Bonus Demografi adalah Ledakan Jumlah Penduduk Berusia Produktif, Ini Dampaknya

Bonus demografi adalah situasi yang dapat menciptakan kesempatan bagi sektor ekonomi.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 27 Okt 2023, 15:20 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2023, 15:20 WIB
Negara Ini Akan Mengalami Ledakan Penduduk di Masa Depan
(Foto: Pixabay) Ilustrasi penduduk.

Liputan6.com, Jakarta Bonus demografi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu fenomena di mana jumlah penduduk usia produktif dalam suatu negara lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif, seperti lansia dan anak-anak. Fenomena ini menjadi momen yang sangat penting bagi sebuah negara, karena dapat memberikan banyak keuntungan. 

Jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar  dapat membawa dampak positif dan negatif terhadap situasi suatu negara. Bonus demografi adalah situasi yang dapat menciptakan kesempatan bagi sektor ekonomi. Namun, pemerintah perlu membuat kebijakan yang memugkinkan daya manusia yang ada dapat terserap secara optimal.

Indonesia diperkirakan akan menghadapi bonus demografi yang diharapkan terjadi saat negara tersebut berusia 100 tahun. Artinya, akan ada peningkatan signifikan dalam jumlah penduduk usia produktif di Indonesia. Berikut ulasan tentang bonus demografi adalah ledakan jumlah penduduk di usia produktif dalam suatu negara yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (27/10/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Memahami Ledakan Penduduk Berusia Produktif

Negara Ini Akan Mengalami Ledakan Penduduk
(Foto: Pixabay) Ilustrasi penduduk Amerika Serikat.

Bonus demografi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana sebuah negara memiliki jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk lansia atau anak-anak. Fenomena ini terjadi ketika generasi muda yang lebih besar mencapai usia kerja, sementara jumlah kelahiran menurun sehingga proporsi penduduk usia produktif menjadi lebih tinggi.

Jumlah penduduk usia produktif yang lebih banyak dapat memberikan dampak positif, baik secara ekonomi maupun sosial. Dengan jumlah yang besar, pemerintah dapat memanfaatkan daya manusia yang ada dengan lebih optimal. Dengan persiapan yang matang dan sistem yang lebih baik, penduduk usia produktif ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, bonus demografi juga dapat menciptakan kesempatan bagi sektor ekonomi lainnya. Semakin banyaknya investasi yang dilakukan, baik oleh perusahaan maupun pemerintah, otomatis akan membantu sektor ekonomi untuk semakin bertumbuh. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar, pemerintah pasti akan mencari kandidat yang memenuhi kualifikasi dan dapat membantu untuk membentuk daya manusia yang lebih baik demi meningkatkan kualitas pendidikan dan pembangunan di negara tersebut.

Bonus demografi juga memiliki tantangan yang perlu diatasi. Pemerintah harus melakukan upaya untuk memberikan pendidikan yang lebih baik demi mempersiapkan penduduk usia produktif menjadi tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas. Pemerintah juga harus menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk mengakomodasi jumlah penduduk usia produktif yang besar.


Dampak Bonus Demografi

Ilustrasi favela di Brasil, pemukiman kumuh dari mana Zica Assis berasal
Ilustrasi favela di Brasil, pemukiman kumuh dari mana Zica Assis berasal (Wikipedia)

Bonus demografi merupakan momen yang penting dan berpotensi memberikan dampak positif maupun negatif bagi pembangunan suatu negara. Dampak dari bonus demografi sangat tergantung pada bagaimana pemerintah, perusahaan, dan individu meresponnya. 

Persiapan yang matang dan kebijakan yang bijaksana dapat mengoptimalkan dampak positif bonus demografi, sementara kelalaian dalam persiapan dapat menghasilkan dampak negatif yang signifikan. Berikut dampak positif dan negatif dari bonus demografi.

Dampak Positif Bonus Demografi

1. Membuka Peluang Tenaga Kerja

Bonus demografi menciptakan peluang bagi perusahaan untuk mencari karyawan yang kompeten. Hal ini juga bermanfaat bagi individu usia produktif yang dapat memanfaatkan peluang ini untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan keahlian mereka.

2. Perkembangan Ekonomi

Penambahan angkatan kerja usia produktif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Lebih banyak orang yang bekerja berarti lebih banyak sumber daya manusia yang digunakan, dan ini juga mengundang investasi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, pemerintah dapat mempersiapkan percepatan pembangunan negara menuju kemajuan.

3. Pertumbuhan Berbagai Sektor Pemerintahan

Selain sektor ekonomi, bonus demografi juga dapat memberikan keuntungan bagi sektor lainnya seperti pendidikan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk usia produktif, pemerintah dapat merancang sistem pendidikan yang lebih baik untuk meningkatkan sumber daya manusia, yang pada gilirannya akan mengalami peningkatan.

Dampak Negatif Bonus Demografi:

1. Angka Pengangguran Membludak

Peningkatan jumlah penduduk usia produktif, jika tidak diarahkan dengan baik, dapat mengakibatkan peningkatan angka pengangguran. Kebijakan yang kurang persiapan dapat menyebabkan masalah ketika jumlah pencari kerja melebihi jumlah pekerjaan yang tersedia.

2. Kualitas dan Kualifikasi SDM Tidak Seimbang

Ketika terjadi bonus demografi perusahaan akan semakin selektif dalam memilih karyawan. Kualifikasi yang ditetapkan akan menjadi lebih tinggi dan ini dapat menjadi tantangan bagi individu yang tidak memiliki kualifikasi yang memadai. Hal ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai agar sumber daya manusia sesuai dengan permintaan pasar kerja.

3. Aging Population

Bonus demografi juga berhubungan dengan fenomena "aging population," di mana jumlah lansia meningkat drastis dan mendominasi populasi suatu negara. Jika kesempatan bonus demografi tidak dimanfaatkan, negara mungkin menghadapi masalah dengan populasi yang semakin menua, yang dapat mempengaruhi perkembangan negara secara keseluruhan.


Penghalang dan Penyebab Bonus Demografi

Pandemi Covid-19
Ilustrasi jalanan yang dipenuhi oleh warga saat pandemi Covid-19 melanda. Credits: pexels.com by Ryutaro Tsukata

Bonus demografi merupakan suatu potensi besar bagi perkembangan suatu negara. Terdapat beberapa penghalang dan penyebab terjadinya bonus demografi, berikut diantaranya.

Penyebab Bonus Demografi

1. Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate)

Salah satu penyebab bonus demografi adalah penurunan angka kelahiran total. Dengan penurunan tingkat kelahiran, jumlah anak di bawah usia produktif (15-64 tahun) akan berkurang. Ini mengakibatkan pertumbuhan populasi usia produktif yang relatif lebih besar dibandingkan kelompok usia lainnya.

2. Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)

Selain itu, angka kematian bayi yang rendah juga merupakan faktor penyebab bonus demografi. Dengan meningkatnya harapan hidup dan penurunan angka kematian bayi, lebih banyak anak yang lahir akan bertahan hidup hingga mencapai usia produktif. Ini akan mendukung pertumbuhan populasi usia produktif.

Penghalang Bonus Demografi

1. Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Gaya hidup masyarakat dapat menjadi penghalang bagi bonus demografi. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik, dapat menyebabkan individu di usia produktif lebih rentan terkena penyakit. Ini dapat menghambat potensi kinerja mereka dan mengurangi manfaat dari bonus demografi.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya