Liputan6.com, Jakarta Keberadaan fosil makhluk prasejarah hingga kini masih menjadi misteri besar. Oleh karenanya, para ilmuwan tak mau berhenti mengungkap kehidupan makhluk hidup masa lampau. Salah satunya demi mengembangkan teknologi untuk menunjang kebutuhan manusia saat ini.Â
Baca Juga
Advertisement
Pleurocystitid, organisme laut yang menghuni bumi hampir 450 juta tahun yang lalu, telah menjadi sumber inspirasi bagi para ilmuwan dalam pengembangan teknologi robot. Dikenal dengan penampilannya yang aneh, Pleurocystitid merupakan salah satu echinodermata pertama yang mampu bergerak melalui pelengkap berotot seperti batang.Â
Kelas echinodermata saat ini didominasi makhluk-makhluk laut seperti bintang laut, bulu babi, dolar pasir, dan bintang rapuh. Namun, Pleurocystitid adalah salah satu dari sejarah prasejarah, jauh sebelum dinosaurus pertama muncul di bumi.
Dilansir Liputan6.com dari New Atlas, Jumat (10/11/2023), ilmuwan di Departemen Teknik Mesin Universitas Carnegie Mellon berhasil membangun replika robot bertubuh lunak yang dapat menginspirasi metode penggerak baru untuk robot masa depan.
Bikin Robot dari Temuan Fosil Berusia 450 Juta Tahun
Penelitian yang dipimpin oleh profesor Phil LeDuc dan Carmel Majidi ini tidak hanya menghasilkan inovasi teknologi, tetapi juga memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana organisme laut telah berkembang selama jutaan tahun.Â
Para ilmuwan menggali lebih dalam ke dalam rahasia gerakan Pleurocystitid untuk menciptakan robot yang mampu bergerak dengan lebih efisien.
Menggunakan fosil sebagai panduan, tim peneliti berhasil membangun robot Pleurocystitid bertubuh lunak sebagian. Robot ini dilengkapi dengan batang penggerak bermotor yang fleksibel, mencoba mereplikasi gerakan unik Pleurocystitid di dasar laut.Â
Hasil pengujian di laboratorium mengungkapkan bahwa gerakan menyapu batang secara lebar adalah metode terbaik untuk mendorong robot ke depan.
Advertisement
Efisiensi Energi Gerak Robot
Temuan menarik lainnya adalah bahwa peningkatan panjang batang secara signifikan dapat meningkatkan kecepatan robot tanpa menghabiskan lebih banyak energi. Ini berpotensi menjadi landasan bagi desain robot masa depan yang dapat bergerak cepat namun tetap efisien, terutama dalam menjelajahi dasar laut atau lingkungan serupa.
Professor Phil LeDuc, salah satu pemimpin penelitian, mengungkapkan kegembiraannya terhadap proyek ini.
"Membawa kehidupan baru pada sesuatu yang telah ada hampir 500 juta tahun yang lalu merupakan hal yang menarik, namun yang benar-benar membuat kami bersemangat tentang terobosan ini adalah seberapa banyak kita dapat belajar darinya," katanya.
Penemuan ini menggambarkan betapa pentingnya penelitian ilmiah yang mendalam dan pemahaman terhadap sejarah makhluk prasejarah dalam pengembangan teknologi. Pleurocystitid, meskipun telah lama punah, meninggalkan warisan yang berharga yang dapat membantu menciptakan robot-robot masa depan yang lebih efisien dan canggih.
Penelitian ini juga mengingatkan kita akan keajaiban evolusi dan bagaimana makhluk-makhluk purba seperti Pleurocystitid telah menjadi inspirasi bagi manusia dalam penciptaan teknologi baru. Dalam dunia yang terus berkembang, penemuan seperti ini membuka jalan bagi perkembangan teknologi yang lebih lanjut dan berkelanjutan.