Liputan6.com, Jakarta Gambar jabat tangan adalah representasi visual, dari dua orang yang saling berjabat tangan. Biasanya digambarkan dalam bentuk ikon atau ilustrasi yang menampilkan dua tangan yang bertemu dan saling menyentuh. Gambar jabat tangan sering digunakan sebagai simbol kesepakatan, persatuan, persahabatan, kerjasama, dan hubungan yang baik antara individu atau kelompok.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Gambar jabat tangan sering kali mewakili tindakan nyata dari dua individu yang berjabat tangan, di mana bisa mencerminkan sikap terbuka, rasa hormat, dan niat baik dalam bertemu atau berinteraksi. Dalam konteks profesional, gambar ini dapat melambangkan kesepakatan bisnis, persahabatan dalam lingkungan kerja, atau kemitraan antara perusahaan.
Makna gambar jabat tangan dapat bervariasi tergantung pada budaya dan konteksnya. Di beberapa budaya, jabat tangan mungkin adalah tanda kesopanan dan penghormatan, sedangkan di budaya lain, mungkin dianggap sebagai bentuk salam yang akrab. Namun pada umumnya, gambar jabat tangan melambangkan komunikasi antarmanusia yang positif, persatuan, dan kemauan untuk bekerja sama.
Berikut ini sejarah gambar jabat tangan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/6/2023).
Sejarah
Menurut penulis Torbjörn Lundmark dalam Tales of Hi and Bye: Greeting and Parting Rituals Around the World, berjabat tangan muncul dalam definisi yang berbeda. Jabat tangan awal yang disebutkan di atas adalah bagian dari upaya untuk membuat kesepakatan. Di Iliad, Diomedes dan Glaucus berjabat tangan karena mereka menyadari bahwa mereka adalah "teman dan tamu," dan Diomedes menyatakan "Jangan mencoba untuk saling membunuh." Shakespeare juga merujuk penyelesaian konflik.
Jabat tangan modern sebagai bentuk bersalaman sulit dilacak. Secara tradisional, asal-usul sering dikaitkan dengan Quaker (Religious Society of Friends, a Christian movement founded by George Fox circa 1650). Sosiolog Belanda Herman Roodenburg -- kepala otoritas untuk sejarah berjabat tangan -- menulis dalam bab antologi yang disebutkan dalam A Cultural History of Gesture," menyebut bahwa mencari asal usul berjabat tangan sebagai bentuk salam hanya memiliki beberapa petunjuk. Salah satu petunjuk paling awal yang ia kutip adalah terjemahan bahasa Jerman dari penulis Prancis Rabelais's Gargantua and Pantagruel pada abad ke-16.
Gambar jabat tangan memiliki sejarah yang panjang, dan berasal dari praktik fisik jabat tangan yang telah ada sejak zaman kuno. Meskipun sulit untuk menentukan titik asal yang pasti, praktek fisik jabat tangan diyakini telah ada sejak ribuan tahun yang lalu di berbagai budaya di seluruh dunia. Salah satu catatan tertua tentang jabat tangan berasal dari Mesir kuno, di mana relief-relief ditemukan di kuil-kuil yang menggambarkan dewa-dewa yang saling berjabat tangan. Praktek ini juga ditemukan dalam budaya-budaya kuno lainnya, seperti di Yunani kuno, di mana gambar-gambar vas menggambarkan tokoh-tokoh yang berjabat tangan.
Pada abad ke-17, gambar jabat tangan mulai muncul dalam seni dan ilustrasi. Hal ini mungkin terkait dengan meningkatnya hubungan diplomatik dan perdagangan antara negara-negara Eropa pada saat itu. Gambar jabat tangan juga digunakan sebagai simbol persatuan, di pergerakan sosial dan politik, seperti gerakan buruh dan gerakan hak sipil.
Advertisement
Simbolisme
Kesepakatan dan Persatuan
Gambar jabat tangan sering kali diartikan sebagai simbol kesepakatan dan persatuan antara individu, atau kelompok yang berinteraksi. Ketika dua orang saling berjabat tangan, mereka secara simbolis menyampaikan niat baik untuk bekerja bersama, menjalin hubungan yang baik, dan membangun kerjasama. Gambar ini mencerminkan rasa saling menguntungkan dan keinginan untuk mencapai tujuan bersama. Di dunia bisnis, gambar jabat tangan sering digunakan dalam konteks perjanjian, negosiasi, dan kerja sama lintas perusahaan. Dalam konteks politik, gambar ini sering kali melambangkan persatuan dan kesepakatan antara negara-negara atau kelompok-kelompok yang berbeda.
Persahabatan dan Solidaritas
Simbolisme gambar jabat tangan juga terkait erat dengan persahabatan dan solidaritas. Ketika dua individu berjabat tangan, mereka menunjukkan rasa hormat, kehangatan, dan keakraban satu sama lain. Gambar ini melambangkan hubungan yang erat dan persahabatan yang kuat antara individu atau kelompok. Dalam konteks sosial, gambar jabat tangan sering digunakan untuk menunjukkan pertemuan teman-teman, acara keluarga, atau momen kebersamaan yang menyenangkan. Simbol ini mencerminkan persaudaraan, keakraban, dan rasa saling mendukung.
Kesetaraan dan Persaudaraan
Gambar jabat tangan juga menggambarkan konsep kesetaraan dan persaudaraan antara individu. Ketika dua tangan bertemu dan saling menyentuh, tidak ada tangan yang berada di atas atau di bawah, melainkan pada posisi yang setara. Simbol ini menekankan pentingnya kesetaraan di antara manusia dan menolak hierarki atau ketimpangan yang berdasarkan status atau kekuasaan. Gambar jabat tangan mencerminkan prinsip-prinsip yang mengedepankan rasa saling menghormati, rasa persaudaraan, dan sikap adil dalam hubungan antarmanusia.
Penyelesaian dan Damai
Dalam konteks perdamaian, gambar jabat tangan sering digunakan sebagai simbol penyelesaian konflik dan pencapaian keadaan damai. Ketika dua pihak yang sebelumnya berselisih berjabat tangan, mereka menunjukkan niat baik untuk mengakhiri pertikaian dan berdamai. Simbol ini melambangkan penghormatan, pengampunan, dan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang harmonis. Gambar jabat tangan sering kali digunakan dalam diplomasi, negosiasi, dan perjanjian perdamaian antara negara-negara atau kelompok-kelompok yang berkonflik.
Pesan Positif
Toleransi dan Kebinekaan
Gambar jabat tangan mengandung pesan penting tentang toleransi dan kebinekaan. Melalui gambar ini, kita diajak untuk menghargai perbedaan dan menerima keberagaman dalam masyarakat. Jabat tangan mengajarkan kita untuk menjalin hubungan yang saling menghormati, tanpa memandang latar belakang budaya, agama, atau ras. Pesan ini mengingatkan kita bahwa keragaman adalah kekayaan, dan dengan menghargainya, kita dapat menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Sikap Terbuka dan Penerimaan
Gambar jabat tangan menyampaikan pesan tentang sikap terbuka dan penerimaan terhadap orang lain. Melalui jabat tangan, kita menunjukkan bahwa kita siap menerima orang lain apa adanya, tanpa memandang latar belakang atau perbedaan mereka. Pesan ini mengajak kita untuk membangun masyarakat yang inklusif, di mana setiap individu diberikan kesempatan yang sama dan dihargai atas kontribusinya. Gambar jabat tangan mengingatkan kita akan pentingnya menerima keberagaman dan menciptakan ruang yang aman bagi semua orang.
Perdamaian dan Keselarasan
Gambar jabat tangan juga dapat melambangkan perdamaian dan keselarasan. Melalui gambar ini, pesan tentang pentingnya menciptakan hubungan yang harmonis antara individu dan kelompok disampaikan. Jabat tangan mengajak kita untuk menjalin kerukunan, mencari pemahaman bersama, dan bekerja menuju perdamaian. Pesan ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai pendapat orang lain, menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif, dan mencari keselarasan dalam hubungan interpersonal dan antarkelompok.
Advertisement