Liputan6.com, Jakarta Setiap tanggal 12 Oktober diperingati sebagai Hari Radang Sendi Sedunia. Hari peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit radang sendi seperti rematik dan muskuloskeletal. Lantas apa itu radang sendi?
Radang sendi atau yang biasa dikenal dengan penyakit rheumatoid arthritis ini tergolong sebagai penyakit autoimun. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada sendi, jaringan di sekitar sendi, dan dapat mengenai organ lain di dalam tubuh seperti kulit dan paru.
Baca Juga
Penyakit radang sendi dapat menyerang siapa saja dari semua golongan, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, dan lansia. Penyebab dari radang sendi berbeda-beda. Berdasarkan penyebabnya, radang sendi dibagi menjadi beberapa jenis.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai jenis-jenis radang sendi, penyebab, gejala, dan pengobatannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/10/2023).
Mengenal Radang Sendi
Radang sendi atau yang biasa dikenal dengan penyakit rheumatoid arthritis ini tergolong sebagai penyakit autoimun. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada sendi, jaringan di sekitar sendi, dan dapat mengenai organ lain di dalam tubuh seperti kulit dan paru.
Penyakit radang sendi dapat menyerang siapa saja dari semua golongan, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, dan lansia. Gejala yang umum dirasakan penderita radang sendi adalah sendi menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan.
Penyebab terjadinya radang sendi masih belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi tersebut diduga dapat terjadi karena faktor genetik. Penderita penyakit ini biasanya memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang sama. Faktor penyebab lainnya, lingkungan atau paparan bahan kimia juga dapat memicu terjadinya kondisi ini.
Advertisement
Jenis-Jenis Radang Sendi Berdasarkan Penyebabnya
Penyebab dari radang sendi dapat berbeda-beda. Dikutip dari laman My Cleveland Clinic, berdasarkan penyebabnya, radang sendi dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
1. Osteoartritis
Osteoartritis adalah radang sendi yang berkembang ketika tulang rawan sendi rusak akibat stres berulang. Osteoartritis merupakan bentuk radang sendi yang paling umum terjadi pada seseorang.
2. Radang Sendi Remaja
Radang sendi remaja merupakan suatu kelainan di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan di sekitar persendian. Radang sendi remaja biasanya menyerang anak-anak berusia 16 tahun ke bawah.
3. Asam Urat atau Gout Arthritis
Asam urat merupakan penyakit yang menyebabkan terbentuknya kristal asam urat yang keras di persendian Anda. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada pria.
4. Septic Arthritis
Septic arthritis atau infectious arthritis adalah radang sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur pada sendi. Penyakit ini umumnya menyerang satu sendi besar di tubuh, seperti lutut atau pinggul.
5. Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis adalah radang sendi yang disebabkan oleh penyakit autoimun, yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang membran sinovial di persendian.
6. Reactive Arthritis atau Sindrom Reiter
Reactive arthritis atau sindrom reiter adalah radang sendi yang terjadi akibat reaksi peradangan di bagian tubuh lain. Kondisi ini sering dipicu oleh infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kandung kemih.
Selain penyebab radang sendi berbeda-beda tergantung dengan jenisnya, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan radang sendi pada seseorang adalah:
- Memiliki riwayat keluarga arthritis atau radang sendi.
- Memiliki pekerjaan atau melakukan olahraga yang memberikan tekanan berulang pada persendian Anda.
- Memiliki penyakit autoimun atau infeksi virus tertentu.
- Faktor usia yang semakin bertambah tua.
- Jenis kelamin, sebab wanita lebih mungkin terkena artritis reumatoid dibandingkan pria, sedangkan sebagian besar penderita asam urat, jenis artritis lainnya, adalah pria.
- Obesitas.
Gejala Radang Sendi
Berbagai jenis radang sendi memiliki gejala yang berbeda-beda. Penyakit ini bisa ringan pada beberapa orang dan parah pada orang lain. Pada umumnya, gejala radang sendi bisa datang dan pergi, atau bahkan bisa terus-menerus. Gejala radang sendi yang umum terjadi adalah sebagai berikut ini:
- Nyeri dan kaku pada sendi.
- Kemerahan dan rasa hangat pada sendi.
- Pembengkakan pada sendi.
- Penurunan kekuatan otot di sekitar sendi.
- Penyusutan ukuran otot di sekitar sendi (atrofi otot).
- Keterbatasan gerak sendi.
- Adanya nodul rheumatoid. Nodul rheumatoid merupakan benjolan keras yang muncul pada bagian subkutan, yaitu di bawah kulit.
Advertisement
Pengobatan Radang Sendi
Proses pengobatan radang sendi dilakukan untuk mengurangi peradangan sendi yang terjadi dan untuk menenangkan sistem pertahanan tubuh penderita agar tidak menyerang tubuhnya sendiri. Biasanya proses pengobatan dilakukan oleh dokter penyakit dalam ahli rheumatologi, obat yang diberikan oleh tenaga medis atau dokter tergantung pada tingkat keparahan dari penyakit radang sendi, gejala, dan kesehatan anda secara keseluruhan. Adapun obat-obatan yang dapat digunakan oleh tenaga medis atau dokter seperti:
- Non-steroidal antiinflamatory drugs (NSAID), yakni obat yang bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan yang terjadi pada sendi.
- Steroid, yakni obat radang sendi yang diberikan untuk menekan sistem pertahanan tubuh penderita agar tidak terus menerus menyerang sendi.
- Disease modifying antirheumatic drugs (DMARD), obat ini merupakan pilihan utama untuk pengobatan radang sendi karena bermanfaat mencegah progresivitas kerusakan sendi dan mengatasi peradangan sendi yang terjadi.
- Imunosupresan, prinsip kerja obat ini mirip dengan steroid, yaitu melemahkan sistem pertahanan tubuh agar ia tak terus menyerang sendi.
Selain jenis obat-obatan tersebut, rehabilitasi medic juga perlu dilakukan agar penderita radang sendi masih dapat melakukan aktivitas dengan baik. Penderita perlu dilatih untuk tetap menggunakan sendi yang mengalami peradangan dalam aktivitas sehari-harinya.