Liputan6.com, Jakarta Aritmia adalah istilah yang mungkin belum dipahami oleh sebagian orang. Istilah ini merupakan kondisi yang merujuk pada kondisi kesehatan jantung seseorang. Tepatnya, berkaitan dengan detak jantung seseorang.
Baca Juga
Advertisement
Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung, di mana pola detak jantung menjadi tidak teratur. Aritmia serius sering berkembang dari masalah jantung lain tetapi juga bisa terjadi dengan sendirinya.
Detak jantung yang tidak teratur sebenarnya umum dan semua orang mengalaminya. Namun, ketika detak jantung berubah terlalu banyak atau terjadi karena jantung yang rusak atau lemah, kondisi ini perlu ditanggapi lebih serius.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (25/10/2023) tentang aritmia adalah.
Aritmia adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aritmia adalah irama detak jantung yang tidak teratur (terlalu cepat atau terlalu lambat) karena ada gangguan rangsang berupa aliran listrik, menimbulkan gejala berupa nyeri dada dan rasa berdebar-debar.
Aritmia adalah kondisi jantung berdetak cepat, lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini sebenarnya normal terjadi pada jantung yang sehat, namun bila terjadi terus menerus atau berulang, kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya masalah pada jantung.
Aritmia adalah irama jantung yang abnormal. Saat seseorang mengalami kondisi ini, jantung memiliki pola detak yang tidak teratur. Dalam kondisi ini, jantung seseorang bisa berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau bahkan dengan ritme yang tidak teratur.
Aritmia adalah kondisi yang terjadi ketika sinyal listrik yang mengkoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan benar. Detak jantung yang tidak teratur mungkin terasa seperti jantung yang berpacu atau berdebar-debar.
Aritmia adalah kondisi yang tidak berbahaya, namun juga bisa berubah menjadi keadaan darurat. Jika merasakan sesuatu yang tidak biasa terjadi dengan detak jantung kamu, segera dapatkan bantuan medis sehingga dokter dapat mengetahui mengapa hal itu terjadi dan apa yang perlu dilakukan.
Advertisement
Penyebab Aritmia
Penyebab aritmia adalah karena adanya gangguan pada impuls listrik yang merangsang kontraksi jantung. Beberapa faktor dapat menyebabkan jantung bekerja secara tidak benar, atau aritmia adalah sebagai berikut:
- penyalahgunaan alkohol
- diabetes
- konsumsi narkotika seperti jenis kokain, amfetamin, atau alkohol
- minum kopi berlebihan
- penyakit jantung, seperti gagal jantung kongestif
- tekanan darah tinggi
- hipertiroidisme, atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif
- stres
- kardiomiopati
- merokok
- beberapa obat perubahan struktural di jantung
Seseorang dengan kesehatan jantung yang baik hampir tidak akan pernah mengalami aritmia jangka panjang kecuali mereka memiliki pemicu eksternal, seperti gangguan penggunaan zat atau sengatan listrik. Namun, masalah jantung yang mendasarinya dapat berarti bahwa impuls listrik tidak berjalan melalui jantung dengan benar. Inilah yang meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
Gejala Aritmia
Gejala aritmia atau gangguan irama jantung bisa saja tidak dirasakan dan tidak didapatkan pada beberapa orang. Ada kalanya gangguan irama jantung kebetulan didapatkan pada pemeriksaan kesehatan. Aritmia dapat menimbulkan komplikasi yang membahayakan, seperti stroke, gagal jantung, hingga kematian mendadak. Namun, orang yang mengalami gejala aritmia bisa jadi gangguan jantung yang dialaminya belum parah. Tapi sebaliknya, ketika gejala tak terasa, ada kemungkinan aritmia yang dialami sudah parah dan harus segera ditangani.
Melansir laman Kementerian Kesehatan, gejala aritmia adalah sebagai berikut:
- Sesak napas
- Dada berdebar-debar
- Pusing
- Nyeri dada
- Pingsan
- Banyak berkeringat
- Kebingungan
Advertisement
Pengobatan Aritmia
Pengobatan aritmia adalah sebagai berikut:
1. Obat-obatan
Pengobatan aritmia yang pertama bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang diresepkan dokter. Dokter juga akan meresepkan warfarin untuk menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah.
2. Ablasi
Pengobatan aritmia selanjutnya yaitu ablasi akan dilakukan bila aritmia tidak terkontrol meskipun telah diberikan berbagai obat. Tindakan ini bertujuan untuk melenyapkan sinyal listrik yang tidak normal di jantung.
3. Alat Pacu Jantung
Alat pacu jantung akan digunakan bila aritmia disertai gejala yang berat, seperti penurunan kesadaran, syok, sesak napas, atau nyeri dada yang berat. Alat pacu jantung digunakan sebagai tindakan kardioversi, yaitu dengan memberikan kejutan listrik di jantung dengan alat DCÂ shock.
4. Pacemaker
Pengobatan aritmia selanjutnya yaitu pacemaker (pacu jantung buatan). Pemasangan pacemaker akan dilakukan bila aritmia tidak terkontrol meskipun telah diberikan berbagai obat, terutama pada aritmia berupa denyut jantung yang amat lambat.
5. ICD
Implantable cardioverter-defibrillator (ICD) merupakan alat untuk mendeteksi tanda henti jantung. Alat ini bekerja untuk mencegah kondisi gagal jantung serta serangan jantung. Alat ini akan secara otomatis mengalirkan listrik ketika jantung berdenyut terlalu lambat ataupun cepat.
Pencegahan Aritmia
Secara umum, aritmia dapat dicegah dengan menjaga kesehatan jantung. Pencegahan aritmia adalah sebagai berikut:
- Berhenti merokok
- Hindari paparan asap rokok
- Mengendalikan tekanan darah dan kolesterol agar tetap normal
- Mengonsumsi makanan sehat
- Pertahankan berat badan ideal
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein
- Olahraga secara teratur, setidaknya 4 kali dalam seminggu
- Menghindari konsumsi obat tanpa petunjuk dokter
Advertisement