Contoh Pemanfaatan Energi Alternatif adalah? Pahami Pengertian dan Kelebihannya

Pemanfaatan energi alternatif merujuk pada penggunaan sumber daya energi, yang bersifat terbarukan dan ramah lingkungan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 12 Jul 2023, 09:15 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2023, 09:15 WIB
Pemanfaatan Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif
Teknisi mengecek panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2019). PLTS atap ini bertujuan menghemat pemakaian listrik konvensional sekaligus menjadi energi cadangan saat listrik padam. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Pemanfaatan energi alternatif merujuk pada penggunaan sumber daya energi, yang bersifat terbarukan dan ramah lingkungan. Contoh pemanfaatan energi alternatif adalah penggunaan yang merujuk pada berbagai jenis sumber daya, termasuk matahari, angin, air, geotermal, dan biomassa.

Contoh pemanfaatan energi alternatif adalah? Hal ini tentu melibatkan proses konversi sumber daya, menjadi bentuk energi yang dapat digunakan, seperti listrik, panas, atau tenaga mekanik. Pemanfaatan energi alternatif bisa digunakan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

Contoh pemanfaatan energi alternatif adalah dengan dukungan inovasi teknologi, dukungan kebijakan, dan kesadaran masyarakat yang tinggi akan pentingnya energi alternatif, untuk mempercepat transisi ke sistem energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Salah satu keuntungan utama energi alternatif adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, yang bertanggung jawab atas perubahan iklim. Berikut ini contoh pemanfaatan energi alternatif yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/7/2023). 

Mengenal Energi Alternatif

Gabungan Energi Matahari dan Angin Terangi Jalan di Tulungagung
Energi alternatif hibrid dimanfaatkan untuk penerangan jalan umum di Tulungagung, Jawa Timur (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Hampir setiap aktivitas manusia dalam kehidupan manusia membutuhkan energi. Mulai dari mengoperasikan ponsel, mesin cuci, menyalakan televisi, mengendarai kendaraan bermotor, dan sebagainya, semuanya membutuhkan energi. Dalam pengoperasian alat-alat tersebut, manusia membutuhkan energi listri. Sementara ini, energi listrik yang digunakan berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Berdasarkan data pada tahun 2021, sumber listrik yang disediakan PLN sebagian besar masih berasal dari 5.258 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Energi alternatif (energi terbarukan)sendiri merupakan semua sumber energi yang bertujuan menggantikan bahan bakar konvensional. Tujuannya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi sehingga berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Menurut Encyclopaedia Britannica (2015), pada awal abad 21 sekitar 80 persen energi yang ada di dunia dihasilkan dari bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil yang digunakan bisa berupa minyak bumi, batu bara, dan gas alam. 

Mengutip dari laman National Geographic, sumber energi seperti nuklir, tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga air disebut sebagai contoh energi alternatif karena bisa menjadi pilihan lain dan menggantikan sumber energi fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam, yang telah menjadi sumber energi mainstream yang telah digunakan sejak Revolusi Industri.

 

 

Contoh

Pemanfaatan Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif
Teknisi melakukan perawatan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2019). PLTS atap yang dibangun sejak 8 bulan lalu ini mampu menampung daya hingga 20.000 watt. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

1. Smart Grid (Jaringan Listrik Cerdas)

Smart grid merupakan konsep jaringan listrik, yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengoptimalkan produksi, distribusi, dan konsumsi energi. Melalui penggunaan smart meters (meteran pintar) dan sistem manajemen energi yang canggih, smart grid memungkinkan penggunaan energi yang lebih efisien dan memfasilitasi integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik. Contohnya adalah penggunaan smart grid dalam mengatur pasokan listrik, dari panel surya rumah tangga ke jaringan listrik umum, dan mengoptimalkan penggunaan energi pada puncak dan saat permintaan listrik rendah.

2. Mobil Listrik dengan Teknologi Pengisian Cepat

Penggunaan mobil listrik terus berkembang, dengan adanya teknologi pengisian cepat. Stasiun pengisian cepat memungkinkan mobil listrik untuk mengisi daya baterainya dengan cepat, mengurangi waktu tunggu yang dibutuhkan untuk mengisi daya. Ini membuat penggunaan mobil listrik lebih praktis, dan mengurangi kekhawatiran mengenai jangkauan (range anxiety). Contoh teknologi pengisian cepat adalah CHAdeMO dan CCS (Combined Charging System), yang memungkinkan pengisian daya dalam waktu yang relatif singkat.

3. Energi Panas Bumi untuk Pengeringan dan Pemanasan Industri

Energi panas bumi dapat dimanfaatkan dalam industri, untuk pengeringan dan pemanasan proses produksi. Misalnya, dalam industri makanan, energi panas bumi dapat digunakan untuk mengeringkan biji kopi, mengeringkan buah-buahan, atau menghasilkan uap untuk proses pasteurisasi. Pemanfaatan energi panas bumi secara langsung, bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

4. Sistem Grid Off-Grid Berbasis Energi Surya

Di daerah yang terpencil atau terisolasi, sistem grid off-grid berbasis energi surya dapat menjadi solusi, untuk menyediakan akses energi yang andal dan berkelanjutan. Sistem ini menggabungkan panel surya, baterai penyimpanan energi, dan pengontrol daya untuk menyediakan listrik mandiri. Contohnya adalah penggunaan sistem ini di pulau-pulau terpencil, atau desa-desa terpencil yang tidak terhubung dengan jaringan listrik utama. Dalam sistem ini, panel surya menghasilkan listrik yang disimpan dalam baterai, dan digunakan untuk kebutuhan penerangan, pengisian perangkat elektronik, dan keperluan sehari-hari lainnya.

5. Penggunaan Hidrogen sebagai Bahan Bakar

Hidrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam transportasi, industri, dan sektor energi lainnya. Dalam transportasi, kendaraan berbahan bakar sel hidrogen (fuel cell) menghasilkan energi listrik melalui reaksi antara hidrogen dan oksigen, dengan hasil sampingan berupa air. Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar, dapat mengurangi emisi karbon dioksida dan polusi udara. Contoh penggunaan hidrogen juga dapat ditemukan dalam industri, seperti penggunaan hidrogen dalam proses pembuatan amonia dan baja.

6. Energi Ombak untuk Pembangkit Listrik

Energi ombak atau gelombang laut, memiliki potensi besar untuk diubah menjadi energi listrik. Teknologi pembangkit listrik ombak mengubah gerakan ombak, menjadi energi mekanik yang kemudian diubah menjadi energi listrik melalui generator. Beberapa prototipe pembangkit listrik ombak telah dikembangkan, dan diuji di beberapa lokasi di dunia. Meskipun teknologinya masih dalam tahap pengembangan, pemanfaatan energi ombak memiliki potensi sebagai sumber daya energi alternatif, yang berkelanjutan dan dapat diandalkan di daerah pesisir.

Kelebihan

Pemanfaatan Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif
Teknisi melakukan perawatan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2019). PLTS atap yang dibangun sejak 8 bulan lalu ini mampu menampung daya hingga 20.000 watt. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ramah Lingkungan

Salah satu keuntungan paling signifikan dari energi alternatif, adalah bahwa sumber dayanya terbarukan dan memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah. Energi alternatif seperti matahari, angin, air, geotermal, dan biomassa tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, atau polutan udara seperti pembakaran bahan bakar fosil. Dengan menggunakan energi alternatif, kita dapat mengurangi jejak karbon dan membantu melindungi lingkungan, serta mengurangi dampak negatif perubahan iklim.

Sumber Daya Terbarukan

Energi alternatif berasal dari sumber daya terbarukan, yang dapat diperbaharui secara alami. Matahari akan terus menyinari bumi, angin akan terus berhembus, dan air akan terus mengalir. Dengan memanfaatkan sumber daya ini secara efisien, kita dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang terbatas seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara.

Diversifikasi Pasokan Energi

Pemanfaatan energi alternatif, membantu mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi konvensional, yang dikendalikan oleh sejumlah negara atau perusahaan tertentu. Diversifikasi pasokan energi menjadi penting untuk menjaga keamanan energi suatu negara, dan mengurangi risiko terkait fluktuasi harga atau kelangkaan sumber daya. Dengan memanfaatkan energi alternatif, kita dapat mengurangi ketergantungan, pada pasokan energi yang tidak stabil atau terbatas.

Keberlanjutan dan Ketahanan Energi

Energi alternatif membantu menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan, dan memiliki kapasitas regeneratif. Sumber daya energi alternatif seperti matahari, angin, dan air memiliki potensi yang sangat besar dan dapat diandalkan dalam jangka panjang. Dengan mengandalkan energi alternatif, kita dapat menciptakan ketahanan energi yang lebih baik, dan mengurangi risiko terkait fluktuasi harga bahan bakar fosil.

Inovasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

Perkembangan energi alternatif mendorong inovasi teknologi, dan penciptaan lapangan kerja baru. Industri energi alternatif, seperti industri panel surya, turbin angin, dan mobil listrik, telah menciptakan ribuan lapangan kerja di seluruh dunia. Dukungan terhadap energi alternatif juga mendorong penelitian dan pengembangan teknologi baru yang lebih efisien dan terjangkau.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya