Koas Adalah Program Profesi bagi Mahasiswa Jurusan Kedokteran, Ini Tahapan Lainnya

Koas adalah program profesi yang harus lakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter yang dilaksanakan di rumah sakit.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 20 Nov 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2023, 11:30 WIB
Koas Adalah Program Profesi bagi Mahasiswa Jurusan Kedokteran, Ini Tahapan Lainnya
Ilustrasi Jurusan Kedokteran Credit: pexels.com/GustavoFring

Liputan6.com, Jakarta Koas adalah istilah yang sering ditemui dalam perguruan tinggi. Secara umum, koas adalah program profesi yang harus lakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter yang dilaksanakan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 tahun hingga 2 tahun.

Dalam pelaksanaannya, koas atau yang dikenal dengan co-ass atau singkatan dari co-assistant ini hanya boleh melakukan tindakan medis di bawah bimbingan dan arahan dari dokter pembimbing (supervisor), karena koas tidak dibenarkan untuk melakukan kegiatan praktik yang sifatnya bersentuhan langsung dengan pasien, mengingat belum memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP).

Supaya lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian koas dan tahapan kedokteran lainnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (20/11/2023).

Koas Adalah

Koas Adalah Program Profesi bagi Mahasiswa Jurusan Kedokteran, Ini Tahapan Lainnya
Ilustrasi dokter/dok. Unsplash Hush Naidoo

Dikutip dari laman resmi Universitas Pendidikan Ganesha, menjelaskan bahwa koas adalah program profesi yang harus lakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter yang dilaksanakan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 tahun hingga 2 tahun. Isitlah ini juga dikenal dengan co-ass atau singkatan dari co-assistant.

Wewenang koas dalam menjalankan praktik di rumah sakit sangat terbatas di mana koas hanya boleh melakukan tindakan medis di bawah bimbingan dan arahan dari dokter pembimbing (supervisor), karena koas tidak dibenarkan untuk melakukan kegiatan praktik yang sifatnya bersentuhan langsung dengan pasien, mengingat belum memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP).

Program koas untuk jurusan kedokteran biasanya akan dirotasi ke beberapa departemen, termasuk spesialis, untuk bisa menguasai ataupun setidaknya berpengalaman pada lingkup rumah sakit dan segala bentuk aktivitasnya.

Bisa dikatakan bahwa koas adalah tahap pengaplikasian ilmu kedokteran dasar yang telah diperoleh pada masa kuliah. Di masa akhir koas terdapat ujian Mini Clinical Evaluation Exercise dimana kamu harus menjalani wawancara dengan dokter preceptor, meresepkan obat untuk pasien, dan memeriksa suatu analisis. Setelah menyelesaikan ujian, kamu akan diwisuda dan mendapatkan gelar Dokter.

Waktu Menjalankan Koas

Seperti yang telah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya, koas sendiri memiliki lama waktu berkisar 1,5 hingga 2 tahun. Dalam pelaksanaan tugasnya di rumah sakit, calon dokter atau dokter muda ini akan mendapat tugas berupa analisis penyakit. Kemudian, hasilnya dipresentasikan di hadapan dokter senior. Bisa dibilang, ini adalah ujian praktik secara langsung.

Secara umum, tugas koas adalah wawancara pasien, membaca hasil rotgen, mengikuti operasi, dan memeriksa bangsal. Apabila waktunya sudah selesai, mereka akan menjalani tahap lanjutan, seperti uji kompetensi.

Tahapan Setelah Koas

Koas Adalah Program Profesi bagi Mahasiswa Jurusan Kedokteran, Ini Tahapan Lainnya
ilustrasi dokter/Photo by rawpixel.com from Pexels

Setelah melakukan koas, mahasiswa jurusan kedokteran masih belum menjadi dokter. Ada tahapan lainnya untuk bisa mendapatkan gelar dokter, yakni:

1. Ujian Kompetensi Dokter Indonesia

Setelah menjalani kuliah kedokteran dan koas, maka tahap selanjutnya adalah mengikuti ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh instansi terkait, salah satunya adalah Kemristekdikti. Ujian ini bertujuan untuk memperoleh SKD atau Sertifikasi Kompetensi Dokter. Calon dokter yang lulus ujian sertifikasi akan kembali diwisuda dan diambil Sumpah Dokternya.

2. Internship

Sedangkan untuk mendapatkan izin membuka tempat praktik, anda harus menjalani magang atau internship agar mendapatkan STR yang sudah dipatenkan. Selama 1 tahun menjalani internship, anda akan bekerja secara langsung di bawah pimpinan dokter senior. Setelah menyelesaikan magang, anda bisa mengurus STR jika ingin membuka klinik. Jika tidak ingin menjalankan praktik sendiri, anda bisa bekerja di rumah sakit ataupun puskesmas.

3. Menempuh Pendidikan Spesialis

Jika belum puas dengan gelar dokter umum, anda bisa menempuh pendidikan spesialis. Masa studi pendidikan spesialis tidak jauh berbeda dengan jurusan ilmu kedokteran, yakni sekitar 4 sampai 5 tahun. Ketika menjalani pendidikan spesialis, anda dapat memilih cabang ilmu kedokteran yang sesuai dengan minat.

Mulai dari spesialis beda, spesialis saraf, spesialis penyakit dalam, jantung, dan lain sebagainya. Tiap-tiap jurusan akan mempelajari bidangnya secara detail untuk menghindari kesalahan praktek. Setelah menyelesaikan pendidikan spesialis, maka anda akan memperoleh gelar baru sesuai dengan bidang yang diambil.

Cara Menjadi Seorang Koas yang Sukses

Koas Adalah Program Profesi bagi Mahasiswa Jurusan Kedokteran, Ini Tahapan Lainnya
Ilustrasi dokter. (Foto: Unsplash/Online Marketing)

1. Penuhi Persyaratan Pendidikan

Pastikan Anda telah menyelesaikan pendidikan medis dasar yang diperlukan untuk memenuhi syarat sebagai koas. Hal ini biasanya melibatkan menyelesaikan kurikulum preklinik dan klinik di perguruan tinggi kedokteran.

2. Pahami Peran Koas

Pelajari dengan baik peran dan tanggung jawab seorang koas di rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat Anda akan berkoas. Pahami harapan dan tugas yang diemban selama masa Koas.

3. Buat Rencana Karir

Tentukan tujuan karir Anda di bidang kedokteran. Apakah Anda tertarik pada spesialisasi tertentu atau tidak. Kemudian rencanakan jalur karir Anda dan identifikasi langkah-langkah yang perlu diambil selama masa koas.

4. Jalin Hubungan dengan Dosen dan Pembimbing

Bentuk hubungan yang baik dengan dosen dan pembimbing di perguruan tinggi kedokteran Anda. Mereka dapat memberikan nasihat yang berharga dan membantu Anda mempersiapkan diri untuk masa koas.

5. Pahami Sistem Kesehatan Lokal

Pelajari sistem kesehatan di wilayah tempat Anda akan berkoas. Pahami struktur organisasi, kebijakan, dan prosedur yang berlaku di rumah sakit atau lembaga kesehatan tersebut.

6. Bersiap untuk Belajar dan Beradaptasi

Masa koas adalah waktu untuk belajar intensif dan beradaptasi dengan lingkungan klinis. Bersiaplah untuk menghadapi tantangan, dan tetap terbuka terhadap pengalaman baru. Anda juga akan berinteraksi dengan berbagai macam pasien. Penting untuk berinteraksi dengan pasien dengan empati dan kepedulian.

7. Kembangkan Keterampilan Praktis

Tingkatkan keterampilan klinis dan praktis Anda. Latihan melakukan pemeriksaan fisik, komunikasi dengan pasien, dan pelajari prosedur medis dasar. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan pasien akan membantu membangun hubungan yang baik antara dokter dan pasien, serta meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan medis yang diberikan.

8. Terlibat dalam Penelitian dan Publikasi

Jika mungkin, terlibatlah dalam penelitian dan publikasikan hasil penelitian Anda. Hal ini dapat meningkatkan profil akademis Anda dan memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu kedokteran.

9. Jaga Keseimbangan Hidup

Meskipun koas membutuhkan dedikasi dan fokus, jangan lupakan pentingnya menjaga keseimbangan hidup. Jaga kesehatan fisik dan mental Anda selama menjalankan koas. Istirahat yang cukup, makan dengan sehat, dan tetap aktif secara fisik. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu merasa terlalu stres atau tertekan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya