8 Teks Pidato Tentang Agama Islam Singkat, Begini Cara Membuatnya

Pidato tentang agama ditujukan untuk dakwah, mencegah perbuatan buruk, dan mengajak pada jalan kebaikan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 11 Okt 2024, 09:46 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2023, 11:10 WIB
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat sedang berceramah (dok. Instagram @ustadzadihidayat)

Liputan6.com, Jakarta - Pidato tentang agama merupakan sarana penting dalam menyampaikan pesan keagamaan kepada orang banyak. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan pidato sebagai pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak.

Pidato keagamaan atau ceramah memiliki tujuan mulia. Umumnya seseorang yang pidato tentang agama, ditujukan untuk dakwah, mencegah perbuatan buruk, dan mengajak pada jalan kebaikan.

Pada proses pembuatan teks pidato seperti pidato tentang keagamaan, penting untuk memahami aspek kebahasaan dalam teks pidato.

Menurut Modul Bahasa Indonesia Paket A Setara SD/MI Kelas VI oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), teks pidato harus menggunakan kosakata baku, yaitu kata-kata yang sesuai dengan pedoman penggunaan Bahasa Indonesia. Apa lagi?

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang cara membuat teks pidato tentang agama dan contohnya, Rabu (20/9/2023)

Cara Membuat Teksnya

Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat sedang berceramah di depan ribuan jamaah (dok. Instagram @ustadzadihidayat)

1. Menggunakan KosaKata Baku

Teks pidato tentang agama, harus menggunakan kosakata baku, yaitu kata-kata yang sesuai dengan pedoman penggunaan Bahasa Indonesia.

2. Memperhatikan Kata Sapaan

Dalam pidato keagamaan, penggunaan kata sapaan sangat penting. Kata-kata seperti "Bapak," "Ibu," "Saudara," "Teman-teman," dan "siswa-siswa" digunakan untuk menyapa para pendengar dengan penuh sopan dan hormat.

3. Kalimat Disusun dengan Efektif

Selain itu, kalimat-kalimat dalam teks pidato harus disusun secara efektif. Penggunaan kalimat yang mengikuti kaidah kebahasaan yang baik dan benar akan membuat pesan dalam pidato lebih jelas dan mudah dipahami.

Struktur Teksnya

Struktur teks pidato juga perlu diperhatikan. Teks pidato terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pembuka, isi, dan penutup.

  1. Pembuka pidato berisi kalimat sapaan, ungkapan puji syukur, dan ucapan terima kasih kepada para pendengar.
  2. Isi pidato berisi pokok-pokok permasalahan yang akan disampaikan kepada pendengar.
  3. Penutup pidato berisi imbauan, ajakan, saran, serta kesimpulan dari apa yang telah disampaikan sebelumnya, dilengkapi dengan ucapan terima kasih dan permohonan maaf jika diperlukan.

Ketika akan membuat teks pidato keagamaan, sangat penting untuk menentukan tema atau topik pembahasan utama terlebih dahulu. Tema ini harus sesuai dengan pesan keagamaan yang ingin disampaikan.

Selain itu, penting juga untuk menyesuaikan pidato dengan audiens atau khalayak yang akan mendengarkannya. Pesan yang disampaikan harus relevan dan mudah dipahami oleh audiens yang dituju.

Contoh Teksnya

Suasana KapanLagi Buka Bareng 2023
Habib Husein Ja'far menyampaikan ceramah saat tampil dalam KapanLagi Buka Bareng 2023 di Senayan Park, Jakarta, Sabtu (1/4/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

1. Judul: "Sholat, Tiang Agama yang Kokoh"

Saudara-saudara yang dirahmati Allah,

Sholat adalah tiang agama, sebuah pilar kokoh yang membangun pondasi keimanan kita. Pada saat ini, mari kita bersama-sama merenungkan betapa pentingnya sholat dalam kehidupan kita sebagai umat Muslim.

“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah dan sujudlah, sembahlah Tuhanmu dan bertakwalah kepada-Nya,” (QS. Al-Maidah ayat 5)

Sholat bukanlah sekadar rutinitas ibadah, tetapi sebuah hubungan langsung antara kita dan Sang Pencipta. Dalam sholat, kita bersujud dan berserah diri kepada-Nya, mengakui bahwa hanya Allah yang layak disembah. Ini adalah wujud penghormatan tertinggi kita kepada-Nya.

Sholat juga adalah sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kita. Ketika kita berwudhu dan memasuki shaf-shaf sholat, kita seperti membersihkan hati kita dari noda-noda dosa. Sholat adalah kesempatan untuk memulai lagi, untuk memperbaiki diri.

Tidak hanya itu, sholat juga mengajarkan kepada kita disiplin dan ketaatan. Lima waktu sholat yang telah ditetapkan oleh Allah mengingatkan kita untuk selalu mengingat-Nya, baik dalam kesibukan kita sehari-hari. Ini adalah pelajaran berharga tentang bagaimana mengatur waktu kita agar selalu ada tempat bagi Allah dalam hidup kita.

Mari kita jadikan sholat sebagai kebiasaan yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Jangan biarkan keramaian dunia melupakan kewajiban kita kepada Allah. Ingatlah, sholat adalah tiang agama yang kokoh. Jika tiang ini tegak, maka agama kita akan tegak. Tetapi jika tiang ini rapuh, maka agama kita juga akan rapuh.

Saudara-saudara, marilah kita tingkatkan kualitas sholat kita, baik dari segi khusyu', waktu, maupun pengertian tentang makna sholat itu sendiri. Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam menjalankan ibadah ini dengan tulus dan ikhlas. Amin.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Judul: "Mensyukuri Nikmat Allah"

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih. Hari ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenung sejenak tentang pentingnya mensyukuri nikmat-nikmat Allah dalam kehidupan kita.

Allah, Sang Pencipta, telah memberikan kita begitu banyak nikmat. Dari nafas yang kita hirup setiap hari, makanan yang mengisi perut kita, hingga cinta dari keluarga dan teman-teman kita. Semua ini adalah karunia-karunia Allah yang patut kita syukuri.

(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (QS. Ibrahim ayat 7)

Mensyukuri nikmat Allah adalah tanda keimanan kita. Ketika kita bersyukur, kita mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah. Dan ketika kita mensyukuri, Allah berjanji untuk memberikan lebih banyak nikmat-Nya kepada kita.

Seringkali, dalam kesibukan kita sehari-hari, kita lupa untuk mensyukuri nikmat Allah. Kita terlalu sibuk mencari lebih banyak, tanpa pernah puas dengan apa yang telah kita terima. Inilah saatnya untuk merenung. Apakah kita sudah cukup bersyukur atas nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita?

Jika kita melihat sekeliling, kita akan menemui banyak orang yang kurang beruntung daripada kita. Mereka mungkin tidak memiliki makanan yang cukup, tempat tinggal yang layak, atau akses kepada pendidikan yang baik. Mensyukuri nikmat Allah juga berarti peduli kepada sesama yang mungkin membutuhkan bantuan kita.

Mari kita jadikan rasa syukur sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Saat kita bangun tidur, saat kita makan, saat kita berinteraksi dengan orang lain, ingatlah untuk bersyukur kepada Allah. Dan saat kita menghadapi cobaan dan kesulitan, ingatlah bahwa Allah selalu bersama kita, siap membantu dan menguatkan.

Dengan mensyukuri nikmat Allah, kita akan hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan yang sejati. Mari kita terus bersyukur atas segala karunia Allah dan berusaha menjadi hamba yang lebih baik dalam pengabdian kepada-Nya.

Terima kasih, semoga Allah senantiasa memberkahi kita semua. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Judul:

FPCI dan Habib Jafar di Iftar Bersama
Habib Jafar bawakan ceramah bertemakan isu iklim di acara iftar bersama FPCI, Jumat (14/4/2023). (FPCI)

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara-saudari yang saya hormati,

Hari ini, saya ingin berbicara tentang sebuah nilai luhur yang merupakan bagian penting dari agama, budaya, dan kemanusiaan kita: berbakti kepada orang tua. Orang tua adalah anugerah berharga dari Allah yang pantas mendapatkan penghormatan dan kasih sayang kita.

Berbakti kepada orang tua adalah tindakan nyata yang menunjukkan penghargaan dan rasa terima kasih kita atas segala yang telah mereka berikan dalam hidup kita. Orang tua kita telah berjuang keras, berkorban, dan mencurahkan cinta untuk kita sejak kita lahir.

Tentu saja, berbakti kepada orang tua bukan hanya tentang memberikan materi atau harta. Lebih dari itu, berbakti adalah tentang kehadiran kita, perhatian kita, dan pengertian kita terhadap kebutuhan mereka. Ini adalah tentang mendengarkan cerita mereka, merawat mereka, dan menghormati mereka.

Allah dalam Al-Quran telah memberikan perintah yang tegas untuk berbakti kepada orang tua.

Firman-Nya, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra ayat 23).

Dalam berbakti kepada orang tua, kita juga mengikuti teladan Rasulullah SAW yang selalu menghormati dan mencintai orang tuanya. Beliau bersabda, "Ridho Allah terletak pada ridho orang tua dan murka-Nya terletak pada murka orang tua."

Mari kita jadikan berbakti kepada orang tua sebagai bagian integral dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan meluangkan waktu dan memberikan perhatian kepada mereka, kita mengisi kehidupan mereka dengan kebahagiaan. Ini adalah investasi yang tak ternilai dalam akhirat, karena Allah akan membalas berlipat ganda atas setiap pengorbanan kita.

Terima kasih, semoga kita semua dapat menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Judul: "Pentingnya Pendidikan Agama Sejak Dini"

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hari ini, mari kita bahas sebuah topik yang sangat penting, yaitu "Pendidikan Agama Sejak Dini." Pendidikan agama merupakan aspek kunci dalam pembentukan kepribadian dan moral anak-anak kita, dan penting untuk dimulai sejak usia dini.

Anak-anak adalah masa depan bangsa dan umat. Mereka adalah lembaran kosong yang perlu diisi dengan nilai-nilai kebaikan, etika, dan iman. Pendidikan agama sejak dini adalah fondasi yang kuat untuk membantu mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan berakhlak baik.

Salah satu alasan mengapa pendidikan agama sejak dini penting adalah karena itu membangun dasar iman yang kokoh. Anak-anak yang diberi pendidikan agama yang baik akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran agama mereka, serta memiliki kesadaran tentang nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi dalam agama tersebut.

Selain itu, pendidikan agama membantu anak-anak memahami peran mereka dalam masyarakat dan hubungan mereka dengan sesama manusia. Ini mengajarkan mereka tentang toleransi, kasih sayang, dan kepedulian terhadap orang lain.

“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajadan kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar’.” (QS. Luqman ayat 13)

Pendidikan agama juga membantu anak-anak menghadapi tantangan dan godaan di dunia yang semakin kompleks. Dengan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai agama, mereka akan lebih mampu membuat keputusan yang bijak dan menjalani kehidupan yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama mereka.

Tidak hanya itu, pendidikan agama juga membantu mengembangkan karakter anak-anak, seperti disiplin, integritas, dan rasa tanggung jawab. Ini adalah kualitas-kualitas yang sangat berharga dalam pembentukan kepribadian mereka.

Jadi, mari kita berkomitmen untuk memberikan pendidikan agama yang baik kepada anak-anak kita sejak usia dini. Ini adalah investasi yang akan membawa manfaat besar bagi mereka dan masyarakat kita secara keseluruhan. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang akan tumbuh menjadi individu yang kuat, bermoral, dan penuh kasih sayang, yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan agama kita.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Judul:

Ustad Hanan Attaki
Ustad Hanan Attaki saat berceramah (dok. Instagram @hanan_attaki)

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hari ini, saya ingin mengangkat sebuah isu yang sangat penting dalam kehidupan kita, yaitu fitnah. Fitnah adalah tindakan yang merusak reputasi dan kehormatan seseorang dengan menyebarkan informasi palsu atau merugikan. Ini adalah tindakan yang sangat merugikan dan bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama kita.

Fitnah bukan hanya tindakan yang tidak baik secara etis, tetapi juga bisa menghancurkan kehidupan seseorang. Ketika seseorang menjadi korban fitnah, reputasinya bisa hancur, hubungan sosialnya terganggu, bahkan bisa berdampak pada karier dan kehidupannya secara keseluruhan.

Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kamu tahu apa itu ghibah (berbicara buruk tentang orang lain)? Ia berkata: Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Ia (Rasulullah) bersabda: Ghibah adalah kamu menyebutkan saudaramu (sesama Muslim) dengan sesuatu yang ia tidak suka (dengar)." (HR. Muslim).

Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menghindari fitnah dan berbicara dengan bijak. Ketika kita mendengar informasi yang belum pasti kebenarannya, kita harus berpikir sejenak sebelum menyebarkannya. Kita harus berusaha untuk memeriksa kebenaran informasi tersebut sebelum mempercayainya dan lebih baik diam jika kita tidak memiliki bukti yang kuat.

Fitnah juga merusak persaudaraan dan kebersamaan dalam masyarakat. Ketika kita saling mencurigai dan menyebarkan fitnah, maka hubungan kita akan retak, dan masyarakat akan terpecah belah. Kita harus menjaga persatuan dan kerukunan dengan tidak membiarkan fitnah merajalela di tengah-tengah kita.

Jadi, mari kita berkomitmen untuk menjauhi fitnah dan menjaga kehormatan dan kebersamaan dalam masyarakat kita. Mari kita ingatkan diri kita sendiri untuk berbicara dengan bijak, memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, dan menjaga hubungan sosial yang harmonis. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang lebih bersatu, beradab, dan penuh kasih sayang.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

6. Judul: "Kejujuran, Landasan Utama Kehidupan Bermoral"

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hari ini, mari kita bicarakan tentang salah satu nilai paling mulia dalam kehidupan kita, yaitu kejujuran. Kejujuran adalah landasan utama dari kehidupan yang bermoral, yang tercermin dalam setiap tindakan dan perkataan kita.

Kejujuran bukan hanya sekadar berbicara sesuai dengan fakta atau kenyataan, tetapi juga tentang konsistensi antara pikiran, kata-kata, dan perbuatan kita. Kejujuran menciptakan kepercayaan, dan kepercayaan adalah pondasi dari setiap hubungan yang sehat, baik dalam keluarga, masyarakat, atau lingkungan kerja.

Rasulullah SAW adalah teladan kejujuran yang sempurna. Beliau dikenal sebagai "Al-Amin," yang berarti "Orang yang Dipercayai." Kejujuran beliau melekat dalam setiap aspek kehidupan, dan hal itu menjadikan beliau panutan bagi kita semua.

Kejujuran bukan hanya saat kita diawasi, tetapi juga saat kita berada dalam situasi yang sulit atau tidak ada yang melihat. Kita harus menjadi jujur bahkan ketika berhadapan dengan godaan untuk berbohong atau menyembunyikan kenyataan yang tidak menyenangkan.

Selain itu, kejujuran juga mencerminkan integritas pribadi kita. Ketika kita jujur, kita memiliki harga diri yang tinggi dan merasa baik dalam diri kita sendiri. Kita tidak perlu khawatir tentang konsekuensi dari kebohongan atau manipulasi.

Di era informasi saat ini, kejujuran juga penting dalam dunia digital. Menyebarluaskan berita palsu atau informasi yang tidak benar adalah bentuk kebohongan yang dapat merusak masyarakat. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya dan menjadi kontributor yang jujur dalam media sosial.

Jadi, mari kita jadikan kejujuran sebagai prinsip utama dalam kehidupan kita. Kejujuran adalah cerminan dari karakter dan moral kita. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai kejujuran, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, penuh kepercayaan, dan harmonis.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7. Judul:

Habib Husein Jafar Bahas Silaturahmi dan Mantan
Habib Husein naik ke atas panggung sekitar pukul 17.00 WIB. Dia memberikan ceramah pada pengunjung menjelang azan Maghrib. (Liputan6.com/Adrian Utama Putra)

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hari ini, mari kita bahas sebuah isu yang sangat penting, yaitu kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga lingkungan, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai warga negara dan umat manusia.

Lingkungan yang bersih adalah pondasi dari kesehatan dan keharmonisan hidup kita. Ketika lingkungan sekitar kita bersih, kita terhindar dari berbagai penyakit yang dapat disebabkan oleh kotoran dan polusi. Kebersihan juga menciptakan rasa nyaman dan aman bagi kita dan generasi mendatang.

"Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."(QS. Al-Baqarah ayat 222)

Salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang berserakan tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan tempat berkembang biak bagi penyakit dan hama. Kita harus mengutamakan pemilahan sampah dan pembuangan yang benar.

Selain itu, kita juga harus peduli terhadap lingkungan alam. Kehilangan hutan, polusi udara, dan pencemaran air adalah masalah serius yang perlu kita tangani. Penggunaan sumber daya alam yang bijak dan tindakan yang ramah lingkungan adalah langkah penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan kita.

Kebersihan lingkungan juga mencakup kebersihan di lingkungan sekitar rumah kita. Memastikan rumah kita terjaga dengan baik, menjaga taman yang indah, dan menjaga kebersihan jalanan adalah cara sederhana namun efektif untuk berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.

Jadi, mari kita tingkatkan kesadaran kita tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Kita semua memiliki peran dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih, sehat, dan indah. Dengan berkolaborasi dan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk masa depan kita dan generasi berikutnya.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

8. Judul: "Kemuliaan Wanita, Pilar Kehidupan yang Agung"

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hari ini, saya ingin mengangkat isu tentang kemuliaan wanita. Wanita, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat kita, memiliki peran dan nilai yang sangat besar dalam kehidupan kita.

Kemuliaan wanita bukanlah hanya tentang penampilan fisik atau kepintaran semata, tetapi juga tentang kekuatan, keberanian, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi secara signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Wanita adalah pilar penting dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah perhiasan, sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri yang shalihah.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Amr)

Wanita memiliki kemampuan untuk melahirkan, merawat, dan mendidik generasi mendatang. Mereka adalah ibu yang penuh kasih sayang, sahabat yang setia, dan pemimpin yang berkomitmen. Dalam berbagai peran ini, mereka membentuk karakter dan masa depan anak-anak kita.

Tidak hanya dalam lingkup keluarga, wanita juga memiliki peran yang besar dalam masyarakat dan profesi. Mereka telah membuktikan kemampuan mereka dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, seni, politik, dan bisnis. Kemuliaan wanita terpancar dalam prestasi-prestasi mereka yang menginspirasi.

Selain itu, wanita juga membawa nuansa kelembutan dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Mereka mampu memberikan perspektif yang berbeda dan berharga dalam menyelesaikan masalah dan konflik.

Namun, kita juga perlu ingat bahwa kemuliaan wanita tidak hanya berarti pengakuan dari luar, tetapi juga penghargaan dari dalam diri mereka sendiri. Wanita harus percaya pada potensi dan nilai diri mereka sendiri. Mereka harus merasa berharga dan memiliki hak yang sama dengan pria dalam setiap aspek kehidupan.

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?" (QS. An-Nahl ayat 72)

Jadi, mari kita semua bersama-sama menghargai dan mendukung kemuliaan wanita. Mari kita bahu-membahu memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang setara, hak-hak yang dihormati, dan mendapatkan tempat yang layak dalam masyarakat. Kita akan menjadi masyarakat yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan jika kita menghormati dan mendukung wanita dalam perjuangan mereka.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya