Liputan6.com, Jakarta Kasus anak A (7) yang mengalami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel di salah satu rumah sakit di Bekasi, Jawa Barat kini masih hangat dibicarakan publik. Bahkan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPRÂ RI) Bambang Soesatyo menaruh perhatian pada kasus tersebut.Â
Baca Juga
Bambang Soesatyo pun meminta Kementerian Kesehatan dan Ikaratan Dokter Indonesia atau IDI serta polisi mencari tahu penyebab kasus anak tersebut bisa mengalami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel.
Advertisement
"Meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia dan kepolisian mengusut kasus kematian tersebut agar dapat diketahui faktor yang menjadi penyebab kematian anak tersebut, apakah sebagai akibat adanya malapraktik atau diagnosis lain,"Â ujar Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Health Liputan6.com.
Hal ini justru membuat publik bertanya-tanya terkait tujuan dari operasi amandel, prosedur pelaksanaan, hingga risiko setelahnya. Berikut Liputan6.com ulas mengenai tujuan operasi amandel, prosedur dan risikonya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (4/10/2023).
Mengenal Operasi Amandel
Operasi amandel atau yang sering disebut sebagai tonsilektomi adalah tindakan medis atau prosedur pembedahan untuk mengangkat amandel. Amandel adalah dua kelenjar kecil yang terletak di bagian belakang tenggorokan Anda. Amandel menampung sel darah putih untuk membantu Anda melawan infeksi, namun terkadang amandel itu sendiri bisa terinfeksi.
Radang amandel atau tonsilitis adalah infeksi amandel yang dapat membuat amandel membengkak dan menyebabkan sakit tenggorokan. Tonsilitis yang kambuh mungkin menjadi alasan Anda perlu menjalani operasi amandel. Gejala radang amandel lainnya termasuk demam, kesulitan menelan, dan pembengkakan kelenjar di sekitar leher.
Pada beberapa kasus, pembengkakan yang disebabkan oleh radang amandel bisanya dapat hilang dengan sendirinya. Namun jika obat-obatan atau antibiotik yang diberikan oleh tenaga medis tidak dapat menyembuhkannya, maka perlu dilakukan operasi amandel. Perlu diketahui, tonsilektomi tidak akan meningkatkan risiko seseorang terserang infeksi.
Advertisement
Tujuan Operasi Amandel
Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa tujuan operasi amandel adalah untuk mengobati radang amandel atau tonsilitis yang  telah berlangsung lama (kronis), sering kambuh, menimbulkan kejang demam, dan tidak sembuh dengan antibiotik.
Dikutip dari Healthline, tindakan operasi amandel lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Namun, orang-orang dari segala usia dapat mengalami masalah pada amandelnya dan memerlukan pembedahan.
Selain digunakan untuk mengobati radang amandel, operasi amandel juga dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kondisi seperti:
- Masalah pernafasan yang berhubungan dengan pembengkakan amandel.
- Mendengkur yang sering dan keras.
- Periode di mana anda berhenti bernapas saat tidur, atau sleep apnea.
- Pendarahan amandel.
- Kanker amandel.
- Batu amandel yang parah atau sering kambuh.
- Abses peritonsil, yaitu infeksi bakteri yang menyebabkan munculnya kumpulan nanah (abses) di amandel.
- Bau mulut yang disebabkan oleh radang amandel yang tidak membaik dengan konsumsi obat-obatan.
Prosedur Operasi Amandel
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan sebelum menjalani prosedur operasi amandel, mulai dari persiapan, prosedur pelaksanaan, dan perawatan pasca operasi. Berikut ini penjelasannya:
1. Persiapan
Anda harus berhenti minum obat antiinflamasi dua minggu sebelum operasi. Jenis obat ini termasuk aspirin, ibuprofen, dan naproxen. Obat-obatan semacam ini dapat meningkatkan risiko pendarahan selama dan setelah operasi. Anda harus memberi tahu dokter Anda tentang obat, herbal, atau vitamin apa pun yang Anda konsumsi. Selain itu, penting pula untuk memberi tahu riwayat penyakit dan kondisi medis yang dialami, terutama jika pasien mengalami gangguan pembekuan darah, riwayat alergi terhadap obat bius, infeksi akut, atau anemia.
Apabila telah dipastikan layak menjalani operasi, dokter akan menyarankan pasien untuk berpuasa selama 8 jam sebelum operasi. Hal ini berarti Anda tidak boleh minum atau makan. Perut yang kosong mengurangi risiko rasa mual akibat obat bius.
2. Prosedur Pelaksanaan
Dikutip dari laman Healthline, prosedur awal operasi amandel adalah dengan pemberian anestesi atau obat bius total agar pasien tertidur dan tidak merasakan sakit selama pembedahan berlangsung. Setelah itu, dokter bisa melakukan pembedahan dengan berbagai cara, yakni:
- Ultrasonic scalpel, merupakan metode pembedahan yang menggunakan energi ultrasonik untuk memotong amandel dan menutup pembuluh darah untuk menghentikan pendarahan secara bersamaan.
- Kauterisasi, merupakan metode pembedahan yang menggunakan teknik elektrokauter untuk membakar jaringan amandel, yang membantu mengurangi kehilangan darah.
- Coblation (radiofrequency ablation), merupakan tindakan medis menggunakan suhu dingin untuk menghancurkan jaringan amandel yang bermasalah.
3. Pasca Operasi
Operasi amandel sendiri biasanya memakan waktu sekitar setengah jam. Setelah anda melakukan prosedur operasi amandel selesai, pasien akan berada di ruang pemulihan rumah sakit selama beberapa jam hingga efek obat bius menghilang. Staf medis akan memantau tekanan darah dan detak jantung pasien saat bangun.
Apabila kondisi pasien sudah pulih dan stabil, pasien bisa pulang pada hari yang sama setelah operasi amandel berhasil. Pasien mungkin mengalami rasa sakit saat pulih dari operasi amandel. Anda mungkin mengalami sakit tenggorokan setelah operasi. Anda mungkin juga merasakan sakit di rahang, telinga, atau leher. Istirahat yang cukup, terutama pada dua hingga tiga hari pertama setelah operasi.
Minumlah air atau makan es loli agar tetap terhidrasi tanpa melukai tenggorokan Anda. Anda bisa mengonsumsi makanan seperti sup, puding, jus, ataupun oatmeal setelah beberapa hari pasca operasi. Usahakan untuk tidak makan apapun yang keras, renyah, atau pedas selama beberapa hari setelah operasi amandel. Obat pereda nyeri dapat membantu Anda merasa lebih baik selama pemulihan. Minum obat persis seperti yang diresepkan dokter Anda.
Advertisement
Risiko Selama Operasi Amandel
Operasi amandel merupakan prosedur operasi yang sangat sering dilakukan. Namun seperti operasi lainnya, ada beberapa risiko dalam prosedur ini. Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi selama prosedur operasi amandel, yakni:
- Pembengkakan
- Infeksi
- Pendarahan selama operasi
- Reaksi terhadap anestesi
- Pendarahan selama penyembuhan.