya sate, kuliner satu ini begitu merakyat dan murah meriah. Sate kere biasanya diajajakan bersama sate jeroan sapi seperti paru, limpa, hati, usus, torpedo, ginjal dan juga babat.

Sebelum dibakar sate kere dibumbui dengan bumbu khas dan kemudian ditambahkan saus kacang. Sate ini nikmat disantap berasama lontong dan sambal.

Warung sate kere yang terkenal di kota Solo adalah Sate Kere Yu Rebi yang berada di selatan stadion Sriwedari. Selain Sate Kere Yu Rebi, Anda juga bisa menemukan hidangang sate kere di depan TK Marsudirini Jl. Sugiyopranoto No.4, Kp. Baru, Kec. Ps. Kliwon. Kedua warung sate kere ini buka setiap pagi.

Serabi Solo

Wisata Kuliner Solo
Serabi notosuman yang lezat (sumber: surakarta)

Serabi menjadi kuliner khas beberapa daerah. Solo juga punya serabi khasnya sendiri. Serabi Solo terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan dipanggang pada sebuah wajan kecil di atas arang. Serabi Solo memiliki cita rasa gurih, biasanya diberi topping pisang, cokelat, bahkan keju.

Salah satu Serabi Solo yang paling terkenal adalah serabi Notosuman. Berada di daerah Notosuman, di sepanjang jalan Moh. Yamin, Serengan berjejer outlet serabi Notosuman yang tak pernah sepi pembeli. Bahkan konsumen rela antre untuk mendapatkan serabi Notosuman ini. Serabi Notosuman buka pada pukul 5 pagi hingga 4 sore.

Selat Solo

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Makanan khas kota Solo lainnya adalah selat Solo. Hidangan satu ini merupakan perpaduan kuliner barat yaitu salad dengan cita rasa lokal. Selat Solo terdiri dari potongan daging sapi, buncis rebus, kentang, wortel, telur dan saus mayonais yang disiram dengan kuah kecap.

Hidangan ini merupakan percampuran antara bistik, salad dan sup. Pada masa kolonial, orang Eropa membawa bahan-bahan masakan serta teknik-teknik memasak khas Eropa. Para ningrat dan kaum terdidik di Solo.

Masakan ini kemudian diadaptasi dan diselaraskan dengan cita rasa khas Solo yang menghasilkan kudapan Selat Solo. Selat Solo yang terkenal adalah Selat Mbak Lies di kawasan Serengan.

Nasi Liwet

Nasi Liwet
Nasi Liwet (sumber: iStockphoto)

Nasi liwet adalah nai yang dimasak dengan santan kelapa sehingga mendapatkan rasa gurih. Mirip nasi uduk, nasi liwet disajikan bersama sayur labu siam dan suwiran ayam gurih.

Penduduk kota Solo dan sekitarnya biasa memakan nasi liwet setiap waktu mulai dari untuk sarapan, sampai makan malam. Nasi liwet telah menjadi bagian dari perkembangan sejarah kota Solo. Bahkan nasi liwet disebut dalam Serat Centhini yang ditulis pada 1819 silam.

Sentra pedagang nasi liwet banyak dijumpai di Desa Duwet dan Menuran Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Namun, kini nasi liwet sudah banyak ditemui di sepanjang jalanan kota Solo.

Nasi liwet yang paling terkenal adalah Nasi Liwet Wongso Lemu, di daerah Keprabon. Warung ini sudah berdiri sejak tahun 1950. Anda bisa menyambangi Nasi Liwet Wongso Lemu pada pukul 4 sore dan buka hingga pukul 1 dini hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya