Bacaan Surat Ad-Dhuha Arab, Latin, Beserta Artinya yang Wajib Dipahami Muslim

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab, Latin, beserta artinya perlu dihafalkan oleh setiap muslim.

oleh Husnul Abdi diperbarui 21 Jun 2023, 09:25 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2023, 09:25 WIB
Bacaan Surat Ad-Dhuha Arab
Bacaan Surat Ad-Dhuha Arab

Liputan6.com, Jakarta Bacaan surat Ad-Dhuha merupakan surat pendek yang kerap dibaca umat Islam ketika sholat, terutama saat sholat sunah dhuha. Surat Ad-Dhuha merupakan surat ke-93 dalam Al-Quran dan terdiri dari 11 ayat.

Surat Ad-Dhuha tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Nama Ad-Dhuha diambil dari sumpah Allah SWT pada ayat pertama yaitu demi waktu dhuha atau waktu ketika matahari sudah naik sekitar sepenggalah.

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab, Latin, beserta artinya perlu dihafalkan oleh setiap muslim. Surat ini secara umum membahas tentang nikmat yang Allah SWT berikan kepada Rasulullah SAW. Surah ini diturunkan setelah beberapa waktu Nabi Muhammad tidak mendapatkan wahyu dari Allah SWT.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (21/6/2023) tentang bacaan surat Ad-Dhuha.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bacaan Surat Ad-Dhuha

Ilustrasi Al-qur'an
Ilustrasi Al-Qur'an (sumber: GR Stocks)

Berikut bacaan surat Ad-Dhuha Arab, Latin, beserta artinya:

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 1:

وَالضُّحٰىۙ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 1:

Waḍ-ḍuḥā.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 1:

“Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),”

 

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 2:

وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 2:

Wal-laili iżā sajā.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 2:

“dan demi malam apabila telah sunyi,”

 

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 3:

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 3:

Mā wadda‘aka rabbuka wa mā qalā.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 3:

“Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,”

 

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 4:

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 4:

Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ūlā.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 4:

“dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.”

 

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 5:

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 5:

Wa lasaufa yu‘ṭīka rabbuka fa tarḍā.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 5:

“Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.”


Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 6:

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 6:

Alam yajidka yatīman fa āwā.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 6:

“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),”

 

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 7:

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 7:

Wa wajadaka ḍāllan fa hadā.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 7:

“dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,”

 

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 8:

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 8:

Wa wajadaka ‘ā'ilan fa agnā.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 8:

“dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”

 

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 9:

فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 9:

Fa ammal-yatīma falā taqhar.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 9:

“Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.”

 

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 10:

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 10:

Wa ammas-sā'ila falā tanhar.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 10:

“Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).”

 

Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 11:

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ

Bacaan surat Ad-Dhuha Latin ayat 11:

Wa ammā bini‘mati rabbika fa ḥaddiṡ.

Arti Bacaan surat Ad-Dhuha Arab ayat 1:

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).”


Asbabun Nuzul Surat Ad-Dhuha

Ilustrasi membaca Al-Qur'an
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-gadis-duduk-dalam-ruangan-8164742/)

Sejumlah riwayat menyebutkan bahwa sebagian ayat dari surat Ad-Duha turun sebagai tanggapan dari kata-kata istri Abu Lahab, yang mengatakan bahwa Malaikat Jibril telah meninggalkan Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan oleh Al Aswad bin Qais, bahwa Jundub bin Sufyan mengisahkan, seorang dari kaum kafir tersebut, Ummu Jamil binti Harb, istri Abu Lahab, berkata kepada Muhammad, "Wahai Muhammad, aku benar-benar berharap setanmu (yang dimaksud malaikat Jibril) telah meninggalkanmu. Sebab, aku tidak lagi melihatnya sejak dua hari atau tiga hari ini." (H.R. Bukhari 4569).

Sebagai tanggapan atas ucapan istri Abu Lahab tersebut, turunlah surat Ad-Dhuha. Melalui surat Ad-Dhuha, Allah SWT menegaskan bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan Nabi Muhammad SWT. Untuk menegaskan hal tersebut, bahkan Allah SAW sampai bersumpah demi waktu dhuha dan demi malam yang sunyi.


Kandungan Surat Ad-Dhuha

Melakukan Tadarus dan Memperbanyak Dzikir
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: pexels.com/Tayeb

Surat Ad-Dhuha secara umum membahas tentang nikmat yang Allah SWT berikan kepada Rasulullah SAW. Secara detail, surat Ad-Dhuha memiliki kandungan bahwa pemeliharaan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW dengan cara yang tak putus-putusnya, larangan berbuat buruk terhadap anak yatim dan orang yang meminta-minta, dan juga  berisi perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat. Pemeliharaan di sini maksudnya pemeliharaan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW yang tak terputus-putus terkait dengan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW sudah lama sekali tidak menerima wahyu.

Di samping menunjukkan bahwa Allah SWT tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad SAW, surat Ad-Dhuha juga memiliki kandung mengenai isyarat dari Allah SWT bahwa kehidupan Nabi Muhammad SAW dan dakwahnya akan berkembang. Dalam surat Ad-Dhuha juga mengandung larangan untuk menghina anak yatim, menghardik orang-orang yang meminta-minta. Dalam surat Ad-Dhuha juga terdapat perintah untuk menyebut nikmat Allah SAW sebagai tanda rasa syukur.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya