Uretra yang Terdapat di dalam Penis Berfungsi untuk Apa? Ini Penjelasannya

Fungsi uretra yang terdapat di dalam penis dan bagian uretra lainnya, beserta dengan fungsinya.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 27 Jun 2023, 16:10 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 16:10 WIB
Striktur uretra
Striktur uretra

Liputan6.com, Jakarta Uretra di dalam penis adalah saluran penting yang memiliki beberapa fungsi vital dalam sistem reproduksi pria. Uretra yang terdapat di dalam penis berfungsi untuk pengeluaran urine dan ejakulasi, serta bagaimana fungsi-fungsi ini berkontribusi pada kesehatan seksual dan reproduksi pria. Selain sebagai saluran pembuangan urine, uretra juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting.

Salah satunya, uretra yang terdapat di dalam penis berfungsi untuk mengangkut sperma. Setelah diproduksi di testis, sperma diangkut melalui vas deferens ke uretra. Uretra menjadi jalur transit untuk sperma, yang melewati vesikula seminalis dan prostat sebelum akhirnya dikeluarkan saat ejakulasi. Fungsi ini memungkinkan sperma mencapai tempat tujuan mereka dengan efisiensi.

Sehingga dapat disimpulkan, uretra yang terdapat di dalam penis berfungsi penting dalam pengeluaran urine, ejakulasi, transportasi sperma, dan lain sebagainya. Memahami fungsi-fungsi ini dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang kompleksitas sistem reproduksi pria dan pentingnya menjaga kesehatan uretra untuk kesejahteraan seksual dan reproduksi yang optimal.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (27/6/2023). Fungsi uretra yang terdapat di dalam penis dan bagian uretra lainnya, beserta dengan fungsinya.

Uretra yang terdapat di dalam penis punya fungsi penting

Ureter dan Uretra, Apa Bedanya?
Ureter dan Uretra, Apa Bedanya?

Uretra yang terdapat di dalam penis memiliki beberapa fungsi yang penting. Berikut adalah beberapa fungsi utama uretra pada pria:

  1. Saluran Pembuangan Air Kencing: Uretra berperan sebagai saluran untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Ketika seseorang buang air kecil, otot-otot di sekitar uretra akan berkontraksi untuk memampatkan kandung kemih dan mendorong urine keluar melalui uretra.
  2. Pengangkutan Sperma: Selain berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan sperma, uretra juga berperan dalam mengangkut sperma dari testis melalui vas deferens, menuju ke vesikula seminalis dan prostat sebelum akhirnya dikeluarkan saat ejakulasi.

  3. Sekresi Cairan: Uretra juga memiliki kelenjar yang menghasilkan cairan yang bercampur dengan sperma dan melumasi uretra. Cairan ini membantu dalam pergerakan dan keluarnya sperma serta memberikan lingkungan yang lebih kondusif untuk sperma.

  4. Saluran Ejakulasi: Selain sebagai saluran untuk urine, uretra juga berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan sperma saat ejakulasi. Pada saat orgasme, otot-otot di sekitar uretra akan berkontraksi untuk memompa dan mengeluarkan sperma melalui uretra.

Secara umum, uretra pada pria memiliki peran penting dalam pengeluaran urine dan ejakulasi, serta berperan dalam transportasi dan pelumasan sperma.

Bagian uretra lainnya dan fungsinya

Selain uretra yang terdapat di dalam penis, terdapat juga bagian-bagian uretra lainnya dalam sistem reproduksi manusia. Berikut adalah beberapa bagian uretra lainnya dan fungsinya:

  1. Uretra Prostatica: Bagian uretra prostatik berada di dalam prostat, kelenjar yang terletak di depan rektum. Uretra prostatik berfungsi sebagai saluran bagi sperma yang keluar dari vesikula seminalis dan prostat menuju uretra membranosa. Selain itu, uretra prostatik juga berperan dalam mengeluarkan cairan prostat yang membantu dalam kelancaran ejakulasi.
  2. Uretra Membranosa: Bagian uretra membranosa berada di antara uretra prostatik dan uretra spongioza. Uretra membranosa memiliki fungsi penting dalam mengendalikan aliran urine dan sperma. Otot-otot di sekitar uretra membranosa membantu dalam mengontrol pengeluaran urine dan menghentikan aliran urine saat tidak sedang buang air kecil.

  3. Uretra Spongioza: Bagian uretra spongioza adalah bagian yang berjalan melalui batang penis. Uretra spongioza memiliki dua fungsi utama. Pertama, sebagai saluran bagi sperma dan cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar Cowper (kelenjar bulbourethral) yang membantu dalam melumasi uretra dan menetralisir keasaman uretra. Kedua, sebagai saluran pengeluaran urine dari kandung kemih.

Perlu diketahui bahwa uretra pada pria terdiri dari beberapa bagian yang berbeda dan masing-masing memiliki peran penting dalam sistem reproduksi dan pengeluaran urine. Fungsi-fungsi tersebut bekerja bersama-sama untuk memastikan kelancaran proses buang air kecil dan ejakulasi.

Gangguan yang umum terjadi pada uretra

Uretra yang terdapat di dalam penis berfungsi untuk pengeluaran urine dan menunjang reproduksi pria. Ada beberapa gangguan yang umum terjadi pada uretra. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Infeksi Saluran Kemih: Infeksi saluran kemih (ISK) adalah salah satu gangguan yang umum terjadi pada uretra. Infeksi dapat terjadi pada bagian mana pun dari saluran kemih, termasuk uretra. Gejala umum ISK pada uretra meliputi rasa sakit atau perih saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil yang meningkat, urgensi buang air kecil, dan urine yang keruh atau berbau tidak sedap.
  2. Uretritis: Uretritis adalah peradangan pada uretra yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Gejala uretritis meliputi nyeri atau perih saat buang air kecil, keluarnya cairan dari penis, pembengkakan pada uretra, dan nyeri pada daerah genital.

  3. Striktur Uretra: Striktur uretra adalah penyempitan pada uretra yang dapat menyebabkan kesulitan dalam buang air kecil. Striktur ini bisa disebabkan oleh trauma, infeksi, atau prosedur medis sebelumnya. Gejala yang mungkin muncul termasuk aliran urin yang lemah, sulit memulai atau menghentikan aliran urine, nyeri saat buang air kecil, atau perasaan belum sepenuhnya kosong setelah buang air kecil.

  4. Uretra Hipermobilitas: Uretra hipermobilitas terjadi ketika uretra tidak dapat mempertahankan posisinya dengan baik. Ini dapat menyebabkan kebocoran urine saat batuk, bersin, atau beraktivitas fisik. Gejala lainnya termasuk seringnya buang air kecil, urgensi buang air kecil, atau kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

  5. Kanker Uretra: Kanker uretra, meskipun jarang terjadi, juga dapat menjadi gangguan serius pada uretra. Gejalanya termasuk darah dalam urine, nyeri saat buang air kecil, pembengkakan pada uretra, perasaan tekanan atau nyeri di daerah panggul, atau perubahan pada pola buang air kecil.

Penting untuk diingat bahwa jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau mengkhawatirkan pada uretra, sebaiknya segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya