90 Contoh Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari, Simak Pengertiannya

Contoh sikap toleransi sangat dibutuhkan di Indonesia yang kaya akan beragam budaya dan perbedaan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 20 Sep 2023, 11:55 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2023, 11:55 WIB
Ines Rau, bersama masyarakat adat suku Huni Kuin, untuk melakukan reboisasi dan juga pengeboran sumur untuk lebih dari 100 penduduk asli. (Foto: Instagram/@supa_ines)
Ines Rau, bersama masyarakat adat suku Huni Kuin, untuk melakukan reboisasi dan juga pengeboran sumur untuk lebih dari 100 penduduk asli. (Foto: Instagram/@supa_ines)

Liputan6.com, Jakarta - Toleransi, sebagai sikap saling menghargai satu sama lain. Contoh sikap toleransi merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di Indonesia yang kaya akan beragam budaya dan perbedaan. Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara yang heterogen, dengan penduduk yang berasal dari berbagai suku, agama, dan latar belakang budaya.

Menurut buku "Pendidikan Toleransi Berbasis Kearifan Lokal (2014)" yang ditulis oleh Poetgieter, Van der Walt, dan Wolhuter, toleransi bukan hanya sekadar kemampuan individu untuk memperlakukan orang lain atau sesuatu dengan kesenangan atau kesabaran. Toleransi juga mencakup kemampuan untuk bertanggung jawab dan bertahan dalam menghadapi perbedaan.

Itu artinya, dalam kehidupan sehari-hari, setiap warga negara Indonesia harus mampu menerima perbedaan pendapat, budaya, dan keyakinan dengan kesabaran dan sikap terbuka.

Lebih dari sekadar sikap, toleransi juga merupakan kesadaran serta cara berpikir yang khas dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia. Ini berarti setiap warga negara Indonesia harus mendorong diri sendiri dan orang lain untuk saling menerima dan menghormati perbedaan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang contoh sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari, Rabu (20/9/2023).

Sikap di Lingkungan Masyarakat

7 Momen Warga Berbagi Makanan Kepada Biksu dari Thailand, Indahnya Toleransi
Biksu jalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur (Sumber: Twitter/ybaindonesia)
  1. Menghargai perbedaan agama dan keyakinan.
  2. Mendengarkan dengan baik ketika orang lain berbicara tanpa memotong mereka.
  3. Tidak menghakimi orang lain berdasarkan penampilan fisik.
  4. Menerima perbedaan budaya dalam upacara dan tradisi.
  5. Menerima pandangan politik yang berbeda dengan damai.
  6. Memberi kesempatan kepada semua orang untuk berbicara dalam diskusi kelompok.
  7. Tidak membuat lelucon yang menghina terhadap suku, agama, atau etnis tertentu.
  8. Bersikap ramah kepada semua orang tanpa memandang latar belakang mereka.
  9. Menerima perbedaan kepribadian.
  10. Tidak mengabaikan pendapat atau ide seseorang hanya karena berbeda.
  11. Membantu orang yang memerlukan bantuan tanpa memandang latar belakang mereka.
  12. Menghormati hak asasi manusia semua orang.
  13. Memberi peluang yang sama untuk semua individu dalam pendidikan dan pekerjaan.
  14. Tidak memaksakan pandangan atau kepercayaan pribadi pada orang lain.
  15. Menghargai kebebasan berbicara dan berpendapat.
  16. Tidak berbicara negatif tentang suku atau kelompok tertentu.
  17. Menerima perbedaan dalam status sosial dan ekonomi.
  18. Mendorong dialog dan komunikasi terbuka.
  19. Tidak mengekspresikan prasangka atau stereotip terhadap kelompok tertentu.
  20. Memberikan dukungan moral kepada individu yang mengalami diskriminasi.
  21. Tidak memperlakukan seseorang lebih baik atau lebih buruk berdasarkan asal usul mereka.
  22. Menerima perbedaan dalam keahlian dan bakat.
  23. Tidak mencemooh atau mencela agama atau keyakinan orang lain.
  24. Membantu orang asing dalam situasi darurat.
  25. Tidak membatasi akses atau hak individu berdasarkan identitas mereka.
  26. Menerima perbedaan dalam pilihan hidup.
  27. Menghormati privasi orang lain.
  28. Tidak menilai seseorang berdasarkan status perkawinan atau kehidupan pribadi mereka.
  29. Menerima perbedaan dalam bahasa dan aksen.
  30. Mempromosikan persamaan hak dan perlindungan hukum untuk semua orang.

Sikap Antar Umat Beragama

Stafsus Presiden Ayu Kartika Dewi Berupaya Perkuat Toleransi Anak Muda hingga Ke Abu Dhabi
Ayu Kartika Dewi lakukan kunjungan ke Abu Dhabi untuk perkuat toleransi (dok. stafsus)
  1. Menghormati tempat ibadah dan ritual agama lain.
  2. Menyambut perayaan agama lain dengan mengucapkan selamat.
  3. Mengikuti etika makanan saat berkunjung ke rumah teman dari agama berbeda.
  4. Tidak mencemooh atau menghina agama atau kepercayaan orang lain.
  5. Terbuka untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan tentang agama masing-masing.
  6. Tidak memaksakan keyakinan atau agama pribadi pada orang lain.
  7. Menerima undangan ke acara keagamaan orang lain jika diundang dengan hormat.
  8. Tidak berbicara negatif tentang agama atau pemeluknya.
  9. Mendukung kebebasan beragama bagi semua orang.
  10. Menerima perbedaan dalam pakaian dan simbol keagamaan.
  11. Menghormati hari-hari suci dan liburan agama lain.
  12. Berpartisipasi dalam kegiatan lintas agama untuk memahami lebih baik.
  13. Tidak mengolok-olok atau membully orang karena keyakinan agama mereka.
  14. Menjaga kerahasiaan keyakinan agama orang lain.
  15. Membantu orang yang membutuhkan dalam konteks keagamaan mereka.
  16. Terbuka untuk belajar dan menghargai ajaran dan nilai-nilai agama lain.
  17. Tidak menghakimi orang berdasarkan agama mereka.
  18. Menghormati pemakaman dan upacara keagamaan lainnya.
  19. Menjaga bahasa dan tindakan yang tidak merendahkan agama lain.
  20. Berbicara dengan sopan saat berdiskusi tentang agama.
  21. Mendukung dialog antaragama yang positif.
  22. Tidak mendiskriminasi dalam pekerjaan atau pelayanan berdasarkan agama.
  23. Terbuka untuk berteman dengan orang dari berbagai agama.
  24. Memberi bantuan kemanusiaan tanpa memandang agama penerima.
  25. Mendorong inklusi dan partisipasi agama lain dalam kehidupan masyarakat.
  26. Menghargai cerita dan tradisi keagamaan lain.
  27. Tidak membatasi akses atau hak beragama individu.
  28. Tidak memperkeruh ketegangan antaragama dalam komentar atau tindakan.
  29. Mendukung upaya-upaya perdamaian dan rekonsiliasi antaragama.
  30. Membantu mempromosikan pemahaman dan perdamaian antaragama.

Sikap Antar Suku

Rangkaian Tradisi Adat Ngaseuk Suku Baduy Luar
Masyarakat adat Suku Baduy melakukan Tarian Ngalage usai rangkaian tradisi adat Ngaseuk di kampung Karangkerit, desa Bojong Menteng, Banten, Senin (1/11/2021). Tradisi Ngaseuk merupakan musim tanam untuk suku Baduy yang nanti hasil panen untuk upeti pemerintah daerah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
  1. Menghormati budaya, adat, dan tradisi suku lain.
  2. Belajar dan menghargai bahasa suku-suku lain.
  3. Berpartisipasi dalam perayaan budaya suku-suku lain.
  4. Tidak menggunakan istilah merendahkan atau meremehkan suku lain.
  5. Menerima perbedaan dalam makanan dan hidangan tradisional.
  6. Menjaga kesopanan dan hormat saat berinteraksi dengan orang dari suku berbeda.
  7. Menghindari stereotip atau prasangka negatif terhadap suku lain.
  8. Berpartisipasi dalam dialog antarsuku untuk memahami perbedaan dan kesamaan.
  9. Tidak membatasi peluang atau hak individu berdasarkan suku mereka.
  10. Menerima pernikahan antarsuku dengan terbuka.
  11. Tidak mengganggu atau merusak situs budaya suku lain.
  12. Mendorong pertukaran budaya yang positif.
  13. Mendukung pendidikan tentang beragam budaya suku-suku.
  14. Tidak menghakimi orang berdasarkan asal suku mereka.
  15. Menghormati simbol dan atribut suku-suku lain.
  16. Terbuka untuk berkenalan dan berteman dengan orang dari suku berbeda.
  17. Menjaga kerahasiaan informasi budaya suku-suku lain.
  18. Mendorong inklusi suku-suku minoritas dalam kehidupan masyarakat.
  19. Membantu orang yang memerlukan bantuan dalam konteks suku mereka.
  20. Tidak memperkeruh ketegangan antarsuku dalam komentar atau tindakan.
  21. Menyambut kerja sama lintas suku untuk proyek-proyek bersama.
  22. Tidak mengabaikan peran penting suku-suku minoritas dalam sejarah dan budaya.
  23. Mendukung program seni dan budaya yang menggabungkan beragam suku.
  24. Tidak mendiskriminasi dalam pekerjaan atau pelayanan berdasarkan suku.
  25. Mempromosikan penghargaan terhadap seni dan kerajinan suku-suku lain.
  26. Terbuka untuk belajar tentang cerita dan mitos suku-suku lain.
  27. Menghormati upacara adat suku-suku lain.
  28. Tidak menyebarkan prasangka atau konflik antarsuku.
  29. Menciptakan lingkungan yang inklusif untuk semua suku.
  30. Memahami bahwa keberagaman suku adalah kekayaan budaya yang harus dijaga.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya