7 Penyebab BAB Bayi Berdarah Serta Cara Mengatasinya yang Aman

Penyebab BAB bayi berdarah bisa terjadi oleh beberapa faktor, termasuk asupan makan bayi.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 29 Jun 2023, 10:20 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2023, 10:20 WIB
7 Penyebab BAB Bayi Berdarah Beserta Cara Mengatasinya yang Aman
Ilustrasi bayi.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab BAB bayi berdarah bisa terjadi oleh beberapa faktor, termasuk asupan makan bayi. Hal itu membuat ibu sering kali panik dan khawatir jika terjadi sesuatu hal yang membahayakan bayinya.

Meskipun begitu, sebenarnya ibu tidak perlu merasa takut dan khawatir secara berlebihan. Kondisi ini merupakan hal yang umum ditemui, ketika bayi telah memasuki masa MPASI, di mana bayi belum memiliki pencernaan yang sempurna.

Meskipun begitu, ibu juga harus tetap berhati-hati dan waspada dalam menangani masalah ini. Untuk dapat mengatasi masalah BAB berdarah pada bayi dengan baik dana man, Ibu perlu mengenali beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab BAB bayi berdarah.

Berikut ini ulasan mengenai penyebab BAB bayi berdarah yang perlu ibu ketahui agar dapat memberikan penanganan yang baik dan aman, yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (15/7/2021).

Penyebab BAB Bayi Berdarah

7 Penyebab BAB Bayi Berdarah Beserta Cara Mengatasinya yang Aman
Ilustrasi popok bayi. (dok. unsplash @zelleduda)

1. Asupan Makan

Penyebab BAB bayi berdarah yang paling umum terjadi adalah akibat asupan makan. Sistem pencernaan pada bayi belum dapat berjalan dengan sempurna, karena organ tubuh pada bayi yang masih dalam tahap perkembangan. Dalam hal ini, sering kali ibu dianjurkan untuk memberikan minuman atau makanan pendamping ASI yang mudah dicerna oleh anak. Karena jika tidak, akan ditemui beberapa masalah. Kasus yang sering ditemui adalah tinja anak yang masih berwarna dan bertekstur sama dengan makanan yang dikonsumsi. Misalnya saja, anak diberikan makanan buah naga dan tinja yang keluar saat anak buang air besar berwarna merah. Jika tidak teliti, bisa saja ibu mengira tinja yang keluar disertai dengan darah. Hal ini memang harus diperhatikan dan dipastikan dengan baik. Sehingga belum tentu tinja yang berwarna merah itu adalah tinja yang disertai dengan darah.

2. Alergi Susu

Alergi susu juga bisa menjadi alasan penyebab BAB bayi berdarah. Pada sebagian bayi yang mempunyai masalah ini, biasanya disebabkan oleh susu formula. Namun ada juga bayi yang alergi terhadap susu kedelai bahkan ASI. Bayi yang mempunyai alergi terhadap susu, tidak lain disebabkan karena bayi sensitif dengan satu atau beberapa kandungan yang terdapat di dalam susu. Sehingga jika dikonsumsi, kandungan ini dapat memicu peradangan pada saluran pencernaan bayi dan bisa mengakibatkan munculnya darah saat bayi buang air besar. Hal ini tentu harus menjadi perhatian bagi Ibu, agar dapat memberikan asupan yang sesuai dan baik untuk bayi.

3. Ruam Popok

Faktor lain yang bisa menjadi penyebab BAB bayi berdarah adalah ruam popok. Ruam popok adalah kondisi di mana kulit bayi mengalami iritasi khususnya di daerah yang tersentuh dan tertutup oleh popok. Kondisi ruam popok ini bisa memungkinkan terjadinya luka lecet pada kulit bayi, termasuk di sekitar anus. Sehingga bisa jadi, munculnya darah pada tinja bayi disebabkan oleh darah dari luka lecet akibat ruam popok. Dengan begitu, perlu bagi ibu untuk memastikan apakah terdapat luka ruam popok di sekitar anus bayi yang dapat memunculkan darah pada saat bayi buang air besar.

4. Sembelit dan Fisura Ani

Sembelit juga termasuk salah satu faktor penyebab BAB bayi berdarah. Gangguan ini biasanya muncul pada bayi yang mengonsumsi susu formula dan bayi yang sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping asi (MPASI). Kondisi ini membuat anak susah buang air besar, karena fases yang keras dan sulit untuk dikeluarkan. Kemudian, anak akan cenderung mengejan terlalu keras saat buang air besar. Hal tersebut dapat mengakibatkan kondisi anus yang luka karena mendapat tekanan terlalu keras. Luka pada anus ini dapat memunculkan bercak darah pada tinja bayi. Hal ini perlu diperhatikan dan ditangani dengan baik. Jika dibiarkan begitu saja, anak menjadi rentan terkena gangguan ambeien.

5. Infeksi Usus

Pada beberapa kasus, darah pada tinja bayi bisa menjadi tanda infeksi virus, bakteri, maupun parasit. Infeksi ini dapat memicu peradangan usus yang membuat BAB berdarah. Selain darah pada tinja, infeksi usus juga dapat ditandai dengan diare, BAB yang berlendir dan berbusa, demam, serta bayi menjadi sangat rewel.

6. Kolitis

Penyebab BAB bayi berdarah yang lainnya adalah kolitis. Kolitis merupakan gangguan usus atau peradangan yang terjadi pada lapisan dalam usus besar akibat adanya infeksi. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi saluran pencernaan, bahkan mencetuskan penyakit tertentu yang menyerang fungsi usus serta menyebabkan darah di tinja bayi.

7. Darah dari Puting Ibu

Penyebab BAB bayi berdarah juga bisa terjadi akibat sisa darah persalinan, atau dari puting ibu yang tertelan ketika proses memberikan ASI. Penyebab BAB bayi berdarah yang satu ini umumnya tidak berbahaya.

Cara Mengatasi Buang Air Besar (BAB) Bayi Berdarah

7 Penyebab BAB Bayi Berdarah Beserta Cara Mengatasinya yang Aman
Ilustrasi bayi. (Photo by Picsea on Unsplash)

Secara umum, berikut adalah sederet cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi BAB berdarah pada si kecil, diantaranya:

1. Menjaga Area Sekitar Anus Tetap Bersih

Apabila BAB berdarah disebabkan oleh robekan pada anus, orangtua harus menjaga kebersihan tubuh bayi, terutama anus agar tetap bersih dan mencegah infeksi. Infeksi dapat memperparah kondisi anus yang robek. Jika robekan anus bertambah parah, BAB bayi akan terus disertai darah. Pastikan selalu membersihkan area anus dan pantat bayi setiap ia selesai BAB. Bersihkan menggunakan air dan sabun khusus bayi, lalu keringkan dengan handuk lembut. Anda juga bisa menggunakan krim pelembap untuk mencegah ruam.

2. Mengoleskan Krim atau Petroleum Jelly

Robekan pada anus bayi dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Selama periode ini, Anda bisa mengoleskan petroleum jelly atau krim mengandung zink oksida guna mempercepat penyembuhan. Krim dan petroleum jelly memang tidak secara langsung mengatasi BAB berdarah pada bayi. Akan tetapi, kedua produk ini membantu melindungi anus dari iritasi sehingga BAB tidak lagi terasa menyakitkan ataupun disertai keluarnya darah.

3. Memberikan Obat Antibiotik aan Antiparasit

Jika BAB berdarah tidak disebabkan oleh robekan pada anus, pemicunya bisa jadi berasal dari infeksi bakteri, virus, atau parasit. Orangtua bisa mengatasi BAB berdarah pada bayi terkait infeksi dengan obat antibiotik atau antiparasit sesuai anjuran dokter. Obat antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi saluran cerna akibat bakteri seperti IBD dan radang usus. Sementara obat antiparasit ampuh mengatasi penyakit infeksi akibat mikroba lain, misalnya cacing.

4. Menyesuaikan Pola Makan Bayi

Terkadang, BAB berdarah pada bayi merupakan reaksi alergi terhadap makanan tertentu. Beberapa bayi alergi terhadap protein dalam ASI atau susu sapi. Jika saluran cernanya sangat sensitif, protein susu bisa memicu peradangan parah pada usus hingga menyebabkan BAB berdarah. Peradangan pada usus kemudian memicu perdarahan. Darah akhirnya keluar bersama feses. Untuk mengatasi BAB berdarah akibat alergi, orangtua perlu mengenali apa saja makanan bayi yang memicu alergi dan tidak memberikannya kepada si kecil.

5. Operasi untuk Mengatasi BAB Berdarah pada Bayi

Operasi dipilih apabila BAB berdarah disebabkan oleh pembentukan polip, yaitu jaringan yang tumbuh secara tidak normal (bertangkai) pada bagian tubuh tertentu, termasuk usus. Pembentukan polip pada usus memiliki beberapa gejala, salah satunya BAB berdarah. Tindakan operasi bertujuan untuk melepaskan polip dari usus. Setelah polip terlepas, bayi mungkin masih akan mengalami BAB berdarah selama masa pemulihan. Namun, kondisinya akan segera membaik dalam beberapa hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya