Mengenal BBM RON 95 E5 (Bioetanol), Ketahui Spesifikasi dan Keunggulan BBM Jenis Baru Ini

Penggunaan BBM RON 95 E5 (Bioetanol) dinilai memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan jenis BBM lainnya.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 24 Jul 2023, 11:50 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2023, 11:50 WIB
BBM
Ilustrasi pengisian BBM

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin (Gasoline) RON 95 dengan Campuran Bioetanol 5% (E5) yang dipasarkan di dalam negeri. Jenis bahan bakar baru ini disebut sebagai BBM RON 95 E5 (Bioetanol).

BBM RON 95 E5 (Bioetanol) adalah salah satu jenis bahan bakar kendaraan bermotor yang dicampur dengan bioetanol. RON 95 mengacu pada angka oktan yang menunjukkan tingkat ketahanan terhadap detonasi atau ketukan pada mesin kendaraan. Sementara itu, E5 menunjukkan persentase bioetanol yang dicampurkan dalam bahan bakar, di mana angka "5" menandakan campuran sebanyak 5% bioetanol dalam bahan bakar tersebut.

Penggunaan BBM RON 95 E5 (Bioetanol) dinilai memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan jenis BBM lainnya. Ini karena bioetanol adalah bahan bakar yang berasal dari sumber-sumber alami seperti tanaman pertanian atau biomassa, seperti jagung, tebu, atau gandum.

Penggunaan bioetanol dalam bahan bakar kendaraan bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Untuk memahami lebih dalam mengenai jenis BBM baru ini, simak penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (24/7/2023).

Spesifikasi BBM RON 95 E5 (Bioetanol)

Dilansir dari Liputan6.com pada Sabtu (22/7/2023), PT Pertamina (Persero) akan meluncurkan jenis bahan bakar baru, yakni BBM RON 95 E5 (Bioetanol). Produk baru ini merupakan BBM hasil campuran dengan bioetanol, yang diberi nama Pertamax Green 95.

BBM RON 95 E5 (Bioetanol) atau Pertamax Green 95 merupakan BBM terbaru yang dibuat menggunakan campuran Pertamax dengan Bioetanol sebesar 5 persen (E5). Bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang berasal dari tumbuhan. Dalam hal ini, Pertamina menggunakan tebu.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, RON 95 mengacu pada angka oktan yang menunjukkan tingkat ketahanan terhadap detonasi atau ketukan pada mesin kendaraan. Sementara itu, E5 menunjukkan persentase bioetanol yang dicampurkan dalam bahan bakar, di mana angka "5" menandakan campuran sebanyak 5% bioetanol dalam bahan bakar tersebut.

Dijelaskan bahwa BBM RON 95 E5 (Bioetanol) merupakan bahan bakar yang tidak melibatkan teknologi khusus dalam pembuatannya. Adapun proses pencampuran BBM dan bioetanol dilakukan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina.

Keunggulan BBM RON 95 E5 (Bioetanol) Dibandingkan Jenis BBM Lain

Pemerintah akan Berikan Subsidi Gaji Sebesar Rp 600 Ribu Pada Pekerja Gaji Maksimal Rp 3,6 Juta
Ilustrasi pengisian BBM. (Sumber foto: Pexels.com)

BBM RON 95 E5 (Bioetanol) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan BBM jenis lainnya, terutama jika dibandingkan dengan BBM konvensional berbasis bahan bakar fosil. Beberapa keunggulan utama dari BBM RON 95 E5 (Bioetanol) adalah sebagai berikut:

1. Ramah Lingkungan

Salah satu keunggulan utama BBM RON 95 E5 adalah asalnya dari bahan bakar terbarukan, yaitu bioetanol yang berasal dari sumber alami seperti tanaman pertanian atau biomassa. Penggunaan bioetanol dalam bahan bakar kendaraan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif terhadap lingkungan.

2. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Bioetanol adalah bahan bakar yang lebih bersih dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Penggunaan BBM RON 95 E5 dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

3. Diversifikasi Sumber Energi

BBM RON 95 E5 mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang sumber dayanya terbatas dan semakin menipis. Dengan menggantikan sebagian dari bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan, seperti bioetanol, kita dapat mencapai diversifikasi sumber energi dan lebih bergantung pada energi yang dapat diperbaharui.

4. Dukungan terhadap Pertanian dan Ekonomi Lokal

Produksi bioetanol membutuhkan bahan baku dari tanaman pertanian, seperti tebu, jagung, atau gandum. Ini dapat memberikan dukungan terhadap sektor pertanian dan ekonomi lokal, karena menciptakan peluang kerja dan meningkatkan pendapatan petani.

5. Peningkatan Performa Mesin

BBM RON 95 E5 biasanya memiliki oktan yang lebih tinggi daripada BBM jenis lainnya. Dengan demikian, bahan bakar ini dapat memberikan kinerja yang baik dan optimal bagi mesin kendaraan.

6. Lebih Ramah pada Mesin

Bioetanol sebagai bahan bakar memiliki sifat pendinginan yang lebih baik dibandingkan bahan bakar fosil, sehingga dapat membantu menjaga suhu mesin kendaraan tetap rendah dan meningkatkan kenyamanan berkendara.

Meskipun BBM RON 95 E5 (Bioetanol) memiliki berbagai keunggulan, perlu diingat bahwa efektivitas dan kesesuaian penggunaan bahan bakar ini tergantung pada teknologi kendaraan yang digunakan dan peraturan pemerintah terkait. Penggunaan campuran bioetanol dalam bahan bakar kendaraan harus selalu disesuaikan dengan rekomendasi produsen kendaraan untuk memastikan kinerja dan keselamatan yang optimal.

Kekurangan BBM RON 95 E5 (Bioetanol)

Syarat dan Tata Cara Daftar Aplikasi MyPertamina Untuk Transaksi Pertalite dan Solar Subsidi
Ilustrasi petugas mengisi BBM ke sebuah mobil. (Sumber foto: Pexels.com).

BBM RON 95 E5 (Bioetanol) memang memiliki sejumlah keunggulan jika dibandingkan dengan BBM jenis lain. Meski demikian, penggunaan BBM RON 95 E5 (Bioetanol) tetap harus memperhatikan harus selalu disesuaikan dengan rekomendasi produsen kendaraan untuk memastikan kinerja dan keselamatan yang optimal.

Dengan kata lain, ada sejumlah kekurangan pada BBM RON 95 E5 (Bioetanol), antara lain sebagai berikut:

1. Kurang Efisien dalam Konsumsi Energi

Bioetanol memiliki energi per volume yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil, seperti bensin. Hal ini berarti kendaraan akan mengonsumsi lebih banyak bioetanol untuk mencapai jarak tempuh yang sama dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

2. Pengaruh Terhadap Performa Kendaraan

Pada mesin kendaraan yang tidak dirancang khusus untuk menggunakan campuran bioetanol, penggunaan BBM RON 95 E5 dapat mempengaruhi performa mesin. Misalnya, pada kendaraan dengan sistem pembakaran yang lebih tua, bioetanol dapat mengurangi sedikit tenaga dan akselerasi kendaraan.

3. Pengaruh terhadap Konsumsi Bahan Bakar

Penggunaan bioetanol dalam campuran bahan bakar dapat mempengaruhi efisiensi konsumsi bahan bakar. Beberapa kendaraan mungkin menunjukkan peningkatan konsumsi bahan bakar saat menggunakan BBM RON 95 E5, terutama jika mesin dan sistem kendaraan tidak dioptimalkan untuk menghadapinya.

4. Sifat Korosi

Bioetanol memiliki sifat yang lebih korosif dan dapat menyerap kelembaban dari udara. Jika tidak disimpan atau ditangani dengan benar, dapat menyebabkan korosi pada sistem bahan bakar kendaraan. Di Indonesia saat ini, BBM RON 95 E5 (Bioetanol) baru tersedia di sejumlah SPBU saja di Surabaya.

5. Ketersediaan Terbatas

Di beberapa daerah atau negara, ketersediaan BBM RON 95 E5 mungkin terbatas. Infrastruktur produksi dan distribusi bahan bakar ini mungkin belum sepenuhnya dikembangkan di seluruh tempat.

6. Bahan Baku dari Tanaman Pangan

Produksi bioetanol memerlukan bahan baku dari tanaman pertanian, seperti jagung atau tebu. Penggunaan tanaman pangan sebagai bahan baku bioetanol dapat menyebabkan persaingan dengan produksi pangan dan berdampak pada ketahanan pangan.

7. Penggunaan Lahan dan Air

Produksi bioetanol juga membutuhkan lahan dan sumber daya air untuk pertanian dan pengolahan bahan baku. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menyebabkan tekanan pada lingkungan dan sumber daya alam.

Penting untuk menyadari kekurangan BBM RON 95 E5 (Bioetanol) ini dan mempertimbangkan kecocokan bahan bakar dengan kendaraan Anda serta peraturan dan kebijakan pemerintah sebelum memutuskan untuk menggunakan campuran bahan bakar ini. Sampai saat ini, penelitian terus menerus dilakukan untuk mengatasi kekurangan dan meningkatkan efisiensi bioetanol sebagai alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya