Epidermis Adalah Lapisan Terluar dari Kulit, Kenali Lapisan dan Fungsi pada Tubuh

Struktur dan fungsi epidermis menjadikannya salah satu bagian kulit yang penting, dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 15 Agu 2023, 09:45 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi stem cell atau sel induk
Ilustrasi stem cell atau sel induk (brighamandwomens.org)

Liputan6.com, Jakarta Epidermis adalah lapisan terluar dari kulit pada tubuh manusia dan hewan lainnya. Ini merupakan bagian dari sistem integumen, yaitu organ terluar yang melindungi tubuh dari lingkungan eksternal. Epidermis terdiri dari sel-sel epitel yang rapat dan padat, dan berfungsi sebagai benteng pertama dalam menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup tubuh manusia.

Secara umum, epidermis adalah lapisan yang sangat tipis dibandingkan dengan lapisan kulit lainnya seperti dermis dan hipodermis. Walaupun tipis, epidermis memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan tubuh dan melindungi dari ancaman luar seperti infeksi, paparan sinar matahari, dan cedera fisik.

Epidermis adalah lapisan yang juga berperan dalam regulasi suhu tubuh, dengan mengatur pelepasan keringat dan mempengaruhi peredaran darah pada kulit. Sel-sel khusus dalam epidermis yang disebut melanosit, menghasilkan pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit, serta membantu melindungi dari efek buruk sinar ultraviolet (UV) matahari.

Berikut ini fungsi epidermis yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/8/2023). 

 

Lapisan

ilustrasi membran sel
ilustrasi membran sel (sumber: freepik)

Lapisan pelindung kulit adalah epidermis. Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit yang memiliki fungsi utama, sebagai penghalang fisik pertama antara tubuh manusia dan lingkungan eksternal. Lapisan sel-sel epidermis yang padat dan rapat berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai ancaman luar, termasuk bakteri, virus, bahan kimia berbahaya, sinar ultraviolet (UV) matahari, dan cedera fisik.

Lapisan pelindung ini terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda, seperti stratum basal, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum lucidum (hanya pada kulit tebal), dan stratum korneum. Masing-masing lapisan memiliki peran khusus dalam menjaga kesehatan dan fungsi kulit.

1. Stratum basale

Lapisan yang satu ini sering dikenal lapisan sel basal. Sel basal sendiri adalah lapisan terdalam dari epidermis. Di dalam lapisan ini, terkandung sel-sel basal berbentuk kolom yang terus-menerus membelah dan didorong ke permukaan. Saat terkena sinar matahari, melanosit menghasilkan lebih banyak melanin untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV dengan lebih baik.

2. Stratum spinosum

Kalau lapisan yang satu ini lebih sering disebut sebagai lapisan sel skuamosa. Sel skuamosa adalah lapisan paling tebal dari epidermis yang terletak tepat di atas lapisan basal. Ini terdiri dari sel basal yang telah matang menjadi sel skuamosa, yang dikenal sebagai keratinosit. Lapisan skuamosa ini juga merupakan rumah bagi sel langerhans yang menempel pada zat asing saat menyusup ke kulit. 

3. Stratum granulosum

Sementara itu stratum granulosum terdiri dari keratinosit yang telah naik dari lapisan skuamosa. Saat sel-sel ini bergerak lebih dekat ke permukaan kulit, sel mulai merata dan saling menempel, akhirnya mengering dan mati.

4. Stratum lucidum

Jenis lapisan stratum lucidum ini adalah lapisan yang hanya ada di telapak tangan dan telapak kaki. Tak hanya itu, lapisan ini dibentuk oleh 2-3 lapisan sel gepeng yang tembus cahaya.

5. Stratum korneum

Lapisan terakhir ini merupakan yang paling terluar dari epidermis. Stratum korneum terdiri dari 10-30 lapisan keratinosit mati yang terus-menerus ditumpahkan. Penumpahan sel-sel ini melambat secara signifikan seiring bertambahnya usia. Pergantian sel lengkap, dari sel basal ke stratum korneum, memakan waktu sekitar 4-6 minggu untuk menjadi dewasa dan sekitar satu setengah bulan untuk menjadi lebih tua.

 

Fungsi

ilustrasi biologi
ilustrasi biologi (sumber: freepik)

Pelindung Fisik

Epidermis berfungsi sebagai pelindung utama bagi tubuh manusia. Lapisan sel-sel padat dan rapat dalam epidermis membentuk penghalang fisik yang efektif, untuk mencegah masuknya benda asing seperti bakteri, virus, jamur, dan zat-zat berbahaya lainnya ke dalam tubuh. Sel-sel epidermis yang telah mati di stratum korneum membentuk lapisan yang tahan air, membantu melindungi tubuh dari kehilangan air secara berlebihan dan mencegah dehidrasi.

Perlindungan dari Radiasi UV

Melanosit, sel khusus dalam stratum basal epidermis, memproduksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Melanin berfungsi sebagai penangkap radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari. Ketika kulit terpapar sinar UV, produksi melanin meningkat sebagai respons untuk melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Melanin membantu mencegah terjadinya kanker kulit dan kerusakan DNA, serta meminimalkan efek penuaan dini akibat paparan sinar matahari.

Pengaturan Suhu Tubuh

Epidermis juga memiliki peran penting dalam menjaga suhu tubuh yang stabil. Saat tubuh terlalu panas, maka kelenjar keringat yang terletak di bawah epidermis mengeluarkan keringat. Ketika keringat menguap dari permukaan kulit, hal ini membantu mendinginkan tubuh dan mencegah overheating (panas berlebihan). Selain itu, ketika tubuh terlalu dingin, epidermis akan membantu mempertahankan panas tubuh dengan menyempitkan pembuluh darah di bawah permukaan kulit, untuk mengurangi kehilangan panas.

Regulasi Garam dan Air

Epidermis juga berperan dalam menjaga keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Kelenjar keringat di bawah epidermis membantu mengeluarkan garam dan air berlebih dari tubuh, sehingga membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan.

Fungsi Barier Imun

Epidermis memiliki peran penting dalam pertahanan imun kulit. Sel-sel Langerhans, yang merupakan tipe sel antigen-presenting (menyajikan antigen), ditemukan di epidermis. Sel-sel ini berfungsi untuk mengenali patogen atau benda asing seperti bakteri atau virus, dan kemudian menyajikan informasi ini ke sel-sel kekebalan tubuh untuk merangsang respons imun dan melawan infeksi.

Regenerasi Sel

Epidermis adalah lapisan yang terus menerus mengalami regenerasi sel. Sel-sel di lapisan basal epidermis terus membelah diri, untuk menghasilkan sel-sel baru yang akan naik ke lapisan-lapisan di atasnya. Proses ini memungkinkan kulit untuk memperbaharui diri, dan mengganti sel-sel mati di stratum korneum secara teratur.

Cara Merawat Jaringan Epidermis

Ganti Sel Otak Lama dengan Baru
Ilmuwan Mampu Ganti Sel Otak Lama dengan Baru (Ilustrasi Saraf/ Depositphoto)

Jaga Kebersihan Kulit

Cara merawat jaringan epidermis salah satunya yakni dengan menjaga kebersihan kulit. Anda bisa menggunakan air hangat dan sabun untuk membersihkan dari kotoran, minyak, serta debu yang menempel.

Makanan dan Minuman yang Bergizi

Cara merawat jaringan epidermis selanjutnya yaitu memperbanyak nutrisi agar tetap sehat. Pastikan selalu mengonsumsi vitamin C, D, E karena vitamin C mampu menangkal radikal bebas. Vitamin C juga melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Pembersihan yang Tepat

Mandi atau mencuci kulit secara teratur dengan air dan sabun yang lembut, bisa membantu membersihkan kotoran, bakteri, dan bahan kimia dari permukaan kulit. Pastikan untuk menghindari pembersihan yang terlalu keras atau penggunaan sabun yang terlalu kuat, karena hal ini dapat menghilangkan minyak alami kulit yang diperlukan untuk menjaga kelembapan.

Perawatan Kelembapan

Gunakan pelembap sesuai dengan jenis kulit Anda setelah mandi atau mencuci wajah. Pelembap membantu menjaga kulit tetap lembab dan mencegah kekeringan. Pilih pelembap yang cocok untuk jenis kulit Anda, apakah itu kering, berminyak, atau sensitif.

Lindungi dari Paparan Sinar Matahari

Gunakan tabir surya dengan SPF (Sun Protection Factor) yang sesuai setiap kali Anda keluar rumah, terutama jika Anda akan terpapar sinar matahari secara langsung. Hindari paparan sinar matahari berlebihan, terutama pada jam-jam puncak antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.

Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol

Merokok dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit, serta menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit lainnya. Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat mengeringkan kulit dan mengurangi elastisitasnya. Oleh sebab itu, Anda bisa menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit seperti pembersih wajah, toner, serum, dan masker.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya