6 Hak Suami Terhadap Istri dalam Islam, Lengkap dengan Kewajibannya

Hak suami terhadap istri dalam Islam adalah memberikan nafkah lahir batin, ditaati dalam segala hal, hingga memberikan mut'ah.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 01 Des 2023, 20:15 WIB
Diterbitkan 01 Des 2023, 20:15 WIB
6 Hak Suami Terhadap Istri dalam Islam, Lengkap dengan Kewajibannya
Siapa sangka ternyata 3 hal sederhana ini bermakna jauh sekali dari yang dikira untuk hubungan suami istri di kala Ramadan? (Foto: freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Hak suami terhadap Istri dalam islam penting untuk diketahui oleh pasangan suami istri. Dalam membina kehidupan berumah tangga ada hak suami terhadap istri yang harus dipenuhi. Selain hak, ada juga kewajiban suami atas istrinya.

Dalam Islam, hak suami terhadap istri bahkan telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadis. Untuk itu, hak-hak suami terhadap istri ini harus dimengerti dan dilaksanakan dengan adil, seimbang, serta saling menghargai.

Hak dan kewajiban suami istri dalam berumah tangga saling berkaitan dan melengkapi. Apabila suami maupun istri tidak melaksanakan hak dan kewajibannya tersebut, maka akan menyebabkan masalah dan ketidakadilan dalam rumah tangga.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai hak suami terhadap istri dalam Islam dan kewajibannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/12/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hak Suami Terhadap Istri dalam Islam

6 Hak Suami Terhadap Istri dalam Islam, Lengkap dengan Kewajibannya
Ilustrasi keluarga muslim sedang buka puasa (Sumber: Freepik)

1. Ditaati dalam Segala Hal

Hak suami terhadap istri dalam Islam yang pertama adalah ditaati dalam segala hal, kecuali dalam hal bermaksiat kepada Allah SWT. Karena memang tidak ada ketaatan terhadap siapapun dalam bermaksiat dan ingkar kepada Allah SWT.

Sungguh sebuah kemuliaan dan keberuntungan seorang suami yang istrinya selalu mendengar dan menyaring setiap apa yang diucapkan, menaati setiap apa yang diperintahkan. Oleh karena itu, suami adalah orang yang paling besar haknya terhadap istrinya.

Dalam satu hadits yang mulia, Hakim meriwayatkan dari Aisyah Radiyallahu 'Anha, ia berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap perempuan?’ Beliau bersabda, ‘Suaminya.’ Lalu saya bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap laki-laki?’ Beliau menjawab, ‘Ibunya.’"

Maka sudah menjadi tugas dari seorang istri untuk memuliakan suaminya dan memanjakannya.

2. Memberi Nafkah Lahir dan Batin

Hak suami terhadap istri yang berikutnya adalah hak agar istrinya memberikan nafkah dunia dan akhirat kepada suaminya. Suami berhak mendapatkan nafkah jasmani, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan biaya hidup dari isterinya, sesuai dengan kemampuan dan kewajiban isterinya. Suami juga berhak mendapatkan nafkah batin, seperti cinta, kehalusan, kesetiaan, dan pelayanan seksual dari istrinya, sesuai dengan kebutuhan dan hak-hak suaminya. Hal ini sebagaimana firman Allah,

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (QS. Al-Baqarah: 228).

3. Tidak Mengizinkan Orang Lain Masuk ke Rumah Tanpa Seizin Suami

Hak suami terhadap istri yang lainnya adalah agar istrinya tidak mengizinkan orang lain masuk ke rumah tanpa persetujuannya. Istri tidak boleh mempersilakan orang luar, baik laki-laki maupun perempuan, masuk ke rumah suaminya tanpa sepengetahuannya, kecuali ada hal yang mendesak atau darurat. Sebagaimana hadis Rasulullah,

“Janganlah seorang istri memberikan izin kepada siapa pun untuk masuk ke dalam rumah suaminya kecuali atas izinnya.” (HR. Ath-Thabrani).

4. Mendapat Mahar dari Istri

Hak suami terhadap istri yang berikutnya adalah hak agar istrinya memberikan mahar kepada suaminya. Mahar adalah harta yang diberikan oleh suami kepada isterinya sebagai tanda hormat dan pengakuan atas dirinya. Mahar adalah hak wajib isteri yang tidak boleh diambil kembali oleh suami, kecuali dengan persetujuan isteri. Sebagaimana firman Allah SWT,

“Berikanlah kepada wanita-wanita (yang kamu nikahi) maskawinnya (mahar) dengan penuh kerelaan.” (QS. An-Nisa: 4).

5. Istri Menjaga Dirinya dan Harta Suami Ketika Suami tidak Ada

"Sebaik-baik perempuan ialah bila engkau pandang menyenangkan engkau, bila engkau perintah ia taat padamu, dan jika engkau tinggal di belakang, ia menjagamu pada dirinya dan hartanya." (Al-Hadits)

Seperti halnya ketika suami tidak ada, istri harus menjaga harta suaminya, tidak menggunakannya kecuali dengan izin suaminya, kecuali hal-hal yang sudah disepakati bersama sebelumnya, demi mencapai keridhaan suaminya. Akan tetapi, suami sudah seharusnya juga tahu betul posisi istri, janganlah sampai membuat istri mengambil hartanya tanpa sepengetahuannya yang disebabkan karena kekikirannya.

6. Mendapat Mut'ah

Hak suami terhadap istri dalam Islam yang selanjutnya adalah hak agar istrinya memberikan mut’ah kepada suaminya jika bercerai. Mut’ah adalah pemberian yang diberikan oleh suami kepada isterinya yang diceraikannya sebagai bentuk kasih sayang dan penenang atas kesedihan yang dialaminya. Mut’ah adalah hak istri yang tidak boleh ditolak oleh suami, kecuali dengan persetujuan isteri. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT,

“Dan berilah perempuan-perempuan yang kamu ceraikan (mut’ah) suatu pemberian.” (QS. Al-Baqarah: 241).


Kewajiban Suami Terhadap Istri dalam Islam

6 Hak Suami Terhadap Istri dalam Islam, Lengkap dengan Kewajibannya
Ilustrasi Pasangan Suami Istri Credit: pexels.com/Subodh

1. Mempergaulinya Secara Makruf

Kewajiban suami terhadap istri yang pertama adalah menggaulinya secara makruf. Hal ini sebaimana firman Allah SWT,

"Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa. Janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya." (QS. An-Nisa:19)

2. Mendidik Istri

Kewajiban suami terhadap istri dalam Islam yang berikutnya adalah mendidik istri. Suami merupakan imam dan kepala dalam rumah tangga. Sudah kewajiban seorang suami untuk mendidik istri untuk selalu berada di jalan yang benar dan mematuhi segala perintah Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT,

"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim:6)

Akan tetapi, membimbing istri tidak hanya dalam hal agama tentu dalam beberapa kehidupan sosial lainnya.

3. Menjaga Kehormatan Istri dan Keluarga

Kewajiban suami terhadap istri dalam Islam yang selanjutnya adalah menjaga kehormatan istri dan keluarga. Suami memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan menjaga martabat, harga diri, serta nama baik istri dan anggota keluarga lainnya. Dalam konteks nilai-nilai Islam, ini mencerminkan prinsip-prinsip moral dan etika yang ditanamkan dalam ajaran agama.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya