Anabolisme adalah Cara Tubuh Membentuk Jaringan Baru, Begini Prosesnya

Anabolisme adalah proses yang melalui reaksi kimia yang kompleks, yang membutuhkan energi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 25 Okt 2023, 13:50 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2023, 13:50 WIB
Ilustrasi stem cell atau sel induk
Ilustrasi stem cell atau sel induk (brighamandwomens.org)

Liputan6.com, Jakarta Anabolisme adalah proses metabolik tubuh yang melibatkan pembentukan molekul kompleks dari molekul-molekul yang lebih sederhana. Proses ini penting dalam menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh untuk berbagai fungsi. Anabolisme bekerja beriringan dengan katabolisme, yang mengacu pada proses pemecahan molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana.

Anabolisme adalah proses yang melalui reaksi kimia yang kompleks, yang membutuhkan energi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Hasil dari proses anabolisme adalah pembentukan jaringan baru dalam tubuh, seperti otot yang lebih besar dan tulang serta pembentukan berbagai jaringan tubuh lainnya.

Anabolisme adalah sumber energi yang penting bagi tubuh dan berperan dalam membentuk bentuk tubuh selama masa pertumbuhan. Namun, ketidakseimbangan dalam proses anabolisme dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti obesitas dan diabetes.

Berikut ulasan tentang anabolisme adalah salah satu proses metabolisme tubuh yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (25/10/2023).

Proses Anabolisme

Senang berargumentasi
Ilustrasi Kecerdasan Anak Credit: pexels.com/mart

Anabolisme adalah salah satu proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses ini melibatkan berbagai reaksi kimia yang kompleks untuk membentuk senyawa organik yang lebih kompleks dari senyawa sederhana. Sebagai bagian dari metabolisme, anabolisme berfungsi untuk membentuk molekul-molekul penting seperti protein, lipid, dan asam nukleat yang diperlukan dalam pembentukan jaringan baru dan pertumbuhan tubuh.

Dalam anabolisme, makanan yang dikonsumsi oleh tubuh akan dipecah menjadi senyawa-senyawa sederhana seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak. Selanjutnya, melalui serangkaian reaksi kimia, senyawa-senyawa sederhana ini akan dirangkai menjadi senyawa yang lebih kompleks, seperti protein, lipid, dan asam nukleat. Proses ini membutuhkan energi yang diperoleh dari makanan yang kita konsumsi, dan energi ini dikatalisis oleh enzim-enzim yang ada di dalam tubuh.

Process anabolisme tidak bisa diabaikan, terutama dalam masa pertumbuhanh. Selama masa pertumbuhan, anabolisme membantu dalam pembentukan jaringan-jaringan baru, seperti tulang yang lebih kuat dan otot yang lebih besar. Selain itu, anabolisme juga terlibat dalam pembentukan berbagai jaringan tubuh lainnya, termasuk kelenjar susu pada wanita.

Selain pembentukan jaringan tubuh, anabolisme juga berperan dalam mengembangkan karakteristik dan bentuk tubuh yang lebih kompleks. Hormon-hormon seperti insulin-like growth factors bekerja sama dengan hormon pertumbuhan dalam mengatur proses anabolisme ini. Hormon-hormon ini akan membantu dalam mengubah senyawa-senyawa sederhana menjadi molekul kompleks dan berperan dalam pembentukan bentuk tubuh yang lebih tinggi.

Dalam aktivitas anabolisme, terdapat proses pembentukan berbagai senyawa organik yang penting bagi tubuh. Misalnya, protein yang terbentuk melalui anabolisme berperan dalam membentuk enzim-enzim yang diperlukan dalam berbagai reaksi kimia tubuh. Lipid, di sisi lain, berperan dalam membentuk membran sel dan menyediakan sumber energi yang penting bagi tubuh. Sedangkan asam nukleat, termasuk DNA dan RNA, berperan dalam pengkopian informasi genetik dan pembentukan struktur genetik.

Peran Anabolisme di Dalam Tubuh

Ganti Sel Otak Lama dengan Baru
Ilmuwan Mampu Ganti Sel Otak Lama dengan Baru (Ilustrasi Saraf/ Depositphoto)

Reaksi anabolisme memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan dan fungsi tubuh. Anabolisme adalah proses metabolik dimana senyawa-senyawa sederhana yang diperoleh dari makanan atau melalui reaksi kimia di dalam tubuh, digunakan untuk membangun molekul-molekul kompleks yang diperlukan oleh tubuh. Berikut adalah peran dari anabolisme dalam tubuh

1. Pembentukan Sel Baru

Anabolisme memungkinkan pembentukan sel-sel baru dalam tubuh. Ini termasuk pembentukan sel-sel darah, sel-sel kulit, sel-sel otot, dan sel-sel jaringan lainnya. Proses ini penting untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh.

2. Pertumbuhan dan Peningkatan Massa Otot

Sebagian besar pertumbuhan tubuh yang terjadi selama masa kanak-kanak dan remaja melibatkan proses anabolisme. Ini juga terjadi pada orang dewasa, terutama dalam konteks peningkatan massa otot. Proses ini berguna untuk memperkuat tubuh, meningkatkan daya tahan fisik, dan memungkinkan adaptasi tubuh terhadap latihan dan aktivitas fisik.

3. Pertumbuhan Tulang

Anabolisme juga berperan penting dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang. Proses ini mencakup penambahan mineral dan protein ke dalam struktur tulang, yang diperlukan untuk menjaga kepadatan dan kekuatan tulang.

4. Perbaikan Jaringan

Anabolisme juga diperlukan untuk memperbaiki jaringan yang rusak atau cedera. Ketika sel-sel atau jaringan mengalami kerusakan, anabolisme memungkinkan tubuh untuk memperbaikinya dengan menghasilkan komponen-komponen yang diperlukan, seperti protein, untuk memperbaiki dan memulihkan jaringan.

5. Reproduksi dan Pertumbuhan Organisme

Proses anabolisme juga berperan penting dalam reproduksi dan pertumbuhan organisme. Selama perkembangan embrio dan pertumbuhan janin, anabolisme sangat aktif dalam pembentukan struktur tubuh yang kompleks.

Hormon yang Terlibat dalam Anabolisme

Sumber: freepik
Ilustrasi hormon. Sumber: freepik

Untuk melakukan proses anabolisme ini, tubuh membutuhkan bantuan hormon-hormon tertentu yang berperan dalam pengaturan dan stimulasi reaksi kimia yang terlibat, berikut diantaranya.

1. Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan, juga dikenal sebagai somatotropin, diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Hormon ini berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh. Selama masa kanak-kanak, hormon pertumbuhan sangat penting dalam merangsang pertumbuhan sel-sel tubuh, khususnya pertumbuhan tulang. Terlalu banyak hormon pertumbuhan pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan gigantisme, sedangkan terlalu sedikit dapat mengakibatkan dwarfisme.

2. Insulin-like Growth Factors (IGF-1 dan IGF-2)

IGF-I dan IGF-2 adalah hormon yang bekerja bersama dengan hormon pertumbuhan untuk merangsang produksi protein dan lemak dalam tubuh. Mereka juga memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang serta berbagai jaringan tubuh. Selain itu, IGF-I juga mengendalikan produksi hormon pertumbuhan oleh kelenjar hipofisis dan memainkan peran dalam mengatur kadar gula dalam darah.

3. Insulin

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Hormon ini berperan dalam mengatur kadar glukosa dalam darah. Selain itu, insulin membantu tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi dan menyimpan cadangan energi dalam bentuk glikogen di otot dan hati. Tanpa insulin, sel tubuh tidak akan mampu memanfaatkan glukosa dengan efisien.

4. Testosteron

Testosteron adalah hormon seks laki-laki yang diproduksi di testis. Hormon ini memiliki peran penting dalam proses pembentukan sperma dan pengembangan karakteristik seksual sekunder pada pria, seperti suara yang lebih berat, pertumbuhan otot, dan pertumbuhan rambut di wajah serta tubuh. Testosteron juga memengaruhi berbagai fungsi tubuh lainnya, termasuk massa otot, distribusi lemak, tingkat energi, serta organ dan fungsi seksual.

5. Estrogen

Estrogen adalah hormon seks wanita yang diproduksi di dalam ovarium dan plasenta selama kehamilan. Hormon ini memiliki peran utama dalam memperkuat jaringan tulang, mengatur siklus menstruasi, dan mengembangkan karakteristik bentuk tubuh perempuan, seperti pertumbuhan payudara. Selain itu, estrogen juga mempengaruhi banyak aspek kesehatan wanita, termasuk kesehatan jaringan genital dan kesejahteraan mental.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya