Liputan6.com, Jakarta Toleransi antar umat beragama adalah sikap penghargaan, penghormatan, dan pengakuan terhadap keberagaman keyakinan agama yang ada dalam masyarakat. Contoh toleransi antar umat beragama yang bisa dilihat dan diterapkan adalah hidup berdampingan secara damai, dengan individu atau kelompok yang memiliki keyakinan agama berbeda tanpa ada tindakan diskriminasi, atau bahkan kekerasan.
Baca Juga
Advertisement
Contoh toleransi antar umat beragama juga melibatkan penghormatan terhadap hak asasi manusia, termasuk hak untuk memiliki dan mengamalkan keyakinan agama sendiri, tanpa campur tangan atau tekanan dari pihak lain. Toleransi ini juga mencakup pengertian dan penghargaan terhadap praktik-praktik keagamaan, simbol-simbol, dan tradisi-tradisi yang dimiliki oleh kelompok agama lain.
Contoh toleransi antar umat beragama mencakup kemauan untuk belajar, dan memahami lebih dalam mengenai keyakinan agama yang berbeda. Ini memungkinkan masyarakat untuk membangun hubungan positif, dan saling menguntungkan antar kelompok agama, serta mencegah timbulnya konflik dan ketegangan yang dapat merusak kerukunan sosial.
Berikut ini contoh toleransi antar umat beragama yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/9/2023).
Contoh Sikap Toleransi
Sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari mencerminkan bagaimana kita memperlakukan orang lain dengan keyakinan agama yang berbeda secara positif, dan menghormati perbedaan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh sikap toleransi beragama dalam kehidupan sehari-hari:
1. Jika seorang teman mengundang Anda untuk menghadiri perayaan agama mereka, seperti misa gereja, ibadah di masjid, atau ritual agama lainnya, sikap toleransi adalah dengan menghadirinya sebagai bentuk penghormatan terhadap keyakinan mereka, bahkan jika Anda memiliki keyakinan agama yang berbeda.B
2. Ketika berbicara tentang agama orang lain, penting untuk mengungkapkan pendapat dengan hormat dan kebijaksanaan. Hindari membuat komentar yang merendahkan atau menghina keyakinan agama orang lain.
3. Ketika ada anggota komunitas yang merayakan hari keramat atau liburan agama mereka, sikap toleransi adalah untuk memberikan pengertian dan dukungan, bahkan jika Anda tidak merayakan hari tersebut.
4. Contoh lain dari toleransi adalah menghargai simbol-simbol agama yang berbeda. Ini bisa berarti tidak mengganggu atau merusak tempat ibadah, seperti gereja, masjid, atau kuil, serta tidak meremehkan atau menghina simbol-simbol agama seperti salib, bulan sabit, atau yang lainnya.
5. Berusahalah untuk tidak membuat asumsi negatif tentang seseorang, berdasarkan keyakinan agama mereka.
6. Ikut serta dalam kegiatan sosial bersama dengan komunitas agama yang berbeda, seperti proyek kemanusiaan, penggalangan dana, atau kampanye sosial. Ini memperkuat hubungan positif antar kelompok agama.
7. Jika Anda seorang pendidik atau orang tua, mendorong pendidikan yang inklusif tentang berbagai agama di sekolah atau dalam keluarga sangat penting.
8. Sebagai umat beragama, kita harus menghormati perayaan hari besar agama lain, tetapi tidak boleh ikut serta dalam ibadah di tempat ibadahnya.
9. Memberikan kesempatan kepada teman yang berbeda agama untuk berdoa sesuai agama masing-masing.
10. Memberikan rasa aman kepada umat lain yang sedang beribadah, di mana jika kita tidak mau diganggu saat beribadah, kita juga harus menghormati orang lain yang sedang beribadah.
Advertisement
Pengertian Toleransi Beragama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia toleran bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Toleransi dalam beragama memiliki pengertian yaitu tindakan saling menghargai antar umat beragama, di mana tidak peduli apapun agama yang dianut, antar masyarakat harus saling menghargai satu sama lain. Hal ini karena toleransi antar umat beragama merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap orang, untuk meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama, dan kehidupan antar umat beragama pun akan terjalin dengan tentram dan damai.
Menurut Umar Hasyim, toleransi beragama diartikan sebagai pemberian kebebasan, kepada sesama manusia dan masyarakat untuk menjalankan keyakinannya, atau mengatur hidupnya dan menentukan nasib masing-masing. Pemberian kebebasan itu dilakukan selama ia tidak melanggar, dan tidak bertentangan dengan asas terciptanya ketertiban dan kedamaian dalam masyarakat.
Berhubung di Indonesia ini ada 6 agama yang diakui yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, maka setiap warga Indonesia “diwajibkan” untuk menganut salah satu dari keenam agama tersebut. Tidak hanya itu saja, pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat 2 berbunyi “Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya”. Dalam perundang-undangan jelas tercantum, bahwa negara mengatur setiap warganya untuk memeluk agama, dan menjamin perlindungan ketika melaksanakan prosesi peribadatan.
Upaya Mewujudkan Toleransi
Mewujudkan toleransi antar umat beragama adalah suatu tujuan yang penting dalam masyarakat yang semakin beragam. Toleransi beragama berarti mampu menghargai, menghormati, dan memahami perbedaan keyakinan agama tanpa prasangka, kebencian, atau diskriminasi. Untuk mencapai toleransi ini, ada beberapa upaya konkret yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari:
Pendidikan Multikultural
Sekolah-sekolah dapat memasukkan kurikulum, yang mengajarakan toleransi dan menghargai keberagaman agama. Ini tidak hanya tentang belajar tentang agama lain, tetapi juga tentang memahami nilai-nilai universal seperti perdamaian, keadilan, dan kasih sayang yang ada dalam hampir semua keyakinan agama.
Dialog Antar Agama yang Terstruktur
Masyarakat dapat mendukung dan mengikuti dialog antar agama yang terstruktur, di mana melibatkan berbagai komunitas agama yang berkumpul secara berkala, untuk membahas perbedaan dan kesamaan dalam keyakinan mereka. Dialog seperti ini dapat membuka pintu untuk pemahaman yang lebih baik, dan membangun jembatan komunikasi antar umat beragama.
Partisipasi dalam Perayaan Agama
Menghadiri perayaan agama dari komunitas agama lain, adalah cara positif untuk mendemonstrasikan penghargaan terhadap keragaman keyakinan. Ketika seseorang berpartisipasi dalam perayaan tersebut, ia menghormati perasaan dan keyakinan orang lain, serta ikut mempererat ikatan dengan komunitas tersebut.
Kerja Sama dalam Proyek Kemanusiaan
Mengambil bagian dalam proyek kemanusiaan bersama dengan berbagai kelompok agama, adalah cara praktis untuk membangun toleransi. Misalnya, dalam upaya penanggulangan bencana alam, berbagai kelompok agama dapat bekerja sama untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Tak hanya itu saja, dengan bergabung dalam kelompok-kelompok atau organisasi yang berfokus pada mewujudkan toleransi antar agama, dapat membuat dampak yang lebih besar.
Advertisement