Liputan6.com, Jakarta Beriman kepada malaikat Allah merupakan rukun iman yang kedua. Tidak sempurna iman seseorang jika tidak mengimani keberadaan malaikat yang menjalankan berbagai tugas yang diberikan Allah SWT.
Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah malaikat. Namun dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik bahwa pada saat Nabi Muhammad SAW isra’ mi’raj dan bertemu dengan Ibrahim a.s. yang sedang bersandar di Baitul Ma’mur, di sana terdapat 70.000 malaikat.
Advertisement
Dengan kata lain, ada kemungkinan jumlah malaikat lebih dari itu, karena jumlah 70.000 malaikat tersebut adalah jumlah malaikat di tempat Nabi Muhammad SAW ketika bertemu Nabi Ibrahim AS, belum di tempat lain. Dari banyaknya jumlah malaikat, hanya sepuluh malaikat yang wajib kita imani, salah satunya Malaikat Jibril.
Advertisement
Seperti yang telah kita ketahui, tugas Malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, dari wahyu pertama yang disampaikan kepada nabi pertama, hingga wahyu terakhir yang disampaikan kepada nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW, semuanya disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril.
Lalu apa yang dilakukan Malaikat Jibril setelah menyampaikan wahyu terakhir kepada Nabi Muhammad SAW, apakah dia dibebastugaskan? Jawaban tentu saja tidak. Sebab selain menyampaikan wahyu, Malaikat Jibril memiliki beberapa tugas lain. Berikut adalah tugas-tugas Malaikat Jibril, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (5/6/2023).
1. Menjadi Pemimpin Para Malaikat
Salah satu tugas Malaikat Jibril selain menyampaikan wahyu adalah menjadi pemimpin para malaikat. Setelah Iblis dihukum dan dilaknat oleh Allah SWT, tonggak kepemimpinan para malaikat yang sebelumnya dipegang oleh Iblis, kini diambil alih oleh Malaikat Jibril.
Di antara malaikat yang dipimpin oleh Jibril adalah malaikat pemikul arasy. Pemikul ciptaan Allah SWT yang terbesar. Rasulullah SAW bersabda:
“Aku diidzinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat Allah pemikul arasy, yaitu antara daging telinga (tempat anting. pen) dengan pundaknya sejauh tujuh ratus tahun perjalanan.” (HR. Abu Dawud no 4727).
Advertisement
2. Menyampaikan Rahmat Allah
Selain menjadi pemimpin para malaikat, tugas malaikat Jibril selain menyampaikan wahyu juga menyampaikan rahmat Allah SWT kepada hamba-hamba yang bertakwa.
Di dalam Shahih Bukhari juga disebutkan, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan berfirman bahwasannya Allah mencintai fulan maka cintailah fulan, dan Jibrilpun mencintainya. Kemudia Jibril pun mengumumkan kepada penghuni langit, bahwasannya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia, dan para penghuni langit pun mencintai fulan. Kemudian dikabulkanlah permohonannya di dunia.” (HR. Bukhari).
3. Mendampingi Manusia ketika Mengalami Sakaratul Maut
Tugas malaikat Jibril selanjutnya selain menyampaikan wahyu adalah mendampingi orang-orang yang mengalami sakaratul maut. Hanya saja, yang didampingi Jibril adalah orang-orang yang dalam keadaan suci.
Ketika ada orang yang tengah mengalami sakaratul maut, malaikat Jibril turun ke sisi orang tersebut. Dia kemudian membawa tugas dari Allah untuk membawa rahmat dan kemudahan bagi orang yang sedang sekarat tersebut.
Hal ini juga ditegaskan oleh Syekh Nawawi dalam kitab Nuruzh Zhalam. Dia menjelaskan,
قال الجلال السيوطي وإنه يحضر موت من يموت على وضوء
Artinya: “Imam Jalaluddin Al-Suyuthi berkata bahwa Malaikat Jibril menghadiri kematian seseorang yang meninggal dalam keadaan punya wudhu.”
Advertisement
4. Menahan Doa
Tugas malaikat jibril lainnya, selain menyampaikan wahyu adalah menahan doa. Ada banyak alasan mengapa doa seorang hamba tidak langsung dipanjatkan oleh Allah SWT, salah satunya karena Allah SWt senang mendengar doa tersebut.
Hal ini sebagaimana riwayat Imam Al-Baihaqi dari Tsabit, dia berkata,
لَغَنَا أَنَّ اللهَ تَعَالَى وَكَّلَ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ بِحَوائِجِ النَّاسِ، فَإِذَا سَأَلَ الْمُؤْمِنُ ، قَالَ يَا جِبْرِيلُ: احْبِسَ حَاجَتَهُ فَإِنِّي اُحِبُّ لِدُعَائِهِ، وَإِذَا دَعَا الْكَافِر، قَالَ يَا جِبْرِيلُ أَقْضِ حَاجَتَهُ فَإِنِّي أُبْغِضُ دُعَائَهُ
Artinya: “Telah sampai kepadaku bahwa Allah Swt mendelegasikan Malaikat Jibril dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril; Wahai Jibril, tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya. Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya; Wahai Jibril, penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya.”
5. Mengurus Angin
Tugas malaikat Jibril selain menyampaikan wahyu yang berikutnya adalah mengurus angin. Semua urusan yang berkaitan dengan angin, maka semuanya dikendalikan oleh Malaikat Jibril. Ini sebagaimana riwayat Imam Al-Baihaqi dalam kitab Syu'abul Iman berikut,
يُدَبِّرُ أَمْرَ الدُّنْيَا أَرْبَعَةٌ : جِبْريلُ وَ مِيكَائِيلُ وَ مَلَكُ الْمَوْتِ وَ إِسْرَافِيلُ فَأَمَّا جِبْرِيلُ فَوُكِّلَ بِالرِّيَاحِ وَ الْجُنُودِ وَ أَمَّا مِيكَائِيلُ فَوُكِّلَ بِالْقَطْرِ وَ النَّبَاتِ وَ أَمَّا مَلَكُ الْمَوْتِ فَوُكِّلَ بِقَبْضِ الْأَرْوَاحِ وَ أَمَّا إِسْرَافِيلُ فَهُوَ يَنْزِلُ بِالْأَمْرِ عَلَيْهِمْ
Artinya: “Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara (malaikat). Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan. Malaikat Maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka.”
Advertisement
6. Turun ke Dunia ketika Malam Lailatul Qadar
Salah satau keistimewaan bulan Ramadhan adalah ada satu malam yang disebut sebagai malam Lailatu Qadar. Pada malam Lailatul Qadar, disebutkan bahwa seluruh malaikat akan turun ke Bumi dengan membawa rahmat.
Malaikat yang memimpin para malaikat turun ke bumi adalah Jibril. Peristiwa ini juga menjadi petunjuk bahwa Jibril masih turun ke dunia untuk tugas lainnya. Al Quran memberikan petunjuk tentang kehadiran Jibril saat Lailatul Qadar melalui surah Al Qadr ayat 4.
Pada kata "ruh", mayoritas ulama berpendapat bahwa itu adalah nama dari malaikat Jibril yang menjadi pemimpin atas malaikat lainnya. "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS Al Qadr: 4).
Dari serangkaian penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa setelah wahyu terakhir yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril AS sama sekali tidak dibebastugaskan. Sebab, Malaikat Jibril masih memiliki banyak tugas yang dia kerjakan sampai saat ini.