Liputan6.com, Jakarta Bersahaja artinya sebuah konsep atau sikap yang mencerminkan kesederhanaan, kejujuran, dan ketulusan dalam perilaku, komunikasi, dan sikap seseorang. Orang yang bersahaja tidak berpura-pura, dan hidup dengan sederhana tanpa keinginan berlebihan terhadap barang-barang material atau prestise.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Pada dasarnya, bersahaja artinya hidup dengan jujur terhadap diri sendiri dan orang lain, tanpa berpura-pura atau menyembunyikan niat atau perasaan. Sikap ini juga sering dikaitkan dengan ketulusan dalam interaksi sosial, yaitu berkomunikasi dengan tulus dan tidak bermaksud menyakiti atau memanfaatkan orang lain.
Dalam konteks spiritual, bersahaja dapat mengacu pada cara hidup yang sederhana dan mendalam, tanpa kesombongan atau keinginan berlebihan. Ini bisa mencakup praktik-praktik meditasi, kontemplasi, atau pencarian makna yang lebih dalam tentang kehidupan.
Secara umum, bersahaja artinya apa adanya di mana sikap ini mencerminkan integritas, ketulusan, dan kejujuran. Pentingnya bersahaja membantu Anda menjalani hidup lebih autentik, membangun hubungan yang lebih kuat, berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, dan mencapai kedamaian batin.Â
Berikut ini arti dan tanda-tanda orang bersahaja yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (9/10/2023).Â
Memahami Arti Bersahaja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bersahaja artinya yang sebenarnya dan memang demikian atau apa adanya. Bersahaja merupakan sebuah kata yang mungkin sering kita dengar, tetapi tidak benar-benar memahami maknanya. Kata ini sendiri adalah konsep yang berasal dari akar kata "sahaja" dalam bahasa Sansekerta, yang artinya sederhana atau alami. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, bersahaja mengacu pada sikap dan perilaku yang sederhana, jujur, dan tanpa kepura-puraan.
Gaya hidup bersahaja mengajarkan kita untuk hidup dengan sederhana, menghindari ketamakan, dan menghargai apa yang kita miliki. Ini adalah tentang meminimalkan konsumsi barang-barang material yang tidak benar-benar kita butuhkan, dan fokus pada hal-hal yang memberi kita kebahagiaan sejati. Ketika kita menerapkan prinsip ini dalam hidup kita, kita akan merasakan perubahan signifikan dalam kebahagiaan dan kepuasan. Gaya hidup bersahaja juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi berlebihan, kita bisa membantu menjaga alam semesta ini untuk generasi mendatang. Konsumsi yang lebih sedikit berarti lebih sedikit limbah dan polusi, serta lebih banyak sumber daya alam yang tersimpan.
Bersahaja juga mencerminkan cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Ini berarti berbicara dengan jujur dan tulus, tanpa menyembunyikan perasaan atau berpura-pura menjadi seseorang. Ketika berkomunikasi dengan kejujuran, kita membangun dasar yang kuat untuk hubungan yang sehat dan berkelanjutan. Selain itu, bersahaja dalam berkomunikasi juga berarti mendengarkan dengan tulus. Ketika kita benar-benar mendengarkan orang lain, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan menghargai mereka. Ini membantu memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan pemahaman kita tentang orang lain.
Â
Dalam banyak tradisi spiritual, konsep bersahaja memiliki peran penting. Ini sering berarti menjalani kehidupan yang penuh kesederhanaan dan kedamaian batin. Praktik spiritual yang bersahaja dapat membantu kita terhubung lebih mendalam dengan alam, Tuhan, atau diri kita sendiri. Dengan menjalani kehidupan yang bersahaja secara spiritual, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang makna hidup dan tujuan eksistensi kita. Ini adalah perjalanan menuju kedamaian batin yang sangat dihargai oleh banyak orang.
Â
Advertisement
Tanda Orang yang Sederhana dan Bersahaja
1. Kebaikan Hati yang Tulus
Orang yang bersahaja memiliki hati yang tulus, baik, dan penuh kasih sayang. Mereka secara alami memiliki empati dan selalu bersedia berbuat baik kepada siapa pun, bahkan kepada mereka yang tidak mereka kenal dengan baik. Keyakinan mereka adalah bahwa setiap individu layak menerima kebaikan, dan mereka melihat kebaikan sebagai sesuatu yang indah yang membuat kita lebih manusiawi.
2. Gaya Hidup Minimalis
Gaya hidup orang yang sederhana dan bersahaja biasanya mencerminkan nilai-nilai ini. Mereka menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil dan sederhana dalam hidup. Oleh karena itu, mereka cenderung menjalani gaya hidup minimalis, hanya memiliki barang-barang yang mereka butuhkan, dan menghindari fokus pada hal-hal yang tidak memiliki makna, terlebih lagi untuk mencari pengakuan dari orang lain.
3. Kejujuran dan Kesederhanaan
Orang bersahaja menunjukkan kejujuran, otentisitas, dan kerendahan hati. Mereka tidak memiliki niat buruk yang tersembunyi, dan mereka selalu menampilkan diri mereka sebagaimana adanya. Mereka tidak berpura-pura atau mencoba menjadi orang yang mereka bukan untuk mendapatkan persetujuan. Komunikasi mereka adalah terbuka dan jujur, bahkan dalam memberikan kritik mereka melakukannya dengan lembut dan tidak menyakiti.
4. Rasa Syukur yang Mudah
Orang sederhana dan bersahaja cenderung mudah merasa syukur terhadap apa yang mereka miliki dan apa yang mereka terima dari orang lain. Mereka cenderung melihat sisi baik dalam orang lain, dan fokus pada apa yang membuat mereka merasa nyaman dalam hidup. Mereka tidak merasa iri terhadap apa yang tidak mereka miliki, dan mereka tahu bagaimana menikmati hal-hal sederhana dalam hidup.
5. Pemahaman dan Kepedulian
Orang bersahaja biasanya sangat pemaham dan bijaksana. Mereka memiliki sikap santai dan seimbang, dan mereka menyadari bahwa orang lain juga ingin dimengerti. Mereka bersikap sabar, mendengarkan dengan seksama, dan mau menghabiskan waktu untuk memahami pandangan dan pemikiran orang lain. Ini adalah tanda bahwa mereka memiliki pikiran terbuka.
6. Tidak Terlalu Materialistis
Orang bersahaja tidak terlalu terikat pada kekayaan materi atau hal-hal duniawi. Meskipun mereka menghargai kebutuhan finansial dan bekerja keras untuk mencapai kesejahteraan finansial, mereka tidak terobsesi dengan kekayaan, status sosial, atau kekuasaan. Mereka lebih memilih untuk fokus pada hal-hal yang memiliki makna, seperti berhubungan dengan alam, berkumpul dengan orang yang mereka cintai, dan menggunakan uang dengan bijaksana untuk kebutuhan mereka.
Cara Menerapkan Sikap Bersahaja
Menerapkan sikap bersahaja dalam kehidupan sehari-hari, dapat memberikan manfaat besar dalam menciptakan hubungan yang lebih baik, mengurangi stres, dan meningkatkan kebahagiaan. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan sikap bersahaja dalam kehidupan sehari-hari:
- Pertama-tama, penting untuk jujur pada diri sendiri. Kenali dan terimalah diri Anda apa adanya, termasuk kelemahan dan kekurangan Anda. Ini adalah langkah awal untuk menjadi bersahaja.
- Berbicaralah dengan jujur dan tulus kepada orang lain. Hindari berpura-pura atau menyembunyikan perasaan atau niat Anda. Ketika Anda berbicara, berbicaralah dari hati Anda.
- Saat berinteraksi dengan orang lain, berikan perhatian penuh dan dengarkan dengan tulus. Jangan hanya menunggu giliran Anda untuk berbicara, tetapi dengarkan dengan penuh perhatian pada apa yang mereka katakan.
- Jangan takut untuk mengakui kesalahan atau kekurangan Anda. Ini adalah bagian dari kemanusiaan. Mengakui kesalahan dan belajar darinya, adalah tanda ketulusan.
- Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup Anda, seperti hubungan, kesehatan, dan kebahagiaan. Hindari terlalu terikat pada pencapaian material atau pencitraan.
- Cobalah untuk menjalani gaya hidup yang lebih sederhana, dan kurangi konsumsi berlebihan. Ini tidak hanya baik untuk keuangan Anda, tetapi juga untuk lingkungan.
- Terkadang, intuisi Anda bisa memberi petunjuk yang kuat. Percayalah pada perasaan dalam pengambilan keputusan Anda dan berpikir dengan jernih.
- Kompetisi bisa baik, tetapi terlalu bersaing dan selalu ingin menang bisa membuat Anda kehilangan keseimbangan dan ketulusan. Cobalah untuk bersaing dengan sportif, dan menghargai pencapaian orang lain.
- Luangkan waktu setiap hari untuk merenungkan hal-hal yang Anda syukuri dalam hidup. Ini membantu Anda menghargai kebahagiaan dari hal-hal sederhana, dan menjadi lebih bersahaja.
- Anda juga perlu menghormati batasan pribadi Anda. Jangan merasa terpaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak Anda nyamani, hanya karena takut mengecewakan orang lain.
- Prioritaskan hubungan Anda dengan orang-orang yang Anda pedulikan. Habiskan waktu kualitas dengan keluarga dan teman-teman, dan berinvestasi dalam membangun ikatan yang kuat.
- Jadikan setiap pengalaman sebagai pelajaran, di mana belajarlah dari kesalahan dan pengalaman hidup Anda untuk tumbuh sebagai individu yang lebih baik.
Advertisement