Liputan6.com, Jakarta Dalam agama Islam, konsep keesaan Allah (tauhid) adalah prinsip sentral yang melandasi keyakinan dan praktik umat Muslim. Salah satu hal yang sangat dihindari dalam Islam adalah tindakan atau perilaku yang dapat dianggap sebagai musyrik, arti musyrik yaitu penyekutuan dalam ibadah atau keyakinan kepada Allah.
Baca Juga
Advertisement
Arti musyrik merujuk pada individu atau kelompok yang terlibat dalam praktik-praktik syirik. Ini meliputi tindakan seperti penyembahan berhala, menyekutukan Allah dengan entitas lain, atau bahkan mengambil sifat-sifat Ilahi dan memberikannya kepada makhluk ciptaan.
Musyrik adalah dosa yang harus dihindari karena merupakan dosa besar. Dan dengan memahami arti musyrik dan mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya, kita dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah dan menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Lantas apa arti musyrik? Untuk lebih jelasnya berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (31/8/2023). Pengertian musyrik, contohnya dan cara menghindarinya.
Apa Arti Musyrik?
Kata musyrik merujuk pada orang yang terlibat dalam praktik syirik atau penyekutuan dalam agama, khususnya dalam konteks Islam. Dalam Islam, syirik adalah dosa yang sangat serius, yang mengacu pada tindakan mengatributkan mitra atau sekutu kepada Allah atau mengambil sesuatu yang hanya milik Allah dan memberikannya kepada selain-Nya.
Seseorang yang melakukan syirik disebut sebagai "musyrik". Syirik bisa terbagi menjadi dua jenis utama:
- Syirik Besar (Syirik Akbar): Ini melibatkan penyekutuan dalam ibadah kepada Allah secara langsung. Ini mencakup tindakan seperti menyembah berhala, menyekutukan Allah dengan entitas lain, atau merendahkan keesaan dan keagungan Allah.
- Syirik Kecil (Syirik Asghar): Ini melibatkan tindakan atau perilaku yang dapat mengurangi kesucian iman seseorang tanpa secara langsung menyebabkan keluar dari agama. Contohnya termasuk riya' (beribadah untuk pujian manusia), sum'ah (mengikuti tradisi tanpa pemahaman yang benar), dan takabbur (sikap sombong).
Dalam Islam, syirik dianggap sebagai dosa yang tidak diampuni oleh Allah, kecuali jika seseorang bertaubat dengan tulus sebelum ajalnya tiba. Konsep ini sangat penting dalam keyakinan Islam untuk memelihara keesaan dan kesucian Allah.
Penting untuk diingat bahwa penjelasan di atas adalah dalam konteks ajaran Islam. Jika Anda ingin informasi lebih lanjut tentang konsep ini atau aspek-aspek lainnya, jangan ragu untuk bertanya.
Advertisement
Contoh musyrik
Berikut adalah beberapa contoh tindakan atau perilaku yang dapat dianggap sebagai bentuk musyrik dalam konteks Islam:
- Beribadah kepada berhala: Melakukan penyembahan terhadap objek atau patung yang dianggap memiliki kekuatan atau keberadaan spiritual, dan menganggapnya sebagai sesuatu yang bisa memberikan manfaat atau madharat (kerusakan).
- Meminta pertolongan kepada selain Allah: Memohon bantuan, perlindungan, atau manfaat kepada makhluk ciptaan, seperti malaikat, nabi, atau orang suci, dengan meyakini bahwa mereka memiliki pengaruh atau kuasa yang independen.
- Mengorbankan untuk entitas lain selain Allah: Menyembelih hewan atau melakukan tindakan tertentu sebagai pengorbanan kepada makhluk lain atau kekuatan lain, bukan kepada Allah.
- Meremehkan keesaan dan keagungan Allah: Menyamakan atau menganggap manusia atau makhluk ciptaan lainnya setara dengan Allah dalam hal pengetahuan, kuasa, atau keagungan.
- Berdoa kepada selain Allah: Mengajukan permohonan doa kepada makhluk lain, entitas atau kekuatan lain, sebagai pengganti atau bersamaan dengan berdoa kepada Allah.
- Mengambil sumpah demi selain Allah: Mengambil sumpah dengan nama atau entitas selain Allah, seperti berbicara dengan nama berhala atau malaikat.
- Riya' (sumpah palsu) dalam ibadah: Melakukan ibadah dengan tujuan mendapatkan pujian dari manusia, bukan semata-mata karena Allah.
- Takabbur (sombong): Menunjukkan sikap sombong dan merasa lebih tinggi dari makhluk lain, yang dapat mengesampingkan pengakuan atas keesaan dan keagungan Allah.
- Mengikuti tradisi tanpa pemahaman: Mengikuti tradisi atau praktik agama tanpa memahami maknanya, sehingga hanya menjadi ritual kosong tanpa keyakinan yang benar.
- Menggantungkan nasib pada benda-benda atau makhluk: Menganggap bahwa objek atau makhluk tertentu memiliki kendali atas nasib atau keberuntungan seseorang.
Penting untuk diingat bahwa interpretasi terhadap tindakan atau perilaku tertentu sebagai musyrik dapat bervariasi di antara berbagai pandangan Islam dan kelompok Muslim. Pemahaman dan konteks juga dapat mempengaruhi bagaimana suatu tindakan dinilai sebagai musyrik atau tidak.
Cara menghindari musyrik
Menghindari musyrik adalah prinsip fundamental dalam agama Islam. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menghindari perilaku musyrik:
- Ketahui dan Pahami Aqidah Islam: Memahami prinsip-prinsip aqidah (keyakinan) Islam yang mendasari keesaan Allah dan pentingnya menghindari penyekutuan (syirik) dalam ibadah dan keyakinan.
- Shalat dan Beribadah kepada Allah: Beribadahlah hanya kepada Allah, seperti shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya. Janganlah menyembah berhala atau beribadah kepada entitas lain.
- Mengutamakan Doa Kepada Allah: Ketika Anda membutuhkan bantuan atau pertolongan, berdoalah hanya kepada Allah. Mengutamakan doa kepada-Nya menunjukkan pengakuan atas kekuasaan-Nya.
- Menghindari Praktik Sihir dan Ghaib: Hindari keterlibatan dalam praktik sihir, perdukunan, ramalan, dan hal-hal yang berhubungan dengan dunia ghaib. Ini bisa membawa Anda kepada pemahaman yang keliru tentang kekuatan yang tidak ada selain dari Allah.
- Belajar tentang Ajaran Islam dengan Benar: Pelajari agama Islam dari sumber-sumber yang sahih dan akurat. Mengenal ajaran dengan baik dapat membantu Anda mengidentifikasi praktik yang mungkin terkait dengan musyrik.
- Jauhi Praktik Sufistik Ekstrem: Beberapa bentuk sufisme ekstrem mungkin melibatkan praktik-praktik yang keliru dalam hal penyekutuan atau hubungan dengan Allah. Pilihlah pengajaran sufisme yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang benar.
- Berhati-hati dengan Tradisi dan Kebiasaan: Pastikan tradisi atau kebiasaan yang Anda ikuti sesuai dengan ajaran Islam dan tidak melibatkan pengorbanan kepada makhluk atau penyembahan yang bukan kepada Allah.
- Teguh dalam Keesaan Allah: Jaga agar hati dan pikiran Anda tetap fokus pada keesaan Allah. Ingatlah bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak dan kita harus mengabdikan diri kepada-Nya.
- Bertobat Jika Pernah Terlibat: Jika Anda pernah terlibat dalam tindakan atau praktik yang dapat dianggap musyrik, bertaubatlah dengan tulus kepada Allah. Bertobat adalah langkah penting untuk memperbaiki diri dan memohon ampunan-Nya.
- Berkonsultasi dengan Ulama: Jika Anda ragu tentang suatu tindakan atau praktik, konsultasikan dengan ulama atau cendekiawan agama yang dapat memberikan panduan berdasarkan ajaran Islam yang benar.
Ingatlah bahwa kesadaran dan ketekunan dalam menjaga keesaan Allah adalah inti dari menghindari musyrik. Jangan ragu untuk mencari pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam untuk mendukung upaya Anda dalam menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip-prinsip iman.
Advertisement