Mengapa Terjadi Pelanggaran Hukum? Ini Penjelasan Lengkapnya

Beberapa alasan lain mengapa terjadi pelanggaran hukum

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 04 Okt 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2023, 09:00 WIB
Hukum
Ilustrasi sanksi pidana yang diberikan kepada produsen obat yang tidak patuh. credit: unsplash.com/tingey injury law firm.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah pertanyaan yang sering menggelitik pikiran kita adalah mengapa terjadi pelanggaran hukum? Fenomena ini menjadi perdebatan yang tak pernah berakhir di kalangan ilmuwan sosial, penegak hukum, dan masyarakat umum. 

Dalam upaya untuk memahami akar penyebab mengapa terjadi pelanggaran hukum, kita perlu melihat lebih dalam ke dalam faktor-faktor yang mendorong seseorang atau entitas untuk melakukan berbagai melanggar hukum.

Pertama-tama, mengapa terjadi pelanggaran hukum bisa disebabkan oleh berbagai motivasi yang beragam. Kesempatan adalah faktor kunci, yang mungkin menjadi alasan utama mengapa terjadi pelanggaran hukum yang tidak dapat dihindari.

Selain itu terdapat beberapa alasan lain mengapa terjadi pelanggaran hukum. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (4/10/2023). 


Apa itu pelanggaran hukum

Ilustrasi aturan, regulasi, hukum
Ilustrasi aturan, regulasi, hukum. (Photo by Tingey Injury Law Firm on Unsplash)

Pelanggaran hukum merujuk pada suatu tindakan atau perilaku yang bertentangan dengan hukum atau peraturan yang berlaku. Ini mencakup segala sesuatu mulai dari pelanggaran kecil seperti pelanggaran lalu lintas hingga pelanggaran serius seperti pencurian, penipuan, atau kejahatan lainnya. 

Pelanggaran hukum dapat bersifat perdata atau pidana, dan mereka dapat dikenai sanksi atau hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku di suatu yurisdiksi. Pelanggaran hukum dapat merugikan individu, masyarakat, atau negara secara umum, dan penegakan hukum biasanya bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi pelanggaran semacam itu.


Alasan mengapa terjadi pelanggaran hukum

Ilustrasi Hukum
Ilustrasi hukum. (dok. Bill Oxford/Unsplash/Adhita Diansyavira)

Pelanggaran hukum dapat terjadi karena berbagai alasan, dan tidak ada satu jawaban tunggal yang bisa menjelaskan semua kasus pelanggaran hukum. Berikut beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan pelanggaran hukum:

1. Ketidaktaatan terhadap Hukum

Beberapa orang atau entitas mungkin sengaja melanggar hukum karena mereka tidak mau atau tidak peduli dengan konsekuensi hukum. Motivasi di balik pelanggaran semacam ini bisa beragam, seperti keuntungan finansial, kekuasaan, atau ketidaksetujuan terhadap hukum yang berlaku.

2. Ketidaktahuan Hukum

Beberapa orang mungkin melanggar hukum tanpa sadar karena mereka tidak memahami peraturan atau undang-undang yang berlaku. Ini bisa terjadi karena kurangnya edukasi hukum atau karena undang-undang itu sendiri sangat kompleks.

3. Faktor Lingkungan

Lingkungan seseorang atau tekanan dari kelompok sosial tertentu dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk melanggar hukum. Misalnya, tekanan teman-teman, budaya korupsi di suatu wilayah, atau pengaruh keluarga yang terlibat dalam aktivitas ilegal.

4. Keadaan Ekonomi

Beberapa orang mungkin terlibat dalam pelanggaran hukum karena keadaan ekonomi yang sulit. Mereka mungkin merasa terdesak untuk mencari sumber pendapatan tambahan atau mengatasi masalah finansial mereka dengan cara yang melanggar hukum.

5. Kekurangan Penegakan Hukum

Ketidakmampuan sistem hukum untuk secara efektif menegakkan undang-undang juga dapat menyebabkan pelanggaran hukum. Jika sanksi atau konsekuensi hukum tidak diterapkan secara konsisten atau efektif, orang mungkin merasa lebih mudah untuk melanggar hukum.

6. Konflik Nilai

Beberapa pelanggaran hukum dapat timbul dari konflik antara nilai-nilai individu dan hukum yang berlaku. Orang mungkin merasa bahwa tindakan mereka sesuai dengan nilai atau keyakinan pribadi mereka, meskipun bertentangan dengan hukum.

7. Tekanan Psikologis

Tekanan psikologis seperti stres berat, gangguan mental, atau ketergantungan pada zat-zat terlarang dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan ilegal yang mungkin tidak mereka lakukan dalam keadaan normal.

8. Perubahan Sosial dan Politik

Perubahan sosial, ekonomi, atau politik dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan pelanggaran hukum. Misalnya, perubahan dalam situasi ekonomi dapat meningkatkan tingkat kejahatan ekonomi.

9. Kesempatan

Beberapa orang mungkin melanggar hukum karena ada kesempatan untuk melakukannya tanpa segera ditangkap atau dihukum. Ini dapat terjadi dalam kasus korupsi atau pencurian.

10. Pengaruh Media dan Budaya Pop

Pengaruh media massa dan budaya pop juga dapat memengaruhi perilaku seseorang. Konten yang meromantisasi atau mengnormalisasi perilaku ilegal dapat memengaruhi individu untuk melakukan pelanggaran hukum.

Penting untuk diingat bahwa alasan pelanggaran hukum bisa sangat bervariasi dan kompleks, dan seringkali ada faktor-faktor yang saling berinteraksi. Penegakan hukum dan upaya pencegahan adalah beberapa cara yang digunakan untuk mengurangi pelanggaran hukum di masyarakat.


Sanksi pelanggaran hukum

Cerita Nenek Penipu Cinta dari Jepang, Bunuh 3 Pasangan di Usia Senja hingga Dijatuhi Hukuman Mati
Ilustrasi kejahatan. (dok. niu niu/Unsplash.com)

Sanksi pelanggaran hukum dapat beragam tergantung pada jenis pelanggaran, tingkat seriusnya, dan hukum yang berlaku di suatu yurisdiksi. Berikut beberapa contoh sanksi yang bisa diberikan kepada pelaku pelanggaran hukum:

  1. Hukuman Pidana: Ini mencakup penjara atau tahanan, hukuman denda, atau hukuman lainnya yang bersifat pidana. Durasi dan jenis hukuman pidana akan bergantung pada seriusnya pelanggaran hukum.
  2. Sanksi Keuangan: Pelanggaran hukum bisa mengakibatkan denda atau penggantian kerugian kepada korban. Denda ini bisa berupa jumlah uang yang harus dibayar oleh pelaku kepada negara atau pihak yang dirugikan.
  3. Sanksi Pemasyarakatan: Ini mencakup pengawasan oleh pejabat pemasyarakatan, tahanan rumah, atau pembebasan bersyarat. Tujuannya adalah memonitor perilaku pelaku pelanggaran hukum dan membantu mereka kembali ke masyarakat.
  4. Penyitaan Harta Benda: Dalam beberapa kasus, harta benda yang digunakan dalam melakukan pelanggaran hukum bisa disita atau dirampas oleh pihak berwenang.
  5. Larangan Aktivitas Tertentu: Sanksi ini bisa melibatkan larangan melakukan aktivitas tertentu, seperti larangan mengemudi jika terlibat dalam pelanggaran lalu lintas serius.
  6. Rehabilitasi atau Pengobatan: Untuk pelanggaran yang terkait dengan masalah kesehatan mental atau penyalahgunaan zat, pelaku dapat diwajibkan untuk menjalani program rehabilitasi atau pengobatan.
  7. Pengawasan Masyarakat: Ini mencakup program-program pengawasan masyarakat yang melibatkan pengawasan ketat terhadap pelaku pelanggaran hukum, seringkali dalam bentuk layanan masyarakat atau jam kerja sosial.
  8. Hukuman Mati: Dalam beberapa yurisdiksi, pelanggaran hukum yang sangat serius seperti pembunuhan bisa dihukum dengan hukuman mati.
  9. Pencabutan Hak: Pelanggaran hukum tertentu dapat mengakibatkan pencabutan hak-hak tertentu, seperti hak memegang senjata api atau hak memilih.

Sanksi yang diberikan kepada pelaku pelanggaran hukum bergantung pada hukum yang berlaku di negara atau yurisdiksi tertentu, serta faktor-faktor individual dalam kasus tersebut, seperti riwayat pelaku, keparahan pelanggaran, dan faktor-faktor lainnya. Tujuan utama sanksi adalah menegakkan hukum, mendisiplinkan pelaku, dan melindungi masyarakat serta korban pelanggaran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya