Liputan6.com, Jakarta Kilonova adalah peristiwa yang terjadi di alam semesta. Ini terjadi ketika dua bintang yang sangat padat serta bermassa besar mengalami supernova, dan bertabrakan secara hebat.
Baca Juga
Advertisement
Kilonova tentu picu rasa kekhawatiran. Karena ia memiliki kekuatan yang berdampak merusak alam semesta, jika terjadi dalam jarak yang relatif dekat dengan Bumi.
Tabrakan antarbintang yang menyebabkan kilonova ini, akan memicu ledakan sinar kosmik yang luas, sehingga menghujani Bumi dengan partikel bermuatan tinggi yang berpotensi merusak. Meskipun dampak kilonova dapat sangat serius, perlu dicatat bahwa peristiwa ini jarang terjadi.
Dalam skala risiko astronomi, ada banyak peristiwa lain yang lebih umum, seperti erupsi matahari, dampak asteroid, atau ledakan supernova, yang memiliki potensi bahaya yang lebih besar bagi Bumi.
Saat ini, sejumlah ilmuwan terus mempelajarinya untuk memahami lebih banyak, tentang proses pembentukan unsur-unsur berat seperti platinum, uranium, dan emas dalam alam semesta. Berikut informasi tentang ledakan kilonova yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (5/11/2023).
Tabrakan Bintang Picu Radiasi Ultraviolet
Kilonova, istilah yang mungkin kurang dikenal bagi banyak orang, ternyata merupakan salah satu peristiwa di alam semesta yang penuh misteri, dan potensi bahaya yang serius. Kilonova terjadi ketika dua bintang neutron bermassa besar mengalami supernova, yaitu ledakan bintang yang sangat kuat. Ketika dua bintang neutron bertabrakan, ini memicu pelepasan energi yang luar biasa besar dalam bentuk cahaya dan radiasi.
“Kami menemukan bahwa jika penggabungan bintang neutron terjadi dalam jarak sekitar 36 tahun cahaya dari Bumi, radiasi yang dihasilkan dapat menyebabkan peristiwa tingkat kepunahan,” kata peneliti Universitas Illinois Urbana-Champaign, Haille Perkins, kepada Space.com.
Yang membuat kilonova begitu mengkhawatirkan adalah radiasi yang dihasilkannya. Peristiwa ini menghasilkan radiasi berbahaya, termasuk sinar gamma, sinar kosmik, dan sinar-X. Adapun tabrakan dahsyat bintang-bintang neutron yang sangat padat ini berbobot sekitar satu miliar ton, sehingga mampu menciptakan ledakan partikel yang akan menghancurkan lapisan ozon planet. Tak hanya itu, tabrakan ini juga membuat Bumi rentan terhadap radiasi ultraviolet selama 1.000 tahun ke depan.
“Jarak keselamatan spesifik dan komponen yang paling berbahaya tidak dapat dipastikan, karena sebagian besar dampaknya bergantung pada properti seperti sudut pandang terhadap peristiwa tersebut, energi ledakan, massa material yang dikeluarkan, dan banyak lagi,” Perkins meyakinkan.
Advertisement
Ledakan Kilnova Ini Jarang Terjadi
Tim peneliti yang dipimpin oleh Haille Perkins, telah mempelajari satu kilonova yang terjadi pada tahun 2017, meskipun terletak sekitar 130 juta tahun cahaya dari Bumi. Ini adalah peristiwa besar yang melibatkan pelepasan partikel sekitar 1.300 kali massa Bumi. Para peneliti berharap bahwa melalui pemahaman kilonova, mereka dapat mengungkap lebih banyak tentang pembentukan unsur-unsur berat seperti platinum, uranium, dan emas dalam alam semesta.
Perkins juga menegaskan, bahwa kilonova adalah peristiwa yang jarang terjadi. Ada banyak peristiwa astronomi lain yang lebih umum seperti erupsi matahari, dampak asteroid, atau ledakan supernova, yang memiliki potensi lebih besar, untuk menimbulkan dampak buruk pada Bumi.