Pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, Pahami Sejarahnya

Pendiri kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, yang juga menjadi raja pertama kerajaan ini.

oleh Husnul Abdi diperbarui 07 Agu 2023, 10:12 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2023, 10:00 WIB
Raden Wijaya
Raden Wijaya, dikenal juga dengan Nararya Sangramawijaya ataupun Kertarajasa Jayawardhana. (Sumber Museum Nasional)

Liputan6.com, Jakarta Pendiri kerajaan Majapahit adalah raja pertama dari kerajaan yang memiliki wilayah kekuasaan sangat luas di Nusantara ini. Majapahit merupakan kerajaan  bercorak Hindu-Budha yang berpusat di Jawa Timur, berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1527 masehi.

Kekuasaan Majapahit terbentang dari wilayah Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Papua, dan lainnya. Puncak kejayaan kerajaan ini terjadi pada 1350 hingga 1389 masehi, saat dipimpin Hayam Wuruk dengan patihnya bernama Gajah Mada.

Pendiri kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, yang juga menjadi raja pertama kerajaan ini. Setelah melalui masa kejayaan, Majapahit justru mengalami kemerosotan. Pada akhirnya, Majapahit runtuh setelah lebih dari 200 tahun berdiri.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (7/8/2023) tentang pendiri kerajaan Majapahit.

Pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya

Candi Rimbi, Situs Majapahit yang Terlupakan
Menurut sejarah candi Rimbi ini merupakan pintu gerbang masuk ke pusat kerajaan Majapahit.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pendiri kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Sejarah berdirinya Majapahit bermula saat Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari (Jawa Timur) menolak membayar upeti kepada Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan, Tiongkok, cucu dari pendiri kekaisaran Mongol. Tak hanya menolak, bahkan Kertanagara juga mempermalukan utusan Dinasti Yuan, Meng Chi dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Dipermalukan Kertanagara, Kubilai Khan marah dan memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa pada tahun 1293. Namun rupanya, Kertanagara telah lebih dahulu digulingkan dan dibunuh oleh Jayakatwang, adipati Kediri.

Raden Wijaya, menantu kertanegara yang datang menyerahkan diri tak dibunuh dan mendapat pengampunan dari Jayakatwang. Raden Wijaya diberikan kebebasan dengan kesepakatan siap mengabdi kepada Jayakatwang. Pendiri kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, ia membuka hutan dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa pahit dari buah tersebut.

Ketika pasukan Mongol tiba, pendiri kerajaan Majapahit adalah yaitu Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongol. Raden Wijaya menang. Jadi, pendiri kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya dengan segala sejarahnya.

Raden Wijaya akhirnya dinobatkan menjadi raja di Majapahit pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Penobatan Raden Wijaya menjadi raja dijadikan hari lahirnya kerajaan Majapahit. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Jadi, pendiri kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya yang juga bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

Menjadi pendiri kerajaan Majapahit adalah tugas yang tidak mudah. Kertarajasa tak serta merta memimpin Majapahit degan mulus. Beberapa orang kepercayaannya, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya meskipun tak berhasil. Pada 1309, Ketarajasa akhirnya meninggal dunia. Penerusnya adalah putranya sendiri bernama Jayanegara.

Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit

Gajah Mada
Gajah Mada, Patih Amangkhubumi Kerajaan Majapahit. Sumpahnya yang terkenal adalah Sumpah Palapa.

Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni yang seharusnya menggantikannya memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit.

Pada 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai mahapatih. Pada saat pelantikannya, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit. Gajah Mada bersumpah tak akan makan Palapa sebelum menguasai Nusantara.

Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Kekuasaan Majapahit diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada, Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.

Sesudah mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Gajah Mada meninggal pada 1364. Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Kematian Hayam Wuruk pintu masuk kelemahan Majapahit akibat konflik perebutan tahta.

Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Candi Sumberawan, Bukti Kebhinekaan Zaman Majapahit
Candi Sumberawan merupakan satu–satunya stupa yang berhasil ditemukan di Jawa Timur. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Pendiri kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, sedangkan Majapahit mencapai puncaknya pada zaman Hayam Wuruk menjadi raja. Kematian Gajah Mada pada tahun 1364 adalah titik tolak kemerosotan politik di pusat pemerintahan Majapahit. Setelah Gajah Mada wafat, kerajaan mengalami perubahan karena jabatan yang dipegang penerusnya tidak mampu ditangani. 25 tahun setelah Gajah Mada, Hayam Wuruk meninggal dan menjadi awal dari penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. 

Runtuhnya Majapahit diawali dari perang saudara. Perang saudara yang dikenal sebagai perang Paregreg terjadi akibat perebutan kekuasaan antara Wikramawardana dan Bhre Wirabhumi yang merupakan putra Hayam Wuruk dari selir. Saat Hayam Wuruk masih hidup, ia berwasiat bahwa Wikramawardana lah yang akan meneruskan tahtanya. Namun, ia juga meninggalkan wasiat untuk Wirabhumi agar ditempatkan di sebelah timur Jawa. Usai Hayam Wuruk wafat, Wirabhumi tidak patuh terhadap kerajaan pusat kerana Wirakramawardana hanyalah menantu Hayam Wuruk, sedangkan Wirabumi adalah anak kandung Hayam Huruk. Wirabhumi akhirnya tewas dalam perang saudara tersebut.

Selain itu, munculnya Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah menjadi salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Kemunculan Demak sebagai kerajaan islam di tanah Jawa menyebabkan Majapahit semakin terhimpit dalam situasinya yang semakin terpuruk. Sampai di masa pemerintahan terakhir Majapahit, Pati Unus yang berkuasa di Demak setelah Raden Patah menyerang. Pada tahun 1527, Kerajaan Demak di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana kembali menyerang Majapahit. Serangan-serangan inilah yang akhirnya benar-benar meruntuhkah kerajaan Majapahit. Demak di bawah pemerintahan Raden (kemudian menjadi Sultan) Patah (Fatah), diakui sebagai penerus kerajaan Majapahit.

Selain Kerajaan Demak, Kerajaan Melaka pada tahun 1400 juga menjadi penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Melaka muncul sebagai satu kerajaan yang unggul di selat Melaka dan terkenal sebagai pusat perdagangan. Akibatnya kerajaan Majapahit mengalami kemunduran di selat Melaka dalam kegiatan perdagangan. Hal ini juga diakibatkan meluasnya ajaran Islam di pulau Jawa yang membuat kerajaan Majapahit makin runtuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya