Adas Manis, Rempah Kaya Manfaat yang Sebaiknya Digunakan Secara Bijak

Meski memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, penggunaan adas manis sebagai bumbu masakan maupun bahan obat tradisional perlu dilakukan dengan hati-hati.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 03 Jul 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2023, 08:00 WIB
adas-kezo
ilustrasi manfaat adas manis/unsplash

Liputan6.com, Jakarta Rempah merupakan berbagai hasil tanaman yang beraroma untuk memberikan bau dan rasa khusus pada makanan. Selain memberi aroma yang membuat makanan lebih sedap, rempah juga umumnya memiliki manfaat bagi kesehatan. Salah satu rempah yang memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan adalah adas manis. 

Rempah yang berasal dari berasal dari Laut Tengah dan juga Asia Barat ini banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan dan bahan ramuan tradisional. Namun, penggunaan adas manis dalam masakan Indonesia memang relatif jarang apabila dibandingkan dengan jenis rempah lainnya. 

Meski memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, penggunaan adas manis sebagai bumbu masakan maupun bahan obat tradisional perlu dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya, rempah aromatik ini memiliki efek samping yang dapat merugikan kesehatan apabila dikonsumsi secara sembarangan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang adas manis yang Limputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (3/7/2023).

Mengenal Adas Manis

Ilustrasi jintan hitam sebagai rempah dan bumbu masakan dengan khasiat anti-inflamasi
Ilustrasi rempah/adas manis. (Dok: pixabay ulleo)

Adas manis, juga dikenal dengan sebutan anis memiliki nama latin Pimpinella Anisum. Tumbuhan adas manis dapat tumbuh hingga tinggi sekitar satu meter, dengan daun yang sedikit menyirip menyerupai bulu. Biji adas manis yang banyak dimanfaatkan sebagai rempah berbentuk lonjong, dengan panjang sekitar 3 sampai 5 mm. 

Adas manis memiliki rasa yang sedikit manis dan aroma yang khas. Rasanya yang unik membuat adas manis sering digunakan sebagai bumbu penyedap dalam masakan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara di Eropa dan Asia. Selain itu, adas manis juga digunakan sebagai campuran dalam minuman beralkohol seperti Raki di Turki dan Sambuca di Italia.

Seperti sudah dibahasa sebelumnya, adas manis juga memiliki manfaat kesehatan. Rempah ini sering digunakan sebagai antiparasit ringan dan dapat digunakan dalam pengobatan tradisional. Selain bijinya, daun dan batang adas manis juga dapat dimanfaatkan sebagai ramuan herbal.

Penggunaan Adas Manis Sebagai Bumbu Masakan

Adas manis digunakan sebagai bumbu masakan untuk memberikan aroma segar dan sedap pada hidangan. Adas manis banyak digunakan dalam berbagai masakan Indonesia seperti acar, sup ikan, gulai, dan kari. Rasa adas manis yang cenderung manis juga membuatnya cocok sebagai bahan dalam pembuatan makanan penutup, seperti kue dan minuman.

Masyarakat Eropa memanfaatkan adas manis dalam pembuatan camilan yang tinggi kadar gula, seperti Aniseed ball di Britania Raya, Aniseed wheels di Selandia Baru, pizzelle di Italia, pfeffernusse di Jerman, dan Knott di Norwegia. Selain itu, adas manis juga digunakan dalam pembuatan minuman seperti "atole de anís" di Meksiko, champurrado (minuman cokelat panas), minuman Raki di Turki, Ouzo di Yunani.

Adas manis juga digunakan dalam pembuatan adonan roti dan dalam hidangan penutup khas Peru yang disebut "Picarones". Dengan aroma dan rasa manis yang khas, adas manis memberikan variasi dan keunikan pada berbagai hidangan masakan dan makanan penutup di berbagai budaya.

Adas Manis Sebagai Bahan Pengobatan Herbal

Ilustrasi rempah-rempah
Ilustrasi rempah-rempah (freepik/azerbaijan_stockers)

Adas manis memiliki beberapa manfaat potensial bagi kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa efek adas manis dapat bervariasi pada setiap individu. Selalu konsultasikan dengan ahli herbal atau tenaga medis yang kompeten sebelum menggunakan adas manis sebagai pengobatan atau suplemen. Terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

Berikut adalah beberapa manfaat yang dikaitkan dengan adas manis:

1. Mengatasi Masalah Pencernaan

Adas manis memiliki sifat karminatif, yang berarti dapat membantu mengurangi gas yang terperangkap dalam saluran pencernaan. Hal ini dapat meredakan kembung, perut kembung, dan gangguan pencernaan lainnya.

2. Antimikroba

Adas manis memiliki sifat antimikroba, yang berarti dapat membantu melawan pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya. Ini dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan dan mencegah infeksi.

3. Antiinflamasi

Beberapa studi menunjukkan bahwa adas manis memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Ini dapat bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit peradangan kronis seperti arthritis dan penyakit jantung.

4. Efek Penenang

Adas manis memiliki sifat penenang yang dapat membantu meredakan stres dan kecemasan. Konsumsi adas manis atau minuman yang mengandung adas manis, seperti teh adas manis, dapat memberikan efek menenangkan pada tubuh dan pikiran.

5. Antioksidan

Adas manis mengandung senyawa fitokimia yang memiliki sifat antioksidan. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.

Efek Samping Konsumsi Adas Manis yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi rempah | Kim van Vuuren dari pexels
Ilustrasi rempah | Kim van Vuuren dari pexels

Konsumsi adas manis dapat menyebabkan efek samping pada beberapa individu. Regulasi mengenai penggunaan tanaman herbal memang tidak seketat regulasi obat-obatan pabrikan. Namun, mengingat penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk memahami manfaat dan efek samping adas manis, sebaiknya rempah ini tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Adas manis tidak direkomendasikan selama kehamilan dan sebaiknya tidak digunakan pada individu yang hipersensitif terhadap tanaman herbal ini. Penting juga untuk menghindari penggunaan adas manis jika memiliki kondisi kesehatan seperti kanker payudara, kanker rahim, endometriosis, atau fibroid rahim.

Adas manis juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan kondisi kesehatan tertentu. Beberapa interaksi yang mungkin terjadi termasuk pengaruh terhadap pengobatan pengganti estrogen atau kontraseptif hormonal, pengaruh terhadap obat atau suplemen zat besi, dan pengaruh terhadap hasil pemeriksaan waktu protrombin.

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan ahli herbal atau dokter sebelum mengonsumsi adas manis sebagai pengobatan alternatif. Berikut adalah beberapa efek samping konsumsi adas manis yang mungkin terjadi.

1. Reaksi Alergi

Adas manis dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu yang alergi terhadap tanaman lain yang mirip dengan adas manis. Ini termasuk gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau bahkan anafilaksis dalam kasus yang jarang terjadi.

2. Masalah Pencernaan

Beberapa efek samping umum yang terkait dengan adas manis adalah sakit perut, mual, dan muntah. Individu yang sensitif atau memiliki gangguan pencernaan tertentu mungkin lebih rentan terhadap efek samping ini.

3. Dermatitis

Penggunaan adas manis secara eksternal dapat menyebabkan dermatitis pada beberapa individu. Ini dapat terjadi jika adas manis digunakan dalam bentuk minyak essensial atau dalam bentuk topikal.

4. Edema Paru

eskipun jarang terjadi, konsumsi adas manis dalam jumlah yang sangat besar dapat menyebabkan edema paru. Ini adalah kondisi serius di mana cairan menumpuk di paru-paru dan dapat mengganggu fungsi pernapasan.

5. Hipersensitif

Beberapa individu mungkin memiliki reaksi hipersensitif terhadap adas manis, yang dapat menyebabkan gejala seperti ruam kulit, sesak napas, atau pembengkakan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya