Idhar Artinya Jelas, Pahami Jenis, Huruf, Cara Membaca dan Contohnya dalam Al-Quran

Pengertian Idhar, huruf dan cara baca, serta contohnya dalam Al-Quran.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 06 Sep 2023, 10:17 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2023, 08:50 WIB
Ilustrasi Al-Qur'an, surah Al-Kautsar
Ilustrasi Al-Qur'an, surah Al-Kautsar. (Photo by belal obeid on Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Membaca Al-Quran adalah aktivitas yang sangat dihormati dan dianggap suci. Oleh karena itu, penting untuk membaca Al-Qur'an dengan benar dan sesuai dengan aturan tajwid. Salah satu konsep penting dalam tajwid adalah Idhar. Idhar artinya mengacu pada aturan khusus yang mengatur pengucapan huruf "ب" (ba) dan "م" (ma) ketika diikuti oleh huruf "ي" (ya) atau "و" (wawu).

Idhar artinya tidak hanya penting untuk menjaga pengucapan yang benar, tetapi juga untuk memahami makna yang terkandung dalam teks suci Al-Quran. Jadi merupakan hal yang bermanfaat untuk mengetahui Idhar artinya apa, menyoroti aturan-aturan pentingnya dalam membaca Al-Quran dengan benar, dan memberikan contoh-contoh yang memperkuat pemahaman tentang konsep ini.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang Idhar artinya, kita dapat lebih menghargai keindahan dan kedalaman Al-Quran, sambil menjaga pengucapan yang benar yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Memiliki pemahaman yang kuat tentang Idhar dalam tajwid Al-Quran adalah hal yang membantu kita untuk mengamalkan ibadah ini dengan baik.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (6/9/2023). Pengertian Idhar, huruf izhar dan cara baca, serta contohnya dalam Al-Quran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Idhar Artinya Apa?

Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an
Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an. (Photo by Rachid Oucharia on Unsplash)

Dalam bahasa Arab, "idhar" (إظهار) berarti "pemunculan" atau "menunjukkan" sesuatu dengan jelas. Ini adalah kata kerja dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menggambarkan tindakan menampilkan atau menunjukkan sesuatu dengan nyata atau tanpa cela. 

Kata "idhar" dalam konteks Islam merujuk pada salah satu bentuk tajwid (aturan pengucapan yang benar dalam membaca Al-Quran) yang menggambarkan bagaimana dua huruf berdekatan dalam Al-Quran harus dibaca dengan cara yang berbeda. Idhar terutama terkait dengan dua huruf, yaitu "ب" (ba) dan "م" (ma).

Idhar terdiri dari dua jenis:

1. Idhar Halqi (Idhar Lunak): Idhar ini terjadi ketika huruf "ب" (ba) atau "م" (ma) berada di tengah kata atau kalimat dan diikuti oleh salah satu dari huruf "ي" (ya) atau "و" (wawu). Dalam idhar halqi, Anda harus melafalkan huruf "ب" (ba) atau "م" (ma) dengan cara yang lunak atau lembut, sehingga suaranya bergabung dengan suara huruf "ي" (ya) atau "و" (wawu) yang mengikuti.

2. Idhar Shafawi (Idhar Keras): Idhar ini terjadi ketika huruf "ب" (ba) atau "م" (ma) berada di tengah kata atau kalimat dan diikuti oleh salah satu dari huruf "ر" (ra), "ل" (lam), "ن" (na), atau "م" (ma) yang juga memiliki tanda baca bawah (tanda tasydid) di atasnya. Dalam idhar shafawi, Anda harus melafalkan huruf "ب" (ba) atau "م" (ma) dengan cara yang keras atau keras, sehingga tidak ada penggabungan suara dengan huruf yang mengikuti.

Idhar adalah salah satu dari banyak aturan tajwid yang penting dalam membaca Al-Quran dengan benar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap huruf dalam Al-Quran diucapkan dengan benar sehingga pesan-pesan Al-Quran tidak terdistorsi. Pemahaman tajwid dan penerapannya dalam membaca Al-Quran adalah bagian penting dari studi dan praktik agama Islam.

 

Huruf dan cara baca idhar

ilustrasi al-quran/pexels
ilustrasi al-quran/pexels

Idhar adalah salah satu aturan tajwid dalam membaca Al-Quran yang mengatur bagaimana huruf "ب" (ba) dan "م" (ma) harus dibaca ketika diikuti oleh huruf "ي" (ya) atau "و" (wawu). Terdapat dua jenis Idhar: Idhar Halqi dan Idhar Shafawi.

1. Idhar Halqi (Idhar Lunak)

Huruf "ب" (ba) atau "م" (ma) diikuti oleh huruf "ي" (ya) atau "و" (wawu).

Dalam Idhar Halqi, Anda harus melafalkan huruf "ب" (ba) atau "م" (ma) dengan cara yang lembut atau lunak, sehingga suaranya bergabung dengan suara huruf "ي" (ya) atau "و" (wawu) yang mengikuti.

Contoh:

"بيت" (bait) - Bacanya dengan suara "ba" yang lunak dan bergabung dengan "ya," sehingga terdengar seperti "bayit."

"موسى" (Musa) - Bacanya dengan suara "ma" yang lunak dan bergabung dengan "ya," sehingga terdengar seperti "Musa."

2. Idhar Shafawi (Idhar Keras)

Huruf "ب" (ba) atau "م" (ma) diikuti oleh salah satu dari huruf "ر" (ra), "ل" (lam), "ن" (na), atau "م" (ma) yang juga memiliki tanda baca bawah (tanda tasydid) di atasnya.

Dalam Idhar Shafawi, Anda harus melafalkan huruf "ب" (ba) atau "م" (ma) dengan cara yang keras atau keras, sehingga tidak ada penggabungan suara dengan huruf yang mengikuti.

Contoh:

"بَرٌّ" (barrun) - Bacanya dengan suara "ba" yang keras dan tidak bergabung dengan "ra," sehingga terdengar seperti "barrun."

"مِنْ" (min) - Bacanya dengan suara "ma" yang keras dan tidak bergabung dengan "na," sehingga terdengar seperti "min."

Penerapan aturan Idhar ini penting dalam membaca Al-Quran dengan benar dan memastikan pengucapan yang tepat dari setiap huruf, sehingga pesan-pesan Al-Quran tidak terdistorsi.

 

 


Contoh Idhar dalam Al Quran

Nuzulul
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Contoh Idhar dalam Al-Quran adalah ketika huruf "ب" (ba) atau "م" (ma) muncul di tengah kata atau kalimat dan diikuti oleh salah satu dari huruf "ي" (ya) atau "و" (wawu), dan kedua huruf tersebut diucapkan dengan jelas dan terpisah. Berikut adalah beberapa contoh:

1. Surah Al-Baqarah (2:259)

كَذَٰلِكَ يُحْيِي اللَّهُ الْمَوْتَىٰ وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

"Kathalika yuhyi Allahu almawta wayureekum ayatihi laAAallakum taAAqiloon."

Dalam kata "يُحْيِي" (yuhyi), huruf "ب" (ba) dan "ي" (ya) diucapkan dengan jelas.

2. Surah Al-Qalam (68:42)

فَذُوقُوا عَذَابِي وَنُذُورِي

"Fathooqoo AAathabee wanuthooree."

Dalam kata "فَذُوقُوا" (fathooqoo), huruf "ذ" (dhal) dan "و" (wawu) diucapkan dengan jelas

3. Surah Al-Mujadila (58:12)

يُحَاجُّونَ اللَّهَ قُلِّي اُحَاجُّكُمْ عَنْهُ وَمَنْ لَّهُ اِلْمٌ بِالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضِ وَلَكِن تُّطْرُفُونَ

"Yuhajjoona Allah qullee uhaajjukum AAanhu waman lahu ilmun bis-samawati wal-ardi walakin tutrufoon."

Dalam kata "يُحَاجُّونَ" (Yuhajjoona), huruf "ب" (ba) dan "ا" (alif) diucapkan dengan jelas.

4. Surah Al-A'raf (7:20)

فَتَحَوَّلَ سَاقِيهِ اِلَىٰ عَذَابٍ وَّفِي نَارٍ يُّسْجَرُونَ

"Fatahawwala saqeehi ilaAAathabin wafee narin yusjaroon."

Dalam kata "سَاقِيهِ" (saqeehi), huruf "م" (ma) dan "ي" (ya) diucapkan dengan jelas.

5. Surah Al-A'raf (7:121)

قَالَوا يَا مُوسَىٰ اِمَّا اَن تُلْقِي وَاِمَّا اَن نَّكُونَ اَوَّلَ مَنْ اٰمَنَ

"Qaloo ya moosa imma an tulqee wa-imma an nakoona awwala man amana."

Dalam kata "تُلْقِي" (tulqee), huruf "م" (ma) dan "ي" (ya) diucapkan dengan jelas.

Dalam semua contoh ini, Anda dapat melihat bahwa huruf "ب" (ba) dan "م" (ma) diucapkan dengan jelas dan terpisah dari huruf "ي" (ya) dan huruf lain yang mengikuti, sesuai dengan aturan Idhar dalam tajwid Al-Quran.

 
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya