Liputan6.com, Jakarta Masjid Umar bin Khattab adalah salah satu masjid tertua yang terletak di sebelah barat daya Masjid Nabawi. Masjid ini memiliki sejarah yang kaya dan terkenal karena pernah menjadi rumah sahabat Rasulullah SAW, Umar bin Khattab, yang juga merupakan Khulafaur Rasyidin kedua setelah Abu Bakar As Siddiq.
Masjid Umar bin Khattab memiliki bentuk persegi empat dengan panjang sisi mencapai delapan meter. Bangunan masjid ini dibangun menggunakan batu basal yang kokoh dan dicat berwarna putih, dengan lapisan kapur yang memberikan tampilan yang bersih dan cerah. Masjid yang berukuran tidak terlalu besar ini merupakan tempat bersejarah yang mengingatkan pada peran penting Umar bin Khattab dalam sejarah Islam.
Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga menjadi objek wisata sejarah yang menarik bagi para pengunjung yang ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah awal Islam dan Khulafaur Rasyidin. Berikut sejarah Masjid Umar bin Khattab yang Lioutan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (3/10/2023).
Advertisement
Sejarah Masjid Umar bin Khattab
Seperti sudah dijelaskan, area tempat berdirinya Masjid Umar bin Khattab dulunya merupakan hunian Khalifah Umar bin Khattab. Konon dulu area bangunan ini digunakan Rasulullah dan Umar untuk melaksanakan salat Id. Pada tahun 850 Hijriah tempat ini diubah menjadi masjid oleh Shamsuddin Muhammad ibnu Ahmad as-Salawi. Proses pembangunannya dilanjutkan Sultan Mahmud 11 pada 1254 Hijriah. Putra Sultan Mahmud, Abdul Majid 1, kembali melakukan pemugaran di tahun 1266 Hijriah hingga tampilan bangunannya seperti yang dapat dilihat saat ini.
Masjid yang berlokasi 650 meter di sebelah barat daya Masjid Nabawi ini memang memiliki ukuran yang relatif kecil. Masjid Umar bin Khattab berbentuk persegi empat, panjang sisinya kira-kira delapan meter. Dibangun dengan batu basal dengan atap kubah setinggi kurang lebih 12 meter. Bagian dalam masjid dicat dengan warna putih dan dipoles dengan kapur.
Mihrab, tempat yang menunjukkan arah kiblat dalam masjid, terletak di tengah dinding selatan masjid. Mihrab ini merupakan bagian penting dalam masjid yang digunakan oleh imam saat memimpin shalat jamaah. Pada samping kanan dan kirinya, terdapat dua jendela persegi panjang yang memberikan pencahayaan alami ke dalam masjid. Pada bagian utara, terdapat dua jendela juga yang diantaranya terdapat pintu masuk. Uniknya, masjid tersebut terletak diantara antara bangunan modern yang menjulang tinggi.
Advertisement
Sempat Direstorasi Tapi Tidak Lagi Digunakan
Masjid Umar sempat menjadi salah satu dari tiga masjid di Madinah yang akan direstorasi oleh The Saudi Commission for Tourism and Antiquities (SCTA) pada 2014. SCTA merupakan badan milik pemerintah Saudi untuk barang antik dan turis. Restorasi beberapa masjid tua ini merupakan bagian dari melestarikan sejarah agama.
Namun saat ini, Masjid Umar bin Khattab hanyalah bangunan dengan kubah serba putih yang tertutup rapat. Masjid ini tidak lagi dapat dimasuki para jamaah haji yang tengah beribadah di Madinah, dan juga tidak bisa digunakan untuk salat. Keberadaannya Masjid Umar bin Khattab saat ini diperuntukan situs sejarah saja.