Liputan6.com, Jakarta Infertilitas adalah salah satu istilah dalam dunia medis yang menggambarkan kondisi gangguan kesuburan pada wanita. Secara umum, infertilitas adalah gangguan yang dialami oleh seseorang yang sulit untuk dapat hamil dan melahirkan anak.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip dari laman My Clevelend Clinic, infertilitas adalah suatu kondisi pada sistem reproduksi anda yang menyebabkan seseorang tidak dapat hamil. Infertilitas dapat terjadi bukan hanya pada wanita, namun juga laki-laki. Bahkan gangguan kesehatan ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang menghambatnya.
Kondisi ini dapat disembuhkan, namun perlu mengenali gejala dan penyebabnya terlebih dahulu. Untuk itu, anda bisa mengetahui beberapa gejala yang ditimbulkan oleh infertilitas dan penyebabnya.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian infertilitas beserta gejala dan penyebabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (8/11/2023).
Infertilitas Adalah
Mengutip dari laman My Clevelend Clinic, infertilitas adalah suatu kondisi pada sistem reproduksi anda yang menyebabkan seseorang tidak dapat hamil. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita dan pria, namun lebih sering terjadi pada wanita. Seseorang dapat dikatakan mengalami infertilitas bila ia tidak kunjung hamil, meski sudah rutin berhubungan seksual tanpa pengaman atau sudah menjalani program hamil selama 1 tahun atau lebih.
Sementara menurut Medical News Today, infertilitas adalah kondisi ketika seorang pria atau wanita tidak dapat hamil karena adanya masalah pada sistem reproduksi salah satu pasangannya. Kondisi ini bisa bersifat primer atau sekunder. Infertilitas primer adalah ketika seseorang tidak mampu untuk hamil sama sekali. Infertilitas sekunder adalah kondisi dimana seseorang sudah pernah hamil sebelumnya namun tidak mampu lagi.
Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menjelaskan bahwa infertilitas adalah penyakit sistem reproduksi yang ditandai dengan kegagalan pasangan untuk mencapai kehamilan setelah pasangan berhubungan seksual tanpa proteksi atau kontrasepsi selama 12 bulan. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan atau Kemkes RI, di Indonesia kejadian infertilitas yaitu sekitar 10-15% atau 4-6 juta pasangan dari 39,8 juta pasangan usia subur dan memerlukan pengobatan infertilitas untuk akhirnya bisa mendapatkan keturunan.
Advertisement
Gejala Infertilitas
Gejala utama dari infertilitas pada wanita adalah tidak segera hamil. Selain itu, ada beberapa gejala yang ditimbulkan dari infertilitas yang terjadi pada wanita adalah sebagai berikut:
- Siklus menstruasi terlalu lama, yaitu 35 hari atau lebih.
- Siklus menstruasi terlalu pendek, yaitu kurang dari 21 hari.
- Menstruasi tidak teratur atau tidak ada menstruasi, yang berarti tidak ada ovulasi.
Penyebab Infertilitas
Menurut WHO, ada beberapa penyebab yang dapat memicu infertilitas baik pada wanita maupun pria. Berikut ini penjelasannya,
1. Pada sistem reproduksi wanita, infertilitas dapat disebabkan oleh:
- Kelainan saluran tuba seperti tersumbatnya saluran tuba, yang disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) yang tidak diobati atau komplikasi dari aborsi yang tidak aman, sepsis pascapersalinan, atau pembedahan perut/panggul.
- Kelainan rahim yang dapat bersifat inflamasi (misalnya endometriosis), bersifat bawaan (misalnya rahim bersepta), atau bersifat jinak (misalnya fibroid).
- Gangguan pada ovarium, seperti sindrom ovarium polikistik dan kelainan folikular lainnya.
- Gangguan pada sistem endokrin yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi. Sistem endokrin meliputi hipotalamus dan kelenjar pituitari. Contoh kelainan umum yang mempengaruhi sistem ini termasuk kanker hipofisis dan hipopituitarisme.
2. Pada sistem reproduksi pria, infertilitas dapat disebabkan oleh:
- Penyumbatan saluran reproduksi menyebabkan disfungsi dalam pengeluaran air mani. Penyumbatan ini bisa terjadi pada saluran yang membawa air mani (seperti saluran ejakulasi dan vesikula seminalis). Penyumbatan biasanya disebabkan oleh cedera atau infeksi pada saluran genital.
- Gangguan hormonal yang menyebabkan kelainan pada hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis, hipotalamus dan testis. Hormon seperti testosteron mengatur produksi sperma. Contoh kelainan yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon termasuk kanker hipofisis atau testis.
- Kegagalan testis memproduksi sperma, misalnya karena varikokel atau perawatan medis yang merusak sel penghasil sperma (seperti kemoterapi).
- Fungsi dan kualitas sperma yang tidak normal. Kondisi atau situasi yang menyebabkan kelainan bentuk (morfologi) dan pergerakan (motilitas) sperma berdampak buruk pada kesuburan. Misalnya, penggunaan steroid anabolik dapat menyebabkan parameter air mani tidak normal seperti jumlah dan bentuk sperma.
Faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas dapat memengaruhi kesuburan. Selain itu, paparan terhadap polutan dan racun lingkungan dapat secara langsung menjadi racun bagi gamet (sel telur dan sperma), sehingga jumlahnya menurun dan kualitasnya buruk.
Advertisement
Pengobatan Infertilitas
Pengobatan untuk infertilitas tergantung dengan penyebab dan tujuan anda. Biasanya pengobatan gangguan kesuburan ini dapat dilakukan dengan dua metode besar yakni pengobatan noninvasif dan pengobatan invasif. Pengobatan noninvasif meliputi konseling gaya hidup sehat, tracking siklus ovulasi, induksi ovulasi hingga intrauterine insemination (IUI). Selain itu, program donor sperma juga bisa menjadi pilihan pengobatan noninvasif jika disetujui oleh pasien.
Sementara pengobatan invasif pada wanita dan pria berbeda. Pengobatan invasif pada wanita adalah mencangkup bedha tubal, bedah uterus, bayi tabung (IVF), assisted hatching, donor oocyte. Sedangkan pengobatan invasif pada pria meliputi bedah mikro untuk pasien yang memiliki riwayat vasektomi, sperm retrieval, intracytoplasmic sperm injection (ICSI) dan IVF atau bayi tabung.
Semua jenis pengobatan tersebut dilakukan setelah pasien melalui fase pemeriksaan atau skrining awal terkait penyebab ketidaksuburan. Selanjutnya dokter akan merencanakan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.