Ra Tarqiq, Pengertian, Hukum Bacaan, Huruf dan Contohnya

Pahami cara melafalkannya.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 31 Okt 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2023, 14:40 WIB
Ilustrasi kitab suci, Islam, Al-Qur'an
Ilustrasi kitab suci, Islam, Al-Qur'an. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Tajwid adalah ilmu yang sangat penting bagi setiap pembaca Al-Quran, yang bertujuan untuk memahami dan menerapkan aturan-aturan yang berkaitan dengan pengucapan huruf dan kata-kata dalam Al-Quran. Salah satu konsep penting dalam tajwid adalah Ra Tarqiq, yang mengacu pada pengucapan tipis atau ringan dari huruf "ر" (ra) dalam situasi tertentu.

Dalam tajwid, pengucapan yang tepat sangat penting, karena kesalahan dalam pengucapan huruf-huruf Al-Quran dapat mengubah makna ayat-ayat tersebut. Ra Tarqiq adalah salah satu hukum tajwid yang mengatur pengucapan huruf "ر" (ra) agar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. 

Pengucapan Ra Tarqiq terjadi ketika huruf "ر" (ra) memiliki harakat kasrah atau ketika huruf "ر" didahului oleh huruf "ي" (ya) yang sukun. Untuk lebih memahaminya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum penjelasan lengkapnya, pada Selasa (31/10/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 

Tajwid Al Quran

Doa Malam Nuzulul Qur’an
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Tajwid Al-Quran adalah ilmu atau aturan yang berkaitan dengan cara melafalkan huruf-huruf Al-Quran dengan benar. Tujuan utama dari tajwid adalah untuk memastikan bahwa pembaca Al-Quran dapat mengucapkan setiap huruf dan kata dengan tepat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dengan memahami dan menerapkan tajwid, pembaca Al-Quran dapat menjaga makna dan pengucapan yang benar dari ayat-ayat Al-Quran.

Berdasarkan informasi yang telah Anda berikan, terdapat dua konsep tajwid yang dijelaskan, yaitu tafkhim dan tarqiq:

1. Tafkhim

Tafkhim adalah salah satu hukum tajwid yang berkaitan dengan pengucapan tebal atau berat pada beberapa huruf tertentu dalam Al-Quran. Contoh huruf yang diucapkan tebal dalam tafkhim adalah huruf "ل" (lam) dan "ر" (ra) ketika mereka memiliki harakat atau vokal kasrah di sekitarnya.

Cara melafalkan huruf dengan tafkhim adalah dengan menjorokkan bibir atau mulut ke depan, sehingga suara yang dihasilkan terdengar lebih berat.

2. Tarqiq

Tarqiq adalah hukum tajwid yang berkaitan dengan pengucapan tipis atau ringan pada huruf-huruf tertentu dalam Al-Quran. Contoh huruf yang diucapkan tipis dalam tarqiq adalah huruf "ر" (ra) ketika didahului oleh huruf "ي" (ya) yang sukun.

Cara melafalkan huruf dengan tarqiq adalah dengan menurunkan bagian terluar dari lidah dari langit-langit atas ke bawah mulut saat mengucapkan huruf tersebut sehingga suara yang dihasilkan terdengar lebih tipis atau ringan.

Jadi, tajwid adalah ilmu yang memahami aturan-aturan ini, serta aturan lainnya, untuk membaca Al-Quran dengan baik. Hal ini penting karena pengucapan yang tepat dapat mempengaruhi pemahaman makna Al-Quran yang dibaca. Pemahaman dan penerapan tajwid membantu memastikan bahwa ayat-ayat Al-Quran dibaca dengan benar dan dengan maksud yang tepat sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah.


Apa Itu Ra Tarqiq?

Ilustrasi Al-Qur’an
Ilustrasi Al-Qur’an (sumber: pixabay)

Bacaan Ra Tarqiq adalah salah satu konsep dalam tajwid Al-Quran yang berkaitan dengan pengucapan tipis atau ringan dari huruf "ر" (ra) dalam ayat-ayat Al-Quran. Hukum bacaan Ra Tarqiq berlaku ketika huruf "ر" (ra) dalam sebuah kata atau kalimat memiliki harakat kasrah atau ketika huruf "ر" (ra) didahului oleh huruf "ي" (ya) yang sukun.

Hukum Bacaan Ra Tarqiq

Huruf "ر" (ra) dalam kata atau kalimat yang memiliki harakat kasrah atau yang didahului oleh huruf "ي" (ya) yang sukun harus dibaca dengan tarqiq, yaitu tipis atau ringan.

Contoh bacaan Ra Tarqiq adalah ketika huruf "ر" (ra) dalam kata-kata seperti "قَدِيْرٌ" (qodiir) atau "خَيْرٌ" (khoir) dibaca dengan pengucapan yang tipis atau ringan.

Pengucapan tipis atau ringan ini dicapai dengan menurunkan bagian terluar dari lidah dari langit-langit atas ke bawah mulut, sehingga suara yang dihasilkan terdengar lebih ringan.

Penerapan bacaan Ra Tarqiq adalah penting dalam tajwid Al-Quran karena membantu pembaca Al-Quran untuk mengucapkan huruf "ر" (ra) sesuai dengan aturan tajwid, sehingga makna ayat-ayat Al-Quran tetap utuh dan tidak terdistorsi.


Contoh Ra Tarqiq dalam Al-Quran 

Ilustrasi Al-Quran
Ilustrasi Al-Quran (Sumber: steemit.com)

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa contoh-contoh bacaan Ra Tarqiq dalam Al-Quran:

1. Surat Ali Imran Ayat 14: "وَالْقَنَاطِيْرِ"

Bacaan "قَنَاطِيْرِ" adalah contoh Ra Tarqiq karena huruf "ر" (ra) dalam kata ini memiliki harakat kasrah, sehingga harus dibaca dengan suara yang tipis atau ringan.

2. Surat Ali Imran Ayat 15: "وَّرِضْوَانٌ"

Bacaan "وَّرِضْوَانٌ" juga termasuk Ra Tarqiq karena huruf "ر" (ra) dalam kata ini memiliki harakat kasrah dan harus dibaca dengan suara yang tipis.

3. Surat Al-Baqarah Ayat 6: "اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ"

Bacaan "تُنْذِرْهُمْ" adalah contoh Ra Tarqiq karena huruf "ر" (ra) dalam kata ini memiliki harakat sukun setelah kasrah, dan tidak ada huruf isti'la' setelahnya.

4. Surat Al-Baqarah Ayat 7: "اَبْصَارِهِمْ"

Bacaan "اَبْصَارِهِمْ" juga termasuk Ra Tarqiq karena huruf "ر" (ra) dalam kata ini memiliki harakat kasrah.

5. Surat Al-Baqarah Ayat 8: "وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ"

Bacaan "وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ" adalah contoh Ra Tarqiq karena huruf "ر" (ra) dalam kata ini memiliki harakat kasrah.

6. Surat Al-Baqarah Ayat 17: "بِنُوْرِهِمْ"

Bacaan "بِنُوْرِهِمْ" termasuk Ra Tarqiq karena huruf "ر" (ra) dalam kata ini memiliki harakat kasrah.

7. Surat Al-Baqarah Ayat 19: "بِالْكٰفِرِيْنَ"

Bacaan "بِالْكٰفِرِيْنَ" juga termasuk Ra Tarqiq karena huruf "ر" (ra) dalam kata ini memiliki harakat kasrah.

8. Surat Al-Baqarah Ayat 20: "عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ"

Bacaan "قَدِيْرٌ" adalah contoh Ra Tarqiq karena huruf "ر" (ra) dalam kata ini memiliki sukun karena ada waqaf dan sebelumnya ada huruf "ي" (ya) sukun.

Dalam semua contoh-contoh di atas, penggunaan Ra Tarqiq adalah karena adanya harakat kasrah pada huruf "ر" (ra) atau karena ada sukun setelah huruf kasrah, yang mengharuskan pengucapan yang tipis atau ringan sesuai dengan aturan tajwid. Hal ini penting untuk menjaga pengucapan yang benar dalam Al-Quran dan memahami makna ayat-ayat dengan baik.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya