Liputan6.com, Jakarta Jazirah Arab merupakan nama lain dari Semenanjung Arab. Semenanjung Arab sendiri adalah sebuah semenanjung di Asia Barat Daya pada persimpangan Afrika dan Asia. Nama Jazirah Arab sendiri berasal dari bahasa Arab.
Secara bahasa, kata jazirah artinya adalah pulau sedangkan Arab artinya adalah gurun atau tanah yang tandus. Maka secara istilah, Jazirah Arab diartikan sebagai nama sebuah pulau atau negara yang terletak di wilayah padang pasir yang tandus.
Advertisement
Pada masa peradaban dan kebudayaan umat-umat lain, Jazirah Arab diapit oleh dua kerajaan besar yakni Romawi dan Persia. Kemudian setelah itu menyusul India dan Yunani, lantas bagaimana sejarah Jazirah Arab dari masa ke masa?
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai sejarah Jazirah Arab dan pembagian wilayahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (30/7/2023).
Sejarah Jazirah Arab dari Masa ke Masa
Bangsa Arab memiliki lika liku sejarah yang panjang. Jazirah Arab merupakan istilah wilayah semenanjung Arab sebelum adanya persebaran agama Islam pada tahun 630 an. Jazirah pada saat itu dihuni oleh bangsa Arab yang termasuk ras atau rumpun bangsa caucasoid. Pada waktu itu, sebagian bangsa Arab telah hidup menetap, sementara sebagian lagi hidup sebagai badui yang nomaden.
Informasi perihal peradaban mereka tidak terlalu banyak, terbatas pada bukti-bukti arkeologis, berbagai catatan bangsa lain tentang Arabia, kisah dalam kitab-kitab suci agama Samawi, serta syair-syair Arab klasik yang dicatat oleh para sejarawan Muslim pada masa sesudahnya.
Jazirah Arab secara umum memiliki iklim yang amat panas, kering, sedikit hujan, dan sungai yang hanya terdapat di bagian selatan. Untuk itu, pada zaman dulu, penduduk Arab hidup dengan berdagang, beternak, atau bercocok tanam. Perdagangan dilakukan oleh kafilah-kafilah dagang hingga ke wilayah Syam, Yaman, Irak, dan Persia.
Ikatan kesukuan sangat kuat dalam kehidupan bangsa Arab pada masa pra-Islam, dan sering terjadi konflik antar kabilah, yang mengakibatkan permusuhan dan peperangan yang berlangsung lama. Sebelum masuknya agama Islam, bangsa Arab di wilayah Jazirah Arab menganut keyakinan animisme, yaitu sebuah paham yang beranggapan bahwa setiap benda mempunyai roh dan roh tersebut memiliki kekutan ghaib yang disebut Mana.
Setelah itu, agama Islam masuk yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS, dan banyak bangsa Arab yang mengakut agama Islam serta mengakui bahwa Allah SWT adalah Tuhan mereka. Dalam Al-Qur’an menyebut agama itu dengan sebutan Hanif yang berarti lurus.
Advertisement
Letak Geografis Jazirah Arab
Secara geografis, Jazirah Arab itu terletak di bagian barat daya benua Asia. Jazirah Arab ini berbatasan masing-masing adalah di sebelah utara dengan Irak dan Suriah, di sebelah selatan dengan Samudera Hindia, di sebelah timur dengan Teluk Persia dan Laut Oman, dan di sebelah barat dengan Laut Merah.Â
Jazirah Arab ini sebagian besar terdiri dari gurun yang terhampar luas di tengah-tengah Jahirah. Secara keseluruhan, iklim Jazirah Arab sangat panas dengan suhu udara yang sangat tinggi. Sedangkan secara politik, Jazirah Arab terdiri dari negara-negara sebagai berikut ini:
- Arab Saudi
- Kuwait
- Yaman
- Oman
- Uni Emirat Arab
- Qatar
- Bahrain
Secara geologi, daerah ini lebih tepat disebut Anak Benua Arab sebab memiliki lempeng tektonik tersendiri, yaitu Lempeng Arab. Negara Arab Saudi meliputi hampir seluruh Jazirah Arab. Kebanyakan penduduk Jahirah ini tinggal di Arab Saudi, Suriah, Iraq dan Yaman.
Suku Bangsa Jazirah Arab
Pada umumnya para ahli sejarah membedakan bangsa Arab menjadi dua golongan besar, yaitu suku bangsa Arab Baidah (yang telah lenyap atau telah punah) dan bangsa Arab Baqiyah (yang masih ada). Berikut penjelasannya:
1. Bangsa Arab Baidah
Bangsa Arab Baidah ini telah ada jauh sebelum Islam. Sejarah keberadaan mereka sangat sedikit yang dapat diketahui. Selama ini, cerita tentang mereka diketahui dari kitab-kitab Samawi, terutama Al-Qur’an dan syair Arab Jahili, seperti cerita tentang kauma Ad dan kaum Samud.
Menurut suatu keterangan, semula bangsa Arab Baidah ini mendiami daerah Babil di kawasan Asia kecil, kemudian mereka pindah ke Jahirah Arab bagian utara. Bangsa Arab Baidah terdiri dari kabilah-kabilah, antara lain kabilah Ad, Samud, Tasm, Amaliqah, dan Jadis. Mereka inilah yang diduga keturunan asli dari bangsa Semit.
2. Bangsa Arab Baqiyah
Oleh para ahli sejarah bangsa Arab Baqiyah dibedakan menjadi dua golongan, yaitu bangsa Arab Aribah atau Arab Qahtaniyah dan Arab Musta’rabah (Muta’arribah) atau Adnaniyah. Berikut ini penjelasannya:
a. Arab Aribah atau Arab Qahtaniyah
Arab Aribah adalah keturunan dari Qahtan yang di dalam Taurat disebut Yaqzan. Mereka mendiami wilayah Yaman. Kabilah-kabilah Arab Aribah ini antara lain adalah kabilah Jurhum, Kahlan, dan Himyar. Menurut catatan sejarah, mereka pernah berjaya mendirikan kerajaan-kerajaan besar yang melahirkan kebudayaan dan peradaban tinggi di zamannya.
b. Arab Musta’rabah (Muta’arribah) atau Adnaniyah
Arab musta’rabah atau Muta’arribah adalah keturunan Nabi Ismail AS. Mereka mendiami kawasan Hedzjaz. Dinamakan Musta’rabah atau Muta’arribah karena nenek moyang mereka yang pertama adalah Nabi Ismail AS, tidak berbahasa asli Arab, melainkan berbahasa Ibrani atau Suryani. Kemudian mereka disebut pula Adnaniyah karena salah seorang dari keturunan Nabi Ismail AS ada yang bernama Adnan.
Advertisement
Pembagian Wilayah Jazirah Arab
Berikut ini pembagian wilayah Jazirah Arab jika dilihat dari geografis, yakni:
- Plato tengah dengan padang rumput untuk ternak, dan lembah subur;
- Cincin gurun, nefud di utara, berbatu, arab besar, gurun sahara, di selatan, berpasir, dikatakan sedalam 600 kaki, dan dahna antara; dan
- Terbentang dari tanah pesisir, umumnya daerah yang memiliki tanah subur terdapat di barat dan selatan semenanjung.
Arab memiliki beberapa danau dan sungai, salah satunya Danau Tiberias di Palestina dan Sungai Tigris di Irak.Â