Liputan6.com, Jakarta - Penyakit diabetes merupakan kondisi kronis yang memengaruhi cara tubuh mengelola gula darah. Saat ini, tidak ada obat atau pengobatan yang dapat menyembuhkan diabetes secara total. Ini termasuk diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin. Sementara diabetes tipe 2 terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif atau tidak memproduksi cukup insulin.
Advertisement
Baca Juga
Meskipun tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, diabetes dapat dikelola dengan baik melalui perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan, dan penggunaan obat-obatan. Kontrol gula darah, diet sehat, dan rutin berolahraga adalah langkah-langkah kunci dalam manajemen diabetes.
Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk merencanakan strategi pengelolaan diabetes yang sesuai. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang penyakit diabetes tidak bisa sembuh total dan cara mencegahnya, Selasa (14/11/2023).
Diabetes Tidak Bisa Sembuh Total
Penyakit diabetes merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Meskipun pengelolaan yang baik dapat membantu mengontrol gejala dan menjaga kadar gula darah dalam batas normal, penting untuk memahami bahwa diabetes tidak memiliki obat yang dapat menyembuhkan sepenuhnya.
Itu artinya penyakit diabetes tidak bisa disembuhkan dan tidak bisa disembuhkan total meskipun penderita mungkin saja turun hingga taraf normal.
Dalam penelitian berjudul Pencegahan dan Pengendalian Diabetes Melitus Melalui Olahraga (2012) oleh Sigit Nugroho, meskipun tidak dapat disembuhkan, diabetes dapat dikelola dengan baik. Penderita dapat menjalani kehidupan normal melalui kontrol gula darah, diet sehat, dan olahraga teratur.
Diabetes terbagi menjadi dua jenis utama, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas, sedangkan diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif atau tidak memproduksi cukup insulin.
Pengelolaan diabetes dapat mencakup perubahan gaya hidup, pengendalian berat badan, diet sehat, dan penggunaan obat-obatan seperti insulin atau obat antidiabetes, diabetes tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Meskipun sejumlah besar orang dengan diabetes dapat mencapai kontrol yang baik atas kadar gula darah mereka melalui langkah-langkah tersebut, perlu diingat bahwa kondisi ini cenderung bersifat kronis.
Dalam sesi Healthy Monday yang digelar Liputan6.com bersama EMC Healthcare pada Senin, 21 November 2022, dokter spesialis bedah vaskular dan endovaskular dari RS EMC Tangerang, Londung Brisman Sitorus, menyatakan penderita diabetes diharuskan untuk terus mengontrol gula darah dan menjaga kesehatan melalui regulasi pola hidup.
"Saya cuma bisa dibilang (penanganan diabetes) diregulasi -- dikelola gula darah dan gaya hidup. Sehingga ya tidak bisa sembuh total," ungkapnya.
Kadar gula darah yang terkontrol dengan baik dapat membantu mencegah komplikasi serius, seperti masalah jantung, gangguan mata, dan gangguan saraf. Namun, bahkan jika seseorang berhasil menjaga kadar gula darahnya dalam batas normal, tetap diperlukan pemantauan rutin dan manajemen berkelanjutan untuk mencegah flare-up atau komplikasi lainnya.
Penting bagi individu yang hidup dengan diabetes untuk berkomunikasi dengan profesional kesehatan mereka, mengikuti rencana pengelolaan yang telah ditetapkan, dan menjalani pemantauan rutin untuk memastikan bahwa kondisinya tetap terkendali. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan diabetes secara total, pengelolaan yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup dan membantu mencegah dampak buruk jangka panjang dari penyakit ini.
Advertisement
Cara Mencegah Menurut Kemenkes RI
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menghadapi tantangan serius terkait diabetes melitus, menempati peringkat ke-4 dalam jumlah penderita terbanyak di dunia. Pada tahun 2000, sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia telah didiagnosis dengan diabetes.
Namun, pada tahun 2006, angka tersebut meningkat drastis menjadi 14 juta orang, di mana hanya setengah dari mereka yang menyadari kondisi kesehatan mereka, dan dari jumlah itu, hanya sekitar 30% yang secara teratur mencari pengobatan.
Perlu dicatat bahwa diabetes melitus bukanlah penyakit yang bisa dianggap remeh, melainkan merupakan kondisi serius dan progresif. Meningkatnya jumlah penderita diabetes di Indonesia, sekitar 14,7% dari penduduk perkotaan dan 7,2% dari penduduk pedesaan terkena dampak penyakit ini.
Laporan terbaru dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa diabetes lebih sering dialami oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas.
Berikut adalah cara mencegah diabetes menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) melansir dari situs website resminya:
1. Menjaga Berat Badan Ideal
Hindari obesitas dengan menjaga berat badan ideal, karena kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama diabetes. Menurunkan berat badan dapat mencegah diabetes hingga 58 persen.
2. Menerapkan Pola Makan Sehat
Atur kembali pilihan makanan, hindari makanan tinggi lemak jenuh, makanan dan minuman kemasan, serta makanan tinggi natrium. Gantilah dengan karbohidrat kompleks, makanan tinggi serat, dan sumber lemak baik.
3. Menjaga Porsi Makan
Takar porsi makan harian, gunakan piring kecil untuk mengurangi konsumsi kalori. Idealnya, makan sedikit tapi sering.
4. Rutin Olahraga
Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, membantu membakar kalori, menyimpan glukosa ke otot, dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.
5. Berhenti Merokok
Berhenti merokok dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, karena nikotin dalam rokok dapat merusak sel pankreas yang memproduksi insulin.
6. Banyak Minum Air Putih
Konsumsi air putih secara rutin untuk mengontrol gula darah dan kadar insulin, mengurangi risiko diabetes.
7. Kelola Stres
Hindari stres yang tinggi dengan istirahat cukup, melakukan aktivitas yang disukai, dan bersosialisasi.
8. Pengelolaan Porsi Makan
Hindari makan dalam porsi besar, karena dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin.
9. Pengecekan Gula Darah Rutin
Lakukan pemeriksaan gula darah secara berkala untuk memonitor dan mendeteksi dini penyakit diabetes.