Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri makhluk hidup adalah karakteristik umum yang membedakan makhluk hidup dari benda mati. Makhluk hidup adalah semua ciptaan di Bumi yang memiliki sifat-sifat kehidupan, seperti kemampuan untuk tumbuh, berkembang, merespon lingkungan, dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ciri-ciri makhluk hidup membantu makhluk hidup menjalani siklus kehidupan mereka dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Beberapa golongan makhluk hidup mencakup mikroorganisme seperti bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia. Virus tidak termasuk sebagai makhluk hidup karena virus tidak dapat berkembang biak secara mandiri dan memerlukan inang atau organisme lain untuk mereplikasi diri.
Ciri-ciri makhluk hidup merupakan kemampuan untuk melakukan sejumlah aktivitas biologis, berkembang biak, dan berinteraksi dengan lingkungannya. Berikut ulasan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang Liputan6.com rangum dari berbagai sumber, Senin (30/10/2023).
Advertisement
1. Bernafas
Ciri-ciri makhluk hidup yang paling mendasar adalah kemampuan untuk bernapas. Bernapas adalah proses menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil sampingan. Oksigen diperlukan untuk mendukung metabolisme, di mana zat makanan dipecah untuk menghasilkan energi. Proses bernapas bervariasi tergantung pada spesies. Manusia, misalnya, bernapas melalui hidung dan paru-paru.
2. Membutuhkan Nutrisi
Semua makhluk hidup memerlukan nutrisi untuk bertahan hidup. Nutrisi ini termasuk makanan dan minuman yang diperlukan untuk memasok energi, zat-zat kimia, dan bahan bangunan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi tubuh. Manusia dan hewan harus mendapatkan nutrisi dari lingkungan, sedangkan tumbuhan dapat memproduksi makanan mereka sendiri melalui fotosintesis.
3. Bergerak
Bergerak adalah salah satu ciri-ciri makhluk hidup yang sangat penting yang membedakan makhluk hidup dari benda mati. Ciri ini mencerminkan kemampuan makhluk hidup untuk berinteraksi dengan lingkungannya, mencari makanan, menghindari bahaya, dan berkembang biak. Kemampuan bergerak memberikan makhluk hidup keunggulan adaptasi dalam menjalani kehidupan mereka.
Dalam dunia biologi, bergerak mengacu pada kemampuan makhluk hidup untuk mengubah posisi atau lokasi tubuh mereka dalam ruang. Ini melibatkan koordinasi otot, tulang, dan sistem saraf yang memungkinkan makhluk hidup untuk melakukan aktivitas seperti berjalan, berlari, terbang, berenang, dan bergerak dengan cara lain yang sesuai dengan spesies dan lingkungan mereka.
Kemampuan bergerak memungkinkan makhluk hidup untuk mencari sumber makanan, air, tempat berlindung, dan mitra reproduksi. Ini juga memungkinkan mereka untuk menjauh dari ancaman dan bahaya dalam lingkungan mereka. Kemampuan bergerak juga penting dalam proses reproduksi, karena seringkali memungkinkan makhluk hidup untuk mencari mitra reproduksi dan berkembang biak.
Advertisement
4. Bereaksi pada Rangsang
Bereaksi pada rangsangan merupakan salah satu kemampuan makhluk hidup untuk merespons perubahan di lingkungannya, baik itu rangsangan fisik, kimia, atau biologis. Kemampuan ini merupakan salah satu aspek kunci dalam memahami adaptasi dan kelangsungan hidup makhluk hidup.
Reaksi pada rangsangan adalah hasil dari sistem sensorik dan regulasi yang ada dalam tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki berbagai jenis indra yang memungkinkan mereka untuk merasakan lingkungan di sekitar mereka, seperti indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasa. Ketika rangsangan terdeteksi, tubuh akan merespons dengan cara tertentu sesuai dengan jenis rangsangan dan keperluan.
Misalnya, ketika tangan manusia merasakan panas dari permukaan yang panas, otak akan mengirimkan sinyal kepada otot untuk mengambil tangan tersebut dari sumber panas tersebut secara refleks. Ini adalah contoh reaksi terhadap rangsangan fisik yang dapat mengancam keselamatan tubuh. Sebaliknya, ketika tumbuhan merespons cahaya matahari dengan membuka stomata mereka atau ketika hewan bereaksi terhadap rangsangan suara dengan mengubah perilaku mereka, itu adalah contoh reaksi terhadap rangsangan yang dapat meningkatkan kelangsungan hidup atau keuntungan mereka.
Reaksi pada rangsangan juga merupakan dasar bagi proses belajar dan adaptasi. Makhluk hidup dapat belajar dari pengalaman mereka dan merespons dengan cara yang lebih baik atau lebih efisien terhadap rangsangan yang sama di masa depan. Selain itu, reaksi terhadap rangsangan memungkinkan makhluk hidup untuk menghindari bahaya, mencari makanan, mengidentifikasi mitra reproduksi, dan berkomunikasi dengan makhluk hidup lain di lingkungan mereka.
5. Tumbuh dan Berkembang
Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama siklus hidup mereka. Pertumbuhan melibatkan peningkatan ukuran tubuh dan organisme yang lebih kompleks seiring waktu. Proses perkembangan mencakup perubahan struktural dan fungsional yang memungkinkan organisme untuk mengatasi tugas-tugas dan peran yang lebih rumit.
Tumbuh mengacu pada peningkatan ukuran atau volume tubuh makhluk hidup. Proses pertumbuhan ini terjadi sepanjang siklus hidup makhluk hidup, dari masa bayi hingga dewasa. Dalam hal manusia, ini mencakup peningkatan tinggi badan, berat badan, serta perkembangan organ-organ tubuh yang lebih kompleks.
Sedangkan, berkembang mengacu pada perubahan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks seiring waktu. Ini mencakup perkembangan organ-organ tubuh, sistem saraf, sistem reproduksi, dan fungsi-fungsi biologis lainnya yang semakin matang. Misalnya, saat seorang manusia tumbuh menjadi remaja, sistem reproduksinya berkembang sehingga ia dapat memulai reproduksi.
6. Berkembang Biak
Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk berkembang biak, yaitu menghasilkan keturunan atau anak-anak. Proses berkembang biak sangat bervariasi antara spesies makhluk hidup, dan berbagai mekanisme telah berkembang selama berjuta-juta tahun evolusi.Â
Manusia, hewan, dan tumbuhan semuanya memiliki cara unik untuk berkembang biak. Manusia, misalnya, berkembang biak dengan cara seksual, yaitu melalui penyatuan sel-sel sperma dan sel telur yang diproduksi oleh individu yang berbeda. Sementara tumbuhan, seperti pohon dan tanaman, sering berkembang biak melalui perkembangan biji atau tunas.
Proses berkembang biak adalah inti dari pelestarian spesies dan evolusi. Ini memungkinkan transfer sifat genetik dan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan kata lain, ini adalah cara alam menjaga agar spesies tetap ada dan terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan seiring waktu.
7. Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi)
Dalam proses metabolisme, baik manusia, hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme, mengubah zat makanan menjadi energi yang digunakan untuk aktivitas tubuh dan pertumbuhan. Namun, dalam proses ini, juga dihasilkan produk sampingan atau zat-zat sisa yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh. Contohnya, pada manusia, karbon dioksida dihasilkan sebagai hasil oksidasi makanan, dan zat ini harus dikeluarkan melalui pernapasan.Â
Hewan juga menghasilkan zat-zat sisa seperti urea, yang harus dikeluarkan melalui proses ekskresi.Tumbuhan juga mengeluarkan zat sisa dalam bentuk oksigen yang dihasilkan melalui proses fotosintesis. Ini adalah contoh bagaimana tumbuhan juga berkontribusi pada ekosistem dengan menyediakan oksigen bagi makhluk hidup lain yang membutuhkannya.
8. Beradaptasi
Beradaptasi adalah salah satu ciri penting yang membedakan makhluk hidup dari benda mati. Ciri ini mencerminkan kemampuan makhluk hidup untuk berubah dan berinteraksi dengan lingkungan mereka, sehingga dapat bertahan hidup, berkembang biak, dan menghadapi perubahan yang terus menerus dalam ekosistemnya.
Beradaptasi mencakup kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, baik itu perubahan cuaca, ketersediaan sumber daya, atau ancaman dari predator. Ini juga mencakup kemampuan untuk memodifikasi perilaku, struktur fisik, atau karakteristik genetik agar sesuai dengan keadaan lingkungan yang berubah.
Proses adaptasi adalah hasil dari evolusi, di mana organisme dengan karakteristik yang lebih sesuai dengan lingkungannya lebih mungkin bertahan hidup dan memproduksi keturunan. Dengan kata lain, adaptasi adalah kunci dalam evolusi dan perubahan spesies dari generasi ke generasi.
Adaptasi dapat melibatkan perubahan fisik, seperti warna atau bentuk tubuh yang membantu organisme menyamar atau memburu mangsa. Atau adaptasi dapat mengacu pada perubahan perilaku, seperti perubahan waktu reproduksi atau pola migrasi. Kemampuan untuk beradaptasi memungkinkan makhluk hidup untuk memanfaatkan perubahan lingkungan sebagai peluang daripada sebagai ancaman.
Advertisement
9. Memerlukan Suhu Lingkungan Tertentu
Makhluk hidup memiliki ketergantungan yang kuat pada suhu lingkungan sekitar mereka, dan suhu merupakan faktor lingkungan kunci yang memengaruhi aktivitas, perkembangan, dan kelangsungan hidup mereka.
Berbeda dengan benda mati yang tidak memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuh atau beradaptasi dengan fluktuasi suhu lingkungan, makhluk hidup memiliki cara-cara untuk mengatur suhu tubuh atau berusaha mempertahankan suhu internal yang sesuai. Ini sering disebut sebagai termoregulasi.
Manusia, misalnya, memiliki mekanisme internal yang memungkinkan kita untuk menjaga suhu tubuh sekitar 36-37 derajat Celsius. Ketika suhu lingkungan naik atau turun di luar kisaran ini, tubuh kita merespons dengan berkeringat atau menggigil untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Ini penting untuk menjaga fungsi sel-sel tubuh dan kesehatan keseluruhan.
10. Mengalami Metabolisme
Metabolisme adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi di dalam sel-sel tubuh makhluk hidup. Ini mencakup proses-proses seperti pencernaan makanan, pernapasan, produksi energi, dan sintesis molekul-molekul yang diperlukan untuk kehidupan. Metabolisme juga mencakup pembuangan produk-produk sampingan metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Metabolisme adalah proses esensial untuk kelangsungan hidup dan fungsi organisme. Metabolisme memungkinkan makhluk hidup untuk mendapatkan energi yang diperlukan untuk beraktivitas, mengatur suhu tubuh, melakukan pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan menjalani fungsi-fungsi biologis lainnya. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup.
Metabolisme juga mencerminkan kompleksitas makhluk hidup. Proses ini berjalan dalam jutaan reaksi kimia yang saling terkait, dan mengharuskan pengaturan yang cermat untuk menjaga keseimbangan internal. Sel-sel tubuh harus bekerja sama untuk mengatur dan menjaga metabolisme agar berfungsi dengan baik.
11. Regulasi
Regulasi adalah salah satu aspek kunci yang memungkinkan makhluk hidup untuk bertahan hidup, berkembang, dan beradaptasi dengan efektif di dalam lingkungan mereka.
Pada dasarnya, regulasi adalah kontrol dan koordinasi berbagai fungsi biologis dalam tubuh makhluk hidup. Ini mencakup pengaturan suhu tubuh, keseimbangan air dan garam, kadar gula dalam darah, tekanan darah, dan berbagai parameter lainnya yang harus dijaga dalam batas-batas tertentu untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal.
Regulasi mencakup berbagai sistem dalam tubuh, termasuk sistem saraf dan sistem endokrin (hormon). Sistem saraf mengontrol respons cepat terhadap rangsangan eksternal dan memungkinkan reaksi cepat terhadap perubahan lingkungan, seperti ketika kita merespons suhu dingin dengan gemetaran atau ketika kita merespons bahaya dengan tindakan refleks.
Sementara itu, sistem endokrin menghasilkan dan mengatur hormon yang memengaruhi berbagai proses dalam tubuh, seperti pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi. Hormon-hormon ini bertindak sebagai pesan-pesan kimia yang mengirimkan sinyal ke sel-sel tubuh untuk mengatur berbagai fungsi.
Â
Â