Sukses

Kontekstual Adalah Konsep Belajar, Kenali Strategi, Karakteristik dan Komponen Utama

Pendekatan kontekstual juga diartikan sebagai konsep belajar, yang membantu guru mengaitkan pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa.

Liputan6.com, Jakarta Kontekstual adalah pemahaman yang merujuk pada kemampuan seseorang, untuk memahami makna suatu kata, kalimat, atau pesan dengan mempertimbangkan situasi atau konteks, di mana kata-kata tersebut digunakan.

Kontekstual adalah suatu model, yang melibatkan berbagai elemen seperti waktu, tempat, latar belakang budaya, relasi interpersonal, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi interpretasi sebuah pesan. Dalam setiap bentuk komunikasi, kata-kata atau kalimat dapat memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteksnya.

Kontekstual adalah pemahaman yang tidak hanya melihat kata-kata secara terpisah, tetapi juga mengenali bagaimana kata-kata tersebut terintegrasi, dalam situasi yang lebih luas. Oleh karena itu, seseorang dengan pemahaman kontekstual yang baik dapat lebih mudah menangkap nuansa, maksud tersirat, dan makna mendalam dari suatu percakapan.

Penting untuk diingat bahwa konteks tidak hanya terbatas pada lingkungan fisik, tetapi juga melibatkan aspek-aspek psikologis dan sosial. Misalnya dalam konteks percakapan formal, makna suatu kata mungkin berbeda dengan maknanya dalam percakapan informal.

Mengutip jurnal dipublikasikan di Edification Journal Pendidikan Agama Islam Vol. 6, No.2 Januari 2024, contextual secara bahasa dari kata contex yang berarti hubungan, kondisi, keadaan atau suasana. Oleh karena itu constextual adalah segala yang berkaitan dengan keadaan ataupun suasana. Sedangkan contextual teaching and learning (CTL) berarti “kegiatan pembelajaran berdasarkan keadaan tertentu” (Zulaiha 2016:41). Adapun dalam pengertian harfiah, kontekstual berasal dari kata context yang berarti “hubungan, konteks, suasana, dan keadaan konteks” (Masalubu 2018: 123).

Berikut ini pengertian dan strategi pembelajaran kontekstual yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (11/6/2025).

2 dari 5 halaman

Pengertian Kontekstual

Konsep belajar dengan pendekatan kontekstual mewakili suatu pendekatan ilmiah, di mana individu belajar melalui pengalaman langsung dan penerapan konsep yang dipelajari, bukan hanya memahaminya secara pasif. Pendekatan ini juga dapat diartikan sebagai metode pembelajaran, yang memungkinkan guru menghubungkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. Selain itu, pendekatan kontekstual mendorong siswa untuk menjalin keterkaitan, antara pengetahuan yang dimilikinya dengan aktivitas sehari-hari mereka.

Dalam konteks pembelajaran kontekstual, peran guru tidak hanya terbatas pada penyampaian informasi, melainkan lebih menitikberatkan pada bimbingan siswa, dalam menemukan pengetahuan dan keterampilan baru melalui pengalaman belajar pribadi mereka. Pendekatan ini menekankan pada kemandirian siswa, dan penggunaan pengetahuan dalam konteks praktis, bukan sekadar memahami apa yang diajarkan oleh guru.  

Kontekstual adalah konsep belajar. Mengutip buku Konsep Belajar dan Pembelajaran Suatu Ulasan Teoretis dan Empiris (2023) karya Gaffar Hafiz Sagala sebagian besar pakar memaknai belajar dengan mengekspresikan perubahan atau potensi perubahan pada perilaku menjadi perilaku yang lebih stabil dan matang yang terjadi baik pada seseorang maupun kelompok individu (Alexander et al., 2009; Borger & Seaborne, 1982; Bower et al., 1981; Saljo, 2009)

Berikut ini terdapat beberapa pengertian menurut para ahli diantaranya:

Metode tersebut adalah sistem yang dipakai, untuk mendorong siswa dalam menciptakan suatu hubungan. Hubungan antara pengetahuan yang telah dimiliki, kemudian diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran kontekstual adalah proses pendidikan, yang digunakan untuk menolong anak didik dalam melihat makna suatu pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya. Cara yang dipakai adalah dengan menggabungkan subjek-subjek akademik, untuk dipelajari dan dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran kontekstual disebutkan sebagai suatu pendekatan pembelajaran, yang menekankan pada proses keterlibatan anak didik secara penuh. Untuk menemukan materi yang dipelajari, sehingga mendorong anak didik menerapkan pada kehidupan nyata.

Suherman menyebutkan bahwa ini merupakan sistem pembelajaran, yang diawali dengan melihat contoh kejadian nyata, khususnya yang dialami siswa. Kemudian diangkat sebagai pembahasan konsep yang sedang dipelajari, dalam hal ini anak didik mampu menerapkan dan mempraktekkan, bercerita, dialog hingga tanya jawab.

3 dari 5 halaman

Strategi dan Langkah

Dalam strategi pembelajaran kontekstual, guru memainkan peran kunci dengan membawa siswa ke dalam dunia pemecahan masalah sehari-hari. Ini tidak hanya mencakup menyajikan kasus yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetapi juga menantang mereka untuk menghadapi tantangan-tantangan, yang sering mereka temui di lingkungan sekitar mereka. Setelah diperkenalkan dengan kasus atau masalah, siswa tidak hanya diarahkan untuk mencari solusi, tetapi juga didorong untuk menggali informasi dari berbagai sumber yang dapat diakses. Ini menciptakan suasana pembelajaran kolaboratif, di mana siswa belajar untuk bekerja bersama, membagikan ide, dan memanfaatkan keahlian mereka masing-masing.

Pemilihan lingkungan pembelajaran menjadi aspek penting dalam strategi ini. Guru secara sengaja memilih tempat-tempat yang dapat meningkatkan pemahaman materi, seperti lingkungan sekolah yang diubah menjadi laboratorium pembelajaran, perpustakaan dengan sumber daya yang kaya, atau kunjungan ke museum yang mendukung konsep yang diajarkan. Peran guru dalam strategi ini bukan hanya sebagai pengajar tetapi lebih sebagai pembimbing. Siswa diberdayakan untuk mengambil peran aktif, dalam proses pembelajaran mereka sendiri, dengan guru memberikan arahan, memberikan pertanyaan yang memicu pemikiran kritis, dan memberikan bimbingan sesuai kebutuhan.

Mengutip jurnal yang dipublikasikan di Lencana: Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan Vol.1, No.1 Januari 2023, pembelajaran kontekstual merupakan salah satu pembelajaran yang menekankan bahwa siswa harus mengetahui implementasi dari pengetahuan yang diperolehnya sehingga pengetahuan tersebut akan bermakna bagi siswa. Pengetahuan yang dimiliki siswa harusmemiliki kaitan dengan dunia nyata atau keseharian siswa.

Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual

  1. Guru tidak hanya memperkenalkan konsep, tetapi juga mengaitkannya dengan tokoh-tokoh yang memiliki dampak dalam bidang mata pelajaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran, dan memotivasi mereka dengan melihat aplikasi nyata.
  2. Sebelum memulai materi pembelajaran, guru merumuskan dengan jelas manfaat dan tujuan dari materi tersebut. Langkah ini membantu siswa mengidentifikasi relevansi materi dengan kehidupan mereka, serta memberikan motivasi ekstra untuk belajar.
  3. Siswa tidak hanya dibiarkan mencari solusi, tetapi juga didorong untuk menjalani proses eksplorasi tanpa hambatan.
  4. Guru memberikan timbal balik konstruktif untuk memandu siswa dalam menemukan cara belajar yang paling efektif sesuai dengan gaya pembelajaran mereka.
  5. Guru tetap menjadi pembimbing selama siswa menjalani proses pembelajaran mandiri. Dengan memberikan arahan dan dukungan, guru membantu siswa mengatasi hambatan, dan memastikan bahwa eksplorasi mereka tetap terarah pada tujuan pembelajaran.

Melansir jurnal yang dipublikasikan di EDUGAMA: Jurnal Kependidikan Dan Sosial KeagamaanVol.08 No.02 Desember 2022, pembelajaran kontekstual sebagai inovasi yang mengedepankan pemanfaatan sumber belajar yang multi situs dan berkaitan dengan sosio-context masyarakat merupakan pilihan yang strategis untuk pencapaian tujuan pendidikan multikultural dan belajar untuk penemuan.

Model pembelajaran kontekstual merupakan pilihan yang strategis untuk pencapaian tujuan pendidikan multikultural karena didukung oleh ide pendidikan multikultural yang sudah menjadi komitmen global (sesuai rekomendasi UNESCO pada bulan Oktober 1994 di Jenewa).

 

4 dari 5 halaman

Karakteristik dan Komponen

Pendekatan kontekstual sebagai metode pembelajaran yang mencerminkan keberagaman situasi nyata, di mana mengusung sejumlah karakteristik utama, yang memperkaya pengalaman belajar siswa:

  1. Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan menarik. Ini dapat melibatkan penggunaan metode-metode kreatif, permainan peran, atau pendekatan multimedia yang menyegarkan.
  2. Siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga dilatih untuk mengaplikasikannya dalam situasi kehidupan sehari-hari. Ini mendorong siswa untuk memahami relevansi konsep-konsep akademis dengan dunia nyata.
  3. Setiap tugas yang diberikan tidak hanya dianggap sebagai pekerjaan rumah rutin. Sebaliknya, tugas-tugas ini dirancang untuk mencerminkan tantangan nyata, yang dapat ditemui siswa di masa depan, serta memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang berguna.
  4. Setiap pengalaman pembelajaran diarahkan, untuk memiliki dampak yang bermakna bagi siswa. Guru berusaha menjadikan setiap pembelajaran, sebagai peristiwa yang meninggalkan kesan dan pemahaman yang mendalam.

Pendekatan kontekstual dibentuk oleh beberapa komponen kunci, yang mendefinisikan esensi dari pendekatan ini:

1. Konstruktivisme, di mana siswa tidak hanya menerima informasi, melainkan diberdayakan untuk menjadi konstruktor pengetahuan dan keterampilan mereka sendiri, menggunakan dan mengembangkan pikiran mereka.

2. Inquiry, membuat siswa didorong untuk menjadi penjelajah pengetahuan mereka sendiri, menggali topik lebih dalam melalui proses penyelidikan dan eksplorasi.

3. Pertanyaan (Questioning) yaitu keterampilan bertanya ditanamkan dalam siswa. Dengan mengajukan pertanyaan, siswa mengembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan analisis.

4. Komunitas Pembelajaran(Learning Community), yaitu pembentukan masyarakat belajar heterogen, dalam menggambarkan upaya untuk menciptakan lingkungan inklusif di kelas, yang membuat siswa belajar satu sama lain.

5. Modeling, di mana guru berperan sebagai model yang memberikan contoh, membimbing siswa dalam pengembangan pemahaman mereka.

5 dari 5 halaman

Q & A

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kontekstual?

Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan belajar yang mengaitkan materi pelajaran dengan situasi kehidupan nyata siswa. Tujuannya agar siswa bisa memahami makna materi melalui pengalaman langsung dan relevansi dengan kehidupan sehari-hari.

Mengapa pendekatan kontekstual penting dalam dunia pendidikan?

Karena pendekatan ini membantu siswa:

- Menghubungkan pelajaran dengan pengalaman pribadi

- Meningkatkan motivasi belajar

- Mendorong pembelajaran aktif dan pemahaman yang lebih mendalam

- Membentuk keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah

Apa saja strategi utama dalam pembelajaran kontekstual?

Strategi pembelajaran kontekstual meliputi:

- Kegiatan belajar berbasis masalah (problem-based learning)

- Kerja kelompok atau kolaboratif

- Refleksi dan diskusi kelas

- Belajar melalui pengalaman langsung (experiential learning)

- Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

Apa ciri-ciri atau karakteristik pembelajaran kontekstual?

Karakteristik utama pembelajaran kontekstual antara lain:

-Belajar dimulai dari masalah nyata

- Terjadi interaksi aktif antara guru dan siswa

- Penilaian bersifat autentik, bukan hanya tes tertulis

- Menekankan keterlibatan siswa secara penuh

- Mengintegrasikan berbagai mata pelajaran (interdisipliner)

Apa saja komponen utama dari pendekatan kontekstual menurut ahli? 

Menurut Johnson (2002), terdapat 7 komponen utama dalam pembelajaran kontekstual:

1. Konstruktivisme – siswa membangun sendiri pengetahuannya

2. Inkuiri – siswa aktif mencari dan menemukan informasi

3. Bertanya (Questioning) – sebagai strategi utama dalam pembelajaran

4. Masyarakat belajar (Learning Community) – belajar melalui interaksi sosial

5. Pemodelan (Modeling) – guru memberi contoh atau demonstrasi

6. Refleksi (Reflection) – siswa mengevaluasi proses dan hasil belajar

7. Penilaian autentik (Authentic Assessment) – menilai keterampilan nyata siswa