Lafaz Doa Talbiyah dan Artinya, Ketahui Cara Baca dan Keutamaannya

Doa talbiyah merupakan lafaz yang dibaca ketika seorang muslim sedang menjalankan ibadah haji atau umroh.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 19 Jul 2023, 15:15 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2023, 15:15 WIB
Jemaah Haji Tawaf Ifadah
Jemaah haji mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Jemaah haji melaksanakan tawaf ifadah usai melaksanakan puncak ibadah haji di Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Jakarta Doa talbiyah merupakan lafaz yang dibaca ketika seorang muslim sedang menjalankan ibadah haji atau umroh. Doa talbiyah merupakan salah satu sunnah yang diutamakan atau sunnah muakkad ketika melaksanakan ibadah umrah atau haji. Artinya, ketika menjalankan ibadah haji atau umrah, umat Islam sebaiknya tidak meninggalkan doa talbiyah.

Waktu yang tepat untuk membaca doa talbiyah dimulai setelah niat ihram di awal ibadah haji atau umrah. Namun, terdapat perbedaan dalam akhir dari membaca doa talbiyah antara umrah dan haji.

Pada saat umrah, doa talbiyah dilakukan sebelum memulai thawaf. Sedangkan pada saat haji, bacaan doa talbiyah dihentikan setelah melempar jumrah aqobah pada hari raya Idul Adha, yaitu tanggal 10 Dzulhijjah.

Untuk memahami bagaimana bacaan doa talbiyah dan bagaimana cara membacanya, simak penjelasannya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (19/7/2023).

Bacaan Doa Talbiyah dan Dalilnya

Sesuai apa yang telah disepakati mayoritas ulama, bacaan doa talbiyah riwayat populer dari Rasulullah SAW berikut:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal-hamda wan-ni‘mata laka wal-mulk, la syarika lak

Artinya: "Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan [juga milik-Mu]."

 

Cara Membaca Doa Talbiyah

Jemaah Haji lakukan ritual thawaf di Masjidil Haram, Mekah
Jemaah Haji lakukan ritual thawaf di Masjidil Haram, Mekah (Liputan6.com/Muhammad Ali)

Ada beberapa cara membaca doa talbiyah, yakni bisa dibaca sendiri-sendiri maupun dilakukan bersama-sama. Selain itu, doa talbiyah juga dapat dibaca dengan cara mengikuti komando sehingga semua anggota atau jamaah bisa mengikutinya. Cara membaca doa talbiyah dengan mengikuti komando didasarkan pada hadis berikut:

Dari ‘Abd ar-Rahman Ibn Yazid dan al-Aswad Ibn Yazid keduanya berkata: Kami mendengar ‘Abdullah Ibn Mas’ud berkata di Jam‘ (nama tempat): Aku mendengar orang (Nabi saw) yang diturunkan kepadanya surat al-Baqarah di tempat ini membaca Labbaikallahumma labbaik, sesudah itu ia membaca talbiyah dan kami pun ikut bertalbiyah (memulai ihram) [H.R. Muslim].

Bagi jamaah haji atau umrah laki-laki, dianjurkan untuk mengeraskan suaranya ketika membaca doa talbiyah. Anjuran ini didasarkan pada hadis berikut:

وَعَنْ خَلَّادِ بْنِ اَلسَّائِبِ عَنْ أَبِيهِ ( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ ( قَالَ: { أَتَانِي جِبْرِيلُ, فَأَمَرَنِي أَنْ آمُرَأَصْحَابِي أَنْ يَرْفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالْإِهْلَالِ } رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ، وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ حِبَّانَ

Artinya: Dari Khallad bin As-Saa-ib, dari ayahnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jibril datang kepadaku, lalu memerintahkanku agar aku menyuruh sahabat-sahabatku mengeraskan suara mereka dengan bacaan talbiyah.” (Diriwayatkan oleh Imam yang lima. Hadits ini sahih menurut Tirmidzi dan Ibnu Hibban). [HR. Abu Daud, no. 1814; Tirmidzi, no. 829; An-Nasai, 5:162; Ibnu Majah, no. 2922; Ahmad, 27:89-90; Ibnu Hibban, no. 3791].

Kemudian dari hadis lainnya dijelaskan sebagai berikut:

"Nabi melaksanakan shalat duhur di Madinah empat rakaat dan shalat asar di Dzul Hulafiah dua rokaat. Dan aku mendengar mereka melakukan talbiyah dengan mengeraskan suara mereka pada keduanya haji dan umrah." (HR Bukhari)

Sedangkan bagi jemaah perempuan, doa talbiyah cukup dibaca dengan suara yang bisa didengar sendiri dan orang yang berada di sampingnya.

Keutamaan Membaca Doa Talbiyah

Ilustrasi ka'bah, ibadah haji
Ilustrasi ka'bah, ibadah haji. (Photo by ibrahim uz on Unsplash)

Seperti yang dijelaskan di bagian awal artikel ini, hukum membaca doa talbiyah ketika melaksanakan ibadah haji atau umrah adalah sunnah muakkad, yakni sunnah yang diutamakan. Dengan kata lain, ketika melaksanakan ibadah haji dan umrah, sebisa mungkin untuk tidak meninggalkan doa talbiyah.

Tentu bukan tanpa alasan mengapa doa talbiyah sangat dianjurkan untuk diamalkan. Ini karena doa talbiyah memiliki sejumlah keutamaan yang sangat luar biasa, antara lain sebagai berikut:

1. Jaminan Masuk Surga

Meski seorang jamaah haji atau umrah hanya sekali membaca doa talbiyah, makan dia akan dijanjikan masuk surga. Hal ini didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Harairah berikut,

Abu Hurairah ra. mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidaklah seseorang berihram dan mengumandangkan talbiyah melainkan akan mendapat kabar gembira. Dan, tidaklah seseorang bertakbir melainkan akan mendapat kabar gembira.” Seseorang bertanya, “Wahai Nabi Allah, apakah dengan mendapatkan surga?” Beliau menjawab, “Ya.” (H.R. Thabrani dan Sa’id bin Manshur).

2. Dihapus Dosanya

Keutamaan lainnya dari membaca doa talbiyah adalah dihapuskan dosa-dosa, sehingga orang yang membacanya seperti bayi yang baru dilahirkan.

Ibnu Majah meriwayatkan dari Jabir ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidaklah seseorang berihram dan terus mengucapkan talbiyah sepanjang hari itu hingga matahari terbenam, melainkan dosa-dosanya terhapus sehingga dia kembali seperti saat dilahirkan ibunya.”

3. Dikelilingi dengan talbiyah

Sahl bin Sa’ad menyatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidaklah seorang muslim yang bertalbiyah melainkan setiap yang berada di sebelah kanan dan kirinya akan bertalbiyah juga, baik batu, pohon, maupun kerikil, sampai batas bumi dari sini hingga sini (barat dan timur).” (H.R. Ibnu Majah, Baihaqi, Tirmidzi, dan Hakim).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya