5 Cara Menyembelih Hewan Kurban yang Benar, Simak Doanya

Cara menyembelih hewan kurban yang benar akan menghasilkan daging yang halal dan berkualitas.

oleh Laudia Tysara diperbarui 05 Jun 2023, 16:45 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2023, 16:45 WIB
FOTO: Penyembelihan Hewan Kurban di Tengah Pandemi COVID-19
Petugas menguliti hewan kurban Idul Adha di RPH Pulogadung, Jakarta, Jumat (31/7/2020). RPH Pulogadung menyembelih 50 sapi dan puluhan kambing dengan proses pemotongan sesuai syariat Islam dan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menyembelih hewan kurban ada tata caranya dalam Islam. Nabi Muhammad SAW dalam hadis-hadisnya menjelaskan cara menyembelih hewan kurban yang benar, terpenting mengarahkan ke kiblat, menggunakan pisau yang tajam, hingga membaca doa menyembelih hewan kurban.

Ada lima rangkaian cara menyembelih hewan kurban yang penting diperhatikan. Lima cara yang dimaksud dirangkumkan dari laman website resmi Muhammadiyah dan Universitas An-Nur Lampung, Senin (5/6/2023). Menyembelih hewan kurban dengan cara yang benar memiliki keutamaan yang besar dalam agama Islam. Tindakan ini bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT. 

Cara menyembelih hewan kurban yang benar akan menghasilkan daging yang halal dan berkualitas. Selain wajib paham cara menyembelih, penting juga untuk memperhatikan syarat-syarat yang telah ditentukan, seperti usia yang tepat, keadaan kesehatan yang baik, dan tidak mengalami cacat. 

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang cara menyembelih hewan kurban yang benar sesuai sunnah Rasulullah SAW, lengkap doanya, Senin (5/6/2023).

1. Pakai Alat Penyembelihan yang Tajam

Suasana Jual Beli Hewan Kurban di Abidjan, Pantai Gading
Seorang pria berdiri dekat domba yang dijual untuk perayaan Idul Adha di sebuah pasar kawasan Abidjan, Pantai Gading, Jumat (17/8). Umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha yang identik dengan tradisi berkurban. (AFP/ISSOUF SANOGO)

Cara menyembelih hewan kurban yang benar adalah dengan menggunakan alat penyembelihan yang tajam. Dalam hadis riwayat Syaddad ibn Aus ra., Rasulullah SAW menjelaskan pentingnya memperhatikan cara dan kondisi penyembelihan. Beliau mengajarkan bahwa Allah memerintahkan umat Islam untuk berbuat kebaikan dalam segala hal, termasuk saat membunuh hewan sebagai kurban.

Rasulullah SAW menyarankan agar alat penyembelihan, seperti pisau, harus diasah dengan baik untuk memastikan proses penyembelihan berjalan dengan baik dan efisien. Pakai alat yang tajam, penyembelihan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan menyebabkan sedikit rasa sakit pada hewan yang disembelih.

“Diriwayatkan dari Syaddad ibn Aus ra. dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Ada dua hal yang senantiasa aku jaga yang berasal dari Rasulullah saw. Rasulullah bersabda: “Allah memerintahkan untuk berbuat kebaikan kepada segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, maka baguskanlah cara dan keadaan dalam membunuh, dan apabila kamu menyembelih, maka baguskanlah penyembelihannya, dan hendaklah menajamkan pisaunya, dan menenangkan hewan sembelihannya.” (HR Muslim)

Selain menggunakan alat penyembelihan yang tajam, penting juga untuk menenangkan hewan yang akan disembelih. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah SAW menekankan pentingnya memperlakukan hewan dengan lembut dan memastikan bahwa mereka dalam keadaan tenang sebelum proses penyembelihan dimulai.

Hal ini mencerminkan kasih sayang dan kepekaan Nabi Muhammad terhadap makhluk hidup. Dengan menenangkan hewan sebelum menyembelih, umat Islam dapat mengurangi stres dan rasa sakit yang dialami hewan tersebut. Dengan demikian, cara penyembelihan yang benar tidak hanya memenuhi persyaratan agama, tetapi juga menghormati nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan dalam Islam.

 

2. Hadapkan Hewan ke Arah Kiblat

Sapi menjadi salah satu komoditas ternak yang kerap digunakan masyarakat Indonesia sebagai media hewan kurban selain domba, kambing dan kerbau. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Sapi menjadi salah satu komoditas ternak yang kerap digunakan masyarakat Indonesia sebagai media hewan kurban selain domba, kambing dan kerbau. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, selanjutnya menghadapkan hewan ke arah kiblat. Rasulullah SAW menjelaskan pentingnya menghadapkan wajah kepada Allah, Sang Pencipta langit dan bumi, dengan tulus ikhlas dan tanpa menyekutukan-Nya.

Sebelum menyembelih, Rasulullah SAW mengucapkan kalimat "Bismillahi Allahu Akbar" (Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar) sebagai permulaan.

Posisikan kepala hewan yang akan disembelih di sebelah Utara atau Selatan, karena yang terpenting adalah menghadapkan bagian leher hewan ke arah kiblat. Memperhatikan arahan ini, umat Islam menunjukkan ketaatan dan penghormatan mereka kepada Allah dalam pelaksanaan ibadah kurban.

“Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tulus ikhlas dan menyerahkan diri dan aku bukanlah golongan orang-orang musyrik.Sesungguhnya shalatku, pengabdianku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah Dzat yang menguasai alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah (kurban ini) dari-Mu dan untukMu dan dari Muhammad dan umatnya. Bismillahi Allahu Akbar. Kemudian beliau menyembelihnya.” (HR Abu Dawud)

3. Membaca Doa Menyembeli Hewan Kurban

SCM Serahkan 65 Hewan Kurban untuk Masyarakat
Pekerja membawa kambing kurban di studio 5 Indosiar, Daan Mogot, Jakarta, Rabu (6/7/2022). PT Surya Citra Media (SCM) menyerahkan sejumlah hewan kurban kepada masyarakat jelang Hari Raya Idul Adha ada 65 hewan kurban yang diserahkan SCM tahun ini. Sebanyak 65 hewan kurban ini terdiri dari 8 ekor sapi dan 57 ekor kambing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setelah menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat, cara menyembelih hewan kurban selanjutnya membaca doa. Memanjatkan doa menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha merupakan tuntunan Rasulullah SAW. Doa tersebut mencerminkan penghambaan dan pengabdian kepada Allah, Sang Pencipta langit dan bumi, dengan sepenuh hati dan tanpa menyekutukan-Nya.

إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ

“Sesungguhhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tulus ikhlas dan menyerahkan diri dan aku bukanlah golongan orang-orang musyrik.Sesungguhnya shalatku, pengabdianku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah Dzat yang menguasai alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah (kurban ini) dari-Mu dan untukMu dan dari ….(sebutkan nama shahibul kurban).” (HR Abu Dawud)

Melalui doa menyembelih hewan kurban, umat Islam menunjukkan kepatuhan mereka kepada Allah dan penghargaan terhadap-Nya dalam pelaksanaan ibadah kurban. Dalam doa tersebut, mereka mengakui bahwa segala yang mereka lakukan, termasuk menyembelih hewan kurban, dilakukan semata-mata karena Allah dan untuk-Nya.

 

بِسْمِ اللهِ اَللهُ أَكْبَرُاَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Bismillah. Allahu Akbar. Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm.

Artinya: "Dengan nama Allah, dan Allah Maha besar. Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrub-ku."

 

Selain doa di atas, terdapat lafaz lain yang juga digunakan sebagai doa saat menyembelih hewan kurban. Lafaz ini dikutip dari buku "Doa dan Zikir Makbul" karya Abu Hurairah Abdul Salam, Lc., M.A berikut ini:

 

بِسْمِ اللهِ اَللهُ أَكْبَرُاَللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ

Bismillah. Allahu Akbar. Allahumma minka wa laka allahumma taqabbal minni

Artinya: "Dengan nama Allah (aku menyembelih), dan Allah Maha besar, Ya Allah, (ternak ini) dari-Mu (nikmat yang Engkau berikan, dan kami sembelih) untuk-Mu. Ya Allah, terimalah kurban ini dariku.

 

Selanjutnya, terdapat doa menyembelih hewan kurban yang sering diucapkan oleh Nabi Muhammad sendiri. Doa ini disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Imam Tirmidzi.

 

بِسْمِ اللهِ اَللهُ أَكْبَرُ اَللّٰهُمَّ هَذَا عَنِّي وَعَنْ مَنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ اُمَّتِى

Bismillah. Allahu Akbar. Allahumma hadzaa 'annii wa 'an man lam yudhohhi min ummati

Artinya: "Dengan nama Allah, dan Allah Maha besar, Ya Allah, sesungguhnya ini dariku dan dari umatku yang belum berkurban."

 

Melalui doa menyembelih hewan kurban ini, para penyembelih hewan kurban berharap agar Allah menerima dan meridhai ibadah mereka. Doa-doanya mencerminkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah, serta niat untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui pelaksanaan ibadah kurban. Dalam Islam, menyembelih hewan kurban dengan menyebut nama Allah dan mengucapkan doa-doanya merupakan bagian dari cara menyembelih hewan kurban yang benar.

4. Menyembelih Hewan Kurban

FOTO: Berbagi Daging Hewan Kurban di Momen Idul Adha
Warga menguliti hewan kurban yang selesai dipotong di kawasan Kramat Pulo Gang 18 RT 1 RW 8, Jakarta, Minggu (10/7/2022). Panitia Majelis Taklim Al Iman memotong tiga sapi untuk kemudian dibagikan kepada fakir miskin sebagai bentuk rasa syukur atas rizki dari Allah pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Cara menyembelih hewan kurban, penting untuk menyayat leher hewan dengan cepat dan tepat. Penyayatan leher hewan harus melalui empat urat utama, yaitu urat nadi, urat tenggorokan, urat pernapasan, dan urat makanan. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa penyayatan leher hewan kurban harus dilakukan dalam satu gerakan tanpa mengangkat pisau atau memotong tulang belakang.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu. Maka jika kamu menyembelih (hewan), maka sembelihlah dengan baik.” (HR. Muslim)

Tujuannya memastikan hewan kurban mati secara instan dan darahnya dapat mengalir keluar dengan lancar. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW menyatakan Allah telah menetapkan kebaikan dalam segala sesuatu, termasuk dalam proses penyembelihan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan menyembelih hewan dengan baik, mengikuti tuntunan Rasulullah SAW dan memastikan bahwa proses penyembelihan dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan ajaran Islam.

 

 

5. Memotong dan Menguliti Hewan

Berburu Hewan Kurban di Pasar Terbesar se-Jabodetabek
Pedagang menggiring domba yang akan dijual di Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/7/2022). Menurut pengelola penjualan hewan kurban di Pasar Hewan Jonggol mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya akibat dampak dari wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Tunggu hingga hewan berhenti bergerak sebelum melanjutkan dengan proses pengulitan atau pemotongan. Ini bentuk penghormatan terhadap hewan kurban yang telah dikurbankan. Menunggu hingga hewan benar-benar mati sebelum melanjutkan proses selanjutnya juga bertujuan untuk menghindari kesalahan dalam penyembelihan.

Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kamu menguliti (hewan) atau mematahkannya sebelum ia benar-benar mati.” (HR. Abu Daud)

Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Abu Daud mengingatkan agar tidak menguliti atau mematahkan hewan sebelum hewan tersebut benar-benar mati. Cara menyembelih hewan kurban dari Rasulullah SAW ini mengingatkan umat Islam untuk tetap memperhatikan kesejahteraan hewan kurban dan menghindari penyembelihan yang tidak memenuhi syarat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya