IPK Adalah Nilai Rata-Rata Semua Mata Kuliah, Simak Cara Menghitung dan Contoh

Nilai IPK diukur dalam rentang 1 hingga 4, dengan 4 adalah nilai tertinggi.

oleh Laudia Tysara diperbarui 11 Nov 2023, 10:45 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2023, 10:00 WIB
Melihat Kaum Muda di China Ikuti Kelas Merangkai Bunga
Orang-orang menghadiri kelas merangkai bunga di "Youth Channel" di Shenzhen, China (2/9/2020). Youth Channel adalah pusat komunitas yang menyediakan kuliah dan kelas budaya, seperti kursus ukulele dan keterampilan merangkai bunga bagi kaum muda sepulang bekerja. (Xinhua/Mao Siqian)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah metrik penting dalam dunia pendidikan tinggi yang digunakan untuk menilai kinerja akademis seorang mahasiswa selama masa studi mereka. IPK mencerminkan rata-rata dari nilai-nilai yang diperoleh mahasiswa dalam berbagai mata kuliah selama beberapa semester atau tahun akademik.

Nilai IPK diukur dalam rentang 1 hingga 4, dengan 4 adalah nilai tertinggi yang bisa dicapai. IPK adalah tidak hanya berperan sebagai indikator kualitas akademis seseorang, tetapi juga memengaruhi kelulusan serta predikat yang diberikan kepada mahasiswa.

Cara menghitung IPK dilakukan dengan mengalikan nilai huruf yang diperoleh dalam setiap mata kuliah dengan jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) mata kuliah tersebut, kemudian menjumlahkannya. Hasil perkalian ini kemudian dibagi dengan total SKS yang telah ditempuh.

IPK memiliki peran penting dalam menentukan kelayakan seorang mahasiswa untuk menerima gelar sarjana atau diploma, serta dalam menilai prestasi akademis mereka. Institusi pendidikan dan potensial penggajian di dunia kerja seringkali menggunakan IPK sebagai indikator awal untuk mengukur kemampuan dan keunggulan seorang lulusan dalam bidang studi mereka.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang IPK, Sabtu (11/11/2023).

Indeks Prestasi Kumulatif

FOTO: Ujian Masuk Perguruan Tinggi di Korea Selatan
Siswa mengikuti ujian masuk perguruan tinggi tahunan di sebuah sekolah di Seoul, Korea Selatan, Kamis (18/11/2021). Bagi warga negara Korea Selatan, ujian masuk perguruan tinggi dianggap sebagai hal yang sangat penting. (JUNG YEON-JE/POOL/AFP)

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah sebuah ukuran yang digunakan untuk menilai prestasi akademik atau perkembangan seorang mahasiswa secara kumulatif sepanjang masa studinya. Dimulai dari semester pertama hingga semester terakhir.

IPK adalah ukuran kinerja akademis seorang mahasiswa dari awal hingga akhir program studi mereka. Ini mencerminkan seberapa baik mereka telah belajar dari semua mata pelajaran yang diambil selama masa kuliah. Bagi institusi pendidikan, IPK juga mencerminkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa.

Secara umum, IPK mencerminkan rata-rata dari nilai-nilai yang diperoleh mahasiswa dalam semua mata kuliah yang telah mereka ambil. Ini bukan hanya sekadar angka, melainkan gambaran komprehensif dari pencapaian akademis mahasiswa tersebut.

Melansir dari Lab. Media Komunikasi - Universitas Budi Luhur, IPK memegang peran penting dalam memantau dan mengevaluasi tingkat keberhasilan seorang mahasiswa dalam menyelesaikan seluruh program mata kuliah yang telah diambil.

Proses perhitungan IPK melibatkan beberapa komponen, seperti nilai huruf yang diperoleh dalam setiap mata kuliah yang telah diambil dan jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) yang terkait dengan setiap mata kuliah tersebut.

Cara menghitung IPK adalah menjumlahkan hasil perkalian antara nilai huruf dari setiap mata kuliah dengan SKS yang dimilikinya. Hasil dari perkalian ini kemudian dibagi dengan jumlah total SKS dari semua mata kuliah yang telah ditempuh oleh mahasiswa.

Sebagai perbandingan, IPK berbeda dengan IPS. Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah ukuran keberhasilan pada setiap semester tertentu, sedangkan IPK mencakup semua semester. IPS memberikan gambaran tentang pencapaian seseorang dalam satu semester tertentu, sementara IPK memberikan gambaran keseluruhan pencapaian akademis dari awal hingga akhir masa studi.

Total Nilai IPK

FOTO: Siswa Korea Selatan Ikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi
Para siswa menunggu dimulainya ujian masuk perguruan tinggi di Seoul, Korea Selatan, Kamis (3/12/2020). Di tengah pandemi COVID-19, pejabat Korea Selatan mendesak orang untuk tetap di rumah karena sekitar setengah juta siswa mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi. (Kim Hong-Ji/Pool Photo via AP)

IPK adalah nilai rata-rata yang memiliki peran vital sebagai indikator performa dan kinerja sepanjang masa kuliah. Sebagaimana disebutkan dalam buku berjudul Kitab Suci Kuliah (2019) karya Andhika Putra Sudarman, IPK bukan hanya sekadar angka, melainkan merupakan salah satu parameter paling sederhana yang digunakan untuk menilai pencapaian seorang mahasiswa.

Angka IPK ini pada umumnya berkisar antara 1 hingga 4, dengan nilai akhir IPK memiliki peran besar dalam menentukan kelulusan serta predikat yang diperoleh mahasiswa. Bagi mahasiswa program diploma dan sarjana, kelulusan biasanya ditentukan oleh pencapaian IPK di atas nilai minimal tertentu, selain menyelesaikan semua beban belajar yang ditetapkan.

Terdapat tiga predikat kelulusan untuk mahasiswa program diploma dan sarjana:

  1. Memuaskan, yang biasanya dicapai dengan IPK antara 2,76 hingga 3,00.
  2. Sangat Memuaskan, diperoleh dengan IPK antara 3,01 hingga 3,50.
  3. Pujian, yang merupakan prestasi luar biasa dengan IPK di atas 3,50.

Sementara bagi mahasiswa program profesi, spesialis, magister, dan doktor, kriteria kelulusan dan predikat sedikit berbeda:

  1. Memuaskan, pada rentang IPK 3,00 hingga 3,50.
  2. Sangat Memuaskan, dicapai dengan IPK 3,51 hingga 3,75.
  3. Pujian, yang diberikan untuk pencapaian luar biasa dengan IPK di atas 3,75.

IPK adalah bukan hanya mencerminkan pencapaian individu, tetapi juga memberikan gambaran tentang dedikasi, ketekunan, dan kualitas akademis seseorang sepanjang perjalanan studi mereka. Ini menjadi acuan penting bagi institusi pendidikan dan calon penggajian dalam dunia kerja, mencerminkan kompetensi dan keunggulan seorang lulusan dalam bidang studi mereka.

 

Contoh 1

Misalkan seorang mahasiswa bernama Aria mengikuti program sarjana di sebuah universitas. Aria telah menyelesaikan beberapa semester dan mendapatkan hasil evaluasi akademisnya. Di setiap semester, ia mengambil sejumlah mata kuliah dan menerima nilai untuk setiap mata kuliah tersebut. Berikut adalah beberapa nilai yang diperolehnya:

Semester 1:

  1. Mata Kuliah A: A-
  2. Mata Kuliah B: B
  3. Mata Kuliah C: A
  4. Mata Kuliah D: B+

Semester 2:

  1. Mata Kuliah E: A
  2. Mata Kuliah F: A-
  3. Mata Kuliah G: C+
  4. Mata Kuliah H: B

Aria ingin menghitung IPK-nya setelah menyelesaikan dua semester ini. Untuk melakukannya, dia akan mengalikan nilai huruf setiap mata kuliah dengan jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) yang diberikan untuk setiap mata kuliah. Misalnya, jika SKS untuk Mata Kuliah A adalah 3, maka nilai kontribusi Mata Kuliah A pada IPK Aria adalah (3 x 3.67 = 11.01).

Setelah melakukan perhitungan ini untuk semua mata kuliah yang dia ambil, Aria akan menjumlahkan semua nilai kontribusi tersebut dan membaginya dengan total SKS dari semua mata kuliah yang dia ambil. Misalnya, jika total nilai kontribusi adalah 60.5 dan total SKS yang dia ambil adalah 16, maka IPK Aria adalah 60.5 / 16 = 3.78.

Bila demikian, IPK Aria setelah dua semester adalah 3.78. Ini adalah angka yang mencerminkan rata-rata kinerja akademisnya selama dua semester tersebut, dan juga akan menjadi acuan bagi kelulusannya di kemudian hari serta penerimaan predikat yang mungkin diterimanya.

 

Contoh 2

FOTO: Doa Orangtua Siswa saat Ujian Masuk Perguruan Tinggi di Korea Selatan
Para orangtua mengawasi anak-anak mereka menuju ujian masuk perguruan tinggi di depan sebuah sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Kamis (3/12/2020). Pejabat Korea Selatan mendesak orang-orang untuk tetap di rumah selama ujian masuk perguruan tinggi. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Mari ambil contoh seorang mahasiswa bernama Bella yang sedang mengejar gelar sarjana dalam jurusan ilmu komputer di universitas. Bella telah menyelesaikan empat semester dan memiliki sejumlah nilai untuk setiap mata kuliah yang dia ambil. Berikut ini adalah beberapa contoh nilai yang dia peroleh:

Semester 1:

  1. Mata Kuliah Dasar Pemrograman: A-
  2. Matematika Diskrit: B+
  3. Sistem Operasi: A
  4. Bahasa Inggris: A-

Semester 2:

  1. Struktur Data: A
  2. Kalkulus: B
  3. Jaringan Komputer: A-
  4. Statistik: B+

Semester 3:

  1. Algoritma dan Struktur Data: A
  2. Bahasa Pemrograman Lanjutan: A-
  3. Basis Data: B
  4. Komunikasi Teknis: A

Semester 4:

  1. Proyek Akhir: A+
  2. Kecerdasan Buatan: A
  3. Keamanan Sistem: A-
  4. Manajemen Proyek: B

Bella ingin menghitung IPK-nya setelah menyelesaikan empat semester ini. Untuk melakukannya, dia akan mengalikan nilai huruf setiap mata kuliah dengan jumlah SKS yang diberikan untuk setiap mata kuliah. Misalnya, jika SKS untuk Mata Kuliah Dasar Pemrograman adalah 4, maka nilai kontribusi Mata Kuliah Dasar Pemrograman pada IPK Bella adalah (4 x 3.67 = 14.68).

Setelah melakukan perhitungan ini untuk semua mata kuliah yang dia ambil selama empat semester, Bella akan menjumlahkan semua nilai kontribusi tersebut dan membaginya dengan total SKS dari semua mata kuliah yang dia ambil. Misalkan total nilai kontribusi adalah 220.3 dan total SKS yang dia ambil adalah 60. Maka, IPK Bella adalah 220.3 / 60 = 3.67.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya