Liputan6.com, Jakarta Kulit yang sehat dan bersinar adalah impian setiap orang, namun kadang-kadang kita harus menghadapi permasalahan yang umum, seperti breakout yang menimbulkan munculnya banyak jerawat. Seiring dengan tuntutan gaya hidup yang serba cepat dan perubahan lingkungan, kulit kita seringkali menjadi korban dari tekanan eksternal dan internal yang dapat memicu peradangan dan masalah kulit yang tidak diinginkan.
Peradangan dan masalah kulit yang umum muncul adalah breakout. Breakout adalah kondisi ketika kulit mengalami iritasi dan berjerawat. Breakout dapat disebabkan oleh berbagai hal, tetapi biasanya karena terpapar bahan atau zat kimia tertentu.
Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, dan faktor pemicu yang dapat memicu kondisi ini. Lebih penting lagi, kami akan menyajikan strategi dan tips efektif untuk merawat kulit Anda dengan baik dan mengatasi breakout, sehingga Anda dapat meraih kulit yang sehat dan berkilau.
Advertisement
Bagi kamu yang saat ini tengah mengalami masalah kulit yang disebut breakout ini, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (28/10/2023).
Memahami Definisi Breakout
Sebelum membahas lebih lanjut tentang bagaimana cara mengatasi breakout, penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud dengan breakout. Breakout adalah kondisi kulit yang ditandai oleh munculnya iritasi, kemerahan, dan jerawat secara mendadak.
Kondisi ini seringkali disebabkan oleh perubahan hormon dan kelebihan produksi minyak di kulit. Pada dasarnya, androgen atau hormon seks, seperti testosteron, berperan dalam memicu kelenjar minyak di kulit untuk memproduksi sebum, yaitu zat berminyak yang berfungsi menjaga kelembaban kulit. Namun, dalam kondisi tertentu, produksi sebum dapat menjadi berlebihan.
Kelebihan minyak yang diproduksi oleh kelenjar minyak ini kemudian dapat menyumbat pori-pori kulit. Pori-pori yang tersumbat ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat yang dikenal sebagai C acnes. Pertumbuhan bakteri ini memicu peradangan di dalam kulit, yang pada gilirannya menghasilkan berbagai jenis jerawat, seperti komedo putih, jerawat kistik, atau jerawat buta.
Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap individu memiliki tipe kulit yang berbeda, dan faktor genetik memainkan peran dalam sejauh mana tubuh bereaksi terhadap hormon penyebab jerawat. Faktor-faktor seperti tingkat sensitivitas kelenjar minyak seseorang juga mempengaruhi seberapa sering seseorang mengalami breakout wajah. Orang yang memiliki kelenjar minyak yang lebih sensitif terhadap hormon penyebab jerawat cenderung mengalami breakout lebih sering dibandingkan dengan yang lain.
Dengan demikian, breakout adalah hasil dari sejumlah faktor yang melibatkan hormon, produksi minyak, dan kerentanan individu terhadap jerawat. Perawatan kulit yang baik, pengelolaan hormon, dan penggunaan produk perawatan kulit yang sesuai adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi dan mencegah kondisi ini.
Advertisement
Faktor Penyebab Breakout
Kulit yang sehat dan bebas dari masalah seperti breakout adalah impian bagi banyak dari kita. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, banyak faktor yang dapat memicu kondisi kulit yang tidak diinginkan ini. Dari stres hingga pola makan, berikut adalah sejumlah faktor yang dapat menyebabkan breakout:
1. Stres dan Kurang Tidur
Kondisi stres memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi sebum secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori kulit. Kurang tidur juga dapat menyebabkan peningkatan kortisol, yang dapat mengikat kelenjar minyak dan berkontribusi pada munculnya jerawat.
2. Produk Perawatan Kulit
Beberapa produk perawatan kulit, terutama yang mengandung bahan-bahan berminyak atau silikon, dapat menyumbat pori-pori kulit, memicu munculnya jerawat. Makeup berbahan dasar minyak dan alas bedak cair tertentu juga dapat berperan dalam penyumbatan pori-pori. Penting untuk memilih produk non-komedogenik yang tidak akan menyebabkan penyumbatan pori-pori.
3. Pola Makan
Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut, pola makan tertentu dapat memperburuk jerawat. Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti roti putih, nasi putih, minuman manis, keripik, dan makanan olahan, dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat. Ini kemudian merangsang produksi sebum dan faktor pertumbuhan yang berkontribusi pada jerawat.
4. Dehidrasi
Dehidrasi dapat memicu peningkatan produksi minyak di kulit sebagai mekanisme pertahanan alami. Penyumbatan pori-pori oleh minyak dapat menyebabkan jerawat. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit.
5. Kulit Terkontaminasi
Menyentuh wajah atau meletakkan smartphone yang kotor pada kulit wajah dapat memperkenalkan bakteri dan kotoran ke kulit, meningkatkan risiko breakout. Selain itu, tidak mencuci sarung bantal secara teratur juga dapat menyebabkan kulit terpapar bakteri yang dapat menyebabkan jerawat.
Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada munculnya jerawat dan iritasi kulit. Penting untuk memahami peran masing-masing faktor dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kulit tetap sehat dan mencegah breakout.
Cara Mengatasi Breakout
Kombinasi perawatan kulit yang tepat, pola makan seimbang, manajemen stres, dan kebiasaan kebersihan pribadi yang baik dapat membantu mengurangi risiko munculnya jerawat. Berikut adalah sejumlah cara untuk mengatasi breakout:
1. Gunakan Produk Skincare Sesuai Jenis Kulit
Pemilihan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulitmu sangat penting. Pilih produk yang dirancang khusus untuk jenis kulitmu (kering, berminyak, sensitif, atau kombinasi) dan hindari produk yang bersifat iritatif. Bahan-bahan alami dan hypoallergenic seringkali merupakan pilihan yang baik.
2. Gunakan Pelembap
Terlepas dari jenis kulitmu, menggunakan pelembap adalah langkah penting dalam menjaga kelembaban kulit. Pelembap membantu melindungi kulit dari iritasi dan kekeringan, yang dapat memicu produksi minyak berlebihan. Pastikan pelembapmu tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menyumbat pori-pori.
3. Hindari Menyentuh dan Memecahkan Jerawat
Meskipun sangat menggoda untuk memecahkan jerawat, hindari melakukannya. Ini dapat menyebabkan kulit terluka dan berisiko menghasilkan bekas luka atau infeksi. Sebaiknya biarkan jerawat matang dan hilang dengan sendirinya.
4. Cuci Wajah Dengan Tepat
Cuci wajah dua kali sehari, di pagi dan malam hari, serta setiap kali setelah beraktivitas yang membuat wajah berkeringat. Gunakan pembersih wajah yang lembut dan bebas dari bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi. Jangan lupa untuk selalu bilas wajah dengan air bersih setelah mencuci.
5. Pilih Makeup dengan Bijak
Jika kamu menggunakan makeup, pilihlah produk makeup yang tidak terlalu tebal dan dapat mengakibatkan penumpukan minyak di kulit. Pastikan untuk membersihkan makeup secara menyeluruh sebelum tidur.
6. Gunakan Obat Jerawat
Produk perawatan yang mengandung bahan aktif seperti benzoil peroksida, asam salisilat, atau sulfur dapat membantu mengatasi jerawat. Gunakan obat jerawat sesuai petunjuk penggunaannya.
7. Hindari Menyentuh Wajah
Sering menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci dapat memindahkan kotoran dan bakteri ke kulitmu, meningkatkan risiko breakout. Jagalah kebersihan tangan dan hindari menyentuh wajah terlalu sering.
8. Istirahat yang Cukup dan Kelola Stres
Istirahat yang cukup dan mengelola stres adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kulitmu. Stres dapat merangsang produksi hormon stres yang dapat memicu jerawat. Cobalah teknik relaksasi, seperti meditasi atau olahraga, untuk mengurangi stres.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu dapat membantu mengatasi breakout wajah dan menjaga kesehatan kulitmu. Penting untuk memahami jenis kulitmu dan merawatnya secara tepat, serta bersabar, karena perubahan kulit seringkali memerlukan waktu. Jika breakout sangat parah atau berlangsung lama, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli kulit atau dokter untuk perawatan yang lebih khusus.
Advertisement