Liputan6.com, Jakarta Kata kiasan merupakan salah satu bentuk majas atau gaya bahasa yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Sebagai sebuah majas, kata kiasan digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang lebih menarik dan kreatif daripada menggunakan kata-kata biasa. Kata kiasan sering digunakan dalam cerita, puisi, lagu, dan bahkan percakapan sehari-hari.
Baca Juga
Advertisement
Memahami kata kiasan sangat penting agar dapat menginterpretasikan pesan yang ingin disampaikan dengan tepat. Karena kata kiasan tidak dapat diartikan secara harfiah, kita perlu melihat konteks dan makna di balik kata-kata tersebut. Misalnya, kata kiasan "matahari terbit" dapat diinterpretasikan sebagai seorang pemimpin yang memiliki kekuatan dan kecerdasan yang cerah seperti sinar matahari terbit.
Ada beberapa jenis kata kiasan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia, seperti perumpamaan, hiperbola, metafora, simile, dan lain-lain. Setiap jenis kata kiasan memiliki ciri khas masing-masing dalam penggunaannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai contoh kalimat dan artinya untuk membantu pembaca memahami kata kiasan secara lebih mendalam.
Dengan memahami kata kiasan, kita dapat menikmati karya sastra dan puisi dengan lebih baik serta merespon pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dengan lebih tepat. Untuk memahami lebih dalam tentang kata kiasan, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (23/11/2023).
Memahami Pengertian Kata Kiasan
Kata kiasan merujuk pada salah satu jenis gaya bahasa yang digunakan dalam komunikasi untuk memberikan makna yang lebih dalam secara tidak langsung. Dalam penggunaannya, kata kiasan sering kali mengandung makna yang berbeda dari makna konvensional yang terkandung dalam kata atau kalimat tersebut.
Penggunaan kata-kata atau kalimat yang bersifat kiasan sering digunakan dalam sastra, puisi, teater, musik, dan juga dalam percakapan sehari-hari. Tujuannya adalah untuk mewakili suatu konsep atau gagasan dengan cara yang lebih rumit atau berbeda, sehingga dapat menarik minat pembaca atau pendengar.
Beberapa contoh kata kiasan yang umum ditemui antara lain adalah perumpamaan, metafora, personifikasi, dan simile. Perumpamaan adalah suatu bentuk kiasan yang membandingkan dua hal yang berbeda dengan menggunakan partikel 'seperti' atau 'bagai'.
Metafora, di sisi lain, adalah suatu bentuk kiasan yang mendeskripsikan suatu hal atau konsep dengan menggunakan kata atau frasa yang sebenarnya berbeda. Sedangkan simile adalah suatu bentuk kiasan yang menggunakan kata atau frasa tertentu untuk membandingkan dua hal yang berbeda dengan kata 'sebagai'.
Dengan memahami pengertian kata kiasan dan penggunaannya, kita dapat memperkaya bahasa kita sendiri dan juga memahami makna yang terkandung di balik kata-kata atau kalimat dalam ranah kiasan.
Advertisement
Jenis Kata Kiasan
Kata kiasan, juga dikenal sebagai perumpamaan, adalah bentuk ekspresi linguistik yang menggunakan perbandingan atau analogi untuk menyampaikan pesan atau makna tambahan secara implisit. Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa jenis kata kiasan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai jenis-jenis kata kiasan.
1. Metafora
Metafora adalah sebuah gaya bahasa yang menarik perbandingan antara dua hal yang berbeda namun memiliki kesamaan dalam suatu kalimat atau tulisan. Kata kiasan ini sering digunakan untuk memperkaya makna sebuah ungkapan dengan cara memberikan gambaran yang lebih hidup atau dengan menggunakan perumpamaan yang dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
Contoh penggunaan metafora dapat ditemukan dalam puisi, lagu, cerpen, dan bahkan dalam percakapan sehari-hari. Metafora dapat memberikan dimensi baru pada pengertian suatu kata atau objek, sehingga membantu menyampaikan ide atau perasaan dengan lebih kuat dan jelas.
Dalam metafora, kata atau objek yang digunakan tidak dimaksudkan secara harfiah. Misalnya, jika seseorang mengatakan bahwa "cinta adalah bunga yang mekar," mereka tidak sedang berbicara tentang bunga secara harfiah, melainkan menyampaikan bahwa cinta memiliki keindahan dan perkembangan yang sama seperti bunga yang sedang mekar.
2. Perumpamaan
Perumpamaan merupakan salah satu bentuk majas atau gaya bahasa yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Perumpamaan adalah perbandingan suatu hal dengan hal lain yang memiliki kesamaan atau persamaan tertentu. Biasanya, perumpamaan menggunakan kata "seperti" atau "bagai" untuk menyampaikan perbandingan tersebut.
Perbedaan utama antara perumpamaan dan metafora terletak pada penggunaan kata-kata yang eksplisit. Dalam perumpamaan, perbandingan antara dua hal sering kali diungkapkan secara langsung, sehingga pembaca atau pendengar dapat dengan jelas melihat hubungan antara dua hal tersebut.
Contoh penggunaan perumpamaan adalah "Rumahmu demi keramahan dan keakraban seperti hotel berbintang" atau "Ia bekerja pagi hingga sore bagai kuda yang tak pernah lelah."
Sementara itu, metafora juga merupakan bentuk majas atau gaya bahasa yang sering digunakan. Namun, perbedaannya terletak pada penggunaan kata-kata yang lebih implisit. Metafora mengungkapkan perbandingan antara dua hal tanpa menggunakan kata-kata seperti "seperti" atau "bagai".
Contoh penggunaan metafora adalah "Cinta adalah api yang membakar hati" atau "Pena adalah senjata yang bisa menghancurkan duka."
Dalam metafora, pembaca atau pendengar dituntut untuk menangkap makna dalam perbandingan tersebut melalui imajinasi atau pemahaman terhadap konteks kalimat tersebut.
Dalam kesimpulan, perumpamaan adalah perbandingan antara dua hal yang diungkapkan secara langsung dengan menggunakan kata-kata seperti "seperti" atau "bagai". Sementara itu, metafora adalah perbandingan antara dua hal yang diungkapkan secara implisit tanpa menggunakan kata-kata perbandingan.
3. Hiperbola
Hiperbola adalah salah satu figura retorika atau gaya bahasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kata kiasan ini digunakan dengan maksud untuk memperkuat pesan atau gambaran yang ingin disampaikan oleh penutur. Hiperbola biasanya digunakan untuk memberikan efek dramatis atau ekspresif pada suatu pernyataan.
Hiperbola dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk dalam sastra, pidato, cerita, atau dalam percakapan sehari-hari. Contoh penggunaan hiperbola dapat ditemukan dalam ungkapan seperti "Saya sudah memberi tahu kamu sejuta kali!" yang berarti bahwa penutur telah menyampaikan pesannya berkali-kali, atau "Aku amat sangat lapar" yang mengekspresikan tingkat kelaparan yang ekstrem.
Dalam penggunaan hiperbola, penutur sering kali menggunakan perbandingan yang berlebihan untuk menggambarkan situasi atau perasaan yang mereka alami. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian pendengar atau pembaca, serta memberikan efek yang kuat pada pernyataan tersebut.
Secara keseluruhan, hiperbola merupakan kata kiasan yang penuh dengan ekspresi yang dibuat berlebihan untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan oleh penutur. Dengan menguasai penggunaan hiperbola, seseorang dapat menyampaikan pesannya dengan lebih kuat dan efektif.
4. Personifikasi
Satu jenis kata kiasan yang umum digunakan adalah personifikasi. Personifikasi adalah proses memberikan sifat manusia kepada objek tak hidup atau makhluk tak bernyawa. Ini memberi kesan bahwa objek tersebut memiliki kemampuan manusia seperti berpikir, merasa, atau bertindak seperti manusia.
Contoh personifikasi dapat ditemukan dalam sastra, puisi, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, "Angin mendesah di antara pepohonan" atau "Bunga tersenyum menyambut matahari pagi". Dalam contoh-contoh ini, angin dan bunga diberikan atribut manusia seperti mampu mengeluarkan suara dan mengekspresikan emosi.
Personifikasi memberikan efek dramatis atau imajinatif dalam penggambaran atau deskripsi objek atau makhluk tak bernyawa. Ini membantu pembaca atau pendengar untuk lebih memahami dan mengaitkan diri dengan objek yang digambarkan. Dalam puisi, personifikasi juga dapat digunakan untuk menciptakan gambaran atau suasana yang lebih hidup dan emosional.
Dengan menggunakan personifikasi, pengarang dan penulis dapat memperkuat gambaran yang ingin mereka sampaikan kepada pembaca atau pendengar. Hal ini dapat meningkatkan kualitas dan daya tarik karya sastra.
5. Sinekdok
Sinekdok adalah salah satu bentuk retorika yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Sinekdok merupakan sebuah majas yang digunakan untuk menyampaikan makna atau ide dengan cara menggantikan sebuah kata dengan sebuah bagian dari kata tersebut, atau sebaliknya, menggantikan sebuah bagian dengan keseluruhan. Sinekdoke dibedakan menjadi dua, yakni sinekdoke totem pro parte dan sinekdoke pars pro toto.
Sinekdok totem pro parte adalah penggunaan bagian untuk mewakili keseluruhan. Contohnya adalah ketika kita menggunakan kata "kapal" untuk merujuk pada semua jenis kapal di laut. Kapal hanyalah salah satu bagian dari keseluruhan jenis kapal, namun kata tersebut digunakan untuk menggambarkan kelompok keseluruhan kapal yang ada.
Sinekdok pars pro toto adalah bentuk sebaliknya, di mana digunakan keseluruhan untuk mewakili bagian. Contohnya adalah ketika kita menggunakan kata "Indonesia" untuk merujuk pada semua penduduk yang tinggal di Indonesia. Indonesia sebagai sebuah negara digunakan untuk mewakili seluruh orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Sinekdok adalah salah satu cara yang sering digunakan dalam bahasa untuk menyampaikan makna yang lebih efektif dan menarik. Dalam menulis artikel tentang kata kiasan, penting untuk memahami penggunaan sinekdok secara tepat agar ide atau makna yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.
Contoh Kalimat Kiasan dan Artinya
Kata kiasan adalah sebuah ungkapan atau perumpamaan yang digunakan untuk menyampaikan makna secara tidak langsung. Kata kiasan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam percakapan maupun dalam tulisan. Contoh-contoh penggunaan kata kiasan dalam kalimat dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang makna dan penggunaannya. Untuk memahami arti kata kiasan dan bagaimana penggunaannya dalam kalimat, simak contoh-contoh berikut:
1. Contoh Kalimat Kiasan yang Mengandung Gaya Bahasa Metafora
Kata kiasan merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu jenis gaya bahasa dalam kata kiasan adalah metafora, yaitu penggunaan kata atau ungkapan secara tidak harfiah untuk menggambarkan suatu situasi atau benda. Berikut adalah contoh-contoh kalimat kiasan yang mengandung gaya bahasa metafora beserta penjelasan artinya:
a. "Dia adalah mentari dalam hidupku."
Kalimat ini menggambarkan bahwa orang yang dimaksud memiliki peranan yang sangat penting dan memberikan cahaya serta kehangatan dalam hidup seseorang.
b. "Bisnis itu adalah lautan yang dalam."
Ungkapan ini menunjukkan bahwa dunia bisnis sangat luas dan kompleks, dengan segala tantangan dan risiko yang harus dihadapi.
c. "Hatinya busuk dan kelam."
Kalimat ini menggambarkan bahwa hati seseorang penuh dengan kebencian dan kegelapan, tidak ada cahaya atau kebaikan yang ada di dalamnya.
d. "Suaranya adalah angin yang berhembus di pagi hari."
Ungkapan ini menyiratkan bahwa suara orang tersebut sangat lembut dan menyejukkan seperti angin sejuk di pagi hari.
e. "Cintamu adalah bunga mawar yang berduri."
Kalimat ini menggambarkan bahwa cinta yang dimaksud memiliki keindahan yang menarik, tetapi juga memiliki banyak kesulitan dan tantangan yang harus dihadapi.
Dalam penggunaan kata kiasan dengan gaya bahasa metafora, pemahaman makna secara tidak langsung dan penggambaran yang hidup dapat menggugah emosi pembaca atau pendengar.
2. Contoh Kalimat Kiasan yang Mengandung Gaya Bahasa Perumpamaan
Perumpamaan merupakan salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Gaya bahasa ini menggunakan kata kiasan atau perbandingan untuk menggambarkan suatu hal secara lebih gamblang. Berikut ini adalah lima contoh kalimat kiasan yang mengandung gaya bahasa perumpamaan beserta penjelasan artinya:
a. Hujan deras turun bagai air terjun.
Kalimat ini menggambarkan hujan yang turun dengan sangat deras sehingga terlihat seperti air terjun yang mengalir dengan kuat.
b. Dia tangguh bak pohon kelapa yang kokoh.
Kalimat ini menggambarkan seseorang yang kuat dan tahan banting seperti pohon kelapa yang memiliki batang yang kokoh.
c. Matanya tajam seperti elang yang mencari mangsanya.
Kalimat ini menggambarkan seseorang yang memiliki pandangan tajam dan cermat seperti elang yang mencari mangsa dari kejauhan.
d. Keramik itu licin seperti es saat musim dingin.
Kalimat ini menggambarkan permukaan keramik yang halus dan licin seperti es yang terbentuk saat terjadi musim dingin.
e. Suara gong itu nyaring seperti dentingan kaca yang pecah.
Kalimat ini menggambarkan suara gong yang sangat nyaring dan mengejutkan seperti suara dentingan kaca yang pecah.
Melalui penggunaan kalimat kiasan seperti di atas, pembaca dapat dengan mudah memahami dan membayangkan gambaran yang ingin disampaikan sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam tulisan menjadi lebih hidup dan menarik.
3. Contoh Kalimat Kiasan yang Mengandung Gaya Bahasa Hiperbola
Gaya bahasa hiperbola adalah salah satu bentuk kata kiasan yang digunakan untuk memberikan efek yang berlebihan dalam suatu pernyataan. Melalui penggunaan retorika yang berlebihan, hiperbola sering digunakan untuk menyuarakan perasaan atau memberikan penekanan yang kuat pada suatu hal. Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat kiasan yang mengandung gaya bahasa hiperbola dan penjelasan artinya:
a. "Ia makan sepiring nasi dalam sekali suap."
Kalimat ini menggambarkan betapa banyaknya nasi yang dimakan oleh seseorang dalam satu waktu. Hiperbola digunakan untuk menekankan jumlah yang berlebihan.
b. "Dia memenangkan perlombaan dengan kecepatan kilat."
Kalimat ini mencerminkan kecepatan yang luar biasa dari seseorang dalam memenangkan perlombaan. Hiperbola digunakan untuk memperkuat makna bahwa orang tersebut benar-benar sangat cepat.
c. "Kau memiliki lengan yang kuat seperti baja."
Kalimat ini menggambarkan kekuatan seseorang dengan membandingkannya dengan kekuatan baja. Hiperbola digunakan untuk memberikan efek yang berlebihan dalam menggambarkan kekuatan tersebut.
d. "Ia menangis sebanyak sungai yang mengalir."
Kalimat ini menggambarkan betapa banyaknya air mata yang keluar dari seseorang yang menangis. Hiperbola digunakan untuk menyuarakan intensitas dan jumlah yang berlebihan.
e. "Toko itu selalu ramai seperti semut di sore hari."
Kalimat ini menggambarkan betapa sibuknya toko tersebut karena banyaknya pengunjung. Hiperbola digunakan untuk memberikan gambaran yang berlebihan tentang tingkat kepadatan keramaian di toko tersebut.
Dengan menggunakan gaya bahasa hiperbola dalam kalimat kiasan ini, penulis bisa memberikan kesan yang lebih dramatis, kuat, dan memikat pada pembaca.
4. Contoh Kalimat Kiasan yang Mengandung Gaya Bahasa Personifikasi
Kalimat kiasan adalah penggunaan kata-kata yang tidak memiliki makna harfiah, tetapi digunakan untuk memberikan gambaran atau pengertian yang lebih kuat atau menarik. Salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam kalimat kiasan adalah personifikasi, di mana benda mati diberikan sifat-sifat manusia. Berikut adalah 5 contoh kalimat kiasan yang mengandung gaya bahasa personifikasi beserta penjelasan artinya:
a. "Bunga-bunga itu tersenyum saat matahari menyapa."
Arti: Dalam kalimat ini, bunga-bunga diberikan atribut manusia yaitu mampu tersenyum. Ini menggambarkan kesan bahwa bunga-bunga menjadi hidup dan bersemangat saat matahari muncul.
b. "Buku-buku di rak menjerit minta dibaca."
Arti: Kalimat ini memberikan kesan bahwa buku-buku di rak memiliki hasrat atau keinginan untuk dibaca. Meskipun buku adalah benda mati, penggunaan personifikasi memberikan makna yang lebih kuat tentang kekuatan daya tarik bacaan.
c. "Angin malam melambaikan tangan dengan lembut."
Arti: Melalui kalimat ini, angin malam diibaratkan sebagai manusia yang dapat melambaikan tangan dengan lembut. Personifikasi ini memberikan gambaran bahwa angin malam memiliki sifat ramah dan menenangkan.
d. "Matahari sedih bersembunyi di balik awan."
Arti: Dalam kalimat ini, matahari diibaratkan memiliki perasaan sedih ketika terhalang oleh awan. Personifikasi ini memberikan kesan bahwa matahari memiliki emosi dan mampu menyembunyikan diri.
e. "Pelangi tersenyum di ufuk timur."
Arti: Dalam kalimat ini, pelangi digambarkan sebagai objek yang mampu tersenyum. Personifikasi ini menciptakan suasana riang yang kuat dan memberikan gambaran bahwa pelangi membawa kebahagiaan dan keindahan.
5. Contoh Kalimat Kiasan yang Mengandung Gaya Bahasa Sinekdok
Kalimat kiasan adalah gaya bahasa yang menggunakan penyimpangan makna atau pemaknaan simbolis untuk menyampaikan suatu pesan secara lebih efektif. Salah satu jenis kalimat kiasan adalah kiasan sinekdok, yang menggunakan bagian untuk menggambarkan keseluruhan. Berikut adalah 5 contoh kalimat kiasan yang mengandung gaya bahasa sinekdok:
a. "Sang petani merawat setiap mata air di kebunnya dengan penuh kasih, menyirami tanahnya dengan keringatnya sendiri."
Artinya: Mata air di kebun melambangkan semua sumber air yang ada di kebun, sedangkan penyiraman dengan keringatnya sendiri melambangkan usaha keras petani untuk merawat kebunnya.
b. "Bulan purnama menyaksikan langkah-langkah pelaut yang berlayar di samudra luas, merangkai cerita di setiap gelombang yang memayungi perjalanan mereka."
Artinya: Bulan purnama melambangkan malam secara keseluruhan, sementara langkah-langkah pelaut dan gelombang melambangkan perjalanan mereka di seluruh samudra.
c. "Dengan tangan terbuka, pemimpin tersebut menyambut seluruh warga negaranya ke dalam rumahnya yang megah."
Artinya: Tangan terbuka melambangkan sikap ramah dan penerimaan, sementara rumah yang megah melambangkan negara tersebut secara keseluruhan.
d. "Daun kering menari-nari di bawah bayangan pepohonan rindang, menyusun tarian musim gugur yang begitu indah."
Artinya: Daun kering melambangkan seluruh musim gugur, sementara bayangan pepohonan rindang melambangkan lingkungan alam tempat tarian musim gugur terjadi.
Advertisement