Fungsi Ekologis dari Hutan Mangrove yaitu Tempat Hidup Biota Laut, Ini Penjelasannya

Fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu tempat pemijahan, pengasuhan, dan tempat mencari makan bagi berbagai biota laut.

oleh Husnul Abdi diperbarui 26 Jun 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi Hutan Bakau
Ilustrasi hutan bakau. (dok. Unsplash.com/Maxwell Ridgeway/@maxwellridgeway)

Liputan6.com, Jakarta Fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu sebagai tempat hidup biota laut. Hutan mangrove adalah ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi. Biasanya hutan ini didominasi dengan tumbuhan berkayu dan tumbuh di sepanjang garis pantai dan subtropis.

Hutan mangrove atau bakau terkenal sebagai hutan yang berfungsi untuk mencegah abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang air laut. Hutan mangrove juga mempunyai beberapa keterkaitan dan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan manusia, baik fungsinya dalam penyediaan bahan pangan, papan, kesehatan, dan untuk lingkungan.

Fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu tempat pemijahan, pengasuhan, dan tempat mencari makan bagi berbagai biota laut. Fungsi hutan mangrove yang sangat penting ini membuat tiap tahunnya pada tanggal 26 Juli diperingati sebagai Hari Mangrove Se-dunia (World Mangrove Day).

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (26/6/2023) tentang fungsi ekologis dari hutan mangrove.

1. Sebagai Tempat Hidup Biota Laut

Hutan Mangrove
Hutan Mangrove (sumber: Pixabay)

Fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu yang pertama sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut. Ikan-ikan kecil biasaya berlindung dan mencari makan di hutan mangrove ini. Tak jarang juga hewan laut seperti udang, kepiting, dan siput juga banyak tinggal di daerah hutan mangrove ini.

Selain binatang laut, pada hutan mangrove yang ruang lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung. Akar tongkat pada pohon mangrove mamberikan zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya.

Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan mencari makan di hutan mangrove ini. Jadi, sudah jelas bahwa fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu sebagai tempat hidup berbagai macam makhluk hidup.

 

2. Sebagai Penyaring Alami

Perpaduan Warna Apik di Hutan Mangrove Kulon Progo
Hutan mangrove Kulon Progo sudah menjadi daya tarik sendiri khususnya bagi warga sekitar.

Sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). Hutan mangrove dipenuhi dengan akar pohon bakau dan berlumpur. Fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu sebagai penyaring alami limbah. Hal ini didapatkan dari akarnya yang dapat mempercepat penguraian limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai.

Selain membantu menguraikan limbah organik, Fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu juga dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia yang mencemari laut seperti minyak dan deterjen. Selain itu juga menjadi penghalang alami terhadap angin laut yang kencang pada saat musim tertentu.

3. Mencegah Erosi dan Abrasi Pantai

Fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu untuk mencegah erosi dan abrasi pantai. Erosi adalah pengikisan permukaan tanah oleh aliran air. Sementara abrasi adalah pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut. Fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu mencegah erosi dan abrasi pantai dengan akarnya yang sangat efisien. Hal ini akan menjadikan pelindung pengikisan tanah akibat air. Dengan begitu, hal ini dapat melindungi wilayah pesisir.

4. Mencegah Intrusi Air Laut

Hutan Bakau di Pesisir Marunda Memprihatinkan
Warga memancing di dekat hutan bakau yang tersisa di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Tutupan hutan tersebut berakibat bertambahnya emisi karbon dioksida hingga 4,69 kilo ton. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Intrusi laut adalah sebuah peristiwa perembesan air laut ke tanah daratan. Intrusi laut ini dapat menyebabkan air tanah menjadi payau, sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu untuk mencegah intrusi air laut ini. Fungsi hutan mangrove ini adalah untuk mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan.

5. Menstabilkan Daerah Pesisir

Hutan mangrove sering kali dikatakan sebagai pembentuk daratan. Hal ini dikarenakan endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke watu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terstrial hidup dan berkembang di wilayah daratan.

Contohnya saja pada buah vivipara yang terbawa air. Bauh tersebut akan menetap di dasar yang dangkal, dapat berkembang dan menjadi kumpulan mangrove di habitat yang baru. Pada kurun waktu yang panjang, habitat baru ini bisa menjadi luas dan menjadi pulau sendiri.

Cara Menjaga Kelestarian Hutan Mangrove

Penanaman 160 Ribu Bibit Bakau di Pesisir Jakarta
Pekerja menanam bibit bakau jenis Rhizophora di Kawasan Hutan Lindung Angke, Jakarta Utara, Sabtu (31/10/2020). Pemprov DKI melakukan penanaman sebanyak 160 ribu bibit bakau yang ditanam sebagai upaya perlindungan dan konservasi kawasan pesisir Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Mengingat begitu pentingnya hutan mangrove bagi kelangsungan lingkungan hidup makhluk hidup, perlu adanya solusi untuk penanggulangan masalah yang selama ini terjadi pada hutan mangrove. Mengutip dlh.bulelengkab.go.id, berikut cara menjaga kelestarian hutan mangrove:

1. Perlu adanya lahan konservasi terhadap hutan mangrove dalam rangka penjagaan dan pelestarian hutan agar fungsi-fungsi mangrove dapat dioptimalkan sebaik mungkin.

2. Melakukan reboisasi atau penanaman kembali terhadap hutan mangrove yang telah rusak. Dalam hal ini perlu adanya keterlibatan antara pemerintah dan warga secara teknis dalam pelaksanaan reboisasi.

3. Perlu adanya manajemen tata ruang yang baik terhadap wilayah pesisir pantai berhutan mangrove, sehingga dapat berpotensi ekonomis dalam hal pariwisata. Provit yang diperoleh dari wisata alam ini dapat digunakan untuk keterbutuhan pelestarian mangrove.

4. Perlu adanya penyuluhan dalam rangka memahamkan masyarakat terhadap pentingnya kelestarian hutan mangrove bagi lingkungan hidup.

5. Sanksi hukum yang tegas terhadap siapapun yang merusak kelestarian hutan mangrove. Kelestarian lingkungan hidup amatlah penting bagi kita. Menjaga mangrove merupakan bagian dari tindakan nyata atas kepedulian kita terhadap lestarinya alam dan kehidupan. Mulai dari diri sendiri, marilah jaga lingkungan demi hidup dan kehidupan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya