Liputan6.com, Jakarta - Ibnu Al Haitham nama lengkapnya adalah Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham. Ia adalah salah satu tokoh cemerlang dalam dunia Islam yang juga dikenal dengan nama Alhazen di kalangan ilmuwan cerdik pandai di dunia Barat. Beliau adalah seorang ilmuwan yang menguasai berbagai bidang ilmu, termasuk sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat.
Baca Juga
Advertisement
Kementerian Agama Provinsi Lampung menerbitkan bigrafi berjudul Mengenal Ibnu Al-Haitham yang ditulis oleh Imam Asyrofi. Dijelaskan, kelahiran Al Haitham tercatat pada tahun 965 M di Basrah, sebuah kota yang pada masa itu merupakan pusat intelektual penting dalam peradaban Islam.
Pendidikan awal Ibnu Al Haitham dimulai di kota Basrah sebelum kemudian beliau ditunjuk sebagai pegawai pemerintah di tanah kelahirannya. Namun, semangatnya dalam mengejar ilmu tidak terbatas oleh batasan geografis. Setelah beberapa waktu berkhitmat dengan pihak pemerintah setempat, beliau memutuskan untuk merantau ke kota-kota ilmiah lainnya seperti Ahwaz dan Baghdad, di mana beliau terus mengembangkan pengetahuannya yang mendalam.
Kecintaan yang mendalam kepada ilmu membawa Ibnu Al Haitham berhijrah ke Mesir, beliau terus berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang optik dan ilmu falak. Pemikiran dan karyanya memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dan warisan intelektualnya tetap relevan hingga saat ini.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang biografi Ibnu Al Haitham lengkap karya-karyanya, Rabu (8/11/2023).
Seorang Penyelidik Ulung
Ibnu Al Haitham, selain memiliki kecintaan yang mendalam terhadap ilmu, juga dikenal sebagai seorang penyelidik ulung. Masih melansir dari sumber yang sama, salah satu aspek penelitian utamanya adalah mengenai cahaya, dan pengetahuannya dalam bidang ini telah memberikan sumbangan besar bagi ilmu pengetahuan Barat.
Ungkap Cahaya
Para ahli sains terkemuka seperti Roger Bacon dan Johannes Kepler di Barat terinspirasi oleh karyanya dan mengembangkan pengetahuan tentang cahaya. Ini kemudian menjadi dasar bagi penciptaan alat-alat ilmiah seperti mikroskop dan teleskop.
Ilmu Optik
Ibnu Al Haitham adalah salah satu figur kunci dalam sejarah perkembangan ilmu optik. Beliau adalah orang pertama yang secara sistematis menulis dan menemukan berbagai data penting mengenai cahaya. Kontribusinya dalam memahami sifat cahaya telah membentuk dasar bagi perkembangan ilmu optik, yang sangat penting dalam berbagai aplikasi ilmiah dan teknologi modern.
Kamera Obscura
Selain itu, dalam sejarah perkembangan teknologi fotografi, Ibnu Haitham dianggap sebagai penemu kamera pertama di dunia. Pada akhir abad ke-10 M, beliau berhasil menemukan prinsip dasar kamera obscura, yang merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah fotografi.
Penemuan ini memberikan dasar bagi perkembangan selanjutnya dalam dunia fotografi dan pemrosesan gambar. Ibnu Al Haitham adalah seorang ilmuwan serba bisa yang tidak hanya mendalami ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan dampak besar pada perkembangan pengetahuan manusia.
Kontribusinya dalam bidang optik dan fotografi telah mengilhami banyak ilmuwan dan penemu di seluruh dunia. Warisan intelektualnya terus memengaruhi berbagai bidang ilmu pengetahuan hingga saat ini.
Advertisement
Karyanya yang Paling Terkenal
Ibnu Al Haitham, yang juga dikenal sebagai Ibn al-Haytham, adalah seorang ilmuwan yang memiliki peran sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Melansir dari Elsevier, menurut professor sejarah Glen M. Cooper dari Universitas Claremont McKenna di California, beliau dianggap sebagai salah satu ilmuwan yang luar biasa dalam sejarah ilmu pengetahuan.
Kontribusinya yang luar biasa mencakup penggunaan eksperimen pemikiran yang cerdas serta penekanannya pada eksperimen aktual dan teliti.
Beliau Ibnu Al Haitham tidak hanya menjadi pemikir besar, tetapi juga seorang peneliti yang tekun. Karyanya yang paling terkenal adalah dalam bidang optik dan cahaya. Beliau membantu membentuk pemahaman manusia tentang sifat cahaya dan bagaimana cahaya berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
Karya-karya Ibnu Haitham memberikan sumbangan besar dalam pengembangan ilmu optik, yang kemudian menjadi landasan bagi berbagai aplikasi ilmiah dan teknologi modern.
Selain itu, pemahaman yang diberikan oleh Ibnu Al Haitham tentang alam semesta dan cahaya juga berdampak pada kehidupan sehari-hari. Kontribusinya membantu membentuk pandangan manusia tentang alam semesta dan memahami prinsip-prinsip dasar yang mengatur cahaya, yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pengembangan teknologi fotografi dan pemrosesan gambar.
Â
Buku-Buku yang Ditulis Al Haitham
Ibnu Al Haitham tidak hanya seorang ilmuwan yang ulung, tetapi juga seorang filsuf, matematikawan, ahli geometri, peneliti optik, dan pemikir serbaguna. Karyanya yang monumental mencakup berbagai bidang ilmu, dan buku-bukunya telah memberikan fondasi penting bagi pemahaman ilmu pengetahuan, matematika, dan optik.
Ini daftar karya atau buku-buku Ibnu Al Haitham sebagaimana diungkap oleh Imam Asyrofi:
Salah satu karya Ibnu Al Haitham adalah "Al Jami' fi Usul al-Hisab," ketika beliau mengembangkan teori-teori ilmu matematika yang menjadi landasan bagi perkembangan matematika modern. Di samping itu, ada buku berjudul "Al Tahlil wa al Tarkib" yang merupakan bagian dari kontribusinya dalam ilmu geometri. Ini ketika beliau menjelaskan prinsip-prinsip geometri dengan rinci, memperluas pengetahuan di bidang ini.
Namun, keberanian intelektual Ibnu Al Haitham tidak hanya terbatas pada ilmu matematika dan geometri. "Maqalah fi ma Tad'ullaih" adalah sebuah karya yang menghubungkan ilmu geometri dengan hukum syariah, menunjukkan bagaimana pengetahuan ini dapat diterapkan dalam urusan hukum.
Selain itu, "Risalah fi sina'at al-Syi'r" menggambarkan kemampuannya dalam teknik penulisan puisi, sementara "Al-Manazir" adalah karya yang sangat berpengaruh dalam ilmu optik.
Meskipun kontribusi besar Ibnu Al Haitham dalam ilmu pengetahuan, sayangnya, karya-karyanya sering "dicuri" oleh ilmuwan Barat tanpa memberikan penghargaan yang seharusnya kepada beliau. Pengakuan yang pantas harus diberikan kepada beliau atas dedikasi dan pencapaiannya dalam menjelajahi dan memahami alam semesta serta peradaban manusia.
Imam Asyrofi ungkap, sejarah peradaban ilmu pengetahuan dan penemuan modern tidak dapat dipahami tanpa memahami warisan luar biasa yang ditinggalkan oleh Ibnu Al Haitham.
Advertisement