Liputan6.com, Jakarta Eczema adalah kondisi kulit yang ditandai oleh peradangan pada kulit, sering kali disertai munculnya ruam merah, gatal, kulit kering, dan bersisik. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh anak-anak. Eczema dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk leher, dada, tangan, lutut, dan lipatan tubuh seperti ketiak dan siku.Â
Baca Juga
Advertisement
Faktor genetik, keturunan, dan gangguan sistem kekebalan tubuh merupakan salah satu faktor penyebab eksim. Eczema adalah kondisi kulit cukup mengganggu karena gejala gatal dan ketidaknyamanan kulit, tidak ada obat khusus untuk menyembuhkannya, sehingga pengobatannya sering berfokus pada mengendalikan gejala dan menjaga kulit agar tetap sehat.
Eczema adalah kondisi kulit yang kerap disamakan dengan psoriasis karena gejalanya yang serupa. Namun, keduanya sebenarnya adalah dua penyakit yang berbeda. Berikut ulasan tentang eczema adalah dermatitis atopik yang Liutan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/1/2023).
Mengenal Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau eczema adalah gangguan pada kulit yang sering kali disebabkan oleh reaksi alergi. Gejalanya dapat mencakup peradangan kulit, seperti kemerahan, ruam, dan rasa gatal. Kondisi yang juga lazim disebut sebagai eksim ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu penampilan seseorang.Â
Meskipun bisa sangat mengganggu, eczema adalah gangguan pada kulit yang tidak termasuk sebagai penyakit menular. Penyebab pasti eksim belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada kemungkinan keterlibatan faktor genetik dan lingkungan. Orang yang menderita eksim juga mungkin memiliki riwayat demam dan asma. Eksim yang cukupi kronis dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Eczema adalah kondisi kulit yang ditandai oleh gejala seperti ruam merah, kulit kering, rasa gatal, dan bersisik. Kondisi ini juga dapat melemahkan fungsi penghalang alami kulit yang menjaga kelembaban dan melindungi kulit.Â
Eksim biasanya diklasifikasikan menjadi "eksim kering," di mana tidak ada luka basah, dan "eksim basah," di mana terdapat lepuhan yang berpotensi pecah dan mengeluarkan cairan sebelum membentuk kerak. Meskipun rasa gatal yang seringkali terjadi pada eksim dapat sangat mengganggu, disarankan untuk tidak menggaruknya karena ini dapat merusak kulit dan berpotensi menyebabkan infeksi.
Advertisement
Penyebab Eczema
Eczema adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh beberapa hal, berikut diantaranya.
1. Mutasi Genetik
Mutasi pada gen CARD11 dapat menyebabkan eksim. Mutasi ini mengganggu fungsi sel imun yang disebut limfosit T, sehingga sistem imun tubuh terganggu. Selain itu, mutasi pada gen FLG juga dikaitkan dengan eksim karena mempengaruhi produksi filaggrin, sebuah protein yang berfungsi melindungi dan melembapkan lapisan kulit terluar. Kekurangan filaggrin dapat membuat kulit kering dan rentan terhadap eksim.
2. Faktor Keturunan
Eksim juga dapat disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan dari keluarga. Kondisi ini dapat diwariskan secara genetik dalam silsilah keluarga.
3. Gangguan Imunitas Tubuh
Eksim bisa muncul ketika sistem kekebalan tubuh terlalu aktif atau merespons berlebihan terhadap alergen (pemicu alergi), yang pada gilirannya dapat menyebabkan peradangan pada kulit.
Selain penyebab utama di atas, beberapa faktor lain yang dapat memicu eksim adalah perubahan hormon, menderita asma, penggunaan sabun atau bahan kimia yang keras, serta pemakaian pakaian yang tidak nyaman seperti kain sintetis atau wol.
Faktor Resiko Eczema
Selain penyebab eczema yang telah disebutkan, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami eksim, berikut diantaranya.
1. Kulit Kering
Memiliki kulit yang cenderung kering dapat meningkatkan risiko eksim.
2. Garis-garis Kulit
Menggaruk kulit terlalu kencang atau sering dapat menyebabkan iritasi dan memicu eksim.
3. Cuaca
Cuaca panas dan perubahan tingkat kelembapan dapat mempengaruhi kulit dan memicu eksim.
4. Polusi
Paparan asap rokok dan polusi udara dapat menjadi faktor risiko eksim.
5. Infeksi
Infeksi bakteri dan virus pada kulit juga dapat berkontribusi pada perkembangan eksim.
Dengan pemahaman tentang penyebab dan faktor risiko eksim, individu yang rentan terhadap kondisi ini dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai dan mencari perawatan yang diperlukan untuk mengelola gejalanya.
Cara Mengatasi Eczema
Seperti sudah sempat dijelaskan sebelumnya, belum ada obat yang secara spesifik mengobati eczema. Hal yang dapat dilakukan adalah mengatasi gejalanya saja. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala eczema.
1. Mandi Air Hangat
Mandi dengan air hangat dapat membantu mengurangi rasa gatal dan iritasi pada kulit. Namun, hindari menggunakan air terlalu panas, karena ini dapat memperburuk gejala eksim. Setelah mandi, segera keringkan kulit dengan lembut tanpa menggosok.
2. Mengompres Dingin
Untuk meredakan rasa gatal, hindari menggaruk kulit eksim, yang dapat memperparah iritasi. Alih-alih, Anda dapat menggunakan kompres dingin pada area yang gatal untuk mengurangi sensasi gatal.
3. Sabun Mandi yang Tepat
Pilih sabun mandi yang cocok untuk kulit sensitif. Hindari sabun yang mengandung bahan kimia keras atau antiseptik, karena ini bisa membuat kulit semakin kering. Pilih produk yang berlabel hypoallergenic untuk kulit yang lebih sensitif.
4. Pakaian yang Nyaman
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan lembut, sejuk, dan menyerap keringat, seperti katun. Bahan katun dapat membantu mengurangi gesekan pada kulit dan meminimalkan ruam dan gatal.
5. Pelembap Khusus
Gunakan pelembap khusus untuk menjaga kelembapan kulit secara rutin. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan rekomendasi tentang jenis krim atau losion yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda.
6. Penggunaan Antihistamin
Antihistamin dapat digunakan untuk meredakan eksim yang disebabkan oleh alergi. Meskipun beberapa antihistamin dapat dikonsumsi secara oral, perlu diingat bahwa obat ini mungkin menyebabkan kantuk. Oleh karena itu, dokter seringkali menyarankan penggunaan antihistamin secara topikal, yaitu dengan mengoleskan obat langsung pada kulit yang terkena.
7. Penggunaan Kortikosteroid Oles
Kortikosteroid topikal adalah obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan pada kulit akibat eksim. Penggunaan kortikosteroid sebaiknya terbatas pada area kulit yang mengalami peradangan, dan hindari menggunakannya di area luka atau wajah, kecuali atas petunjuk dokter. Kortikosteroid oles memiliki berbagai kekuatan, dan penggunaannya harus sesuai dengan rekomendasi dokter.
Advertisement
Perbedaan Eczema dan Psoriasis
Psoriasis dan eczema adalah gangguan kesehatan yang sama-sama terjadi pada kulit, tapi keduanya adalah kondisi yang berbeda. Eczema adalah gangguan kulit kronis yang sering dimulai pada masa kanak-kanak. Gejala eczema mencakup gatal, kulit kering, pecah-pecah, merah, dan bahkan dapat mengeluarkan darah atau cairan dari dalam kulit.
Eczema dapat menyebabkan gangguan kulit lain, seperti jerawat, penebalan kulit, dan luka. Bercak kemerahan pada eczema biasanya terasa gatal, dan menggaruknya dapat memperburuk kondisi kulit. Eczema biasanya terjadi pada tangan dan daerah kulit yang rentan terhadap alergen atau iritan.
Sedangkan, Psoriasis adalah kondisi kulit yang menyebabkan kulit menjadi kering, mengelupas, terasa gatal, dan muncul bercak kemerahan, terutama pada jenis psoriasis plak. Psoriasis sering dimulai dengan benjolan kecil yang berubah menjadi bercak kemerahan dan terlapis oleh sisik-sisik putih.
Psoriasis bisa terjadi pada tangan, punggung tangan, buku jari tangan, telapak tangan, dan pada kuku, yang menyebabkan perubahan warna dan perlekatan kuku. Psoriasis juga dapat terjadi pada daerah lipatan kulit seperti ketiak, pangkal paha, dan daerah kemaluan, sering kali menyerupai eksim tetapi dengan bercak kemerahan yang lebih besar.