Amonia adalah NH3, Pahami Sifat, Manfaat, dan Bahayanya bagi Tubuh

Amonia adalah gas tak berwarna dengan bau tajam yang khas.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 05 Jul 2023, 11:50 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2023, 11:50 WIB
Ilustrasi Pupuk Bersubsidi (Istimewa)
Ilustrasi Pupuk Bersubsidi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Amonia adalah produk dari pemecahan protein yang dikeluarkan oleh organisme proses pembuangan zat-zat sisa dalam tubuh atau yang disebut ekskresi. Ekskresi sendiri merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh.

Amonia adalah gas tak berwarna dengan bau tajam yang khas. Amonia terdiri dari satu atom nitrogen yang terikat dengan tiga atom hidrogen melalui ikatan kovalen.

Selain dihasilkan dari proses ekskresi, Amonia adalah salah satu hasil dari penguraian zat organik oleh bakteri. Dalam air, amonia dapat ada dalam bentuk yang tidak terionisasi (NH3) atau bebas. Amonia adalah zat yang juga dapat berada dalam bentuk terionisasi (NH4+) atau ion amonium.

Amonia adalah zat yang berbahaya karena memiliki sifat yang toksik terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya. Meski demikian, amonia adalah zat yang juga dapat dimanfaatkan dalam beberapa bidang.

Untuk memahami apa saja manfaat amonia dan bahayanya, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (5/7/2023).

Pengertian Amonia dan Sifatnya

Amonia adalah gas yang tidak memiliki warna tapi memiliki bau yang menyengat. Dalam pengertian kimia, amonia adalah zat yang dirumuskan dengan NH3 karena terdiri dari satu atom nitrogen yang terikat dengan tiga atom hidrogen melalui ikatan kovalen.

Amonia adalah zat yang mudah larut dalam air. Bahkan 1180 liter amonia dapat larut dalam 1 liter air. Selain mudah mencair, amonia adalah zat yang dapat membeku di suhu -78 derajat celsius menjadi cair di temperatur 30-40 derajat celcius dan mendidih di suhu -33 derajat celcius.

Amonia adalah zatr yang memiliki sifat korosid di timah dan tembaga. Selain itu, amonia juga memiliki sifat-sifat lain, di antaranya sebagai berikut:

  1. dalam suhu kamar wujudnya berupa gas (tidak berwarna) namun bau menyengat,
  2. memiliki rasa seperti logam alkali atau sabun,
  3. jika dihirup, amonia bisa membuat mata mengeluarkan air mata,
  4. lebih ringan jika dibandingkan dengan udara sehingga amonia ini akan bergerak ke atas jika dalam keadaan normal,
  5. gas amonia sering jatuh ke bawah setelah itu terakumulasi bersama dengan air hujan
  6. gas amonia sangat mudah untuk dicairkan,
  7. amonia juga beracun, yang dapat manusia dan makhluk hidup lainnya.

Manfaat Amonia di Berbagai Bidang

Kementan: Stok Pupuk Bersubsidi Tersedia Sesuai dengan Permintaan
(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, amonia adalah zat yang memiliki sifat beracun yang dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kendati demikian, amonia juga memiliki sejumlah manfaat di berbagai bidang. Adapun manfaat amonia antara lain adalah sebagai berikut:

1. Industri pupuk

Di industri pupuk, amonia digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk nitrogen. Proses Haber-Bosch digunakan untuk mengubah nitrogen dari udara menjadi amonia yang kemudian digunakan untuk membuat pupuk nitrogen seperti urea dan amonium nitrat. Pupuk nitrogen diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil pertanian.

2. Pembuatan bahan kimia

Amonia adalah bahan baku penting dalam industri kimia. Amonia digunakan dalam produksi berbagai bahan kimia seperti asam nitrat, asam sulfat, plastik, resin, bahan peledak, dan obat-obatan. Amonia juga digunakan dalam produksi produk-produk rumah tangga seperti pembersih dan pewarna.

3. Industri pendinginan

Amonia adalah bahan yang digunakan dalam sistem pendinginan, terutama dalam industri makanan dan minuman. Amonia bertindak sebagai agen pendingin dalam sistem refrigerasi dan pendingin udara. Ini karena amonia memiliki kemampuan pendinginan yang efisien dan ramah lingkungan.

4. Pembersih rumah tangga

Amonia juga digunakan dalam produk pembersih rumah tangga seperti pembersih kaca, pembersih lantai, dan pembersih serba guna. Sifatnya yang basa membantu dalam menghilangkan noda dan kotoran pada permukaan.

5. Aplikasi laboratorium

Amonia juga digunakan dalam laboratorium sebagai zat pengisap dalam reaksi kimia atau sebagai bahan kimia untuk analisis dan penelitian.

6. Produksi tekstil

Dalam industri tekstil, amonia digunakan dalam industri tekstil untuk pencucian dan pemutihan serat alami seperti wol dan sutra.

Bahaya Amonia dan Dampaknya bagi Tubuh

4 Fakta Sianida, Zat Beracun Dalam Tubuh Wayan Mirna
Ilustrasi zat beracun.

Amonia adalah zat yang sangat bermanfaat di berbagai bidang. Namun, penting untuk diingat bahwa amonia dalam bentuk gas sangat beracun bagi manusia dan hewan jika terhirup dalam jumlah yang cukup besar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa amonia bisa berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lain:

1. Reaksi dengan air

Amonia cenderung bereaksi dengan air dalam tubuh manusia atau lingkungan untuk membentuk ion hidroksida (OH-) yang bersifat basa. Kontak yang berlebihan dengan amonia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar, atau kerusakan jaringan pada kulit, mata, saluran pernapasan, dan sistem pencernaan.

2. Pernapasan

Menghirup amonia dalam bentuk gas dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, batuk, sesak napas, dan bahkan kerusakan paru-paru. Pada konsentrasi yang tinggi, amonia dapat mengiritasi paru-paru dan menyebabkan edema paru-paru atau bahkan kegagalan pernapasan.

3. Racun bagi organisme air

Amonia dalam konsentrasi yang tinggi dalam air dapat menyebabkan keracunan pada organisme air seperti ikan dan organisme akuatik lainnya. Kadar amonia yang tinggi dapat merusak sistem pernapasan ikan dan mempengaruhi kemampuan mereka untuk bernafas dengan baik.

4. Interferensi dengan metabolisme

Amonia adalah zat dapat yang terkumpul dalam tubuh manusia atau hewan, sehingga dapat mengganggu fungsi normal organ dan sistem. Amonia dapat merusak sistem saraf, hati, ginjal, dan otak. Pada kasus yang parah, akumulasi amonia yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ dan bahkan berpotensi fatal.

5. Kombinasi dengan bahan kimia lain

Amonia adalah zat yang dapat bereaksi dengan beberapa bahan kimia lain, seperti klorin, membentuk senyawa yang lebih berbahaya seperti kloramina. Kloramina dapat menyebabkan iritasi mata, kulit, dan saluran pernapasan, terutama dalam situasi di mana amonia dan bahan kimia pemutih seperti klorin digunakan bersama-sama, misalnya dalam produk pembersih.

Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan yang berlebihan terhadap amonia dan mematuhi langkah-langkah keselamatan yang tepat saat bekerja dengan zat ini. Jika terjadi paparan atau kecurigaan terhadap efek berbahaya amonia, segera mencari bantuan medis.

Perbedaan Amonia dan Amonium

Ilustrasi zat kimia
Ilustrasi zat. (Image by Freepik)

Amonia adalah zat yang sering dianggap mirip atau sama dengan amonium. Padahal keduanya adalah dua jenis zat yang berbeda. Sebagai contoh, amonia adalah suatu zat tak terionisasi yang memiliki sifat basa lemah, sedangkan amonium adalah zat yang terionisasi dan bermuatan positif. Amonia memiliki rumus NH3, sedangkan amonium memiliki rumus NH4.

Perbedaan yang signifikan antara keduanya adalah bahwa amonia memiliki bau yang tajam, sedangkan amonium tidak memiliki bau. Meskipun begitu, keduanya digunakan dalam jenis produk yang sama seperti pupuk, bahan peledak, dan sebagainya.

Adapun perbedaan antara amonia dan amonium dapat dilihat pada rincian berikut:

1. Muatan dan struktur

Amonia (NH3) adalah senyawa yang tidak terionisasi atau netral, yang berarti tidak memiliki muatan listrik. Ini terdiri dari satu atom nitrogen yang terikat dengan tiga atom hidrogen melalui ikatan kovalen. Amonium (NH4+) adalah ion yang terionisasi atau bermuatan positif. Ini terbentuk ketika satu atom hidrogen ditambahkan ke amonia, membentuk satu ikatan kovalen polar.

2. Sifat basa

Amonia adalah zat basa lemah karena mampu menerima proton (H+) dari larutan asam. Amonium adalah ion asam lemah yang dapat melepaskan proton ke dalam larutan basa.

3. Bau

Amonia memiliki bau yang khas, tajam, dan kadang-kadang tidak sedap. Amonium tidak memiliki bau yang khas.

4. Penggunaan

Amonia digunakan dalam berbagai industri, termasuk produksi pupuk, bahan kimia, pendinginan, dan pembersih rumah tangga. Amonium digunakan sebagai sumber nitrogen dalam pupuk, dalam produksi bahan kimia tertentu, serta dalam pengolahan air untuk menghilangkan amonia berlebih.

5. Keberadaan alami

Amonia dapat ditemukan di alam dalam siklus nitrogen, terutama dalam bentuk senyawa nitrogen organik atau limbah hewan dan manusia. Amonium dapat ditemukan di alam dalam tanah, air, dan bahan organik yang terurai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya